Khitaamuhuu misk wafii dzaalika falyatanaafasil mutanaa fisuun
( Segelnya dari minyak kasturi dan dari yang demikian itu hendaknya orang berlomba - lomba)
Segelan yang terdapat ditempat minuman terbuat dari minyak misik, atau segelan tempat minuman wangi minyak misik
Telah membaca Kisa'i kalimat. ختامه dibaca خاتمه dengan fathah huruf. التاء sesudah الألف
Diriwayatkan pula dengan membaca kasroh التاء dengan arti segel minuman sangat wangi, dengan demikian minumannya adalah minyak misik
Wamizaajuhuu min tasniim
( Dan campurannya dari tasnim)
Dan peti araknya pun tercampur dari mata air tasnim. Dinamakan mata air tasnim, karena tasnim itu keberadaannya tinggi diatas surga. Atau air mata tasnim datang kepada ahli surga dari atas
Ainay yasyrabu bihal muqarabuun
( Yaitu mata air yang diminum oleh mereka yang dekat ( kepada Allah)
Muqarabuun adalah orang yang paling afdalnya ahli surga, sebagaimana tasnim adalah paling afdolnya minuman yang ada di surga
Berkata Ibnu Abbas paling mulianya minuman ahli surga adalah tasnim karena tasnim diminum oleh para muqarabuun keadaan air itu bersih. Tasnim bercampur ashabil yamin
Innal ladziina ajramuu kaanuu minalladziina aamanuu yadhakuun
( Sesungguhnya orang - orang yang berdosa, adalah mereka yang dahulu mentertawakan orang - orang yang beriman)
Sesungguhnya para pembesar Musyrikin seperti Abu Jahal, Walid bin Mughirah, Aas bin wa'il Sahmi. Merek mentertawakan para pakir Mu'min seperti Imar, Subhib, Bilal dan Hibab
Waidzaa marruu bihim yataghaa mazuun
( Dan ketika orang - orang beriman melintasi dihadapan mereka ( orang Musyrik). Mereka saling mengedip - ngedipkan matanya)
Ketika para pakir mu'min ingin mendatangi Rasulallah SAW dan melintasi orang - orang Musyrikin. Dan orang - orang Musyrikin sedang berkumpul ditempat tongkrongannya/ ditempat mereka berkumpul. Maka para Musyrikin saling mengedipkan matanya hal keadaan meledek dan mereka menghina orang - orang mu'min sambil berkata " lihatlah kepada mereka yang menghinakan kepada diri mereka. Merka mengharamkan zati dirinta, mereka menginginkan dirinya dengan mencari pahala, sedangkan mereka tidak mampu untuk mencapai pahala
Suatu kaul mengatakan telah datang Ali bin Abi Thalib kepada sekelompok orang mu'min dimana orang munafik sedang mengejek orang mu'min, mereka mentertawakan, menghina. Kemudian setelah mentertawakan dan menghina,mereka kembali kepada sahabatnya dan mereka berkata kepada sahabatnya " kami melihat setiap hari orang yang botak dan mereka pun mentertawakan Saidina Ali bin Abi Thalib
Turun ayat dibawah ini sebelum datang Saidina Ali kepada Rasulallah SAW
Waidzang qalabuu ilaa ahlihimun qalabuun faqihin
( Dan apabila kembali kepada kaumnya, mereka kembali dengan gembira)
Apabila orang kafir kembali dari majlis mereka menuju ke keluarga mereka, maka kembalinya mereka sangat senang dengan membawa kemusyrikan dan nikmat dunia dan menghinakan orang mu'min dengan sebutan orang hina
Telah membaca qiraat Ashim didalam riwayat Hafas kalimat فكهين dengan tidak memakai huruf ألف karena menempatkan isim mufrad. Sedangkan qiraat Baqun memakai الألف
Waidzaa ra-auhum qaaluu innahaa-ulaa-i ladhaadluun wamaa ursiluu alaihim hafiziin
( Dan apabila mereka melihat ( orang - orang mu'min) mereka mengatakan " sesungguhnya mereka benar - benar orang sesat ". dan mereka ( orang berdosa) tidak diutus sebagai penjaga (orang mu'min)
Ketika orang - orang yang melampaui batas melihat orang mu'min dimana saja berada, mereka berkata " sungguh orang mu'min berada pada kesesatan karena mereka telah meninggalkan nikmat yang sudah ada sebab orang mu'min lebih mementingkan pahala yang tidak tau keberadaannya. Apakah pahala itu ada atau tidak
Wal hal sesungguhnya Allah Ta'ala tidak membangkitkan orang kafir karena menunggu atas oramg mu'min menjaga mereka ( orang kafir)
Orang mu'min menjaga kemaslahatan dirinya, tidak menjaga kemaslahatan orang kafir ketika di akhirat
Falyaumal ladziina aamanuu minal kuffaari yadh-hakuun
( maka pada hari ini orang - orang yang beriman yang mentertawakan oeang - orang kafir)
Pada hari kiamat orang mu'min mentertawakan orang kafir, pada waktu orang mu'min melihat orang kafir di borgol terbelenggu dan keadaan hina
Alal araa-iki yanzduruun
( Mereka ( orang mu'min) duduk diatas dipan melepas pandangan)
Jumlah ayat ini menjadi حال dari فاعل يضحكون maksudnya orang mu'min mentertawakan kepada orang kafir hal keadaan di atas dipan yang berkelambu karena melihat orang kafir yang hina dan di borgol terbelenggu dan kecil dihadapan orang mu'min yang ketika di dunia mereka mulia dan pembesar
Hal tsuwwibal kuffaaru maakaanuu yafaluun
( Apakah orang-orangan orang kafir itu diberi balasan ( hukuman) terhadap apa yang mereka perbuat)
Seakan sesungguhnya Allah Ta'ala berkata kepad orang mu'min " apakah kami membalas kepada orang kafir atas perbuatan mereka dimana dulu mentertawakan, meledek, dengan balasan keburukan pasti kami akan balas. Sebagaimana kami membalas kepada kamu atas amal kebaikanmu.
Dengan ucapan Allah diatas, ini adalah sebagai penambah kebahagiaan orang mu'min.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar