فإن زللتم من بعد ما جائتكم البينات فاعلموا أن الله عزيز حكيم
Tetapi jika kamu menyimpang (dari jalan Allah) sesudah datang kepada kamu bukti-bukti kebenaran, maka ketahuilah bahwasanya Allah maha perkasa lagi maha bijaksana.
Surat Al Baqarah ayat 209
Jika kamu berpaling dari jalan yang Allah sudah perintahkan setelah datang kepada kamu dalil-dalil, baik dalil Aqli maupun Naqli seperti Mukjizat yang menjadi kebenaran Muhammad sebagai utusan dan dalil berupa penjelasan yang tertera dalam Al Qur'an dan Al Hadits.
Ketahuilah sesungguhnya Allah maha perkasa dengan segala siksanya bagi orang-orang yang tidak mengikuti rasulnya dan tidak ada orang yang dapat mencegah siksaan Allah atas kamu dan Allah tidak pernah luput apabila Ia menghendaki.
Allah maha bijaksana /mengetahui akan akibat apa yang Ia perintahkan.
قل ينظرون إلا أن يأتيهم الله فى ظلل من الغمام والملائكة وقضى الا مر والى الله ترجع الأمور
Tiada yang mereka nanti-nantikan (pada hari kiamat) melainkan datangnya (siksa) Allah dalam naungan Awan hitam pekat dan datang pula para Malaikat dan diputuskannya perkara dan hanya kepada Allah dikembalikannya semua perkara.
Al Baqarah ayat 210
Tidaklah Ahli Mekah menanti-nanti kecuali Allah datang kepadanya dengan tidak menggunakan cara aa pun pada hari Kiamat dan datang pula para Malaikat dalam naungan awan hitam pekat dengan firmannya
فى ظلل من الغمام والملائكة
Lafad الملائكة boleh penempatannya di dahulukan dalam penyebutannya boleh pula kedudukannya diakhirkan. Jadi turunnya awan hitam pekat sebagai tanda akan jelasnya kejadian kiamat yang sangat dahsyat, diperkuat pula dengan firman Allah
ويوم تشقق السماء بالغمام ونزل الملائكة تنزيلات
Pada hari kiamat langit akan pecah dengan awan hitam pekat dan turun para Malaikat dengan benar benar turun.
Diputuskan semua perkara pada hari Kiamat artinya sempurna keputusan hukum semua makhluk dan sempurna pula pengambilan hak (seperti buku catatan amal) bagi orang yang memiliki haknya. Dan sempurna pula Allah menempatkan tiap tiap seseorang yang Mukalaf pada tempatnya masing-masing entah di tempatkan di Surga atau Neraka.
Hanya kepada Allah perkara itu dikembalikan artinya bahwa Allah Taala adalah Raja/penguasa hambanya di Dunia dari semua perkara Mahkluk, dan ketika Makhluk sampai di alam Akhirat tidak ada penguasa hukum pada Makhluk kecuali Allah. Pernyataan ini diperkuat dengan firmannya
والأمر يومئذ لله
Semua perkara pada hari kiamat Allah penentunya.
Adapun Syekh Ibnu Katsir , Syekh Abu Umar dan Syekh Ashim membaca kalimat ترجع dengan bina للمجهول dengan arti ترد (dikembalikan ).
Sedangkan Syekh Ibnu Amir Hamzah dan Syekh Kisai membaca kalimat ترجع dengan bina الفاعل dengan arti تصير (kembali) , sebagaimana firman Allah
ألا الى الله تصير الأمور
Ingat hanya kepada Allah kembali semua perkara.
Berkata Syekh Fahrudin Muhammad Al Razi, penjelasan menurut saya , sesungguhnya firman Allah yang berbunyi
يا أيها الذين آمنوا ادخلوا فى السلم كافة
Hai orang-orang yang telah beriman masuklah kedalam agama Islam secara menyeluruh.
Ayat ini turun untuk haknya orang Yahudi agar kalau masuk agama Islam.itu secara menyeluruh. Tidak mencampur adukan antara syariat nabi Musa dan nabi Muhammad.
Syekh Fahrudi juga menanggapi ayat yang berbunyi
أيها الذين آمنوا بالكتاب المتقدم
Hai orang-irang yang beriman dengan kitan yang terdahulu.
Ayat ini menandakan kesempurnaan ketaatan orang Mukmin ditandai dengan keimanan, dengan cara mengimani seluruh nabi Allah dan kitab Allah, maka masuklah kamu dengan mengimani nabi Muhammad SAW dan kitabnya kedalam agama Islam . Maka sempurnalah Uslam kamu dan jangan kamu mengikuti syahwat yang dengan sahwat itu kamu menjadi terbelenggu dalam mengamalkan kemaksiatan.
Atas penjelasan ayat di atas ada kolerasinya dengan ayat dibawah ini
فإن زللتم من بعد ماجائتكم البينات فاعلموا أن الله عزيز حكيم
Ayat ini khitab (sasaran pembicaraan) kepada orang Yahudi. Dalam hal ini Allah juga melanjutkan firman-nya
هل ينظرون إلا أن يأتيهم الله فى ظلل من الغمام والملائكة
Ayat ini menceritakan bahwa sesungguhnya orang Yahudi tidak akan akan menerima agama engkau( Muhammad) kecuali Allah datang kepada mereka dalam gelapnya awan hitam pekat dan juga Malaikat.
Mereka berpendapat seperti itu karena pada jaman nabi Musa AS pun pernah para pendahulu mereka berkata kepada nabi Musa AS yaitu ayat yang berbunyi
فقالوا لن نادؤمن لك حتى نر ى الله جهرة
Mereka orang Yahudi berkata kami tidak akan beriman kepada engkau (Musa) sehingga kamu dapat melihat Allah dalam keadaan nyata /jelas.
Cerita ayat ini adalah keadaan orang Yahudi yang tidak bisa dicegah berspekulasi ayat atas johirnya ayat. Dengan demikian sesungguhnya orang Yahudi adalah golongan yang mentasyabuhkan/ menterupakan Allah dengan makhluk sehingga anggapan mereka, Allah bisa didatangkan dan diberangkatkan dalam bentuk fisik. Mereka berpendapat seperti itu karena mereka berasumsi Allah pernah nampak kepada nabi Musa AS ketika di gunung Thursinin di dalam kegelapan awan hitam pekat sehingga mereka juga menuntut kepada nabi Muhammad SAW agar nabi Muhammad mendatangkan Allah dalam bentuk fisik /nyata.
Atas pendapat orang Yahudi mentasyabuhkan Allah dengan akhluk maka pembicaraan menceritakan keyakinan Yahudi yang mengakatan Allah tasyabuh dengan makhluk tidak perlu ada pentawailan ( penjelasa secara mendetail) dan tidak perlu menanggung beban lafad secara majaz/gaya bahasa.
Terakhir Allah memperingatkan kepada Yahudi bahwa segala sesuatunya akan dikembalikan kepada Allah. Dengan firmannya
والى اله ترجع الأمور
Hanya kepada Allah semua perkara akan dikembalikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar