Jumat, 31 Desember 2021

Surat Al Infithar

 Surat Al Infithar

Idzas samaa - un fatharat

( Apabila langit terbelah) 

Langit terbelah karena turunnya malaikat

Waidzal kawaakibun tatsarat 

( Dan apabila bintang - bintang jatuh berserakan) 

Apabika bintang - bintang jatuh berserakan maka akan berguguran dan berantakan atas permukaan bumi

Waidzal bihaaru fijirat

( Dan apabila lautan dijadikan meluap) 

Apabila laut yang satu dengan laut yang lainnya saling menyatu maka akan bercampur air tawar dengan air asin, maka akan terjadi dari beberapa lautan menjadi satu. 

Telah membaca Mujahid kalimat kalimat  فجرت  atas bina  للفاعل dan dibaca tahfif / tanpa tasydid, dengan pengertian akan saling melintasi antara laut yang satu dengan laut yang lainnya. 

Telah membaca pula Mujahid dan Arabi'u bin Hatim, Za'farani, Tsauri kalimat  فجرت  mabni lilmaful dengan baca tahfif/ tanpa tasydid dengan pengertian tidaklah lautan yang satu dengan laut yang lainnya karena hilang terhalang halangi. 

Waidzal kubuuru bu'tsirat

( Dan apabila kuburan - kuburan dibongkar) 

Apabila kuburan dibalik dari bawahnya menjadi diatas, maka akan keluar apa yang ada didalam kubur dari mati menjadi hidup. 

Allimat nafsum maa qaddamat wa akhkharat

( Maka setiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakan dan yang dilalaikannya) 

Setiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakan ( diutamakan) dalam melaksanakan ketaatan dan setiap jiwa mengetahui apa yang dia lalaikan dalam mengerjakan. Setiap jiwa mengetahui apa yang dia perbuat ketika lembaran catatan diselebarkan.

Ya ayyuhal insaanu maa gharaka birabbikal kariim

( Wahai manusia ! Apakah yang telah memperdayakan kamu ( berbuat durhaka)  terhadap Tuhanmu yang maha mulia) 

Apakah yang membuat kamu  ( muanusia)  menipu daya jiwa kamu kepada kebatilan sehingga kamu meninggalkan kewajiban dan melaksanakan yang haram. 

Telah membaca Said  bin Jabir dan A'masy  مغرك رباعيا  maka mengandung  ما  istifhamiyah. Atau  ما  disini adalah ما  ta'ajubiyah  dengan arti apakah sesuatu yang menjadikan kamu  ( manusia)  merasa aman dari siksaan  Tuhan kamu ataukah sesuatu telah menta'ajubkannya. Sehingga sesuatu yang mentaajubkan itu memasukan kedalam tupudaya kamu sehingga merasa aman dengan azab Tuhanmu. 

Alladzi khalaqa fasawwaaka fa ' adalak

 ( Yang telah menciptakanmu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan  ( susunan tubuhmu seimbang) 

Allah menciptakan tubuhmu dari air mani lalu Allah jadikan kamu sempurna anggota tubuhmu agar semua berfungsi, lalu Allah jadikan anggota tubuhmu saling seimbang.

Telah membaca Aa'sim, Hamzah, kisa'i dengan membaca tahfif / tanpa tasydid hurufالدال pada kalimat  فعدلك  maka pengertiannya Allah menyeimbangkan anggota tubuh yang satu dengan anggota tubuh yang lainnya sehingga saling menyeimbangkan. Sebagaimana berkata Abu Ali Faris, Allah bentukan kepada bentuk yang Allah kehendaki. 

Telah qiraat Baqun  dengan tasydid  الدال dengen pengertian  Allah jadikan kamu anggota tubuh yang saling munasabah / akur. Maka tidak Allah jadikan salah satu dari kedua tangan hal keadaan panjang sebelah. Dan tidaklah salah satu dari kedua mata lebar sebelah. 

Berkata A'tha, dia dapat dari Ibnu Abbas yaitu Allah nenciptakan kamu sebaik - baik bentuk tidak seperti binatang hal keadaan berjalan merunduk.

Fi ayyi shuuratim maa syaa'a rakkabak

( Dalam bentuk apa saja yang dikehendaki, dia menyusun tubuhmu) 

Kalimat  ما adalah maa tambahan.  Sedangkan kalimat  شاء  menjadi صفة  bagi kalimat صورة  .  Kalimat  ركبك  menjadi  بيان  bagi kalimat. فعدلك,  dengan demikian memiliki pengertian Allah jadikan kamu dalam suatu bentuk, setelah terbentuk, Allah menghendaki ciptaannya itu ada yang baik bentuknya, buruk, panjang, pendek, laki - laki dan perempuan. 

Kalla tukadzdzibuuna bidiin wainna alaikum lahafidziin

( Sekali - kali jangan begitu ! Bahkan kamu mendustakan  hari pembalasan, sesungguhnya bagi kamu ada malaikat - malaikat yang mengawasi)  

Janganlah kamu menipu daya Allah yang maha mulia bahkan mendustakan hari pembalasan amal wahai orang qurais. 

Kalimat  لحافظين  menjadi  حال dari  فاعل  kalimat  تكذبون،dengan pengertian mereka mendustakan hari pembalasan hal keadaan sesungguhnya atas kamu sebelumnya, Allah telah mencatat/ menjaga amal kamu

Kiraaman kaatibiin

( Yang mulia disisi Allah yaitu malaikat yang mencatat amal) 

Malaikat yang mulia disisi Allah, mencatat amal dalam bentuk berupa lembaran. Sebagaimana ketika di dunia para saksi mencatat suatu perjanjian diantara kamu agar terjadi perbuatan yang menentramkan. 

Ya'maluuna maa taf'aluun

( Mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan)  

Para malaikat mengetahui apa yang kamu kerjakan, entah itu perbuatannya sedikit atau banyak. Dan para malaikat memelihara amal kamu dengan mencatat agar dibalas amal kamu.

Senin, 27 Desember 2021

Khitaamuhuu misk wafii dzaalika falyatanaafasil mutanaa fisuun

 Khitaamuhuu misk wafii dzaalika falyatanaafasil mutanaa fisuun

( Segelnya dari minyak kasturi dan dari yang demikian itu hendaknya orang berlomba - lomba) 

Segelan yang terdapat ditempat minuman terbuat dari minyak misik, atau segelan tempat minuman wangi minyak misik

Telah membaca Kisa'i kalimat. ختامه dibaca  خاتمه  dengan fathah huruf. التاء  sesudah  الألف

Diriwayatkan pula dengan membaca kasroh  التاء  dengan arti segel minuman sangat wangi, dengan demikian minumannya adalah minyak misik

Wamizaajuhuu min tasniim

( Dan campurannya dari tasnim) 

Dan peti araknya pun tercampur dari  mata air tasnim. Dinamakan mata air tasnim, karena tasnim itu keberadaannya tinggi diatas surga. Atau air mata tasnim datang kepada ahli surga dari atas

Ainay yasyrabu bihal muqarabuun

( Yaitu mata air yang diminum oleh mereka yang dekat ( kepada Allah) 

Muqarabuun adalah orang yang paling afdalnya ahli surga, sebagaimana tasnim adalah paling afdolnya minuman yang ada di surga

Berkata Ibnu Abbas paling mulianya minuman ahli surga adalah tasnim karena tasnim diminum oleh para muqarabuun keadaan air itu bersih. Tasnim bercampur  ashabil yamin

Innal ladziina ajramuu kaanuu minalladziina aamanuu yadhakuun

( Sesungguhnya orang - orang yang berdosa, adalah mereka yang dahulu mentertawakan orang - orang yang beriman) 

Sesungguhnya para pembesar Musyrikin seperti Abu Jahal, Walid bin Mughirah, Aas bin wa'il Sahmi. Merek mentertawakan para pakir Mu'min seperti Imar, Subhib, Bilal dan Hibab

Waidzaa marruu bihim yataghaa mazuun

( Dan ketika orang - orang beriman melintasi dihadapan mereka ( orang Musyrik). Mereka saling mengedip - ngedipkan matanya) 

Ketika para pakir mu'min ingin mendatangi Rasulallah  SAW dan melintasi orang - orang Musyrikin. Dan orang - orang Musyrikin sedang berkumpul ditempat tongkrongannya/ ditempat mereka berkumpul. Maka para Musyrikin saling mengedipkan matanya hal keadaan meledek dan mereka menghina orang - orang mu'min sambil berkata " lihatlah kepada mereka yang menghinakan kepada diri mereka. Merka mengharamkan zati dirinta, mereka menginginkan dirinya dengan mencari pahala, sedangkan mereka tidak mampu untuk mencapai pahala

Suatu kaul mengatakan telah datang Ali bin Abi Thalib kepada sekelompok orang mu'min dimana orang munafik  sedang mengejek orang mu'min, mereka mentertawakan, menghina. Kemudian setelah mentertawakan  dan menghina,mereka kembali kepada sahabatnya dan mereka berkata kepada sahabatnya " kami melihat setiap hari orang yang botak  dan mereka pun mentertawakan Saidina Ali bin Abi Thalib

Turun ayat dibawah ini sebelum datang Saidina Ali kepada Rasulallah SAW

Waidzang qalabuu ilaa ahlihimun qalabuun faqihin

( Dan apabila kembali kepada kaumnya, mereka kembali dengan gembira) 

Apabila orang kafir kembali dari majlis mereka menuju ke keluarga mereka, maka kembalinya mereka sangat senang dengan membawa kemusyrikan dan nikmat dunia dan menghinakan orang mu'min dengan sebutan orang hina

Telah membaca qiraat Ashim didalam riwayat Hafas kalimat  فكهين  dengan tidak memakai huruf ألف  karena menempatkan isim mufrad. Sedangkan qiraat Baqun memakai  الألف

Waidzaa ra-auhum qaaluu innahaa-ulaa-i ladhaadluun wamaa ursiluu alaihim hafiziin

( Dan apabila mereka melihat ( orang - orang mu'min) mereka mengatakan " sesungguhnya mereka benar - benar orang sesat ". dan mereka ( orang berdosa)  tidak diutus sebagai penjaga (orang mu'min) 

Ketika orang - orang yang melampaui batas melihat orang mu'min dimana saja berada, mereka berkata " sungguh orang mu'min berada pada kesesatan karena mereka telah meninggalkan nikmat yang sudah ada sebab orang mu'min lebih mementingkan pahala yang tidak tau keberadaannya. Apakah pahala itu ada atau tidak

Wal hal sesungguhnya Allah Ta'ala tidak membangkitkan orang kafir karena menunggu  atas oramg mu'min menjaga mereka ( orang kafir) 

Orang mu'min menjaga kemaslahatan dirinya, tidak menjaga kemaslahatan orang kafir ketika di akhirat

Falyaumal ladziina aamanuu minal kuffaari yadh-hakuun

( maka pada hari ini orang - orang yang beriman yang mentertawakan oeang - orang kafir) 

Pada hari kiamat orang mu'min mentertawakan orang kafir, pada waktu orang mu'min melihat orang kafir di borgol terbelenggu dan keadaan hina

Alal araa-iki yanzduruun

( Mereka ( orang mu'min)  duduk diatas dipan melepas pandangan) 

Jumlah ayat ini menjadi حال dari فاعل يضحكون maksudnya orang mu'min mentertawakan kepada orang kafir hal keadaan di atas dipan yang berkelambu karena melihat orang kafir yang hina dan di borgol terbelenggu dan kecil dihadapan orang mu'min yang ketika di dunia mereka mulia dan pembesar

Hal tsuwwibal kuffaaru maakaanuu yafaluun

( Apakah orang-orangan orang kafir itu diberi balasan ( hukuman)  terhadap apa yang mereka perbuat) 

Seakan sesungguhnya Allah Ta'ala berkata kepad orang mu'min " apakah kami membalas kepada orang kafir atas perbuatan mereka dimana dulu mentertawakan, meledek, dengan balasan keburukan pasti kami akan balas. Sebagaimana kami membalas kepada kamu atas amal kebaikanmu. 

Dengan ucapan Allah diatas, ini adalah sebagai penambah kebahagiaan orang mu'min.

Sabtu, 25 Desember 2021

Kallaa inna kitaabal abraari lafii iliyiin

 Kallaa inna kitaabal abraari lafii iliyiin


( Sekali kali tidak  ! Sesungguhnya catatan orang - orang yang berbakti benar - benar tersimpan dalam illiyyin) 

Jangan kamu dustakan hari pembalasan dan jangan kamu dustakan Allah. Sesungguhnya catatan orang yang membenarkan adanya hari pembalasan dan iman kepada Allah itu benar - benar berada pada iliyyiin

Wamaa adraaka maa illiyuun 

( Dan tahukah engkau apakah iliyyiin itu?) 

Ayat ini hanya sebagai peringatan saja kepada Nabi SAW. Padahal Nabi SAW sudah mengetahui apa itu iliyyiin

Kitaabum marquum

( Yaitu kitab yang berisi catatan) 

Sesungguhnya catatan kitab orang mu'min ditempatkan di tempat yang paling tinggi, dicatat di lauhil mahfuz yang terbuat dari intan zabarjad berwarna hijau,diatas asrynya Allah yang maha rahman

Yasyhaduhul muqarrabuun

( Yang di saksikan oleh  ( malaikat - malaikat) yang didekatkan ( kepada Allah)) 

Para malaikat muqarabbin menyaksikan kitab catatan ketika kitab itu dinaikan ketempat paling tinggi lagu mulia. Atau orang mu'min menyaksikan apa yang ada didalam kitab pada hari kiamat karena keagungan kitab

