تاب عليه انه هوا التواب الرحيم
Maka Allah menerima taubatnya ( Adam). Sesungguhnya Allah maha penerima taubat lagi maha penyayang.
Allah kembalikan Adam dengan rahmayNya (penyayangNya) setelah berbuat kesalahan. Dan Allah menerima taubat Adam. Dan Allah kembalikan ibadah Adam dengan maghfirahNya. Bagi orang yang mau bertaubat maka orang itu akan sampai kepada rahmat Allah.
فقلنا اهبتوا منها جميعا
Maka kami berfirman " turunlah kamu dari surga semuanya.
Mereka ( Adam,Hawa dan Iblis) turun dari surga bisa jadi dalam waktu yang bersamaan. Bisa juga dalam waktu yang berbeda. Jadi tidak bisa di prediksi.
Ada dua faidah Allah mengulang-ulang kalimat اهبتوا sampai dua kali pada ayat yang sesudahnya
Faidah pertama adalah ketika Adam dan Hawa sampai kepada tempat pengungsiannya yaitu dunia, maka Adam dan Hawa langsung segera bertaubat,setelah mendapat hukuman dan terbenak di hati mereka berdua bahwa hukuman ini yang menjadi sebab mereka diungsikan dari surga.
Faidah kedua, Allah mengingatkan agar Adam dan Hawa mengetahui sesungguhnya hukuman masih ada (tersisa) sekalipun sudah bertaubat, karena hukuman itu hakiki, dan ini sudah menjadi janji Allah yang terdahulu dalam firmannya انى جاعل فى الارض خليفة , dengan janji ini yaitu menjadikan khalifah di bumi, maka semua akan terbawa bukan saja Adam dan Hawa. Tetapi mencakup kepada anak keturunan Adam dan Hawa. Seperti Qabil dan Iklimah. Kedua anak tersebut termasuk dalam firman Allah karena kedua anak tersebut dilahirkan di surga tetapi Allah tidak sebutkan dalam firmannya, karena Qabil dan Iklimah adalah Tabi'in bagi Adam dan Hawa. Dan adalah Qabil mendapat murka Allah karena karena telah berbuat kesalahan yaitu membunuh Habil. Makanya hukuman Allah itu tidaklah hilang (masih tersisa) karena keturunan (anak) Adam dan Hawa yang berbuat kesalahan.
Sedangkan Adam dan Hawa ketika berbuat kesalah langsung Allah maafkan. Hukuman masih tersisa karena anak Adam berbuat kesalahan.
فاما يأتينكم منى هدى فمن تبع هداى فلا خوف عليهم ولاهم يحزنون
Kemudian jika datang petunjukKu kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjukKu, niscaya tidak ada kekawatiran atas mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
Wahai keturunan Adam,jika datang petunjukKu berupa dalil-dalil seperti dalil Nakli dan Akli.
Penjelasan kalimat,
Adapun kalimat فاما asalnya adalah فان ما , kalimat ان adalah syartiayah, lalu di Idhgamkan menjadi فاما karena Ta'kid, sedangkan kalimat ما adalah zaidah (tambahan).
Maka barang siapa yang condrong kepada dalil yang identitasnya sudah benar ( tidak diragukan), dan dalil itu dijadikan berfaedah dalam mengenal Allah. Niscaya orang itu tudak ada rasa kawatir kepada semua yang mereka hadapi seperti azab. Dan mereka tidak ada rasa sedih hati kepada semua yang datang kepada mereka ketika di dunia.
Ada juga yang berpendapat dalam menafsirkan kalimat فلا خوف عليهم yaitu mereka tidak ada rasa kawatir ketika kematian menghampirinya.
Sedangkan kalimat ولاهم يحزنون yaitu mereka tidak ada rasa sedih hati ketika api neraka dinyalakan dan mereka hilang rasa takut karena mereka yakin akan selamat dari semua marabahaya.
Dan mereka hilang rasa kawatir karena mereka yakin akan datang kepadanya kelezatan yang mereka inginkan.
Ayat diatas menunjukan bahwa orang Mukalaf yang patuh kepada Allah Ta'ala,tidak akan mendapatkan rasa takut di alam kubur,ketika bangkit dari kubur, ketika hadir tempat peristirahatan, ketka diberikan buku catatan amal, ketika timbangan amal disiapkan, dan tidak rasa takut ketika berjalan di jembatan antara Neraka dan Surga