Tsumma adbara yas'aa
( Kemudian dia ( Firaun) berpaling seraya berusaha mentang ( Musa)
Firaun berpaling dari nabi Musa dan juga berpaling dari beriman bahkan menantang nabi Musa karena sakit hati juga berpaling dari taat.
Fahasyara fanaadaa
( Kemudian dia mengumpulkan ( pembesar - pembesarnya) lalu berseru ( memanggil kaumnya)
Firaun berusaha mengumpulkan para tukang sihir untuk mengadakan perlawanan lalu dia berseru kepada dirinya juga kepada orang yang diserukan.
Faqaala ana rabbakumul A'laa
( Seraya dia berkata " Akulah tuhanmu yang paling tinggi, ( tidak ada tuhan diatasku)
Fa akhadzahullahu nakaalal akhirati wal uulaa
( Maka Allah menghukumnya dengan azab di akhirat dan siksaan di dunia)
Allah mengazab Firaun di akhirat di bakar dengan api dan mengazab di dunia dengan menengelamkan ke dalam air.
Ada yang mengatakan Allah mengazab Firaun dengan sebab ucapannya tentang akhirat yaitu انا ربكم الأعلى . Dan ucapan Firaun masalah dunia dengan ucapan ما علمت لكم من اله غيري.
Ucapan kedua tadi berjarak 40 tahun. Maka Allah Ta'ala perlahan - lahan menunggu, dan Allah tidak akan melupakan ucapan itu.
Inna fii dzaaalika la - ibratal limay yaksyaa
( Sunggu pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang - orang yang takut ( kepada Allah)
Sungguh kisah Firaun diatas sebagai nasihat bagi orang takut kepada Allah.
Nasehat ( pelajaran) tadi bagi orang yang mengajak berbuat durhaka kepada Allah dan mendustai kepada nabi Allah dan takut azab akan turun kepadanya, seperti azab yang diturunkan kepada Firaun secara jelas.
Allah akan menolong kepada para rasulnya, dan Allah akan memberikan pelajaran kepada golongan pendusta kepada nabi Muhammad dengan apa yang kami turunkan kepada Firaun.
Aantum asyaddul khalqan anissamaa'a banaahaa
( apakah pendapat yang lebih hebat ataukah langit yang telah dibangunnya)
Apakah kamu wahai ahli mekah didalam menciptakan kamu setelah kamu mati itu lebih susah dibanding menciptakan kamu ketika dirahim.
Ataukan lebih susah dibanding menciptakan langit yang besar itu.
Membaca wakaf pada lafaz السماء adalah wakaf sempurna. Artinya ataukah lebih susah dibanding menciptakan langit.
Ayat ini menjelaskan cara menciptakan langit.
Rafa'a samkahaa fasawwaahaa
( Dia ( Allah) telah meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya)
Allah menjadikan ukuran ketinggian langit dari bumi dan menentukan jarak tempuh langit dengan ketinggian mencapai 500 tahun.
Ketauhilah sesungguhnya lebar bumi ketika diukur dari atas kebawah dinamakan kedalaman. Sedangkan ketika diukur dari bawah keatas dinamakan ketinggiannya.
Allah menjadikan langit dalam keadaan rata dan kelimis tidak ada yang tinggi dan tidak ada yang rendah ( berelief), tidak ada perbedaan dan tidak ada yang belah.
Wa aghthasya laylahaa wa akhraja dhuhaaha
( Dan Dia menjadikan malamnya ( kegelapan) dan menjadikan siangnya ( terang menderang)
Allah menjadikan malam gelap gulita dan terang menderang ketika siang.
Sesungguhnya Allah membuat tamsil siang dengan kata dhuha karena dhuha adalah kesempurnaan bagian siang ketika bercahaya.
Walardha ba'da dzaalika dhuhaaha
( Dan setelah itu bumi dihamparkan)
Setelah Allah menciptakan bumi selama 100 tahun, lalu Allah hamparkan bumi diatas air.
Akhaeaja minhaa maa'ahaa wamar'aahaa
(Dari bumi, Dia pancarkan mata air dan ( ditumbuhkan) tumbuhan - tumbuhan)
Bumi mengeluarkan mata air yang memacar dan sungai yang mengalir air.
Wal jibaala arsaahaa
( Dan gunung - gunung Dia pancangkan dengan teguh)
Allah pancangkan dipermukaan bumi gunung - gunung agar bumi tegu / tidak bergoyang.