Inna abraara lapii na'naim

( Sesungguhnya orang - orang yang berbakti benar - benar berada dalam (surga yang penuh) kenikmatan 

Sungguh orang - orang yang berbakti benar - benar berada pada surga yang nikmatnya tidak putus - putus

Alal araaiki yanzhuruun

( Mereka duduk diatas dipan melepas pandang) 

Mereka duduk diatas dipan yang berkelambu memandangi apa yang dia kehendaki berbagai macam nikmat. Adapun azab bagi orang yang kafir

Ta'rifu fii wujuuhihim nadhratan na'iim

( Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan hidup yang penuh kenikmatan) 

Wahai orang yang dapat nengetahui bahwa di wajah mereka ( ahli surga) terpancar kesenangan hidup yang penuh kenikmatan, wajah bersinar dan tersenyum

Telah membaca Abu Za'far, Ibnu Abi Ishaq, Syaibah, Thalhah, Ya'kub dan Za'farani akan kakimat  تعرف  mabni lilmaful dam membaca rafa kalimat. نضرة

Kalau Ibnu Zaid membaca kalimat  تعرف  dengan memakai  huruf الياء  menjadi  يعرف

Yusqauna mir rahiiqim makhtuum

( Mereka diberi minuman dari khamar ( tidak memabukan) yang (tempatnya) masih di segel

Minuman yang murni itu tempatnya masih tersegel

Kamis, 23 Desember 2021

Wailuy yaumaidzil lilmukadzdzibiin

 Wailuy yaumaidzil lilmukadzdzibiin

( Celakalah pada hari itu, bagi orang yang men
dustakan. !)

Celaka bagi orang yang mendustakan hari pembalasan

Wamaa yukadzdzibu bihi illaa kullu mu'tadin atsiim

( Tidak ada yang mendustakan ( hari pembalasan) kecuali setiap orang yang melampaui batas dan orang yang suka berbuat maksiat) 

Melampaui batas adalah orang yang jauh dari jalan yang benar. Sedang orang berdosa adalah orang yang selalu melakukan dosa

Idzaa tutlaa 'alaihi aayaatunaa qaala asaathirul awwaliin

( Yang apabila dibacakan kepadanya ayat - ayat kami, dia berkata " itu adalah dongeng orang - orang dahulu " )

Apabila Al Quran dibacakan kepada mereka, maka mereka berkata itu adalah dongeng orang - orang terdahulu. Sesungguhnya Muhammad hanya menyadur dari orang - orang terdahulu bukan dari Allah Ta'ala. Dengan demikian mereka mengingkari kenabian Nabi Muhammad SAW

Kalla bal raana ' ala quluu bihim maa kaanuu yaksibuun

( Sekali kali tidak ! Bahkan apa yang mereka kerjakan itu telah menutupi hati mereka) 

Tidaklah apa yang mereka ( kafir) ucapkan bahwa Al Quran itu ucapan orang - orang terdahulu. Kecuali perkataan itu akan menutupi hati mereka dan menutupi perbuatan mereka yang telah lalu seperti kekufuran dan maksiat

Rasulallah SAW bersabda sesungguhnya hamba yang berbuat dosa dengan berbagai dosa maka didalam hatinya terdapat bintik noda hitam sehingga bintik noda hitam itu akan terus menutupi hatinya

Kalla innahum arrabbihim yaumaidzil lamahjuubuun

( Sekali - kali tidak  ! Sesungguhnya mereka pada hari itu benar benar terhalang dari ( melihat) Tuhannya) 

Wahai Muhammad sesungguhnya orang - orang yang mendustakan tentang hari kiamat / pembalasan akan terhalang pada hari itu untuk melihat Tuhannya mereka ( Allah). Sedangkan orang mu'min tidak terhalang untuk melihat Tuhan mereka

Tsumma innahum lashaabal jahiim

( Kemudian, sesungguhnya mereka benar - benar masuk neraka )

Mereka memasuki neraka yang apinya melemtab - lentab

Tsumma yuqaalu haadzal ladzii kuntum bihil tukadzdzibuun

( Kemudian dikatakan kepada mereka " inilah azab yang dahulu kamu dustakan " )

Ketika mereka memasuki neraka, maka dikatakan kepada mereka dari arah jabaniyah " inilah azab yang dahulu kamu dustakan selama di dunia sekarang kamu melihatnya maka rasakan azab ini

Minggu, 19 Desember 2021

Surat Al Muthaffifin

  Surat Al Muthaffifin

Wailul lil muthaffifin

( Celaka bagi orang - orang yang curang ( dalam menakar dan menimbang)) 

