Selasa, 31 Agustus 2021

Wawajadaka aa'ilan fa-aghnaa

 

( Dan Dia ( Allah) mendapatimu ( Muhammad) sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan) 

Allah berikan kecukupan dengan rasa qonaah, maka jadilah engkau keadaan sama derajat antara batu dan emas dan tidak ada dalam hati engkau keadaan sama derajat dengan Tuhan engkau

Ada yang berpendapat  kalimat " fa-aghnaa " , Allah berikan kecukupan kepada engkau dengan adanya harta Abu Bakar dan ketegasan Umar

Diceritakan sesungguhnya Umar berkata ketika ia masuk agama islam, " kami dan para sahabat menyembah Allah secara samar samar/ rahasia, wahai Rasulullah dan kami menyembah patung Latta dan Uzza secara terang - terangan, maka Rasulullah menjawab dihadapan para sahabat dengan ucapan " Allah mencukupkan engkau ( sahabat) dan saya". Dan Allah berfirman  yang mencukupkan engkau itu Allah dan mencukupkan orang - orang yang mengikuti engkau yaitu orang mu'min

Ada juga yang berpendapat Allah memberikan kecukupan kepada Muhammad dengan adanya pendidikan dari Abi Thalib. Ketika Nabi SAW dapat pendidikan dari Abi Thalib kemudian Allah berikan kecukupan dengan adanya harta Khadijah dan ketika Nabi SAW berteman dengan Khadijah kemudian  Allah  berikan Nabi SAW kecukupan  dengan harta Abu Bakar, dan ketika berteman dengan Abu Bakar maka Allah perintahkan Nabi SAW untuk berhijrah serelah itu Allah cukupkan Nabi SAW dengan pertolongan orang - orang Anshor,kemudian Allah perintahkan Nabi SAW untuk berjihad, kemudian Allah cukupkan Nabi SAW dengan harta Ghanimah. Kemudian Nabi bersabda Allah  jadikan rizki kami dibawah naungan Allah untuk kehidupan

Minggu, 29 Agustus 2021

Wawajadaka dhaalan fahadaa


( Dan Allah mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Allah berikan petunjuk) 

Allah mendapatkan  Nabi SAW dalam keadaan tidak memiliki syariat, maka Allah berikan hidayah kepadaNya

Ada yang berpendapat Allah mendapatakan Nabi SAW dalam keadaan bingung ketika diasuh oleh Abdul Muthalib, maka Allah tambahkan kepada Nabi SAW syariat

Telah diriwayatkan sesungguhnya Nabi SAW berkata saya bingung ketika masih di asuh oleh kakek dan saya anak kecil yang lemah sampai - sampai saya lapar seakan lapar itu bisa membunuhku maka dalam keadaan seperti itu Allah berikan hidayah kepadaku

Diriwayatkan pula dari Ibnu Abbas, sesungguhnya Nabi SAW dalam keadaan bingung karena Nabi SAW berada pada lingkungan Kota Mekkah dan Nabi SAW dalam keadaan masih kecil, kakek Nabi Abdul Muthalib menuntun Nabi SAW ke Ka'bah dan Abdul Muthalib berkata wahai Tuhan kembalikan anak saya itu ( muhammad) dan Allah kembalikan Muhammad dalam keadaan menurut kepadaku

Setelah Abdul Muthalib sekembalinya dari ka'bah, Abu Jahal datang menghampiri Abdul Muthalib dengan mengendarai onta dan duduk di atas ontanya dan Muhammad berada di bawah ontanya,

seraya Abu Jahal berkata engkau ( Abdul Muthalib) tidak mengerti apa yang engkau banggakan dari anak engkau, 

Abdul Muthalib pun menjawab memangnya ada apa dengan engkau ( Abu Jahal),

Abu Jahal berkata saya ini mengendarai onta / di atas onta dan saya akan bawa Muhammad di belakang ontaku

Onta pun tidak mau berjalan mah onta itu tiduran,keadaan seperti itu, maka Abu Jahal memindahkan Nabi SAW ditaikan di depan onta, maka onta pun berdiri dan langsung berjalan dan onta pun 

berkata wahai orang yang sedang bingung bahwa engkau akan menjadi imam, mengapa engkau berdiri di belakangku, sudah tentu saya tidak mau berjalan karena engkau adalah imam

