( Tahukah engkau ( Muhammad ) memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum Aad ? )
Apakah engkau mengetahui wahai paling mulianya mahkluk ( Muhammad) dengan pengetahuan yang seyakin yakinnya, bagaimana Tuhan engkau menghancurkan kaum Aad ketika mereka di azab
Irama dzaatil imaad
( yaitu penduduk Iram ( ibu kota kaum Aad ) yang mempunyai bangunan - bangunan yang megah dan tinggi)
Kalimat ارم menjadi athaf bayan bagi kalimat عاد faedahnya bahwa kedua kalimat itu menjad اسم العلام ( jadi nama alamiyah)
Sungguh mereka adalah kaum Aad kuartal pertama. Mereka menjadikan Iram itu nama sebuah kabilah ( suku) dengan mengidhofahkan kalimat Aad dengan kalimat Iram
Iram adalah nama nenek moyang kaum Aad. Sedangkan Aad adalah nama seseorang yaitu Ahwa ibnu Awus bin Iraam bin Saam bin Nuh AS
Mereka jadikan Iraam itu nama sebuah Kota, dan mereka jadikan Aad itu menjadi keluarga besar Iraam
Telah menggantikan qiraat Jubair kalimat Aad Iraam dengan mengidhofahkan
Telah membaca Alhasan kalimat Aad Iraam dengan dibaca fathah kedua - duanya
Kaum Aad memiliki bangunan yang megah dan tinggi. Tiang - tiangnya terbuat dari emas dan perak
Allatii lam yukhlaq mistluhaa fil bilad
( Yang belum pernah di bangun ( suatu kota) seperti itu di negeri - negeri lainnya
Kata irama dzaatil imaad adalah sebuah kota sebagai perumpamaan kota yang paling baik dan paling indah, megah bangunannya juga kuat. Bahkan mengungguli bangunan - bangunan yang ada di dunia
Telah membaca syekh Ibnu Jubair kalimat lam yukhlaq mistluhaa dengan bina lilfaail sehingga memiliki arti tidaklah Allah membangun sebuah kota yang semisal kota iram yang sangat kuat
Di riwayatkan bahwa sesungguhnya Aad adalah anak dari Sydad. Syidad adalah seorang raja sebelum Aad yang sangat gagah dan ahli ibadah, akan tetapi setelah kematiannya maka terhentilah kerajaan tersebut yang sangat merajai dunia.
Bahwa Syidad ini raja yang sangat cinta membaca ilmu pengetahuan
Klasik, di dalam bacaannya dia mendapatkan pengetahuan tentang surga dan segala sifat - sifat surga
Kemudian dia terpanggildalam pikirannya untuk membangun semisal surga, maka dia bangunlah sebuah kota yang di sebut Iram yang membentang keberbagai penjuru dalam jangka waktu 300 tahun.
Iram adalah kota yang sangat megah, gedungnya terbuat dari emas dan lerak, tiangnya terbuat dari Intan Zabarjad dan Intan Yakut, pada kota Iram ditanami berbagai macam jenis pepohonan dan juga dibuat sungai yang mengalir
Telab meriwayatkan Syekh Wahab bin Munabbah, Ia dapat dari Abdullah bin Falabbah. Sesungguhnya Abdullah telah keluar dari rumahnya dengan mengendarai onta, kemudian ia menuju kesebuah tempat
setelah dia tiba di tempat tersebut dia mendapatkan sebuah kota yang sangat kuat dan megah
Di kota Iram terdapat berbagai jenis bangunan yang berbeda bentuknya
Kemudian Abdullah mendekati kota itu, Abdullah mengiraada seseorang di kota itu untuk ia bertamya, ternyata tidak ada satu pun manusia di kota itu
Lalu ia turun dari ontanya dan mengikat ontanya, kemudian ia memasuki pintu gerbang, dan ia melihat ada dua pintu yang sangat besar. Kedua pintu itu terbuat dari intan yakut yang berwarna merah
Kemudian ia melihat pintu yang lainnya sampai terbengong lalu ia buka pintu itu. Lalu ia masuk ternyata ada kota yang tidak pernah satu orang pun melihat seperti kota ini.
Di dalam kota tersenut terdapat bangunan, dimana setiap bangunan memiliki kamar dan plaponnya dilapisi emas dan pedak dan intan lu'lu dan intan yakut
Setiap pintu bangunan terdapat kusen pintu yang saling berhadapan antara pintu yang satu dengan pintu yang lainnya
Bangunan itu dilapisi oleh intan lu'lu dan di taburi minyak misik dan Za'far,banguna tersebut sangat jelas bahwa tidak satu orang pun yang pernahnya karena bangunan itu karena megah, indah dan bagusnya
Kemudian Abdullah melihat bagian taman, dj setiap taman di tanami pohon buah buahan, di samping pohon terdapat sungai yang mengalir, di sekitar daerah aliran sungai di lapisi perak, Abdullah pun berkata dalam hatinya ini adalah surga karena semua bangunan di lapisi intan lu'lu dan di baluri minyak misik dan za'far
Lalu Abdullah pulang, dan kembali ke negerinya yaitu Yaman, ia menjelaskan dan menceritakan tentang apa yang ia lihat dan alaminya
Cerita itu sampai ke telinga Muawiyah yang saat itu menjadi raja
Lalu Muawiyah mengutus seorang utusan ke Abdullah untuk menanyakan kebenaran berita yang di ceritakan Abdullah. Maka Abdullah menceritakan kepada utusan Muawiyah.
Kemudian Abdullah ( nama kunianya Ka'ab )di undang ke istana untuk menceritakan kepada raja, Muawiyah pun bertanya kepada Abdullah apakah bener di dunia ini ada kota yang bangunannya terbuat dari emas dan perak,
Berkata Abdullah / Ka'ab betul pa duka raja, kota itu bernama irama dzaatil imaad,kota itu di bangun oleh Syidad bin Aad.
Kemudian Muawiyan bertanya kembali coba sekarang ceritakan pada waktu Syidad memulai pembangunannya.
Abdullah menceritakan bahwa raja Syidad memerintahkan kepada para stapnya yang berjumlah 100 stap. Setiap stap memiliki 1000 anak buah.
Setiap stap memerintahkan kepada para anak buah untuk mencari tempat yang stategis untuk di bangun sebuah kota yang indah
Stap pun menemukan bumi yang cocok untuk di bangun, di bumi itu terdapat mata air yang mengalir. Berkata para stap yang lain ini adalah bumi yang tepat di jadikan senuah kota.
Maka di bangunlah pondasi yang bahannya di ambil dari negara Yaman. Mereka mendirikan bangunan selama 300 tahun ada yang berpendapat selama 800 tahun
Ketika selesai membangun, kemudian raja syadad memerintahkan untuk di buatkan batasan kota yang di sekeliling ada bangunan pintu gerbang.
Terdapat 1000 buah bendera.dan di setiap pintu gerbang di jaga oleh patih/pengaman mereka melaksanakan dengan baik.
Raja memerintahkan para patih penjaga pintu yang berjumlah 1000 pintu untuk menyaiapkan istana kerajaan karena raja akan menempati kerajaannya yang dinamakan irama dzaatil imaad. Kemudian raja beserta keluarganya berangkat ke istana yang baru saja rampung pembuatannya, mereka melakukan perjalanan satu hari satu malam. Kemudian Allah mengutus kilat dari langit dan menyambar dan merusak secara keseluruhan istana / kota bahkan tidak ada yang tersisa
Kemudian Ka'ab menceritakan kepada Muawiyah bahwa ada satu orang laki - laki yang memasuki kota Iraama dzaatil imaad dan dia seorang muslim itu terjadi pada jaman kita.
Laki laki itu berciri kulir berwarna merak kekuning - kuningan, alisnya agak tebal dan berpunduk gagah, laki - laki itu mengendarai onta.
Kemudia Muawiyah menebak bahwa laki - laki itu adalah Abdullah bin Qalabah . Kemudian Kaab / Abdullah berkata iya, dialah laki - laki yang berkunjung ke kota Iraama dzatil Imaad