Kalimat  ويل  adalah kalimat azab yang sangat pedih bagi orang yang mengurangi takaran dan timbangan dengan sesuatu yang lebih sedikit atas jalan menyembunyikan

Diceritakan sesungguhnya Rasulullah SAW ketika sampai di kota Madinah, bahwa warga kota Madinah telah berbuat curang kepada manusia diantaranya masalah takaran. Maka Allah turunkan ayat ini. Setelah ayat ini turun barulah mereka mereka memperbaiki takaran dan timbangan mereka

Telah berkata Al Faraa'i bahwa mereka ( Ahli Madinah) melakukan mengurangi takaran kepada manusia hari demi hari

Telah berkata kaum ketika Rasulullah SAW datang ( tiba) di kota Madinah bahwa di kota Madinah ada seorang laki - laki yang dikenal dengan sebutan Abi Juhainah,namanya adalah Amir. Amir ini memiliki dua sok ( dua takaran)  yang berbeda yang satu agak besar yang satu agak kecil kemudian dua takaran tadi di diberikan kepada orang lain. Dari kisah Amir ini  maka turunlah ayat ini

Alladziina idzak taaluu 'alan naasi yastaufuun

( Yaitu orang - orang yang apabila menerima takaran dari orang lain maka minta dicukupkan) 

Apabila mereka menerima takaran dari manusia, mereka ingin dicukupkan dengan berbagai cara, kemudian mereka ambil itu takaran agar sempurna, memperhatikan dengan cermat ketika di takar sehingga tercapai apa yang mereka inginkan atau dengan menekan takaran, menggoyangkan takaran agar padat isinya bahkan takarannya sampai munjung/ penuh

Waidza kaaluuhum aw wazanuuhum yukhsiruun

( Dan apabila mereka menimbang ( untuk orang lain) mereka menguranginya) 

Apabila mereka menakar untuk orang lain atau menimbang untuk orang lain karena tujuan jual beli dan sebagainya.  Mereka mengurangi takaran dan timbangannya

Diriwayatkan dari Isya bin Amir dan Hamzah, sungguh kedua orang tersebut benar benar menyumputkan timbangan dan takaran ketika menakar dan menimbang. Ketika mereka berdua menakar untuk orang lain dan menimbang untuk orang lain mereka mengurangi takaran dan timbangan

Dengan menetapkan  huruf  الالف  sebelum kalimat  هم  maka tidaklah penetapan الالف  itu terjadinya pada masa sahabat saja, tetapi kejadiannya sampai masa sekarang. Maka dengan menetapkan huruf  الالف  pada kalimat هم  untuk mencegah kejadian mengurangi takaran dan timbangan pada masa sekarang

Alaa yadzunnu ulaa-ika annahum mab'uusuun liyauumin adziim

( Tidaklah mereka menyangka bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan pada hari kiamat) 

Tidaklah mengira orang yang suka mengurangi takaran dan timbangan dan orang yang ingin dilebihkan ketika menerima takaran dan timbangan bahwa mereka akan dibangkitkan pada hari kiamat

Yauma yaquuumun naasa lirabbil 'aalamin

( Yaitu pada hari ( ketika) semua orang bangkit menghadap Tuhan seluruh alam)

Pada hari kiamat manusia akan dibangkitkan dari kuburnya untuk mendapatkan hukuman Allah yang menguasai alam

Telah meriwayatkan dari ibnu Umar sesungguhnya Nabi SAW berkata salah seoeang diantara kamu akan dibangkitkan dari kubur mulai ubun - ubun sampai kepada pertengahan kedua telinganya

Kalimat  يوم  boleh di baca  باالنصب والجر . Kalau kalimat  يوم  dibaca nasab, maka yang menasabkan adalah kalimat  مبعوثون   atau di nasabkan dengan domir  أعنى . Atau kalimat boleh dibaca jar ( kasrah) menjadi badal dari kalimat  يوم عظيم 

Atau kalimat  يوم  dibaca nasab karena mabni atas fathah yang di idhofahkan kepada fi'il

Jika kalimat  يوم dikatakan fi'il mudhore  itu adalah pendapat ulama kufah. Mereka membaca rofa (domah)  kalimat. يوم karena menempatkan خبر المبتد yang disumputkan

Atau para ulama kufah membaca kasrah kalimat  يوم  karena jadi badal  ( بدلا)  dari kalimat يوم عظيم

Jadi para ahli qiraat akan kalimat  يوم itu dengan membaca rafa dan jar

Kalla inna kitaabal fujjari lafii sijjiin

( Sekali - kali jangan begitu  ! Sesungguhnya catatan orang yang durhaka benar - benar tersimpan dalam sijjiin)

Kalimat كلا adalah kalimat yang memiliki arti jangan kamu perbuat wahai orang yang ketika menerima takaran dan timbangan ingin di lebihkan dan jangan kamu perbuat wahai orang yang ketika menakar dan menimbang mengurangkan

Atau kakimat  كلا  adalah kalimat  حقا  maka janganlah engkau selalu berbuat مطفيف  karena sesungguhnya catatan amal kekufuran berada pada sijjiin. 

Sijjiin adalah tempat yang berada di dalam tujuh lapis bumi yang paling bawah

Wamaa adraaka maa sijjiin

( Dan taukah engkau apakah sijjiin itu  ?)

Ayat diatas memakai kalimat istifham karena mengagungkan masalah sijiij yaitu catatan amal buruk yang berada pada tujuh lapis bumi paling bawah

Kitaabun marquum

( Yaitu kitab yang berisi catatan amal) 

Sesungguhnya catatan amal orang yang suka berbuat maksiat adalah catatannya sudah diketahui. Maka akan yakin orang mengetahuinya bahwa catatan amalnya lebih banyak keburukan dibanding kebaikan

Kamis, 16 Desember 2021

Famaa lahum laa yu'minuun


 Famaa lahum laa yu'minuun

( Maka mengapa mereka tidak mau beriman  ?)

Ketika orang kafir dalam keadaan seperti yg telah diceritakan yang lalu tetapi mengapa mereka masih tetap bertahan atas kekufurannya dan tidak mau mengimani isi ayat sesudah ayat ini contoh seperti kaum Bani Abdallayah bangsa sakaf, mereka menolak beriman. Padahal mereka masih satu dekade dengan Habibul Rabi'ah Adawiyah yang menyatakan beriman kepada Allah

Wa'idzaa quri'a 'alaihimul qur'aanu laa yasjuduun

( Dan apabila Al Quran dibacakan kepada mereka, mereka tidak mau bersujud) 

Mereka ( orang kafir)  tidak mau merendahkan hati untuk mengimani Al Quran dan tidak mau bersujud ketika Al Quean dibacakan tentang ayat yang khusus ( ayat sajadah) 

Diriwayatkan sesungguhnya Nabi SAW telah membaca mengenai lafad  سجد  dan Nabi SAW langsung sujud beserta orang Mu'min sedangkan orang Qurais malah menepuk kepalanya sambil bersiul, maka turunlah ayat ini

Telah berhujah Abu Hanifah bahwa ia mewajibkan sujud ketika ayat sajadah dibacakan. Sedangkan Imam Al Hasan tidak mewajibkan

Balil ladziina kafaruu yhkadzdzibuun

( Bahkan orang - orang kafir mendustakan) 

Bahkan orang - orang kafir mendustakan Al Quran yang menceritakan tentang keadaan kiamat

 Mereka tidak mau merendahkan diri ketika ayat Al Quran dibacakan karena mereka dengki dan mereka bertaqlid kepada para pendahulunya. Manakala mereka tidak mau merendahkan diri karena takut akan kehabisan bagian masalah dunia dan manfaat dunia

Wallaahu 'a'lamu nimaayuu'uun

( Dan Allah lebih mengetahui apa yang mereka sembunyikan ( dalam hati mereka)) 

Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan dalam hati mereka diantaranya mendustakan. Maka Allah akan balas mereka baik di dunia maupun di akhirat

Fabasy-syirhum bi 'adzaabin alim illal ladziina aamanu wa'amilush shaalihaat

 ( Maka sampaikanlah kepada mereka ( ancaman)  azab yang pedih kecuali orang orang yang beriman dan beramal kebajikan) 

Berilah kabar wahai paling mulia mahkluk ( Nabi Muhammad SAW) kepada orang- orang yang tidak beriman tentang azab yang pedih kecuali orang - orang yang bertaubat diantara mereka

Lahum ajruhun ghairu mam'nuun

( Bagi mereka ganjaran kebajikan, mereka akan mendapatkan ganjaran yang tidak putus - putus) 

Pahala bagi mereka tidak akan putus - putus. Ada yang mengatakan tidak akan putus kebaikan mereka sampai mereka pikun dan mati

Jumat, 10 Desember 2021

Innahuu dzanna al-lay yahuura

  Innahuu dzanna al-lay yahuura


( Sesungguhnya dia mengira bahwa dia tidak akan kembali ( kepada Tuhannya)) 

Mereka menyangka bahwa mereka tidak akan kembali ke akhirat seperti mereka alami du dunia dengan kegembiraan dan berbagai nikmat

Balaa inna rabbahuu kaana bihii bashiiraa

( Tidak demikian, sesungguhnya Tuhannya selalu melihatnya) 

Maksud kalimat  بلي  disini nahwa bahkan sesungguhnya Allah akan menggantikan kebahagiaan di akhirat dengan kesusahan bahkan tidak akan memutuskan kesusahan itu jika Allah berikan kebahagian sebagai ujian. Kesusahan itu tidak akan hilang

Sesungguhnya Tuhan selalu mengetahui dengan apa yang mereka perbuat kepada mereka orang kafir dan juga orang yang suka berbuat maksiat. 

Allah tidak akan menyia - nyiakan perbuatan seseorang dengan tidak mengazab pernuatan buruk seseorang. 

Ada yang mengatakan dua ayat ini diturunkan dalam permasalahan Abi Salmah bin Abdil Asad dan saudaranya. 

Falaa uqsimu bisy-syafaq

( Maka aku bersumpah demi cahaya merah pada waktu senja) 

Cahaya merah itu mulai memerah pada waktu menjelang magrib setelah tenggelam matahari yaitu sisa ufuq matahari

Huruf  الفاء  pada kalimat. فلا  jawab syarat muqadar ( disembunyikan), sedangkan huruf  لا adalah huruf tambahan dan tidak memiliki makna atau kalimat  لا  menjadi نفي.

Dan kalimat  فلا اقسم بالسفق  adalah pembicaraan Allah sebelum  القسم ( sumpah) artinya jika engkau mengetahui yang Allah ucapkan maka jangan engkau menyangka tidak akan kembali kepada Allah di akhirat kelak. Jadi semua makhluk akan kembali ke akhirat. 

Walaili wamaa wasak

( Demi malam dan apa yang di kumpulkan) 

Malam akan menutupi semua benda dengan kegelapannya diantaranya gunung, laut, pepohonan dan hewan. Maka sesungguhnya malamlah yang mengumpulkannya dan menanggungnya. 

Wal qamari idzat tasaq

( Demi bulan apabila terjadi purnama) 

Bulan purnama terjadi pada sertiga malam, malam ketiga belas, empat belas dan lima belas. 

Latarkabunna thabaqan ' anthabaq

( Sungguh akan kamu akan melewati tingkat demi tingkat ( dalam kehidupan)) 

Pasti kamu akan melewati wahai manusia dari satu hal kepada hal yang lain

Yang demikian itu ketika Allah manusia mati, dari kematian itu manusia menuju kepada masuki surga atau neraka

Telah membaca Ibnu Katsir, Hamzah, dan Kisaa'i kalimat  لتركبن  dengan fathah. الباء maka khitabnya adalah manusia yaitu ayat diatas ياايها الانسان 

Adapun kalau khitab kepada seluruh jenis maka qiraatnya aamun

Atau khitabnya kepada rasul, makna kalimat  لتركبن  adalah agar engkau naik wahai paling mulia rusul kesatu tingkat dengan tingkat yang lainnya seperti malam Mi'raj yaitu menaiki dari satu langit menuju langit berikutnya

Atau manusia akan melewati keberhasilan setelah mengalami berbagai cobaan yang amat sangat

Kalimat  لتركبن  dibaca kasrah huruf  الباء  maka khitabnya kepada diri seseorang, dengan arti wahai nafsi kamu telah melewati satu umat ke umat yang lainnya

Kalimat  لتركبن  dengan huruf  الباء  alal ghoyah dengan fathah  الباء dengan arti  khitab kepada orang orang yang mendustakan hari kiamat akan melewati dari keadaan yang satu keadaan yang lain seperti melewati kematian menuju masuk neraka

Minggu, 05 Desember 2021

Surat Al Insyiqaq

 Surat Al Insyiqaq

Idzas samaa-un syaqqat

( Apabila langit terbelah) 

Langit terbelah dari beredarnya awan yaitu awan putih yang membentang di langit

Wa adzinat lirabbihaa wa huqqat 

( Dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya patuh) 

Langit terbelah karena patuh kepada kekuasaan Tuhannya dengan benar - benar patuh

Wa idzal ardhu muddat ( Dan apabila bumi di luaskan/ dipanjangkan) 

Memanjang cakrawala bumi sehingga bumi bertambah luas

Wa alqat maafiihaa wa takhallat

 Dan bumi mengeluarkan apa yang ada di perutnya sehingga menjadi kosong) 

Bumi memuntahkan apa yang ada dalam perutnya, diantaranya bangkai manusia yg sudah mati dan memgeluarkan bahan tambang. Bumi mengosongkan perutnya secara keseluruhan sehingga tidak tersisa sesuatu pun yang ada di perutnya

