وكذلك حعلناكم أمة وسطا لتكون وا شهداء على الناس ويكون الرسول عليكم شهيدا
Demikian pula kami jadikan kamu (umat Islam) umat yang adil dan pilihan, agar kamu menjadi saksi atas perbuatan manusia dan agar rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu.
Sebagaimana kami tunjukan kepada kamu kiblat. Agar dengan kiblat kamu menjadi adil dan terarah.
Begitu pula kami jadikan kamu (umat Islam) adalah umat yang adil dan pilihan yang dipuji karena imlu dan amal agar kamu menjadi saksi atas manusia (umat terdahulu) nanti pada hari kiamat.
Pada dasarnya rasul mereka sudah menyampaikan/Tablig kepada mereka. Dan rasul (Muhammad) menjadi saksi atas kamu dengan adil.
Diriwayatkan sesungguhnya umat terdahulu tidak mengakui bahwa para nabi mereka telah menyampaikan. Lalu Allah menuntuk kepada para nabi untuk mendatangkan saksi, untuk menjadi saksi bahwa para nabi telah menyampaikan amanah Allah walaupun Allah sudah mengetahuinya. Maka para nabi pun berkata " umat Muhammad yang menjadi saksi". Maka didatangkanlah umat Muhammad dan umat pun menjadi saksi.
Lalu umat terdahulu berkata kepada umat Muhammad " dari mana kamu tahu sedangkan kamu hidup sesudah kami".
Umat Muhammad menjawab: " kami tahu dari berita Allah Taala di kitab berbicara melalui lisan nabi Allah yang sidiqin.
Maka Muhammad pun didatangkan. Lalu Allah bertanya kepada Muhammad tentang keadaan umatnya. Lalu nabi Muhammad mensucikan kesaksian umatnya dan keadilan umatnya.
Ada juga yang berpendapat mengenai ayat diatas yaitu ويكون الرسول عليكم شهيدا bahwa sesungguhnya nabi Muhammad ketika Dia berdakwa kepada umatnya , nabi menyampaikannya dan umatnya menerima dan umat nabi tidak menuntut saksi yang menyaksikan Nabi SAW berdakwah. Maka dijadikan dakwah nabi menjadi saksi yang sudah pasti diterima kesaksiannya tidak berhenti sampai akhir.
وما جعلنا القبلة التى كنت عليها لنعلم من يتبع الرسول ممن ينقلب على عقبيه
Dan kami tidak menerapkan kiblat yang menjadi kiblat kamu sekarang melainkan agar kamu mengetahui (dengan nyata), siapa yang mengikuti rasul dan siapa yang membelot diatas dua telapak kakinya.
Tidaklah kami menjadikan kiblat yang sekarang menjadi arah kiblat engkau (Muhammad), dan kiblat itu adalah Ka'bah lalu dialihkan ke Baitul Maqdis/Batu besar,lalu kami alihkan lagi ke Ka'bah, melainkan agar kami mengetahui umat yang masih mau menuruti/mengamalkan,siapa yang menguji mereka.
Dan juga agar kami (Allah) mengetahui siapa yang masih mau mengikuti rasul dalam mengikuti arah kiblat. Dan kami mengetahui siapa saja yang Murtad jauh dari agama Islam.
Nabi SAW pertama salat menghadap ke Ka'bah. Ketika Nabi SAW hijrah, Allah perintahkan Nabi SAW menghadap Batu Besar/Baitul Maqdis alasan untuk meluluhkan hati kaum Yahudi. Maka solat lah nabi menghadap Baitul Maqdis selama 17 bulan. Lalu Nabi SAW berbalik arah ke Ka'bah dari situlah banyak kaum Muslimin yang Murtad kembali ke agama Yahudi dan mereka berkata wahai Muhammad kembalilah ke agama Bapak.
وان كانت لكبيرة إلا على الذين هدى الله وما كان الله ليضيع ايمانكم أن الله على الناس لرءوف رحيم
Sesungguhnya kembali ke Ka'bah sangatlah berat kecuali atas orang-orang yang Allah berikan petunjuk. Dan Allah tidak menyia-nyiakan Iman kamu. Sesungguhnya Allah kepada manusia maha pengasih lagi maha penyayang.
Kalimat أن di baca mukhofafah/ringan,tidak dibaca siqel/berat/bertasydid jadilah أنها. Maka memiliki arti sesungguhnya beralih kepada Ka'bah sangatlah berat bagi manusia kecuali orang-orang yang Allah berikan petunjuk diantara mereka. Dan mereka itulah orang-orang yang tetap berpegang kepada keimanan.
Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan Iman kamu bahkan Allah akan lipat gandakan ganjaran yang besar.
Ada yang berpendapat bahwa Allah tidak menyia-nyuakan iman kamu berpaling kiblat yang telah di Nasakh (hapus) menuju kiblat yang Allah tentukan (Ka'bah/tidak di Nasakh). Karena sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan. Dan membenarkan kamu dengan kewajiban solat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar