Jumat, 23 Juli 2021

Ara-aita inkaana alal huda-au amara bittaqwa

 

( Bagaimana pendapatmu jika ( yang melarang orang shalat)  itu berada di atas kebenaran ( petunjuk)  atau dia menyuruh bertaqwa ( kepada Allah) 

Dua maful pada kalimat  ارايت  dua - duanya dibuang alasan maful pertama dibuang  karena menunjukan maful awalnya adalah kalimat  ارايت  awal. 

Alasan maful kedua dibuang karena menunjukan maful kedua adalah kalimat. ارايت  yang ketiga. Adapun huruf. او  dengan makna  الواو 

Dengan demikian ayat diatas memiliki pengertian " beritakan kepadaku ( Allah) wahai Muhammad tentang orang yang melarang orang yang melaksanakan shalat,kalau orang itu mendapat petunjuk ( diatas kebenaran) dan memerintahkan kepada ketaqwaan. 

Apakah orang itu tidak mendapat pahala dari kebaikan karena kekufurannya kepada Allah, dan juga karena dia melarang orang berhidmat kepada Allah

Jawaban terhadap pertanyaan kepada Nabi SAW tadi seakan akan Allah berkata kepada Nabi SAW ada rasa gelisah

Wahai Muhammad bukankah orang yang melarang orang shalat itu lalai terhadap dirinya dan lalai terhadap pangkat yang mulia ( pangkat keimanan) malahan orang yang melarang orang yang shalat mengabil pangkat yang hina ( kekufuran). Padahal orang yang melarang orang shalat itu adalah laki - laki yang memiliki akal yang cedas bahkan memiliki harta yang banyak ( Abu Jahal).  

Maka orang yang melarang orang yang shalat itu tidak akan mendapatkan pahala kebaikan walaupun dia berada dalam memerintahkan kepada petunjuk dan memerintahkan kepada ketaqwaan karena pahala kebaikannya terhapus dengan kekufurannya


Ara - aita in kadzdzaba watawallaa

( Bagaimana pendapatmu ( Muhammad) jika orang yang melarang orang shalat mendustakan ayat yang sudah jelas dan dia berpaling  ?)

Adapun jumlah istifhamiyah kalimat  ارايت  menempatkan pada tempat maful kedua bagi kakimat  ارايت   awal. 

Adapun awal kalimat  ارايت  awal dibuang, sehingga maful awal kalimat  ارايت  awal adalah isim maushul atau isim dhomir kembali kepada isim isyarah yang mengisyarahkan kepada isim maushul. 

Dengan demikian ayat diatas memiliki makna " bagaimana pendapatmu wahai Muhammad tentang orang kafir yang melarang orang shalat kalau dia berdusta terhadap dalil Al Quran yang sudah jelas dan dia berpaling jauh berhidmat kepada sang pencipta, bukankah dia mengetahui dengan akalnya, sesungguhnya Allah mengetahui akan segala perbuatannya yang jelek. Mengapa orang yang melarang orang shalat tidak mau mencegah akan segala perbuatannya yang jelek?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 واتقوا يوما ترجعون فيه الى الله ثم توفى كل نفس ما كسبت وهم  لا يظلمون Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada w...