Berkata Ibnu Abbas Allah kembalikan Muhammad kepada kakenya karena ditakutkan Muhammad dikuasai oleh musuh - musuh Muhammad, sebagaimana Nabi SAW diselamatkan dari musuh musuhnya

Jumat, 27 Agustus 2021

Alam yajidka yatiman fa aawaa

 

( Bukankan dia ( Allah) mendapatkanmu ( Muhammad)  sebagai seorang yatim, lalu Ia melindungimu) 

Huruf Hamzah yang ada pada kalimat  فأوى  dibaca panjang ( مد ) dengan arti Allah titipkan engkau kepada orang yang bisa menjaga dan mengayomi engkau

Telah membaca Abul Asyhab kalimat  فأوى  dengan stulasi madjid dengan arti lalu Allah menyayangi engkau

Diriwayatkan ketika Abdullah bin Abdul Muthalib wafat umur Nabi SAW berusia enam bulan dalam kandungan ibunya

Lalu Nabi di lahirkan maka Nabi SAW bersama  Abdul Muthalib ( kakeknya)  dan juga bersama ibunya ( Aminah). Ketika Aminah wafat Nabi SAW berumur enam tahun, dan Nabi SAW di asuh oleh kakeknya

Kemudian berselang dua tahun kakeknya pun meninggal,usia Nabi SAW berumur 8 tahun. Pada waktu itu Abdul Muthalib berwasiat kepada Abi Thalib ( paman Nabi SAW) bahwa Abi Thalib harus bisa mengayomi Muhammad setelah kematianku. 

Kemudia Nabi SAW di asuh oleh Abi Thalaib sampai Rasulullah di utus menjadi Nabi, Abi Thalib terus menjaga Nabi SAW dari ancaman orang - orang kafir, setelah itu pun Abi Thalib wafat. 

Peristiwa demi peristiwa yang Nabi SAW alami itu Allah menyebutnya sebagai suatu nikmat

Diriwayatkan sesungguhnya Abi Thalib bercerita kepada saudaranya yaitu  Abbas, kata Abi Thalib kepada  Abbas saya ceritakan kepada engkau tentang Muhammad, masalah kejadian yang saya alami selama mengasuh Muhammad, kemudian Abu Abbas berkata iya saya akan dengarkan,berkata Abi Thalib bahwa saya mengayomi Muhammad adalah berkewajiban menjaganya tidak pernah berpisah sesaat pun, baik itu malam hari maupun siang hari, sampai tidur pun saya satu selimut dengan Muhammad,

Ketika saya tertidur dalam satu selimut dengan Muhammad, sepertinya ada suara yang memerintahkam Kepada Muhammad untuk melepas bajunya, lalu saya melihat wajah Muhammad seperti keadaan marah, seakan akan Muhammad tidak senang kalau saya melihat badannya dan Muhammad memerintahkan saya untuk berpaling, sampai Muhammad berkata kepadaku wahai paman palingkanlah wajahmu dariku, karena saya akan membuka bajuku, karena tidak ada seorang pun yang boleh melihat tunuhku, Abi Thalib pun merasa heran dengan ucapan Muhammad. 

Kemudian Abi Thalib pun memalingkan pandangannya, kemudian Muhammad pun masuk ke selimut. Pada waktu Abi Thalib bersama kembali dalam satu selimut,Abi Thalib mencium wewangian  seperti minyak misik pada tubuh Muhammad, padahal sebelumnya Muhammad tidak memakainya.

Jadi tubuh Nabi tidak pernah terlihat oleh seorang pun dan tubuh Nabi SAW sangat wangi seperti wanginya minyak misik

Abi Thalib pun bercerita kembali beberapa kejadian yang mengherankan,bahwa Abi Thalib sering kehilangan Nabi SAW ketika tidur dalam satu selimut,ketika saya mencarimya, terdengar suara Muhammad yang memanggil saya untuk kembali dan ini terjadi beberapa kali yang kejadiannya pada malam hari

Kejadian aneh juga terjadi ketika Muhammad mau makan, ia sebelum makan mengucapkan Bismilahi Ahad dan kalau selesai makan mengucapkan Alhamdulillah, 

Yang juga saya heran Muhammad tidak pernah berbohong, tidak pernah tertawa terbahak - bahak, Ahklaknya tidak seperti orang Jahiliyah, tidak pernah bermain dengan yang sebayanya

Kamis, 26 Agustus 2021

Walal aakhiraatu khaitul laka minal uulaa

 

( Dan sungguh, yang kemudian ( akhirat) itu lebih baik bagimu dari pada yang permulaan ( dunia) 

Kenikmatan negeri akhirat itu lebih baik dibanding kenikmatan dunia. 

Pada ayat ini Allah menjanjikan kepada Nabi SAW bahwa suatu saat Allah akan menambahkan kemuliaan yang satu kepada kemuliaan yang lain, dari pangkat yang satu kepangkat yang lain, 

Maka dalam hal ini Allah berkata" jangan engkau ( Muhammad) sesungguhnya kami ( Allah)  menipu engkau bahkan kami akan tambahkan engkau pangkat dan kemuliaan

Pangkat, kemuliaan dan keagungan adalah suatu anugerah dari Allah di negeri akhirat itu lebih baik dan lebih agung atau bahwa akhirat itu lebih baik dibanding kenikmatan dunia. 

Karena di dunia orang - orang kafir selau mencela dan memusuhi kamu. Adapun akhirat kami akan menjadikan umat engkau menjadi saksi atas umat yang lain ( bahwa engkau adalah seorang rasul). Dan engkau  menjadi saksi atas para nabi - nabi yang lain. Kemudian zat kami menjadi menjadi saksi bagi engkau, sebagaimana firn Allah  وكفي با لله شهيد و محمد رسول الله 

Walasaufa yu'thiika rabbuka fatardhaa

( Dan sungguh kelak Tuhanmu pasti memberikan karunianya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas / ridha) 

Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib dan Ibnu Abbas bahwa sesungguhnya karunia yang dimaksud adalah syafaat ( penolong) kepada umat - umat Nabi SAW sebagaimana diriwayatkan, bahwa sesungguhnya Nabi SAW ketika ayat ini diturunkan Nabi bersabda " kalau seandainya saya tidak ridho maka saya membiarkan umatku  berada di dalam neraka

Dan dari Jafar Shodiq RA sesungguhnya Nabi SAW bersabda saya baru ridho kalau umatku satu pun tidak ada di neraka

Di sinyalir ucapan Nabi tadi bahwa Allah menjanjikan kepada Rasulullah tentang masalah dunia bahwa Allah akan memberikan bahwa Allah akan memberikan sesuatu diantaranya memberikan syafaat diakhirat kepada orang yang mengikuti perang Badar, berjuang dalam membebaskan kota Mekkah, sehingga manusia berbondong - bondong masuk islam, bisa mengalahkan kaum Quraidhzah dan kaum Bani Nadhzir, dan mengalahkan para pembesar kaum Quraidzah dan pemnesar kaum Bani Nadhzir, mereka yang berjuang membangun kota Mekkah, membangkitkan Khulafaurrasyidin sampai kepenjuru dunia demi agama Islam, syafaat di berikan kepada mereka yang berjuang demi menegakan agama Islam

Senin, 23 Agustus 2021

Surat Ad-Duha

 

Wadh-dhuhaa

( Demi waktu duha (ketika matahari naik sepenggalan)) 

Waktu dhuha adalah waktu dimulainya siang ketika matahari terbit sampai terbenam matahari. 

Allah menghususkan bersumpah demi waktu dhuha karena waktu dhuha adalah waktu ketika Allah berdialog dengan Nabi Musa AS dan Nabi musa waktu itu dalam keadaan bersujud. 

Wallaili idzaa sajaa

( Dan demi malam apabila sunyi/gelap gulita )

Dinukil dari qatadah, Muqatil, dan Jafar Shadiq, Sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu ketika Allah berdialog kepada Nabi Musa AS, 

Dan Allah bersumpah demi malam adalah malam penantian karena Nani Muhammad mengharap atau menanti wahyu turun

Ada yang mengatakan ساعة  atau waktu adalah bagian dari siang, sedang disebut malam dengan keseluruhannya. Karena siang adalah waktu kebahagiaan dan waktu keberuntungan. Sedangkan malam adalah waktu kerugian dan susah, ini sebagai isyarah bahwa kebahagiaan dunia itu terasa lebih lama. 

Maa wadda'aka wamaa qalaa

( Tuhanmu tidak akan meninggalkanmu ( Muhammad) dan tidak pula membencimu)

Tuhanmu tidak akan meninggalkanmu dengan berpisah darimu

Telah membaca Urwah bin Zubair dan anak Urwah yaitu Syam dan Ibnu Abi Silah dengan membaca tahfif / entang tanpa tasydid pada huruf الدال  dengan arti Tuhanmu tidak akan meninggalkamu wahai paling mulia rusul selama Tuhanmu mewahyukan kepada engkau dengan meninggalkan yang bisa menghasilkan perpisahan seperti berpisahan yg telah ditentukan

Wamaa qala (ما قلي) 

( Dan Tuhanmu tidak membencimu) 

Tuhanmu tidak benci. Bahkan Tuhanmu sangat cinta

Telah menceritakan Imam Buqhari. Imam Buqhari dapat dari Jundub bin Sopyan,ia berkata, bahwa pada waktu itu Nabi sedang gundah gulana menanti datangnya wahyu selama dua malam atau tiga malam, ketika itu datang istri Abu Jahal yaitu Umu Jamil kepada Rasulullah dan Umu Jamil berkata wahai Muhammad saya tidak menyangka kalau syetanMu / TuhanMu telah meninggalkanMu, saya tidak lagi melihat syetanMu / TuhanMu dekat kepada kamu selama dua malam atau tiga malam, dengan peristiwa seperti itu Allah turunkan ayat ini. 

Telah meriwayatkan Haulah,. Haulah adalah pembantu Nabi SAW, ia berkata bahwa anak himar telah memasuki rumah Rasulullah ,dan anak himar itu masuk kekolong dipan Nabi SAW. Suatu hari Nabimersa gundah, bahwa sudah beberapa hari tidak turun wahyu. Kemudian Nabi SAW berkata kepada Haulah, apa yang terjadi di rumahku sehingga malaikat  Jibril tidak mau datang kerumahku, kemudian Haulah menjawab bahwa di rumah Rasul ada anak Himar yang mati di kolong dipan Rasul, kemudian Haulah segera mengambil bangkai Himar dan membuangnya kebelakang rumah Rasul. Tidak lama datang Nabi SAW dalam keadaan bergetar ketika akan turun wahyu, berkata Nabi kepada Haulah wahai Haulah selimuti diriku ini, kemudian turun ayat ini

Ketika malaikat turun Nabi berkata kepada Jibril tentang mengapa malikat Jibril terlambat menurunkan ayat. Malaikat Jibril menjawab,apakah engkau tidak tahu bahwa di rumah ini ada bangkai Himar sehingga saya tidak akan masuk.

Kamis, 19 Agustus 2021

Faidza faraghta fanshab


( Maka apabila engkau telah selesai ( dari satu urusan) tetaplah bekerja keras ( untuk mengerjakan urusan yang lainnya)) 

Jika engkau telah selesai dari ibadah maka bersegeralah kepada ibadah yang lainnya dengan menyambungkan sebagian ibadah dengan ibadah yang lainnya, jangan menyiakan watu yang satu dengan waktu yang lainnya

Berkata Qatadah, dhahak, Muqatil " apabila engkau telah selesai dari shalat yang wajib maka bersegera berdoa, maka pasrahkan kepada Tuhan engkau segala permasalahan niscaya Allah akan mengabulkannya"

Berkata sya'i " apabila engkau telah selesai dari membaca tasyahud akhir dalam shalat maka berdoalah untuk duniamu dan akhiratmu"

Berkata Mujahid " apabila engkau telah selesai urusan dunia maka bersegeralah untuk mengerjakan shalat"

Berkata Abdullah bin Masud " apabila engkau telah selesai melaksanakan shalat fardhu maka laksanakanlah shalat malam"

Berkata Ibnu Hibban, ia dapat dari Alkalabi " apabila engkau telah selesai menyampaikan risalah maka iringilah dengan beristighfar untuk engkau dan orang mu'min

Berkata Abi bin Abi Thalib RA " apabila engkau berada di suatu pagi hari maka manfaatkanlah pagi itu untuk beribadah"

Berkata Umar bin Khatab RA " sesungguhnya saya paling tidak suka melihat seseorang di antara kalian keadaan menyia - nyiakan waktu, tidak melaksanakan amal dunia, tidak pula melaksanakan amal akhirat

Wailaa rabbika farghab

( Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap) 

Kepada Tuhanmulah pasrahkan semua keinginan engkau dan jadikanlah harapan engkau kepadanya dengan khusus. Dan jangan engkau meminta kecuali kepada ke fadhilahan Tuhanmu, dan bertawaqallah hanya kepada Tuhanmu

Boleh di baca  قرغب  yaitu. رغب الناس الي ما طلب عنده تعالي

Selasa, 17 Agustus 2021

Fainna ma'al usri yusraa, inna ma'al usri yusraa

 

( Sesunguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan) 

Kalimat  العسر  yang pertama memiliki faedah  lilhadir ( kesulitan itu pasti ada)  dan kalimat  العسر  yang kedua memiliki faedah lidzikri  ( mengingatkan bahwa setiap kesulitan pasti ada kemudahan) , kesulitan itu hanya ada satu

Kalimat  يسر  adalah isim nakirah yang memiliki faedah mengangkat derajat, jadi seakan dikatakan sesungguhnya bersama kesulitan terdapat kemudahan yang sangat besar juga terdapat kemudahan yang sempurna. Sehingga ada dua kemudahan, demikian itu Nabi SAW bersabda Demi zat Allah diriku berada dalam kekuasaannya

Kesulitan itu umpama berada di lubang jarum yang sangat kecil, sedangkan kemudahan akan mengikuti kepada kesulitan,ketika kesulitan akan keluar dari lubang jarum makan kemudahan akan mengikutinya, dengan demikian kesulitan tidak akan bisa mengalahkan kemudahan yang besar dan kemudahan yang sempurna, makanya Allah berfirman ayat  ان مع العسر يسر  . Ayat ini diulang sampai dua kali penyebutannya, karena faedahnya  لتاكيد  ( menguatkan). Karena sesungguhnya kesulitan akan menolong kemudahan yang lainnya. 

Berkata Arraji yang dimaksud dua kemudahan yaitu kemudahan yang  besar dan kemudahan yang sempurna adalah kemudahan di dunia dan kemudahan di akhirat, kedua duanya itu sebagai pembuka kebahagiaan di dunia dan sebagai pahala di surga

Ayat  ان مع العسر يسر  adalah ayat menetapkan kepada ayat sebelumnya bahwa Allah akan memuliakan dan membahagiakan,mengembirakan kepada Nabi SAW dan kepada yang lainnya, kepada orang mu'min, seakan Allah Allah mengatakan " kami akan menjaga engkau dari sesuatu,diantaranya keagungan, nikmat, itu semua berada pada kendali Allah, Allah maha halus, beserta kesulitan terdapat kemudahan yang sangat banyak.

Rabu, 11 Agustus 2021

Wawadha'naa anka wizrak, alladzii anqadha zhahrak

 

( Dan kami pun telah menurunkan bebanmu, yang memberatkan punggungmu)

Kami ringankan kepada engkau panggilan kenabian yang memang sangat memberatkan punggungmu untuk melaksanakan perintah kenabian, juga menjaga maruah kenabian, dengan cara Allah mudahkan dan ringankan dalam melaksanakan pagkat kenabian kepada Nabi SAW sehingga pangkat kenabian itu memberikan  kegembiraan bagi Nabi SAW

Ada juga yang berpendapat ayat di atas bahwa kami akan menjaga engkau ( Muhammad) dari dosa yang memberatkan di punggungmu

Ada juga yang berpendapat surat ini turun setelah meninggalnya Abi Thalib dan Khadijah. Dengan meninggalnya Abi Thalib dan Khadijah, Nabi SAW merasa kedua orang tersebut memiliki dosa yang begitu besar, dan Nabi SAW menginginkan agar kedua dosa orang tersebut diringankan, dengan mengangkat dosanya kelangit dan bertemu dengan Malaikat serta menghormati Nabi SAW dan Nabi menginginkan agar nama Nabi SAW pun sebutannya ditinggikan ,dengan adanya keinginan Nabi SAW seperti itu makan Allah menurunkan ayat  ورفعنا لك ذكرك.

Warafa'na lama dzikrak

( Dan kami tinggikan sebutan ( nama) mu bagimu

Allah tinggikan sebutan nama Nabi SAW, sehingga Allah sandingkan nama Nabi SAW bersamaan dengan nama Allah

Seperti pada kalimat syahadat, kalimat adzan, kalimat iqamah, Allah jadikan orang yang taat kepada Nabi SAW seperti taat kepada Allah, para Malaikat dan kaum muslimin Allah perintahkan untuk bershalawat kepada Nabi SAW, Allah sandingkan Nama Nabi SAW dengan nama Allah seperti Nabiallah, Rasulullah walaupun Nabi itu seorang laki-laki yang pangkatnya seorang hamba Allah, Nabi sebagai pembenar adanya surga dan neraka sehingga apabila setiap sesuatu yang ada di dunia ini tidak bersaksi bahwa Muhammad utusan Allah maka sesuatu itu tidak ada manfaat dan dikatakan kufur

Selasa, 10 Agustus 2021

Surat Al-insyirah

 

Alam nasyrah laka shadrak

 ( Bukankah kami telah melapangkan dadamu ( Muhammad )  

Diriwayatkan dari Tawush dan Umar bin Abdul Aziz, keduanya berkata bahwa surat Al insyirah dan surat Adduha adalah masih satu surat. Tawus dan Umar bin Abdul Aziz membaca kedua surat tersebut dijadikan satu dalam satu rakaat dibaca washal dengan membaca  بسم الله الرحمن الرحيم.

Telah berkata syekh Jamil bahwa ketika Allah Ta'ala menyebutkan sebagian nikmat atas Nabi SAW dengan firmannya ما ودعك ربك  sampai akhir ayat, maka Allah ikuti dengan ayat tadi sebagai penyempurna dengan ayat  الم نشرح لك صدرك.

Berkata pengarang kitab ini yaitu kitab Tafsir Munir ( Imam Nawawi Tanara) bahwa ayat  الم نشرح لك صدرك  ma'tuf kepada surat Addhuha ayat. ووجدك عاءلا فاغني  sehingga maknanya  bukankan kami telah melapangkan wahai paling mulia rasul di hati engkau dengan Islam. Bisa juga dimaknai bukankah kami telah meluaskan hati engkau dengan pangkat kenabian. 

Berkata syekh Roozi

Allah telah memberikan pemahaman kepada Nabi SAW sehingga Nabi sepi hatinya dari keingkaran agar hati Nabi SAW menjadi istiqomah dengan pangkat kenabiannya. Seakan dikatakan شرحنا لك صدرك . Kata  صدرك  diartikan pangkat kenabian dan sebaginya sehingga luas munajat Allah dalam mengajak makhluk dalam Islam.

Diriwayatkan sesungguhnya Malikat Jibril AS datang kepada Nabi SAW ketika Nabi SAW masih  di susui Halimah yaitu berusia empat tahun. Malaikat Jibril AS membelah / membedah dada Nabi SAW kemudian di keluarkan hatinya lalu di basuh sehingga bersih kemudian hati nabi di isi ilmu pengetahuan dan iman, kemudian hati nabi dikembalikan ketempat yang semula. 

Kemudian dada Nabi SAW di bedah kembali ketika Nabi memasuki aqil balig yaitu berusia sepuluh tahun. Juga di bedah kembali ketika Nabi SAW akan di Isra Mi'rajkan.

Menurut pendapat yang shaheh, Nabi di bedah dadanya sampai empat kali. 

Sesungguhnya Allah menyebutkan kalimat  صدرك  yang berarti dada dan dada yang di bedah karena dada itu tempatnya kewas wasan

Berkata Muhammad bin Ali Turmudzi

Hati adalah tempatnya akal dan ma'rifah. Hati itu yang di tuju syetan pada diri manusia. Sehingga syetan hidup di dalam hati. Sedangkan dada bintangnya hati. 

Ketika syetan menguasai hati manusia maka akan timbul dalam hati rasa waswas, bimbang, susah, serakah, dengan demikian hati menjadi sempit sehingga dalam hati tidak ditemukan rasa taat, tudak ada rasa manisnya islam. 

Ketika syetan sudah diusir dari dalam hati dari awaknya, maka di hati tidak ditemukan rasa was was yang ada rasa ketenangan dan aman dalam hati, hilang rasa sempit, dan dada terasa lapang, hati terasa gembira dengan melaksanakan ibadah. 

Itulah makna dari firman Allah. الم نشرح لك صدرك  ini sebagai kemanfaatan risalah yang dikembalikan kepada Nabi SAW, seakan akan Allah berfirman  انما شرحنا صدرك لاءجلك لا لاءجلي .

Minggu, 08 Agustus 2021

Famaa yukadz dzibuka ba'du biddiin

 

( Maka apa yang menyebabkan orang kafir/ non muslim)  mendustakanmu tentang hari pembalasan setelah adanya dalil ( keterangan yang jelas)) 

Kalimat  ما  yang ada pada kalimat  فما يكذبك  adalah maa istifhamiyah inkari atau maa istifhamiyah taajub dengan pengertian Allah bertanya kepada orang kafir, mengapa mereka mengingkari tentang hari pembalasan, juga Allah heran kepada orang kafir yang tudak mempercayai hari pembalasan padahal sudah ada dalil yang jelas dan nyata. 

Lafaz  يكذبك  khitab kepada manusia karena kelalaiannya, dengan demikian ayat diatas pengertiannya apa yang menyebabkan engksu ( manusia) mendustakan adanya hari pembalasan amal padahal sudah ada dalil yang jelas dan nyata bahwa nanti ada pembalasan amal.

Contoh dalil yang jelas dan nyata adalah ayat yang artinya sesungguhnya manusia diciptakan dari segumpal darah, dari segumpal darah itu Allah jadikan manusia, dalam keadaan sama bentuknya, ada yang Allah jadikan manusia keadaan sempurna ada juga yang cacat/ kurang semourna.

Dengan ayat ini menjadi dalil bahwa Allah manpu menjadikan manusia dari segumpal dari, dengan demikian Allah lebih mampu lagi membangkitkan manusia dari kuburnya untuk mempertanggung jawabkan amal perbuatannya. Bagi Allah sangatlah mudah. 

Barang siapa yang sudah mengetahui dalil yang sudah jelas dan nyata tentang hari pembalasan kemudian orang itu tetap tidaj mau mengimani maka janganlah kamu heran dgn orang itu. 

Ada yang berpendapat  bahwa lafaz  يكدبك  khitab kepada Rosulullah SAW,  kalimat  ما  adalah kalimat istifham yang artinya siapa, dengan arti siapa yang berdusta kepada enkau ( Muhammad) dengan menginkari hari pembalasan padahal dalil sudah jelas dan nyata. 

Alaisallaahu biahkamil haakimin

( Bukankah Allah hakim yang paling adil) 

Allah akan menghakimi orang yang tidak percaya dengan hari pembalasan diantaranya dengan azab, dan Allah akan menghakimi semua makhluk yang Allah ciptakan dengan tidak ada keraguan

Kamis, 05 Agustus 2021

Wahazal baladil aamiin

 

( Demi negara yang aman) 

Negara yang aman adalah negara Mekkah yaitu aman dari orang yang berbuat huru hara kepada orang yang memasukinya

Laqad khalaqnal insaana fiakhsani taqwiin

( Sungguh, kami menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik baiknya) 

Yang dimaksud bahwa manusia ciptaan Allah yang sebaik - baiknya adalah Allah ciptakan manusia dalam keadaan sama tingginya, bentuk anggota tubuh yang sama panjang, disifati dengan akal yang sempurna, memiliki pemahaman, memiliki ilmu, diberi adab atau kesopanan, kesempurnaan itu berada ketika usia muda


Tsumma radadnaahu asfala saafilin

( Kesempurnaan itu kemudian kami kembalikan dia ketempat yang serendah - rendahnya) 

Bahwa keadaan manusia di tempatkan ketempat yang serendah - rendahnya, ketika manusia sudah tidak bisa berdiri dan tidak lagi mampu berjalan karena angota tubuh yang sudah lemah, penglihatan berkurang, pendengaran berkurang, juga akal yang sudah mulai pikun,

Dengan demikian kalau sudah seperti itu maka manusia tidak lagi dikatakan manusia yang sempurna 

Allah kembalikan manusia ketempat  yang serendah - rendahnya ketika manusia itu masuk ke neraka

Telah membaca Abdullah kalimat اسفل السافلين  dengan kalimat. معرفا .

Ada juga yang mengatakan mereka yang di katakan serendah - rendahnya adalah orang sudah lemah karena tua, orang lumpuh, dan anak yang masih kecil, yang pada dasarnya semua akan mengalami masa tua.

Illalladziina aamanuu waamilush shaalihaati falahum ajrun ghairu mamnuun

( Kecuali orang yang beriman dan mengerjakan amal kebajikan maka mereka akan mendapat pahala yang tidak ada putus - putusnya) 

Kaul pertama, kalimat  الا  disini adalah kalimat الا منقطع  ( pengecualian yang terputus). Maka pada ayat pertama yaitu lafaz  ثم رددناه اسفل  .

Dengan demikian kalimat  ثم رددناه اسفل  memiliki pengertian kami kembalikan manusia ketempat yang serendah - rendahnya,setelah Allah ciptakan manusia kepada yang sebaik - baik bentuk.

Setelah Allah ciptakan manusia kepada sebaik baik bentuk maka Allah kembalikan lagi manusia kepada bentuk yang serendah - rendahnya, seperti manusia akan mengalami bongkok, pengilihatan dan pendengaran berkurang 

Kecuali orang - orang yang beriman dan beramal sholah walaupun sudah mengalami bongkok, pendengaran dan penglihatan berkurang tetapi akan mendapatkan  pahala secara terus menerus dan tidak putus putus. 

Kaul kedua  kalimat  الا  adalah  الا منفصل dari isim domir kalimat. رددناه  artinya manusia akan di kembalikan ketempat yang serendah - rendahnya dan sejelek - jeleknya karena tempatnya adalah neraka kecuali orang - orang beriman dan beramal sholeh maka tidak Allah kembalikan ketempat yang rendah tetapi tempat yang tinggi yaitu surga

Senin, 02 Agustus 2021

Surat At - Tin

 

Wattiini wazzaiituuni

( Demi ( buah)  Tin dan ( buah) Zaitun

 Buah Tin dan buah Zaitun kedua - duanya adalah buah yang sudah terkenal. Allah bersumpah kepada kedua buah ini karena buah ini banyak membawa kemaslahatan dan manfaat

Sesungguhnya buah Tin adalah buah yang sangat baik, tidak ada rasa bau, teksturnya sangat lembut, mudah dicerna, dan obat yang sangat bermanfaat, lembut perangainya, untuk mengeluarkan rihak, sebagai minyak untuk dioles di badan, melancarkan peredaran darah di hati, dan jantung, menyembuhkan ambeyen

Adapun buah Zaitun adalah buah yang bisa mengobati berbagai penyakit

Berkata Ibnu Zaid buah Tin berasal dari masjid Damsik, sedangkan buah Zaitun berasal dari Baitul Maqdis

Berkata Muhammad bin Kaab buah Tin beasal dari masjid Ashabul Ahli Kahfi,sedangkan buah Zaitun berasal dari masjid Aliya

Dari Ibnu Abbas bahwa Tin berasal dari Nuh yang dibangun di negara Judi, sedangkan buah Zaitun berasal dari masjid Baitul Maqdis

Berkata Dhahak buah Tin berasal dari masjid Haram, sedangkan buah Zaitun berasal dari masjid Aqsa

Berkata Rabih kedua buah tersebut berasal dari Gungung yang terlentak antara negara Hamzan dan negara Halwan

Berkata Kaab buah Tin berasal dari Damsik, sedangkan buah Zaitun berasal Baitul Maqdis

Berkata Syahru bin Hausab buah Tin berasal dari Kufah, sedangkan buah Zaitun berasal dari Syam

Wathuurisiinina

( Demi gungng Sinai) 

Thuurisinin adalag gunung tsabir yaitu gunung yang berada kota Madyan. Yaitu gunung tempat Allah berkomunikasi dengan nabi Musa AS

 واتقوا يوما ترجعون فيه الى الله ثم توفى كل نفس ما كسبت وهم  لا يظلمون Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada w...