تلك أمة قد خلت لها ما كسبت ولكم ما كسبتم ولا تسئلون عما كانوا يعملون
Itu adalah umat yang telah lalu,baginya apa yang diusahakannya. Dan bagimu apa yang kamu usahakan, dan kamu tidak akan diminta pertanggung jawaban tentang apa yang telah mereka kerjakan.
Ayat ini Allah mengulang sampai dua kali yaitu sama dengan ayat sesudahnya dengan tujuan agar menjadi nasehat kepada orang Yahudi, dan juga agar orang Yahudi tidak lagi membicarakan dalam membangga-banggakan keutamaan ( kepadilahan) kepada orang-orang terdahulu mereka ( nenek moyang mereka). Jadi setiap seseorang akan mempertanggung jawabkan perbuatan mereka masing-masing ketika di akhirat kelak.
سيقول السفهاء من الناس ما ولاهم عن قبلتهم التي كانوا عليها
Orang yang kurang akalnya (orang bodoh) diantara mereka akan berkata "apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya (Baitul Maqdis) yang dulu mereka telah berkiblat kepadanya.
Orang-orang bodoh yang pemikirannya tidak jelas,mereka berkata diantara manusia (orang-orang Yahudi).
Telah berpendapat Ibnu Abbas dan Syekh Mujahid, mereka bodoh karena mengingkari ayat-ayat Nasakh dan mereka benci terhadap Islam kiblat diarahkan menghadap Ka'bah yang sebelumnya menghadap Baitul Maqdis. Mereka orang-orang bodoh adalah Rafah bin Qais, Qurdam bin Umar, Kapan bin Asyraf, Rafi bin Harmalah, Hujan bin Umar, Ra'abi bin Abi Haqiqi.
Ada yang berpendapat bahwa orang bodoh tersebut adalah orang-orang Munafik sebagaimana pendapat Sadyi. Mereka bodoh karena semata-mata mengolok-olok dan mencela perubahan arah kiblat dari Baitul Maqdis ke Ka'bah.
Ada juga yang berpendapat bahwa orang-orang yang bodoh tersebut adalah orang-orang Musyrik Arab, sebagaimana pendapat Ibnu Abbas, albara bin Ajaib, Al-Hasan, dan Alasham, mereka dikatakan bodoh karena cacat dalam segi agama.
Mereka orang-orang bodoh berkata "apakah yang memalingkan orang Mukmin tidak lagi menghadap Baitul Maqdis.
قل لهم لله المشرق والمغرب يهدى من يشاء إلى صراط مستقيم
Katakanlah milik Allah arah Timur dan Barat. Allah memberi petunjuk kepada siapa saja yang Dia kehendaki kepada jalan yang lurus.
Wahai paling mulia makhluk katakanlah kepada mereka (orang bodoh) semua arah milik Allah, semua makhluk adalah hambanya. Allah tidak membutuhkan tempat. Semua harus menuruti perintahNya bahkan ketentuan tempat (arah) Allah yang memiliki. Arah mana sajakah Allah perintahkan untuk menghadap itulah Qiblat.
يهدى من يشاء إلى صراط مستقيم
Allah memberikan petunjuk kepada siapa saja yang Dia kehendaki kepada jalan yang lurus.
Jalan lurus adalah jalan menuju kebahagiaan dunia akhirat. Allah yang memberikan petunjuk kiblat dari Baitul Maqdis ke Ka'bah. Allah lah yang memerintahkan kami sewaktu waktu ke arah Baitul Maqdis ,sewaktu waktu menghadap ke Ka'bah.