Mataa'an lakum walian 'aamikum
( Semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk hewan - hewan ternakmu)
Sesungguhnya kami menciptakan semua ini adalah agar dimanfaatkan olehmu dan oleh ternakmu.
Faidzaa jaa'ati th - thaammatul kubra
( Maka apabila mala petaka besar ( kiamat) telah datang)
Apabila datang hari kuamat maka manusia pada kebingungan yang amat sangat.
Yauma yatadzakkaral insaana maa sa'aa
( Yaitu pada hari ketika manusia teringat akan apa yang telah dikerjakannya)
Pada hari kiamat tiap - tiap seseorang akan ingat apa yang dia pernah lakukan selama di dunia tentang kebaikan dan keburukan. Setiap seseorang akan menyaksikan apa yang kami ( Allah) catat didalam lembaran amal mereka, yang pada dasarnya seseorang telah lupa dari ingatannya karena masa yang terlalu lama.
Boleh kalimat يوم dijadikan. بدل dari kalimat طامة الكبري dimabnikan atas fathah karena menjadi idhofah kepada fiil. Pendapat ini adalah para ulama Kufah.
Waburizatil jahiimu liman yaraa
( Dan mereka diperlihatkan dengan jelas kepada setiap orang yang melihat)
Kalimat وبرزت athaf kepada kakimar. جاءت dengan arti para Ahli neraka jahim akan melihat dengan jelas. Setiap orang memiliki penglihatan akan melihat neraka jahim diantaranya orang mu'min dan orang kafir.
Telah membaca Abu Nuhaik kalimat برزت denga tahfif. Dan kalimat يري menjadi ترى dengan التاء ta'nis.,dan domornya kembali kepada kalimat جحيم . Atau huruf التاء menunjukan للخطاب dengan arti bagi orang orang yng melihat engkau ( Muhammad) dari orang kafir yaitu orang - orang yang telah menyakiti engkau.
Jika kalimat اذا pada ayat اذا جاءت الاطامة الكبري dibuang، maka taqdirnya تقسم الناس قسمين artinya manusia di bagi menjadi dua bagian yaitu ayat di bawah ini
Fa - ammaaman thagha
( Maka adapun orang yang melampaui batas)
Yaitu orang yang jauh dari ta'at dan melampaui batas hukum dan berbuat maksiat.
Wa atsaral hayaatad duniyaa
( Dan lebih mengutamakan kehidupan dunia)
Mereka lebih mementingkan kehidupan dunia dan tidak mempersiapkan kehidupan akhirat dengan melaksanakan ta'at.
Fainnal jahiima hiyal ma'waa
( Maka sesungguhnya nerakalah tempatnya)
Dikatakan taqdir kalimat فان الجحم هي المأوي yaitu kalimat للتق بمن كان موصوفا بهذا الصفات artinya patut bagi orang yang disifati ayat diatas dengan sifat ini.
Waamaaman khafa maqaama rabbihii wanahan nafsa anil hawaa
( Dan adapun orang - orang yang takut kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari ( keinginan) hawa nafsunya)
Orang yang takut akan kebesaran Tuhannya selalu berada pada hadirah Tuhannya dan bisa menahan diri dari hawa nafsu, jauh untuk melakukan yang haram yang menyebabkan orang itu berbuat yg haram.
Faiinal jannata hiyal ma'waa
( Maka sungguh, surgalah tempat tinggalnya)
Ada yang mengatakan ayat ini turun tentang Abi Uzaz bin Umair dan Masab bin Umair. Sungguh Masab bin Umair telah membunuh saudaranya yaitu Abu Uzaz pada waktu perang Uhud,ketika Abi Uzaz melindungi Rasulullah SAW dengan dirinya, Abi Uzaz bersaksi dia ridho karena Allah melindungi Rasullulaah.
Telah meriwayatkan Dhahak dari Ibni Abbas, berkata ada orang yang berniat maksiat maka dia termasuk saudara Masab bin Umair, dan orang itu harus ditawan Badar, dan kaum Ansor pun menangkap orang itu yang dikamsud. Kaum Ansor pun menanyakan orang itu " siapa kamu
Orang itu menjawab " saya saudara Masab bin Umair", walaupun demikian kaum Ansor pun tidak mengikat orang itu dengan tali bakan kaum Ansor memuliakan orang itu( orang yang membunuh Uzaz bin Umair) dan menempatkan orang itu di rumah kaum Ansor.
