Rabu, 16 Februari 2022

SURAT AN-NAZIAT

  SURAT AN-NAZIAT

Wan nazi'aati gharqaa

( Demi (malaikat) yang mencabut ( nyawa) dengan keras) 

Demi malaikat yang mencabut ruh orang kafir dari jasadnya yaitu dari ujung tiap - tiap rambut, dari ujung tiap - tiap kuku, dari dasar dua tumit kaki. Seperti mencabut batang pohon yang rindang yang dahan dan akarnya masih basah / hidup,lalu keluar ruh orang kafir ditenggelamkan kedalam air. 

Wan naasyithaati nasythaa

( Demi ( malaikat) yang mencabut ( nyawa) dengan lemah lembut) 

Demi malaikat yang mengeluarkan ruh orang mu'min dengan lemah lembut dan penuh kasih sayang. lalu malaikat menggenggam ruh orang mu'min, sebagaimana melepas ikatan tali onta dari hadapannya. Mencabut ruh orang mu'min dengan mengelauarkan lalu menuju surga. 

Sasabihaati sabhaa

 ( Demi ( malaikat) yang mencabut ruh orang soleh dengan hati - hati) 

Demi malaikat yang mencabut ruh orang soleh,lalu para malaikat meluruskan ruh orang mu'min dengan hati - hati dan memberi kesempatan, lalu para malaika men ggalkan ruh itu. Lalu malaikat beristirahat kemudian dia keluarkan ruh itu, mencabut dengan cara hati - hati dan lembut agar tidak ada rasa sakit yang amat sangat ketka ruh dicabut. 

Fassaabiqaati sabhaa

( Demi malaikat yang mendahului dengan kencang) 

Demi malaikat yang berlomba - lomba membawa ruh orang mu'min menuju surga dan membawa ruh orang kafir menuju neraka.

Falmudhabbiraati amraa

( Demi malaikat yang mengatur urusan dunia)

Demi malaikat yang mengatur urusan para hamba. 

Berkata Abdul Rahman bin Stabit yang mengatur urusan dunia ada empat malaikat yaitu malaikat Jibril, Mikail, Malaikat Maut dan Isrofil. 

Adapun malaikat Jibril mewakili masalah  ruh beserta bala tentaranya. Malaikat Mikail mengurus hujan dan tumbuh - tumbuhan, malaikat Izrail mewakili penggenggam ruh, malaikat Israfil mewakili menurunkan perkara dari Allah. Tidak ada malaikat yang lebih dekat dengan Allah kecuali Isrofil. 

Yauma tarjuful raajifah

( Sungguh, kamu akan dibangkitkan pada hari ketika tiupan  pertama mengguncang alam) 

Lafaz  يوم  dibaca nasab karena menjadi jawab qasan yang disumputkan, taqdirnya  لتعءن كفار مكة يوم تتحرك النفحة الأولى ظهور الصوت  ( kami akan dila'nat kafir mekah pada hari bergeraknya tiupan pertama beserta kerasnya suara) 

Dinamakan النفخة dengan الرجفة karena sesungguhnya dunia berguncang pada saat itu dan bersuara keras. Sehingga tiupan itu mengguncangkan tiap - tiap sesuatu. 

Tatba'uhaa raadifah 

( Tiupan pertama) itu diiringi oleh tiupan kedua) 

Raadifah tiupan sangkakala kedua. Sedangkan rajifah tiupan sangkakala pertama. Jadi tiupan sangkakala pertama diiringi tiupan sangkakala kedua, maka bumi bergerak untuk menghidupkan orang yang sudah mati. Sebagaimana bergeraknya bumi pada tiupan pertama yaitu mematikan orang yang hidup. Diriwayatka dari Radulullah SAW sesungguhnya diantara dua tiupan jarak waktu 40 tahun. 

Diriwayatkan sesungguhnya pada jangka waktu 40 tahun, Allah menurunkan hujan ke bumi lalu jadilah air yang ada di bumi meleleh dan air itu menjadi sebab menghidupkan, lalu Allah berbuat apa yang Dia kehendaki dan menghukumi apa yang Dia kehendaki pula. 

Quluubuy yaumaidzi wwajifah

( Hati manusia pada waktu itu merasa sangat takut) 

Wajifah adalah hati yang banyak yaitu hati orang kafir pada hari tiupan kedua sangat takut. Jumlah ayat diatas menjadi  مبتدا dan  خبر nya ayat dibawah ini

Abshaaruhaa khaasyi'ah

( Pandangannya tertunduk hina) 

Pandangan orang yang takut pada kejadian tiupan kedua mereka takut sehingga menundukan pandangannya karena merasa hina. 

Yaquuluuna a'inna lamarduuduuna fil hafirah

( Orang yang mendustakan hari kebangkitan berkata " apakah  kita benar  - benar akan dikembalikan kepada kehidupan semula. 

Orang yang mengingkari akan hari kebangkitan dari kubur yang sedang bingung  berkata " apakah kita akan dikembalikan setelah kita mati kepada kehidupan semula ".

Telah membaca Abu Hawiyah lafaz  الحافرة  dengan ضم pada huruf الحاء  menjadi خفرة  dengan arti apakah  kita akan dikembalikan kepada semula urusan kita, maka jadilah kita hidup sebagaimana kita hidup semula.

Aidzaa kunnaa idhaaman nakhirah

 ( Apakah (akan dibangkitkan juga) apabila kita telah menjadi tulang belulang yang hancur) 

Apakah kita akan dibangkitkan kembali setelah menjadi tulang belulang yang hancur. 

Kami (Allah)  akan bangkitkan beserta tulang yang ada setelah jauh dari masa kehidupan. 

Telah membaca Hamzah, Asim lafaz  نحرة  menjadi. ناحرة  dengan  ألف  dengan arti setelah selesai ruh melewatinya lalu dia mendengar suara. 

Membaca Nafi, Ibnu Amir dan Kisa'i lafaz. اذا  menjadi. خبر.

Qaaluu tilka idzan karratun khaasyirah ( Maka mereka berkata " kalu demikian itu adalah suatu pengembalian yang merugikan) 

Mereka berkata "kembali kepada kehidupan". Jika memang kita kembali kepada kehidupan semula itu suatu yang akan terjadi, maka pengembalian akan merusak. Maksudnya jika kembali hidup itu benar terjadi maka kami akan rugi karena kami mendustakannya. 

Ucapan orang yang mengingkari akan hari pembalasan itu hanyalah ejekan orang kafir. 

Fainnamaa hiya zajratuw waahidah 

( Maka pengembaluan itu hanyalah dengan sekali tiupan saja) 

Tidaklah engkau mengira pengembalian suatu yang susah bagi Allah bahkan pengembalian suatu yang mudah bagi kekuasaan Allah. Karena pengembalian akan menghasilkan dalam waktu sekejap bagi Israfil. 

Faidzaa hum bissaahirah 

( Maka seketika itu mereka hidup kembali di bumi ( yang baru) 

Apabila mereka telah  hidup kembali diatas permukaan bumi yang putih dan rata dari bumi yang akhir setelah mereka mati dari seluruh peloksok bumi. 

Hal ataaka haditsul musa

(  Sudahkah sampai kepadamu ( Muhammad)  kisah Musa  ?)

Bukankah sudah sampai kepada engkau wahai peling mulia makhluk cerita tentang Musa. 

Ayat ini sebagai i'tibar tentang kedatangan cerita Musa sebelum pembicaraan ayat diatas,kecuali belum kami ( Allah) datangka. Maksudnya apakah telah datang kepada engkau ( Muhammad) cerita Musa dan kami ( Allah)  telah menghabarkan kepada engkau tentang Musa.

Idz naadaahu rabbuhuu bilwaadii muqadhasi thuwa

( Ketka Tuhan memanggilnya ( Musa)  di lembah suci yaitu lembah tuwa) 

Lafaz  اذا  menjadi. ظرف  bagi kalimat  حديث.

Tuwa adalah nama lembah yang berada di negara Syam dan Tuwa berada di bukit Thur, antara negara Ailah dan Mesir. Dinamakan Tuwa karena banyak para ambiya mendapat wahyu. 

Telah membaca kalimat  طوي Nafi, Ibnu Katsir dan Ibnu Umar denga domah huruf  طاء  dan tidak tanwin. 

Telah membaca Baqun  dengan domah huruf. طاء dengan tanwin. 

Idzhab ilaa fir'auna innahuu thaghaa

( Pergilah engkau kepada firaun!  Sesungguhnya dia telah melampaui batas) 

Dari Hasan, dia berkata bahwa firaun adalah kafir azam (asing)  dari kota Hamdan. Juga Hasan berpendapat atau Firaun berasal dari kota Abhisan. Tinggi Firaun hanya 4 jengkal ( jengkalan manusia pada jamannya) dan Firaun orang yang pertama kali membuat engrang untuk berjan karena dia takut kepada jenggotnya yang panjang. 

Berkata Mujahid bahwa Firaun berasal dari Istikhor. 

Telah membaca Abdullah kalimat اذهب  menjadi ان اذهب karena  kalimat  اذهب adalah kalimat seruan ( perintah) tetapi memiliki makna ucapan/ kaul. 

Firaun adalah orang yang melampaui batas hukum kepada khaliknya dan juga kepada makhluk. Dia kufir kepada Allah dan juga sombong kepada kaum Bani Israil. Firaun suka berbuat kegaduhan kepada Bani Israil.

Faqul hal laka ilaa antazakkaa

( Maka katakanlah ( kepada firaun) " adakah keinginanmu untuk membersihkan  diri ( dari kesesatan) 

Apakah engkau ( firaun)  ada keinginan untuk berbuat kemaslahatan maka bertauhidlah kamu kepada Allah. 

Telah membaca Nafi dan Ibnu Katsir kalimat  تزك  dengan tasydid huruf. الزاي 

Wa-ahdiyaka ilaa rabbika fatakksyaa

( Dan engkau akan kupimpin kejalan Tuhanmu agar engkau takut kepadaNya)

Apakah saya ( Musa) mengajak engkau untuk mengenal Tuhan engkau (Firaun) dengan mendatangkan dalil yang jelas sehingga engkau mengenal Tuhanmu. Tidak ada orang yang takut kepada Tuhannya kecuali dia mengenal Tuhannya. 

Fa araahul aayatul kubraa

( Lalu Musa memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar) 

Nabi Musa berangkat menuju Firaun  dan nabi Musa memperlihatkan kepada Firaun akan tongkatnya yang berubah menjadi ular yang besar. 

Fakadzdzaba wa 'ashaa

( Tetapi dia ( Firaun) mendustakan dan mendurhakai) 

Firaun mendustakan nabi Musa dengan hati dan lisannya dan menyebutnya bahwa mukjizat itu sihir

Dan Firaun mendurhakai Allah secara batiniyah dan dia memurtad setelah dia mengetahui tentang keabsahan adanya Tuhan penguasa alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 واتقوا يوما ترجعون فيه الى الله ثم توفى كل نفس ما كسبت وهم  لا يظلمون Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada w...