قالواادع لنا ربك يبين لنا ما هى قال انه يقول انها بقرة لا فرض ولا بكر عون بين ذلك ففعلوا ما تؤمرون
Mereka menjawab " mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami sapi betina apaka itu",Musa menjawab "sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang tidak tua dan tidak muda pertengahan antara itu, maka kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu.
قالواادع لنا ربك يبين لنا ما لونها قال انه يقول انها بقرة صفرء فاقع لونها تسر الناظرين
Mereka menjawab "mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami, sapi betina apakah itu", Musa menjawab "sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang berwarna kuning tua lagi menyenangkan orang-orang yang melihatnya.
Kalimat تسر الناظرين disini adalah menyenangkan orang -orang yang melihatnya, disebabkan karena bagusnya sapi betina itu, juga sapi itu kelihatan lain dari sapi biasanya, dan asing bagi yang melihatnya.
قالوا ادع لنا ربك يبين لنا ماهى ان القر تشابها علينا ان انشاء الله لمهتدون قال انه يقولو انها بقرة لا ذلول تسر الارض ولا تسقي الحرث مسلمة لا شية فها قالواالاءن جءت باالحق فذبحوهاما كادوا يفعلون
Mereka berkata "mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia menerangkan kepada kami "bagaimana hakekat sapi betina itu". Karena sesungguhnya sapi itu ( masih) samar bagi kami. Dan sesungguhnya kami insya Allah akan mendapat
petunjuk ( untuk mendapatkan sapi betina itu) Nabi Musa memjawab sesungguhnya Allah berfirman bahwa sesungguhnya sapi betina itu adalah sapi betina yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah dan tidak pula dipakai untuk menyiram tanaman tidak cacat dan juga tidak belang.
Mereka berkata "sekarang barulah kamu menerangkan hakekat sapi betina yang sebenarnya " kemudian mereka menyembelihnya dan hampir saja mereka tidak bisa melakukan perintah itu.
Kalimat الءن جءت بالحق bahwa Nabi Musa telah berucap menjelaskan tentang sapi betina yang sebenarnya kemudian mereka mencari sapi betina itu, dan mereka menemukan sapi betina itu pada seorang pemuda yang sangat
patuh kepada ibunya, lalu mereka membelinya secara keseluruhan sampai kekulitnya.
Hampir mereka tidak melakukan penyembelihan sapi betina sampai akhir pertanyaan mereka terhadap Nabu Musa.
Kalimat ما كادوا hampir saja mereka tidak bisa menyembelih sapi betina karena harga yang sangat mahal, atau dikarenakan mereka takut tidak bisa mengetahui siapa orang yang membunuh.
Diceritakan sesungguhnya dikalangan Bani Israel ada seorang syekh yang sangat soleh. Dia memiliki murid yang bernama Ibnu Topal. Dan syekh memiliki sapi betina. Dan sapi itu akan diberikan kepada orang desa. Dan dia berdoa "ya Allah saya berikan sapi ini kepada engkau untuk anak muridku sampai murid itu besar". Sapi itu adalah sapi betina yang paling bagus juga sangat gemuk.
Ketika anak muridnya besar, anak ini sangat berbakti kepada ibunya. Anak murid ini (Ibnu Topal) membagi waktumalam kepada tiga waktu, sepertiga untuk waktu solat, sepertiga untuk tidur, dan sepertiga lagi untuk menjaga ibunya ketika malam hari.
Ketika pagi hari anak muda (Ibnu Topal) mencari kayu bakar yang ada disekitarnya. Lalu dijualnya kayu bakar itu ke pasar. Hasil penjualan kayu bakat sepertiga untuk di sedekahkan, seperuga untuk makan, sepertiga diberikan kepada ibunya.
Kemudian ibunya memerintahkan kepadanya untuk mengambil sapi betina di Desa. Ketika anak muda hendak mengambil sapi betina, ibunya berkata "sesungguhnya engkau anak orang miskin, tukang pencari kayu bakar ketika siang hari dan sering bangun malam, maka juallah sapi itu.
Lalu anak muda menjawab " berapa harus dijualnya.
Ibunya menjawab " tiga dinar. Jangan kamu jual kalau tidak 3 dinar. Tiga dinar itu sudah menjadi ketentuan harga.Pergilah anak itu kepasar membawa sapi.
Lalu Allah mengutus malaikat untuk menguji anak muda itu sejauh mana dia berbuat baik kepada orang tuanya.
Malaikat berkata kepada anak muda "berapa engkau jual sapi ini wahai anak muda.
Anak muda menjawab "tiga dinar itu adalah syarat rido orang tua saya.
Malaikat berkata lagi " sapi ini saya beli enam dinar tanpa seijin orang tua engkau".
Anak muda menjawab "seandainya sapi ini engkau beli seberat timbangan dari emas,saya tidak akan jual kalau tanpa seijin orang tua saya".
Lalu anak muda pulang kerumah menemui ibunya untuk memberitahu harga sapi ditawar enam dinar.
Lalu ibunya berkata "kembali lagi ke pasar juallah sapi dengan enam dinar".
Anak muda pun kembali lagi ke pasar dengan membawa sapi. Datang lagi Malaikat.
Dan Malaikat berkata kembali " apakah engkau sudah meminta ijik dengan ibumu.
Anak muda menjawab "sesungguhnya ibu kami memerintahkan menjal sapi ini tidak kurang dari enam dinar, itu yang diijinkan ibu kami".
Malaikat berkata "saya akan berikan kamu dua belas dinar tetapi jangan meminta ijin dengan ibumu".
Maka anak muda menolaknya, dan dia kembali lagi ke ibunya untuk mengabarkan tentang kejadian diatas.
Ibunya berkata "jika yang datang itu Malaikat dalam bentuk bangsa Adam,maka dia sedang mengujimu, tentang kejujuran dan ketaatanmu kepada ibu. Jika dia datang lagi kepada engkau, maka katakanlah kepadanya " apakah engkau memerintahkan kepada kami untuk menjual sapi ini atau tudak menjualnya, maka kami akan lakukan".
Malaikat itu menjawab" pergilah kamu ke ibu kamu dan katakanlah kepada ibu kamu "tahanlah sapi ini jangan dijual kepada kami karena Musa bin Imran ingin membeli sapi ini untuk disembelih sebagai persyaratan mencari orang yang membunuh Bani Israel. Jangan kamu jual sapi ini kecuali beserta kulitnya dengan harga emas".
Anak muda pun menahan sapinya.
Atas kuasa Allah,kaum Bani Israel dapat membeli sapi tersebut beserta kuli ditimbang dengan harga emas. Sekaligus menyembelih sapi tersebut.
Balasan Allah terhadap anak muda yang sangat patuh dan jujur terhadap ibunya maka Allah berikan kefadilahan baginya.