Wa idzanat lirabbihaa wa huqqat

( Dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya patuh) 

Bumi memgeluarkan isi perutnya karena patuh kepada Tuhannya dalam memuntahkan dan mengosongkan isinya dengan benar - benar patuh

Dengan demikian ucapan Allah Ta'ala kalimat  وأذنت لربها  menunjukan atas nurutnya kepada kekuasaan dalam segi belahnya langit dan menghamparnya bumi dan mengosongkan apa yang ada dalam perutnya, sama sekali tidak melawan

Adapun jawab kalimat  اذا  dibuang.. Maka taqdirnya adalah. علمت نفس عملها او ليذهب الوهم الي كل شيء (  setiap pribadi manusia akan mengetahui amal perbuatannya, agar hilang rasa keraguan kepada tiap sesuatu). 

Dan jika kalimat  اذا  tidak dijadikan syartiyah maka malimat  اذا dibaca nashab oleh kalimat  ادكر yang disembunyikan

Yaa ayyuhal insaanu innaka kaadihun ilaa robbika kadhan famulaaqih

( Wahai manusia  !  Sesungguhnya kamu telah bekerja keras untuk menuju Tuhanmu. Maka kamu akan menemuinya) 

Wahai anak adam sesungguhnya engkau akan memerlukan kepada amal ketika di dunia dengan benar - benar memerlukan,sehingga engkau akan kembali dengan amal kepada Tuhanmu ke akhirat pasti engkau akan bertemu dengan amal itu

Jika amal di dunia baik  maka akan bertemu dengan amal yang baik ketika di akhirat. Jika amal di dunia buruk, maka di akhirat akan bertemu dengan amal yang buruk karena semua itu sudah tercatat dan ada penjelasannya

Fa ammaa man uutiya kitaabahuu niyamiinih, faasaufa yuhaasabu hisaabay yasiira

( Maka adapun orang yang catatannya diberikan dari sebelah kanannya, maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan dia akan dikembalikan kepada keluarganya sesama mu'min dengan gembira) 

Adapun oramg yang diberikan kitab amalnya yang sudah dicatat para malaikat diberi dari sebelah kanan dihadapannya maka dia akan di hisab dengan mudah hanya memperlihatkan buku amal selanjutnya dia akan dikembalikan kepada sahabatnya yang mu'min. Mereka saling mencintai dan saling bertatakramah dengan ucapan kesini tolong bacakan kitab catatanku ini.

Wa ammaaman utiya kitaabahuu waraa'a dzahrih, fasaufa yad'uu tsubuuraa

( Dan adapun orang yang catatannya diberikan dari sebelah belakang maka dia akan berteriak " celaka aku ")

Adapun orang yang diberikan kitab amalnya dari sebelah kiri belakang pantatnya maka dia akan dia akan putus harapan dan berteriak dengan ucapan celaka aku ya Allah

Wa yashlaa sa'iiraa

( Dan dia akan masuk kedalam api yang menyala nyala ( neraka) 

Dia akan masuk kedalam api yang menyala nyala

Telah membaca Abu Umar, Aashim kalimat يصلي  dengan dibaca fathah huruf  الياء  dan sukun  huruf. الصاد dan dibaca enteng ( tanpa tasydid) pada huruf  اللام

Ada juga yang mengatakan telah membaca Aashim, Hamzah,, Abu Umar kalimat. يصلي  dengan dibaca dhomah pada huruf. الياء dan sukun huruf  الصاد  .Kalau kiraaq Baaqun dengan dibaca dhomah huruf الياء  dan fathah huruf  الصاد  dan tasydid  huruf  اللام

Innahuu dzanna Al-Kitab lay yahuura

( Sesungguhnya dia dahulu ( didunia)  bergembira dikalangan keluarganya ( sesama kafir) 

Maka orang - orang kafir dikalangan mereka sewaktu di dunia,mereka bergembira dengan apa yang mereka kufurkan, seperti kufur kepada Allah, mendustakan adanya hari pembalasan amal, mentertawakan orang yang beriman kepada Allah dan mentertawakan orang yang membenarkan kebenaran

Sesungguhnya telah diriwayatkan dari Nabi SAW, sesungguhnya Nabi SAW bersabda  الدنيا سجن المؤمنين و جنة الكافر ( Dunia itu penjaranya bagi orang mu'min dan dan dunia surganya orang kafir)

 واتقوا يوما ترجعون فيه الى الله ثم توفى كل نفس ما كسبت وهم  لا يظلمون Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada w...