Rabu, 29 September 2021

Walailli idzaa yasr

 


( Demi malam apabila berlalu) 

Malam yang berlalu adalah malam di Muzdalifah, sungguh malam Muzdalifah akan berlalu dan manusia pada waktu itu mengucapkan salam kepadanya

Berkata Muqatil pada kalimat  idza  yasr adalah malam Muzdalifah

Membaca Naafi, Abu Amer pada kalimat yasr dengan dibuang huruf  الياء  karena dibaca wakaf ( terhemti),  dan dengan  tetap hurup  الياء  dengan dibaca washal ( sambung). Kalau Ibnu Kasir membaca kalimat yasr dengan tetap huruf  الياء. dengan wakaf.  Kalau qiraat Baqun dengan membuang hurup. الياء   dengan  membaca bisa wakef dan washal. 

Kalau pada Mushaf karim dengan menghapus huruf  الياء. 

Dibaca kalimat yasr dengan tanwin seperti membaca kalimat wal fajr, wal watr karena sebagai pengganti huruf yang muthlaq

Hal fii dzaalika qasamul lidziihijr

( Apakah pada yang demikian itu terdapat sumpah ( yang dapat diterima)  bagi orang yang berakal

Apakah sumpah - sumpah Allah yang telah disebutkan seperti wal fajr, walayaalin asyr, wasysyaf'i wal watr, wal laili idzaa yasr dapat diterima bagi orang  yang  mempunyai akal

Yang dimaksud dengan istifham ( kalimat  هل  ) adalah sebagai taukid ( penguat)  dan sebagai sebuah kebenaran dalam arti bahwa bagi orang yang memiliki ilmu, apa yang telah di sumpahkan oleh Allah itu adalah sebuah kekaguman, dan sebahak dalil atas ketunggalan Allah dan pentauhidan Allah itu adalah haqiqi ?. Dan juga Allah dengan sumpahnya

 yang telah disebutkan adalah sebagai dalil bahwa Allah adalah pencipta

Jawab qosam ( sumpah)  محذوف  ( dibuang) ini menunjukan sebagai dalil yang memiliki arti,bahwa Allah berikan pahala bagi orang yang mau mengamalkan ayat ayat yang Allah sebutkan sebagaimana telah mengamalkan orang - orang yang terdahulu

 Walailli idzaa yasr

( Demi malam apabila berlalu) 

Malam yang berlalu adalah malam di Muzdalifah, sungguh malam Muzdalifah akan berlalu dan manusia pada waktu itu mengucapkan salam kepadanya

Berkata Muqatil pada kalimat  idza  yasr adalah malam Muzdalifah

Membaca Naafi, Abu Amer pada kalimat yasr dengan dibuang huruf  الياء  karena dibaca wakaf ( terhemti),  dan dengan  tetap hurup  الياء  dengan dibaca washal ( sambung). Kalau Ibnu Kasir membaca kalimat yasr dengan tetap huruf  الياء. dengan wakaf.  Kalau qiraat Baqun dengan membuang hurup. الياء   dengan  membaca bisa wakef dan washal. 

Kalau pada Mushaf karim dengan menghapus huruf  الياء. 

Dibaca kalimat yasr dengan tanwin seperti membaca kalimat wal fajr, wal watr karena sebagai pengganti huruf yang muthlaq

Hal fii dzaalika qasamul lidziihijr

( Apakah pada yang demikian itu terdapat sumpah ( yang dapat diterima)  bagi orang yang berakal

Apakah sumpah - sumpah Allah yang telah disebutkan seperti wal fajr, walayaalin asyr, wasysyaf'i wal watr, wal laili idzaa yasr dapat diterima bagi orang  yang  mempunyai akal

Yang dimaksud dengan istifham ( kalimat  هل  ) adalah sebagai taukid ( penguat)  dan sebagai sebuah kebenaran dalam arti bahwa bagi orang yang memiliki ilmu, apa yang telah di sumpahkan oleh Allah itu adalah sebuah kekaguman, dan sebahak dalil atas ketunggalan Allah dan pentauhidan Allah itu adalah haqiqi ?. Dan juga Allah dengan sumpahnya

 yang telah disebutkan adalah sebagai dalil bahwa Allah adalah pencipta

Jawab qosam ( sumpah)  محذوف  ( dibuang) ini menunjukan sebagai dalil yang memiliki arti,bahwa Allah berikan pahala bagi orang yang mau mengamalkan ayat ayat yang Allah sebutkan sebagaimana telah mengamalkan orang - orang yang terdahulu

Minggu, 26 September 2021

Wal fajr


( Demi fajar) 


Fajar itu adalah waktu subuh menuju siang. Allah bersumpah demi fajar karena pada waktu itu manusia bertebaran di muka bumi dan juga hewan pun bertebaran di muka bumi untuk mencari rizki. 


Sehubungan dengan itu Allah mengumpamakan bahwa manusia yang sudah mati ketika adanya hari kiamat, maka manusia akan bertebaran, tamsil ini  peringatan kepada manusia yang mau berpikir


Walayalil Asyr

( Demi malam yang kesepuluh) 


Malam ke sepuluh bulan zulhijah adalah hari yang baik. Tidak ada amalan yang lebih baik dan lebih afdhal  kecuali malam kesepuluh bulan zulhijjah


Mengapa demikian karena malam kesepuluh bulan zulhijjah adalah hari manusia sedang sibuk melaksanakan ibadah haji secara keseluruhan

Ada yang membaca kalimat  وليال عشر  dengan mengidhofahkan


Wasysyaf'i wal watr

( Demi yang genap dan yang ganjil)


Syaf'i adalah hari penyembelihan, sedang watr adalah hari Arafah. 


Hal tersebut dijelaskan dalam riwayat bahwa sesungguhnya Nabi SAW telah menjelaskan kalimat keduanya yaumun nahri dan yaumunl Arafah


Berkata Abu Bakar Sidiq bahwa kakimat syaf'i dengan mengartikan genap yaitu sifat makhluk yang genap misalnya antara ilmu dan bodoh, antara kuasa dan lemah, antara melihat dan buta antara hidup dan mati


Juga Abu Bakar Sidiq  berkata kalimat watr adalah sifat Allah yang ganjil misalnya Allah itu ada mustahil tiada, Allah itu hidup mustahil mati, Allah itu mengetahui mustahil bodoh, Allah itu kuasa mustahil lemah


Berkata Syekh Mustaqim bahwa syaf'i adalah hari setelah hari sedang watr adalah hari yang tidak ada hari lagi


Telah membaca qiraat Hamzah, kisa'i, kalimat watr dengan dibaca kasrah huruf wawu. Sedangkan qiraat Baqun memnacanya dengan pathah huruf wawu. Sedangkan qiraat Hasan, A'mas dan Ibnu Abbas membacanya dengan kasrah huruf wawu dengan luqoh Tamimi. Kalau dibaca pathah wawuh adalah qiraat Madinah demgan lugoh Hijajiah.

Rabu, 22 September 2021

Qad aflaha man zakkaahaa

 

( Sungguh beruntung orang yang mensucikan dirinya) 

Sungguh sangat beruntung orang yang dirinya berada pada kesucian atau bersih dari dosa dan perbuatannya selalu berada pada ketaqwaan dan jauh dari perbuatan dosa

Waqad khaaba man dasaahaa

( Dan sungguh rugi orang yang mengotori dirinya)  

Sungguh sangat rugi orang yang dirinya selalu berbuat dosa sehingga dirinya berlumuran dosa

Kadzdzabat tsamuudu bitaghwaahaa

( Kaum Tsamud telah mendustakan rasulnya karena mereka telah  melampaui batas/ dzalim 

Kaum Tsamud telah berbuat mendustakan rasulnya sebab mereka telah melampaui batas hukum dalam berbuat maksiat atau kaum Tsamud telah mendustakan adzab dalam arti bahwa kaum Tsamud tidak mau mendengarkan nasihat rasulnya tentang azab yang akan menimpah mereka

 Kalimat bitaghwaha adalah nama azab yang akan merusak mereka

Idzim ba'atsa asyqaahaa

( Ketika bangkit dari kubur orang yang paling celaka di antara mereka) 

Ketika mereka ( kaum Tsamud)  bangkit dari kubur maka orang yang paling celaka diantara mereka adalah  Qadar bin Shalaf, Masda bin Dahwa karena mereka menyembih unta bukan karena ridha Allah

Faqaala lahum rasulallaahi naaqatallahi wasuqyaahaa

( Maka rasul Allah ( nabi Saleh) berkata kepada mereka

Biarkanlah unta betina itu hidup dan minumlah air susunya) 

Berkata nabi Saleh kepada kaum Tsamud ketika nabi Saleh memberikan nasehat kepada mereka pada waktu mereka menyembelih unta

Dengan ucapan unta betina itu adalah sebagai bukti atas ketauhidan Allah dan sebagai bukti atas kenabianku, maka takutlah kalian akan keburukan yang akan menimpah kalian apabila kalian menyembelihnya

Fakadzdzabuhu fa'aqaruuhaa fadam dama alaihim rabbuhum bidzambihim fa sawwaahaa

( Namun mereka mendustakannya dan menyembelihnya karena itu Tuhanmu membinasakan mereka karena dosanya, lalu diratakannya dengan tanah) 

Kaum Tsamud mendustakan rasul Allah yaitu nabi Saleh pada waktu nabi Saleh memberikan ancaman berupa azab

Telah membaca ahli qori kalimat ( الناقة ) dengan dua tirik menjadi ( التاقة) 

Berkata Qotadah sesungguhnya Qadir ( pembesar kaum Tsamud)  telah melarang menyembelih unta akan tetapi dia di cemooh oleh semua kaum Tsamud dari kalangan anak kecil, orang dewasa, kalangan laki - laki dan kalangan perempuan

Maka Allah rusak mereka dengan sebab mereka menyembelih unta dan juga mendustakan nabi Saleh. 

Maka Allah ratakan mereka dengan tanah dengan menurunkan azab kepada mereka baik anak kecil, orang dewasa, orang lemah, orang mulia, laki - laki dan juga perempuan

Wala yakhaafu uqbaahaa

( Dan Allah tidak takut terhadap akibatnya) 

Allah tidak akan takut akan akibat perbuatan itu, sebagaimana tidak takutnya para penguasa kaum Tsamud akibat perbuatannya

Ayat ini sebagai isyarat kepada kaum Tsamud bahwa sesungguhnya mereka itu sangat hina di hadapan Allah

Ada juga yang berpendapat rasul Allah yaitu nabi Saleh tidak takut akan akibat siksaan yang menimpah kaumnya dan tidak takut akan akibat mudharatnya karena akibatnya itu akan kembali kepada kaumnya

Ada juga yang berpendapat mengenai atat ini bahwa malapetaka itu terjadi akibat kaum Stamud melanggar nasehat nabi Saleh yang tidak merasa takut akan akibat perbuatan kaumnya yang hina, mereka seperti merasa aman dengan turunnya azab

Senin, 20 September 2021

Surat Asy-syams


Wasysyamsi wa dhuhaahaa

( Demi matahai dan sinarnya pada pagi hari) 

Matahari berduat ketika dia terbit dari upuknya, dan bumi pun menjadi terang


Wal qamari idzaa talaahaa

( Demi bulan apabila menampakannya) 


Bulan terbit mengiringi matahai, dan terbitnya, setelah matahari terbenam,  bahkan ketika pertengahan bulan sinarnya terang menderang


Wanahaari idzaa jalaahaa

( Demi siang apabila menampakannya) 


Apabila matahari telah nampak maka akan membuka adanya siang hari,  bahkan akan terjadi siang yang amat sangat apabila pada pertengahan hari


Wallaili idzaa yaghsyaahaa

( Demi malam apabila menutupinya ( gelap gulita)) 


Malam itu menutupi sinar matahari dengan kegelapannya


Was samaa'i wamaa banaahaa

( Demi langit dengan bangunan yang megah) 


Allah lah zat yang menciptakan langit dan Allah bersumpah demi zatnya


Walardhi wamaa thahaahaa

( Demi bumi serta penghamparannya) 


Allah hamparkan bumi itu ditengah-tengah air


Wanafsiw wamaa sawwaahaa

( Demi jiwa serta penyempurnaannya) 


Allah ciptakan jasad yang sangat banyak.  Allah ciptakan setiap jasad dengan anggota tubuh yang sama panjang/ukurannya dan setiap angota tubuh memiliki kekuatan dan terlatih,  bahkan Allah beri kekuatan pada setiap anggota tubuh seperti kekuatan pendengaran, kekuatan penglihatan,  kekuatan pikiran atau ingatan


Faalhamahaa fujuurahaa wataqwaahaa

( Maka Allah ilhamkan kepada jasad/ nafsin jalan kejahatan dan jalan ketaqwaan) 


Allah ilhamkan kepada jasad / manusia ada yang mengerjakan ke jahatan ada yang mengerjakan kebaikan


Ada yang berpendapat

Allah ilhamkan kepada orang kafir kepada kejahatan dan Allah ilhamkan kepada orang mu'min dengan ketaqwaan

Sabtu, 18 September 2021

Wala saufa yardhaa

: Wala saufa yardhaa

( Dan niscaya kelak dia akan mendapat kesenangan yang sempurna) 


Tidaklah yang di infaqkan Abu Bakar kecuali karena ridha Allah semata, maka ayat di atas di artikan 

Demi Allah..... Allah akan meridhai kepada Abu Bakar, dan Abu Bakar menginfaqkan bukan karena Nabi SAW dan juga bukan karena yang lainnya


Kalau memang Abu Bakar menginfaqkan karena mengharap sesuatu maka infaq tersebut hanyalah mengharap nikmat dunia semata


Bahkan kalau memang Abu Bakar menginfaqkan karena atas Rasulullah maka sesungguhnya infak yang diberikan Abu Bakar karena hidayah menjalankan agama islam kecuali apabila infaq yang diberikan Abu Bakar karena mengharap sesuatu maka tidak ada balasan bagi Abu Bakar atas infaqnya itu


Berkata Jubair bahwa Abu Bakar membeli seorang Abid ( Bilal bin Rabah) kemudian dia perdekakannya abid itu. Suatu ketika bapak Abu Bakar bertanya 

Wahai anaku seandainya engkau membeli budak, apakan budak itu akan terhindar dari perbudakan engkau ?

Abu Bakar menjawab 

Iya saya belinya budak itu agar terhindar dari perbudakan dariku dan dari perbudakan orang lain

Maka turunlah ayat

Wasayujannabuhal at-tqaa alladzi yu'ti maaluhuu yatazakkaa

Kamis, 16 September 2021

Wamaa li ahaadin indahuu min ni'matin tujzaa illab tighaabwajhi rabbihil a'laa

 Wamaa li ahaadin indahuu min ni'matin tujzaa illab tighaabwajhi rabbihil a'laa

( Dan tidak ada seorang pun memberikan suatu nikmat ( padanya mengharapkan balasan )  tetapi dia berikan itu semua hanya mencari ridha Allah semata) 


Dhahak telah meriwayatkan dari  Ibni Abbas bahwa seorang musyrikin sedang menyiksa Bilal bin Rabah,yang nama sebenarnya adalah Hamamah. Karena hanya Bilal berkata kalimat Ahad, Ahad, Ahad. Secara kebetulan Nabi SAW melihat Bilal yang sedang di siksa,

dan Nabi SAW berkata kepada Bilal  

Ahad akan menyelamatkan engkau

Kemudian Nabi berkata kepada Abu Bakar

Wahai Abu Bakar sesungguhnya Bilal sedang di siksa hanya karena mengucapkan kalimat Ahad

Abu Bakar memahami perkataan Nabi SAW, maka langsung saja Abu Bakar bergegas mendatangi Bilal dengan membawa beberapa liter ganrum dan emas, setelah tiba di rumah Ummah bin Khalaf 

Kemudian Abu Bakar berkata

Wahai Ummah bin Khalaf apakah Bilal ini akan kamu jual kepada saya

Ummah bin Khalaf berkata iya saya akan jual

Kemudian Abu Bakar membelinya kemudian Bilal pun di bebaskan dari perbudakan. 


Suatu ketika Ummah bin Khalaf bertemu dengan Abu Bakar dan 

dia berkata wahai Abu Bakar, kamu membeli Bilal untuk di jadikan budak


Makan dengan kejadian seperti ini Allah turunkan ayat ini


Abu Bakar Assidik dalam memerdekakan Bilal bin Rabbah bukan untuk dijadikan budak tetapi dia memerdekakan bBilal hanya untuk mencari ridha Allah semata

Selasa, 14 September 2021

Fa anzartukum naaran talazdzaa

 Fa anzartukum naaran talazdzaa

Laa yaslaahaa illal asyqaa,alladzii kadzdzaba wa tawallaa

( Maka aku peringatkan kamu dengan neraka yang menyala - nyala)

( yang hanya di masuki oleh orang yang celaka) 

( yang mendustakan kebenaran dan berpaling dari iman) 


Tidak ada yang memasuki neraka jahanam dengan masuk yang lazim selama - lamanya kecuali yang masuk adalah orang - orang tidak beriman yang mereka itu adalah orang yang celaka karena mereka mendustakan ayat - ayat Allah dan berpaling taat kepada Allah


Berkata Ibnu Abbas bahwa ayat ini turun dalam permasalahan Umiyyah bin khalaf beserta beserta para sahabatnya, mereka mendustakan kenabian Nabi Muhammad dan para nabi yang lainnya


Wasayujannabuhal at-qaa alladzi yu ' ti maalahuu yatazakkaa

( Dan dijauhkan dari neraka bagi orang - orang yang bertaqwa dan orang - orang yang menginfaqkan hartanya ( dijalan Allah untuk membersihkan dirinya)) 


Orang yang bertaqwa akan jauh dari neraka juga  orang yang menginfaqkan hartanya, juga digunakan dijalan kebaikan itu semua dilakukan bukan karena ria atau ingin di sanjung orang lain

Sabtu, 11 September 2021

Wa ammaa man bakhila wastaghnaa wa kadzdzabha bil husnaa fasanuyasiruhuu lil'usraa


( Dan adapun orang yang kikir dan merasa dirinya berkecukupan ( tidak butuh pertolongan Allah)  serta mendustakan pahala yang Allah berikan maka akan kami mudahkan baginya jalan menuju kesukaran )


Adapun orang yang bakhil akan harta tidak dipergunakan di jalan kebaikan, bahkan hartanya dipergunakan untuk perbuatan sahwat duniawi, jauh dari berbuat yang sifatnya ke akhiratan, dan mendustakan janji Allah berupa kebaikan


Maka Allah akan permudah bagi mereka jalan menuju kesukaran dan balasannya berupa neraka jahanam


Wa maayughnii anhu maaluhuu idzaa taraddaa

( Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila dia telah binasa) 


Harta yang selama ini kita kumpulkan selama di dunia, tidak ada manfaat apabila kita telah wafat


Harta yang dikumpulkan di dunia sedikit pun tidak bermanfaat bagi mereka yang bakhil akan harta.


Harta tidak bisa menemani kita, ketika telah menuju akhirat yaitu menuju alam kubur atau sampai ke neraka jahanam


Inna alainaa lalhuda wainna lalakhirata wal uula

( Dan sesungguhnya milik kamilah akhirat dan dunia itu) 


Sunggu Allah zat yang suci mewajibkan kepada kita untuk tetap melaksanakan hikmah / petunjuknya apabila kita diciptakan untuk menjadi makhluk yang selalu beribadah


Allah telah menjelaskan kepada kita tentang kewajiban menyembah apabila kita telah melaksanakan sebuah kewajiban maka kita sudah berada hikmah Allah


Allah menguasai antara alam dunia dan akhirat. Allah menghendaki kepada orang yang Ia kehendaki. 


Maka barang siapa yang mencari bebahagiaan dunia dan akhurat di luar petunjuk Allah maka orang itu telah salah jalan. Dan alangkah baiknya mencari bebahagiaan di dunia dan akhirat itu mengikuti petunjuk Allah

Jumat, 10 September 2021

surat Al-lail

 Wallaili idzaa yaghsyaa

Wannahaari idzaa tajallaa

( Demi malam apabila menutupi cahaya matahari) 

( Demi siang Apabil terang menderang) 

Kalimat yaghsyaa diartikan sewaktu menutupi malam kepada matahi. 

Kalimat tajallaa diartikan jelas atau nyata atau dzohir hilangnya kegelapan malam

Wamaa kholaqadz dzakara wal unstaa

(Demi menciptakan laki - laki dan perempuan) 

Allah pencipta bentuk laki - laki ataupun perempuan. Allah ciptakan baik itu laki - laki ataupun perempuan melalui peroses di lahirkan

Telah membaca Nabi SAW kalimat  وما خلق الذكر واللأنثى  dengan bacaan  والذكر والأنثى.

Membaca Ibnu Mas'ud dengan bacaan  والذى خلق الذكر والأنثى. 

Telah membaca kisa'i dengan wamaa kholaqa dzakari dengan dibaca kasrah dengan arti demi sesuatu yang Allah ciptakan ( makhluk Allah). Kemudian Allah jadikan laki laki sebagai pengganti bagi makhluk yaitu makhluk laki laki dan perempuan

Inna sa'yakum lasyattaa

( Sungguh usahamu itu memang beraneka ragam)

Sesungguhnya amal perbuatan kamu sangat beraneka ragam begitu juga balasannya. Karena sebagian diantara kamu ada yang berbuat keburukan maka Allah balas dengan balasan neraka. Ada juga sebagian kamu yang menjalankan petunjuk maka Allah balas dengan surga. 

Fa ammaa man a'thaa wat taqaa wa shaddaqa bil husnaa fasanuyastiruhuu lil yusraa

( Maka barang siapa memberi hartanya di jalan Allah dan bertaqwa dan membenarkan adanya pahala yang terbaik surga) 

Adapun orang yang memberi hartanya di jalan Allah dan menjauhkan segala yang haram dan membenarkan syariat, maka Allah akan permudah jalan orang itu menuju kemudahan, seperti kemudahan menuju jalan surga

Selasa, 07 September 2021

Wa ammaa bini'mati robbika fahaddits


( Dan terhadap nikmat Tuhanmu, hendaklah engkau nyatakan ( dengan bersyukur) 

Berkata Mujahid bahwa yang dimaksud dengan nikmat disini adalah nikmat berupa Alquran yang seyogyanya bersyukur dengan nikmat Alquran dengan membacanya, mengajarkan dan mengamalkannya untuk diri sendiri juga untuk orang lain

Juga telah meriwayatkan para Mujahid sesungguhnya juga nikmat yang dimaksud adalah nikmat berupa pangkat kenabian yang diberikan kepada Nabi SAW agar bersyukur dengan menyampaikan apa yang Allah sudah turunkan 

Dari Husain bin Ali semoga Allah meridhoi keduanya berkata apabila engkau mengetahui suatu kebaikan maka maka ajarkanlah kebaikan itu kepada orang lain niscaya engkau akan menjadi tauladan akan kebaikan itu bagi mereka kecuali orang yang mengajarkannya itu ria, dan yang mengajarkan yakin orang yang diajarkan kebaikan itu akan menjadi teladan

Diceritakan ada seseorang duduk didekat Nabi SAW, kemudian Nabi SAW mencium pakaian orang itu rasa bau yang menyengat, 

lalu Nabi SAW berkata kepada orang itu, bukankah engkau orang yang memiliki banyak harta, 

dan orang itu menjawab iya bernar saya orang yang banyak memiliki harta, 

Lalu Nabi SAW berkata kembali 

Apabila Allah memberikan harta maka sebaiknya harta itu dipergunakan dengan baik

Kemudian Nabi SAW bersabda sesungguhnya Allah itu rapih dan Allah mencintai kerapihan dan Allah mencintai kepada orang yang Allah berikan nikmat kepada hambanya dimanfaatkan dengan baik untuk lebih rapih dan berpakaian yang bersih dan bagus juga wangi