Ketika pagi kaum Ansor bercerita tentang Masab bin Umair. Masab bin Umair pun bertanya kepada kaum Ansor " bukankah saya ini bersaudara tetapi mengapa kamu memperlakukanku dengan mengikat. Secara kebetulan ibunya Masab ini orang yang banyak harta dan orang terpandang dikalangan Ahli Bathah tetaoi kaum Ansor tetap menalikan Masab bin Umair, lalu ibu Masab bin Umair mengutus utusan untuk menebusnya.
Pada ayat واما من خاف مقام ربه ketika itu Masab bin Umair beserta Rasulullah ketika perang Uhud tinggal berdua sementara manusia yang lain berpisah dari Rasulullah, dan Rasulullah mencabut anak panah yang menancap pada diri Masab bun Umair, ketika itu Rasulullah melihat Masab bin Umair sedang merintih kesakitan dan mengeluarkan darah, lalu Rasulullah berkata kepada Allah " saya akan tolong engkau ( Masab bin Umair) dan Rasulullah bisa menanganinya, dan Rasulullah melihat dua selendang pada diri Masab, lalu kedua selendang itu Rasulullah ikatkan keoada luka Masab, ternya selendang itu dilapisi emas.
Kesimpulan ayat ini akhlak Rasulullah sangatlah baik sekalipun kepada musuh yang sudah tidak berdaya, Rasulullah tetap menolong, inilah yang dimaksud dengan واما من خاف مقام ربه.
Yas aluunaka anis saati ayyaama mursaahaa
( Mereka bertanya kepadamu ( Muhammad) tentang hari kiamat " kapankan terjadinya ? )
Mereka ( orang musyrik) bertanya kepada Rasul wahai paling mulia makhluk " kapankan terjadinya kiamat.
Pertanyaan mereka hanya mencemooh rasul. Mereka bertanya ketika mereka mendengar Rasulullah menjelaskan sifat kiamat dengan sifat yang mulia seperti mensifati kiamat dengan kalimat طامة،صاخة، dan قارعة.
Dengan peristiwa tersebut maka langsung Allah turunkan ayat
Fiima anta min dzikriraaha
( Tidak usah engkau menyebutkannya ( waktunya)
Kapan waktu kiamat terjadi tidak perlu engkau menyebutkan waktunya
Ilaa bobbika muntahaahaa
( Kepada Tuhanmulah ( kembalikan) kesudahannya ( ketentuannya)
Kepada tuhanmulah kembalikan kesudahan hari kiamat karena tidak ada satu makhluk pun yang mengetahuinya.
Innamaa anta mundziru mayyakhsyaahaa
( Engkau ( muhammad) hanyalah pemberi peringatan bagi siapa yang takut kepadanya ( hari kiamat)
Sesungguhnya engkau hanya memberi peringatan kepada orang yang takut kepada hari kiamat. Dan orang yang memperingatkan pun tidak bisa memberi tahu walaupun dengan pengetahuannya kapan terjadinya kiamat.
Telah membaca Umar bin Abdul Aziz, Abu Ja'far, Thakhah dan Ibnu Muhisin kalimat منزر dengan tanwin sebagai kalimat asal. Dan boleh dibuang tanwin karena tahfif.
Boleh dibaca tanwin dan tidak dibaca tanwin karena kejadian kiamat bisa terjadi sekarang atau yang akan datang.
Kalimat منزر tidak boleh dijadikan jaman madi ( jaman kelewat) kecuali kalau di idhofahkan dengan kalimat lain.
Ka - annahum yauma yarau-nahaa lam talbatsuu illa asyiyatan au dhuhaahaa
( Pada hari ketika mereka melihat hari kiamat itu ( karena suasananya hebat ), mereka merasa seakan hanya ( sebentar saja) tunggal ( di dunia) pada waktu sore atau pagi saja.
Ayat ini menguatkan bahwa peringatan datangnya kiamat sangat cepat hanya kepada orang yang diperingatkan saja.
Jadi seakan orang kafir qurais pada hari ketika mereka melihat kiamat seakan sangat cepat kejadiannya hanya satu hari dari sore sampai pagi karena mereka sangat ketakuatan dahsyatnya kiamat.
Atau ayat ini sebagai penolakan ketika mereaka menyamarkan pertanyaan ketika didunia. Maksudnya sesungguhnya mereka bertanya tentang kiamat agar tidak cepat kejadiannya dengan pertantaan kapan terjadi yang dulu dijanjikan tetang kiamat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar