Minggu, 28 Maret 2021

Maa aghnaa anhu maaluhu wa maa kasab

 

( Tidaklah berguna bagi Abu Lahab hartanya dan apa yang ia usahakan) 

Apakah berguna harta Abu Lahab dan usahanya dalam menolak marabahaya

Atau tidaklah bermanfaat baik itu harta dan usaha Abu Lahab dalam menolak marabahaya

Tidak ada seorang pun yang lebih banyak hartanya dari Qorun tetapi apakah harta Qorun yang begitu banyak bisa menolak marabahaya

Dan tidak ada kerjaan yang lebih megah dari kerajaan Nabi Sulaiman tetapi apakah kerajaan Nabi Sulaiman  yang begitu megah bisa menolak kematian

Begitu juga dengan harta Abu Lhab dan usahanya tidak bisa menolak marabahaya ketika datang

Adapun lafadz ما yang ada pada kalimat  ما اغني  itu adalah faedahnya  للنفي atau للاسثفهم 

Adapun lafadz ما yang ada pada kalimat ما كسبت adalah bisa dikatakan Masdariah atau Mausuliah

Diriwayatkan sesungguhnya Abu Lahab berkata

Jika apa yang dikatakan anak saudaraku ( Muhammad ) itu suatu kebenaran, maka saya akan tebus kebenaran itu dengan diriku, hartaku atau dengan anakku. 

Setelah Abu Jahal berkata seperti itu maka kebenaran pun mencuat dan Abu Lahab pun merasa merugi dengan perkataannya itu

Padahal Abu Jahal tidak menginginkan kebenaran terjadi, ternyata kebenaran itu terjadi sehingga anak Abu Jahal yang sebagi taruhannya mersa melemah dalam perjalanannya menuju Kota Syam. Maka turunlah surat Al Lahab

Usaha adalah sebuah keberuntungan.  

Berkata Ibnu Abbas 

Yang dimaksud dengan  ما كسبت adalah anak Abu Lahab atau keturunannya

Dalil yang menunjukan ini adalah perkataan Nabi SAW

Sebagus - bagusnya apa yang dimakan oleh seseorang adalah hasil dari usaha dan sesungguhnya  anak atau keturunan adalah hasil usaha

Nabi SAW bersabda

Engkau dan harta engkau  adalah milik Bapak engkau

Dan meninggal Abu Lahab karena terkena penyakit setelah terjadi perang Badar malam ketujuh

Penyakit yang di derita Abu Lahab adalah penyakit semacam bisul yang tumbuh di tubuhnya dan akhirnya Abu Lahab meninggal

Sayashlaa naaran dzaata lahab

( kelak Abu Lahab masuk kedalam api  neraka yang melentab - lentab ( neraka)) 

Suatu saat Abu Lahab di akhirat akan masuk api neraka yg bergejolak

Boleh dibaca pada kalimat سيصلي dengan dhomah الياء dan fathah pada للام dan boleh dibaca محفف ( ringan)  dan boleh dibaca مشدد ( berat) 


Sumber Al Munir

By Baihaqi

Jumat, 26 Maret 2021

Surat Al lahab

 

Tabbat yadaa abii lahabiw watabb

( binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar - benar binasa dia) 

Abu Lahab nama aslinya adalah Aizi ibnu Abdul Muthalib

Kalimat تبت yang pertama adalah kalimat doa buruk yang menimpah kepada Abu Lahab

Sedangkan kalimat تبت yang kedua adalah berita mengenai binasa kedua tangan Abu Lahab dengan benar - benar binasa

Bahwa kalimat tabbat yadaa abii lahabiiw watab adalah kalimat jumlah dengan taqdir  قد pada lafadz تبت yang pertama

Maka kalau qiraat Ibnu Masud dengan membaca قد تبت dengan menambah lafaz قد 

Ada yang berpendapat setiap ayat terdapat dua kalimat yang sama, seperti lafadz تبت . Maka salah satu dari dua lafadz menjadi berita atau kabar

Tetapi pengarang kitab ini yaitu Tafsir Munir memaksudkan bahwa lafadz تبت pertama adalah tentang binasanya amal perbuatan Abu Lahab dan lafadz  تبت kedua tentang binasanya kedua tangan Abu Lahab

Mengapa Allah binasakan amal perbuatan dan kedua tangan Abu Lahab.? 

Ini menunjukan agar Abu Lahab mau memperbaiki dirinya dan memperbaiki amal perbuatannya

Maka Allah beritakan sesungguhnya Abu Lahab di haramkan atas dua perkara

Diriwayatkan sesungguhnya Rasulullah pada suatu hari menaiki Bukit Safa

 Nabi SAW berkata :

Wahai pagiku 

Maka seketika berkumlul orang - orang qurais. 

Dan mereka berkata :

Ada apa dengan engkau ( Muhammad) 

Nabi SAW berkata 

Apakah kalian sudah mengetahui ? .

Saya akan beritakan kepadamu. Bahwa sesungguhnya musuh sahabat kamu telah terkena azab. Apakah kalian membenarkan beritaku ?

Berkata kaum Qurais :

Iya... kami membenarkan

Berkata Nabi SAW:

Sesungguhnya saya hanya memberi peringatan kepada kamu tentang azab yang amat sangat

Ketika Nabi SAW sedang memberi peringatan kepada kaum qurais

Berkata Abu Lahab

Apakah kamu ( Muhammad)  akan memberikan dawah kepada kami agar kami masuk Islam

Maka dengan seketika turun surat Al lahab

Diriwayatkan sesungguhnya Abu Lahab berkata kepada Nabi SAW:

Saya tidak akan masuk agama Islam

Nabi menjawab 

Ada apa dengan agama islam

Abu Lahab berkata kembali

Bukankah saya lebih mulia di banding agama Islam

Nabi berkata 

Apa alasan bahwa kamu lebih mulia

Abu Lahab menjawab

Taubatlah Muhammad dengan agama islam. 

Apakah agama saya setara dengan agama yang lain

Diriwayatkan pula ketika Nabi SAW datang kepada  Abu Lahab pada siang hari. Abu Lahab tidak memerima Nabi SAW

Ketika datanglah waktu malam, Nabi SAW bergesa pergi menuju rumah Abu Lahab. 

Kejadian ini sama dengan kejadian Nabi Nuh mendawakan kaumnya

Nabi SAW mengajak masuk agama islan terhadap Abu Lahab pada malam hari seperti yang ia lakukan pada siang hari

Maka masuklah Nabi SAW ke rumah AbuLahab

Abu lahab berkata kepada Nabi SAW

Engkau datang ke rumahku untuk memberikan peringatan

Dan Nabi SAW pun duduk di hadapan Abu Lahab seperti orang yang sangat butuh. Dan Nabi SAW mengajak Abu Lahab untuk masuk agama Islam

Nabi SAW pun berkata 

Jika agam islam tercela yang menyebabkan engkau tercegah masuk agama islam maka ajab

 saya sekarang juga

Abu Lahab berkata

Saya tidak akan beriman kepada engkau sampai kambing yang ada di hadapanmu menyatakan beriman kepadamu

Maka Nabi berkata kepada kambing

Wahai kambing siapa saya ini

Kambing menjawab

Engkau adalah Rasulullah. 

Kambing berbicara seperti itu dengan lisan yang sangat  fasih

Dan kambing pun memuji Nabi SAW

Dengan jawaban kambing seperti itu, maka timbul rasa hasud Abu Lahan terhadap kambing

Abu Lahab memegang kaki kambing dan ia canik cabiknya kambing tersebut

Dan Abu Lahab sambil berkata

Tobatlah engkau, ucapan engkau telah menipu daya

Kambing menjawab

Engkau yang harus bertaubat. 

Maka turunlah surat A lahab. Dengan turunnya surat Al Lahab maka seketika kedua tangan Abu Lahab pun binasa karena telah mencanik - cabing kambing

Kater pada Abu Lahab terdapa keyakinan yang bathil, ucapan yang bathil, dan amal perbuatan yang bathil

Rabu, 24 Maret 2021

Lanjutan surat Alikhlas

 

Ayat ولم يكن له كفوا احد 

Ayat kedua الله الصمد ayat ini menyangkal pendapat golongan yang menyatakan bahwa ada mahkluk sebagai pemcipta yang sama dengan Allah. 

Sesungguhnya pendapat seperti itu seandainya ditemukan ada pencipta yang lain. Maka kebenaran itu pasti akan bersandar kepada Allah di dalam meminta semua kebutuhan

Ayat ketiga لم يلد و لم يولد ayat ini menyangkal orang - orang Yahudi yang menyatakan Uzayir itu anak Tuhan

Dan juga menyangkal pendapat orang Nasrani yang menyatakan bahwa Isa Al masih sebagai anak Tuhan

Dan juga menyangkal orang Musyrik yang menyatakan bahwa Malaikat itu anak perempuan Tuhan

Ayat yang ke empat ولم يكن له كفوا احد  ayat ini menyangkal pendapat orang - orang Musyrik yang menjadikan patung sebagai persekutuan Allah

Bersabda Nabj SAW sesungguhnya setiap sesuatu itu memiliki cahaya dan cahayanya Al quran adalah قل هو الله احد

Diriwayatkan sesungguhnya Nabi SAW memasuki masjid, dan Nabi mendengar seorang lelaki yang sedang berdoa اسالك يا الله يا احد يا صمد يا من لم يلد ولم يولد ولم يكو له كفوا احد maka Nabi berkata kepada laki - laki tadi semoga Allah mengampuni kamu Nabi berkata sebanyak tiga kali

Dari Sahal bin Saad telah datang  seorang laki-laki laki kepada Nabi SAW. Laki - laki itu menceritakan tentang keadaannya yang miskin kepada Nabi SAW. 

Dan Nabi SAW berkata kepada laki - laki itu jika engkau memasuki rumahmu, maka ucapkan salam jka dirumahmu ada seseorang. 

Dan jika  di dalam rumahmu tidak ada seseorang maka ucapkanlah salam untuk dirimu dan bacalah surat Alikhlas sebanyak satu kali. 

Laki-laki laki itu pun mengikuti apa yang dianjurkan Nabi SAW. Maka Allah berikan rizki kepada laki-laki itu sehingga laki - laki  tadi bisa memberi kepada tetangganya

Dari Abi Hurairah RA sesungguhnya Nabi SAW berkata barang siapa yang membaca surat Al ikhlas setelah shalat subuh sebanyak 12  kali,maka seakan akan ia membaca Alquran sebanyak 4 kali

Maka orang tersebut paling Afdhalnya ahli bumi ketika ia bertaqwa kepada Allah

Diriwayatkan sesungguhnya Nabi SAW bersabda barang siapa membaca surat Al ikhlas ketika sedang menghadapi kematian. 

Maka jasad orang tersebut tidak akan hancur di alam kubur dan aman dari gencetan kubur

Dan. Para Malaikat mengembannya dan memberikan kecukupan kepadanya sampai ia melewati menuju jalan ke surga

Allaahu shamad

 

( Allah tempat meminta) 

Allah tempat meminta dalam segala kebutuha

Telah berkata Ibnu Masud, Dhohak, shamad adalah zat yang kekuatannya tidak terbatas

Berkata Qatadah shamad adalah zat yang kekal setelah semua mahkluk rusak. Dia tidak makan tudak minum, bahkan memberi makan dan tidak diberi makan

Berkata Abi Kaab shamad adalah zat yang tidak mati tidak dilahirkan dia mewariskan langit dan bumi

Berkata  Muqatil, Ibnu Hiban shamad adalah zat yang tidak ada aib padanya

Berkata Ibnu Kisan sahamad adalah zat yang tidak disifati dengan satu sifat

Lam yalid

( Allah tidak beranak) 

Allah tidak dimulai dari seorang anak karena Allah zat yang tidak ada sejenisnya

Walam yuulad

( tudak dilahirkan) 

Allah tidak dimulai dari dilahirkan karena Allah tidak ada yang setimpal dengannya baik awal maupun akhir

Lam yalid tidak ada bagi Allah anak atau melahirkan. Lam yuulad tidak bagi Allah orang tua yang melahirkan yang bisa mewariskan kerajaan

Allah tidak melahirkan dan tidak dilahirkan

Walam yakul lahuu kufuwan ahad

( dan tidak ada sesuatu yang setara dengan dia) 

Satu pun di alam ini tidak ada yang serupa dengan Allah dan tidak bersahabat dengan yang lainnya

Maka akan tercegah sesuatu yang ada menyerupai kepada Allah Ta'ala dengan sifat Allah yang agung

Kemudian ayat قل هو الله احد  menyangkal pendapat orang Nasrani yang menyatakan Tuhan itu tiga dan juga menyangkal golongan shoibin yang menyatakan Tuhan itu benda luar angkasa dan bintang -bintang

Senin, 15 Maret 2021

Surat Al ikhlas

 

Qul huwallahu ahad

( katakanlah (Muhammad) dialah Allah yang maha Esa) 

Surat Al ikhlas turun dikarenakan adanya pertantaan orang - orang Musyrik. 

Berkata Dhahak, sesungguhnya orang - orang Musyrik telah mengutus Amir bin Thufail kepada nabi SAW

Dan orang - orang Musyrik pun berkata mengapa engkau ( Muhammad)  membenci Tuhan kami dan membenci agama bapak kami


Jika engkau seorang yang fakir, maka kami akan beri engkau kekayaan, jika engkau gila maka kami akan obati, juka engkau ingin mengawani seorang perempuan maka kami akan kawinkan

Nabi SAW menjawab saya bukan orang yang fakir, bukan pula orang gila,  dan bukan orang yang ingin menikah seorang perempuan tetapi saya ini adalah seorang Rasul atau Utusan, saya ingin mengajak kamu ( orang - orang Musyrik) dari menyembah patung  beralih menyembah Allah

Kemudian orang Musyrik mengutus kembali kepada Rasul, dan mereka berkata kepada Nabi SAW tolong jelaskan kepada kami jenis Tuhan yang engkau sembah

Apakah terbuat dari emas atau dari perak, maka Allah turunkan surat ini yaitu surat Al ikhlas

Kemudian berkata kembali orang - orang Musyrik kepada Nabi SAW,  Patung kami saja 

yang berjumlah 380 tidak bisa memenuhi atau mengijabah kebutuhan kami atau keinginan kami

Bagaimana dengan Tuhan kamu ( Muhammad) yang hanya satu atau tunggal,apakah mampu untuk memenuhi kebutuhan makhluk. 

Maka Allah turunkan Surat الصافات dengan firman Allah ان الهكم لواحد 

Kemudian orang - orang Musyrik  mengutus kembali utusannya kepada Nabi SAW dan mereka berkata, tolong jelaskan kepada kami tentang perbuatan TuhanMu, untuk menjawab pertanyaan itu Allah turunkan ayat ان ربكم الله الذي خلق السموات والارض 

Dari Abi Abbas RA sesungguhnya Amir bin Thufail dan Ardab bin Rabiah bahwa kedua orang ini datang kepada Nabi SAW dan Amir bin Thufail berkata, kepada siapa engkau mengajak kami menyembah wahai Muhammad,Nabi SAW menjawab,  saya mengajak menyembak kepada Allah Ta'ala

Berkata Amir bin Thufail, sifat TuhanMu bagaimana, apakah terbuat dari emas atau perak atau besi atau terbuat dari kayu. Maka Allah turunkan ayat ini yaitu surat Al ikhkas. Dan Allah musnakan  Ardab bin Rabiah dengan di samber petir, dan Allah musnakan Amir bin Thufail dengan penyakit Thauun

Illa man tawallaa wa kafar

 

( kecuali jika ada orang yang berpaling dan kafir)

Pada kalimat illa ( kecuai/istisna) itu ada dua pendapat :

Pendapat pertama  adalah istisna haqiqi. Pada istisna haqiqi terdapat dua bagian yaitu

1. Manakala mustasna min maful maka kalimat diatas diartikan peringatkanlah kepada hambaku kecuali orang - orang yang berpaling dari iman ,mengingkari Al quran maka berhak atas mereka azab yang besar. 

2. Manakala mustasnanya memakai dhamir عليهم maka diartikan kalimat lasta alaihim bimushaitirin dengan arti tidaklah engkau ( Muhammad)  atas mereka memaksakan kecuali atas orang - orang memutuskan tidak beriman kepada engkau dan berpaling dari engkau dan tidak percaya kepada Allah

Maka sesungguhnya Allah maha kuat dan memerintahkan engkau untuk memeranginya. Dan sesungguhnya jihad kepada orang kafir dan memeranginya adalah termasuk perbuatan memaksakan kehendak. 

Maka seakan akan Allah memusuhi mereka dan menjihadi mereka di dunia dan mengazabnya di akhirat

Pendapat kedua adalah istisna munqathi amma qablahum atau istisna memutuskan sesuatu yang sebelumnya maka ditaqdirkan لست بمستول عليهم لكن من تولي منهم فا ن  لله تعالي يعذبه العذاب الاكبر (janganlah engkau memaksa atas mereka tetapi barang siapa yang berpaling diantara mereka maka sesungguhnya Allah Ta'ala akan mengazabnya dengan.azab  yang besar.

Azab yang besar disini adalah azab jahanam

Ciri bahwa istisna munqathi adalah lebih baik  jika dimasukan kalimat ان pada mustasna bih

Jika istisna muthasil maka lebih baik jangan memakai kalimat ان . 

Fayu'adzdzibuhu llaahu adzaabahul akbar

(maka Allah akan mengazabnya dengan azab yang besar) 

Dinamakan azab yang besar karena mereka ( orang kafir) telah melampaui batas hukum kakufurannya  

Inna ilainaa iyaabahum

(sungguh kepada kamilah mereka kembali) 

Manusia akan kembali kepada Allah melalui proses kematian dan kebangkitan dari alam kubur. Tida yang kembali kevuali kepada Allah

Telah membaca Abu za'far Madani kalimat ilainna dengan memakai tasydid pada huruf الياء

Tsumma inna alainaa jisaabahum

( kemudian sesungguhnya kewajiban kamilah membuat perhitungan atas mereka) 

Hari perhitungan amal perbuatan manusia selama di dunia ketika memasuki padang mahsyar

Fa dzakkir innamaa anta mudzdzakir

 

( maka berilah peringatan, karena sesungguhnya engkau ( Muhammad)  hanyalah pemberi peringatan doang) 

Maka berilah peringatan kepada orang - orang yang tidak beriman dan perintahkan untuk berpikir atas dalil - dalil yang Allah turunkan, sesungguhnya engkau Muhammad hanya pemberi peringatan doang. 

Maka tidak menjadi mudharat / bahaya bagi engkau Muhammad apabila orang - orang kafir makkah tidak mau beriman dan tidak memperhatikan peringatanmu dan tidak mau mengingat ayat - ayat karena mereka mengingkari kekuasaan Allah


Sesungguhnya engkau hanya berkewajiban menyampaikan saja

Jadi Allah mampu menciotakan onta, mampu menciptakan langit yang sangat tinggi tanpa ada tiang dan cangkolan,mampu menciptakan gunung yang berdiri tegak di permukaan bumi, mampu menciptakan bumi luas menghampar dan itu semua Allah ciptakan tanpa ada contoh dan bahan sebelumnya

Itu semua sebagai bukti atau dalil bahwa Allah sangatlah kuasa membangkitkan manusia seluruhnya dari alam kubur ketika hari kiamat.

Dan membangkitkan manusia dari alam kubur sangatlah mudah bagi Allah karena sudah ada tulang belulangnya. 

Lasta alihim bimushaitirin

( engku mMuhammad bukanlah orang yang berkuasa memaksa mereka untuk beriman) 

Wahai paling mulianya makhluk, enkau bukanlah orang yang bisa memaksa atas mereka yang tidak mau beriman

Telah membaca syekh Hasyim kalimat بمصيطر huruf   الصاد diganti dengan hurup  السين dan telah membaca qiraat Hamzah dengan membaca isyma الصاد sedangkan qiraat Baaqun membaca dengan huruf الصاد khusus dibaca fathah الطاء.

Wa zararaabiyyuu mabtsutsah

 

( dan permadani yang terhampar) 

Permadani terhampar saling berderetan dan mereka saling mufarakah seperti di majlis - majlis

Ketika nabi sedang bercerita tentang nikmat yang berada di surga dgn para sahabat. 

Maka berkata salang seorang kafir berkata " wahai Muhammad datangkan kepada kami satu ayat yang menyatakan bahwa Allah mengutus engkau sebagai rasul / utusan" dengan pertanyaan seperti itu maka Allah menurunkan ayat افلاينظرونالي الابل كيف خلقت (apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana onta itu di jadikan) 


Afalaa yaudhuruuna ilal ibili kaifa khaliqat

(maka tidakkah mereka memperhatikan unta, bagaimana diciptakan) 

Bahwa orang kafir kota Mekah mengingkari tentang kebangkitan manusia dari alam kubur ketika hari kiamat datang. Dan mereka tidak percaya tentang kekuasaan Allah dalam membangkitkan dari alam kubur. 

Kalau memang mereka tidak percaya tentang kekuasaan Allah membangkitkan manusia dari alam kubur maka kamu perhatikan bagaimana onta diciotakan dengan memperhatikan yang sebenar - benarnya bahwa onta memiliki kekuatan, taajub dengan tingkahnya dan mampu nenanggung beban angkutan di pundaknya

Wailal jibaali kaifa nushibat

( dan perhatikan kepada gunung bagaimana ditinggikan) 

Sebagai tanda bahwa Allah kuasa dalam membangkitkan manusia dari alam kubur pada hari kiamat adalah bahwa Allah menegakan gunung dipermukaan bumi dengan amat kokoh tidak ada goyang sedikit pun kecuali kalau Allah menghendaki ada eruvsi atau gempa bumi

Wailal ardhi kaifa sutihat

( dan perhatikan juga bagaimana bumi di hamparkan) 

Bumi yang sangat luas ini Allah hamparkan di atas permukaan air yaitu atas lautan luas

Telah membaca saidina Ali RA karamallahu wajhah kalimat khaliqat, rufiat nushibat dan sutihat dengan bina lilfail dam mutakalim

Maksud bina lil fail dam bina mutalaim bahwa Allah lah yang berbuat seperti itu dan itu semua pembicaraan Allah.

Fii jannatin aaliyah. Latasma'u fiihaa laghiyah

 


( mereka berada di surga yang tinggi disana mereka tidak mendengar perkataan yang tidak berguna) 

Bahwa para ahli surga berada ditempat yang tinggi

Telah membaca syekh Aashim, Hamzah, Kisaa'i,dan Hafas pada kalimat لاتسمع dengan dibaca dengan dibaca  fathah paha التاء dan dibaca nashab pada kalimat لاغية maka memiliki arti engku ( Muhammad)  dan juga muhatab kepada para ahli surga mereka tidak mendengar di surga itu kalimat yang sia - sia atau gurawan. Akan tetapi para ahli surga berbicara kalimat yang mengandung hikmah dan kalimat pujian kepada Allah atas nikmat yang ada di surga. 

Telah membaca syekh Naafi dengan membaca dhamah التاء pada kalimat لا تسمع dan membaca dhamah pada kalimat لاغية

Telah membaca Ibnu Katsir, Abu Umar dengan dhamah الياء pada kalimat  لا يسمع dan dibaca dhamah pada kalimat  لا غية

Telah membaca Syekh Mufadil, jadhar dengan membaca fathah الياء pada kalimat _لا يسمع dan membaca nashab pada kalimat _لا غية

Fiihaa sururum marfuu'ah

(di surga ada dipan - dipan yang ditinggikan) 

Dipan yang berada di surga tinggi berada diatas awan dengan tujuan agar orang mu'min ketuka duduk di dipan melihat semua nikmat yang Allah berikan di surga

Berkata Ibnu Abbas bahwa dipan yang berada di surga terbuat dari papan emas dan perak dan dilapisi dengan intan zabarjad dan intan yakut dan dipan itu tinggi berada di atas awan

Wa akwaabum maudhuu'ah

( di surga terdapat gelas-gelas yang tersedia di dekatnya) 

Gelas gelas itu berada di dekat tangan para ahli surga oleh karena itu mereka agar bisa bersenang senang 

Dan gelas itu terbuat dari emas dan perak. Dengan demiakian para ahli surga ketika minum sangat menikmatinya

Wanamariqu mashfufah

( di surga terdapat bantal - bantal yang tersusun) 

Bantal yang ada di surga tersusun antara yang satu dengan yang lainnya. Sehingga para ahli surga bisa saling bersandar antara yang satu dengan yang lainnya

Senin, 08 Maret 2021

Wa zararaabiyyuu mabtsutsah

 


( dan permadani yang terhampar) 

Permadani terhampar saling berderetan dan mereka saling mufarakah seperti di majlis - majlis

Ketika nabi sedang bercerita tentang nikmat yang berada di surga dgn para sahabat. 

Maka berkata salang seorang kafir berkata " wahai Muhammad datangkan kepada kami satu ayat yang menyatakan bahwa Allah mengutus engkau sebagai rasul / utusan" dengan pertanyaan seperti itu maka Allah menurunkan ayat افلاينظرونالي الابل كيف خلقت (apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana onta itu di jadikan) 

Afalaa yaudhuruuna ilal ibili kaifa khaliqat

(maka tidakkah mereka memperhatikan unta, bagaimana diciptakan) 

Bahwa orang kafir kota Mekah mengingkari tentang kebangkitan manusia dari alam kubur ketika hari kiamat datang. Dan mereka tidak percaya tentang kekuasaan Allah dalam membangkitkan dari alam kubur. 

Kalau memang mereka tidak percaya tentang kekuasaan Allah membangkitkan manusia dari alam kubur maka kamu perhatikan bagaimana onta diciotakan dengan memperhatikan yang sebenar - benarnya bahwa onta memiliki kekuatan, taajub dengan tingkahnya dan mampu nenanggung beban angkutan di pundaknya

Wailal jibaali kaifa nushibat

( dan perhatikan kepada gunung bagaimana ditinggikan) 

Sebagai tanda bahwa Allah kuasa dalam membangkitkan manusia dari alam kubur pada hari kiamat adalah bahwa Allah menegakan gunung dipermukaan bumi dengan amat kokoh tidak ada goyang sedikit pun kecuali kalau Allah menghendaki ada eruvsi atau gempa bumi

Wailal ardhi kaifa sutihat

( dan perhatikan juga bagaimana bumi di hamparkan) 

Bumi yang sangat luas ini Allah hamparkan di atas permukaan air yaitu atas lautan luas

Telah membaca saidina Ali RA karamallahu wajhah kalimat khaliqat, rufiat nushibat dan sutihat dengan bina lilfail dam mutakalim

Maksud bina lil fail dam bina mutalaim bahwa Allah lah yang berbuat seperti itu dan itu semua pembicaraan Allah.

Fii jannatin aaliyah. Latasma'u fiihaa laghiyah



( mereka berada di surga yang tinggi disana mereka tidak mendengar perkataan yang tidak berguna) 

Bahwa para ahli surga berada ditempat yang tinggi

Telah membaca syekh Aashim, Hamzah, Kisaa'i,dan Hafas pada kalimat لاتسمع dengan dibaca dengan dibaca  fathah paha التاء dan dibaca nashab pada kalimat لاغية maka memiliki arti engku ( Muhammad)  dan juga muhatab kepada para ahli surga mereka tidak mendengar di surga itu kalimat yang sia - sia atau gurawan. Akan tetapi para ahli surga berbicara kalimat yang mengandung hikmah dan kalimat pujian kepada Allah atas nikmat yang ada di surga. 

Telah membaca syekh Naafi dengan membaca dhamah التاء pada kalimat لا تسمع dan membaca dhamah pada kalimat لاغية

Telah membaca Ibnu Katsir, Abu Umar dengan dhamah الياء pada kalimat  لا يسمع dan dibaca dhamah pada kalimat  لا غية

Telah membaca Syekh Mufadil, jadhar dengan membaca fathah الياء pada kalimat _لا يسمع dan membaca nashab pada kalimat _لا غية

Fiihaa sururum marfuu'ah

(di surga ada dipan - dipan yang ditinggikan) 

Dipan yang berada di surga tinggi berada diatas awan dengan tujuan agar orang mu'min ketuka duduk di dipan melihat semua nikmat yang Allah berikan di surga

Berkata Ibnu Abbas bahwa dipan yang berada di surga terbuat dari papan emas dan perak dan dilapisi dengan intan zabarjad dan intan yakut dan dipan itu tinggi berada di atas awan

Wa akwaabum maudhuu'ah

( di surga terdapat gelas-gelas yang tersedia di dekatnya) 

Gelas gelas itu berada di dekat tangan para ahli surga oleh karena itu mereka agar bisa bersenang senang 

Dan gelas itu terbuat dari emas dan perak. Dengan demiakian para ahli surga ketika minum sangat menikmatinya

Wanamariqu mashfufah

( di surga terdapat bantal - bantal yang tersusun) 

Bantal yang ada di surga tersusun antara yang satu dengan yang lainnya. Sehingga para ahli surga bisa saling bersandar antara yang satu dengan yang lainnya

 واتقوا يوما ترجعون فيه الى الله ثم توفى كل نفس ما كسبت وهم  لا يظلمون Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada w...