Minggu, 05 September 2021

Wa-amma saaila falaa tanhar

 

( Dan terhadap orang yang meminta - minta, janganlah engkau menghardiknya) 

 Jangan enkau kasar ucapan terhadap pengemis bahkan jawblah ucapan yang lembut dan kasih sayang

Yang dimaksud pengemis / meminta - minta disini adalah pengemis yang sewajarnya atau berhak menjadi pengemis

Diriwayatkan sesunggyhnya Nabi SAW sedang duduk, kemudian datang saidina Usman dengan membawa buah - buahan, kemudian saidina Usman menyuguhkan buahan - buah itu kepada Nabi SAW, agar Nabi SAW memakan buah - buahan yang disediakan saidina Usman, 

Kemudian tidak lama datang seorang pengemis di depan pintu dan berkata pengemis itu : semoga Allah memberikan pengasihnya kepada hamba dengan mengasihi kami, kemudian Nabi SAW memerintahkan kepada saidina Usman untuk memberikan buah - buahan kepada pengemis akan tetapi saidina Usman kurang senang untuk memberikan buah - buahan itu kepada pengemis karena saidina Usman hanya memperuntukan Nabi SAW

Saidina Usman kemudian keluar dari rumah dan menutup pintu rumahnya kemudian pengemis pun pulang, dan Nabi pun berkata bisa mencelakakan pengemis itu kalau sampai pengemis itu pulang dan kita tidak membagi apapun

Suatu hari Nabi bertemu kepada pengemis itu dan Nabi SAW bertanya apakah engkau yang dulu  pengemis yang pulang, maka Allah turunkan ayat 

Waamma saaila fala tanhar. 

Berpendapat Hasan bahwa yang dimaksud dengan pengemis adalah pengemis ilmu

Telah meriwayatkan Jama'syari, sesungguhnya Nabi SAW berkata apabila pengemis datang sampai tiga kali datang dan dia tidak mau lembali maka wajib bagi engkau untuk memberinya

Jumat, 03 September 2021

Fa-ammal yatiima falaa taqhar


( Maka terhadap anak yatim janganlah engkau berlaku sewenang - wenang) 

Wahai Muhammad jangan engkau hinakan anak yatim, sesungguhnya engkau dulunya sebagai anak yatim, sebagaimana perkataan Mujahid jamgan engkau kuasai harta anak yatim

Ada yang membaca kalimat falaa tqhar menjadi falaa tanhar dengan arti jangan engkau cemberut wajahmu di hadapan anak yatim

Diriwayatkan bahwa ayat ini turun ketika  Nabi SAW membentak - bentak anak dari Khadijah, berbuatan ini di katakan sangat tercela dan juga buruk ketika membentak - bentak dan memperlihatkan wajah cemberut di hadapan anak yatim apalagi kalau sampai menghina dan memakan harta anak yatim maka sangatlah buruk

Diceritakan Nabi Musa berkata kepada Tuhannya....wahai Tuhanku bagaimana engkau memberikan apa yang saya sudah dapatkan, 

Kemudian Allah menjawab apakah Aku harus ingatkan ketika kambing engkau lari dari engkau, kemudian engkau bisa mengkondisikan kambing itu, 

Ketika itu engkau berkata kepada kambing, engkau telah melelahkan diriku, 

Dengan demikian engkau telah bisa mengayomi kambingmu. 

Maka dengan sebab kambing saja Allah jadikan Nabi Musa sebagai wali makhluk, maka dengan kejadian seperti diatas Nabi Musa Allah angkat menjadi seorang Nabi

Jadi kesimpulan cerita nabi Musa AS ,bahwa nabi Musa diangkat menjadi seorang Nabi karena memulyakan kambing peliharaannya, apalagi kalau kita semua memulyakan anak yatim In Sya Allah, Allah akan muliakan kita semua

 واتقوا يوما ترجعون فيه الى الله ثم توفى كل نفس ما كسبت وهم  لا يظلمون Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada w...