واذ نجيناكم من ال فرعون يسمونكم سوءالعذاب ويذبحون ابناءكم ويستحيون نساءكم وفى ذلكم بلاء من ربكم عظيم
Dan ingatlah ketika kami selamatkan kamu dari firaun dan pengikutnya, mereka kepadamu siksaan yang seberat-beratnya,mereka menyembelih anak laki-laki dan membiarkan hidup anak-anak perempuan. Dan kepada yang demikian itu, terdapat cobaan-cobaan dari Tuhanmu.
Pada kalimat نجيناكم boleh dibaca أنجيناكم dan boleh pula dibaca نجيتكم. Adapun kalimat اذ menjadi عطف تفصيل atas عطف مجمل. Atau kalimat اذ menjadi ظروف jika pembicaraan di mutaalikan (dihubungkan) kepada kalimat بني اسراءيل .
Kakimat اذ نجيناكم khitabnya adalah orang-orang Bani Israel yang berada pada jaman nabi Muhammad SAW untuk mengingatkan kepada mereka, atas nikmat yang Allah berikan kepada bapak mereka, karena dengan nikmat( menyelamatkan bapak mereka dari azab Firaun),menjadi sebab adanya anak-anak Israel.
Jadi kalimat اذ نجيناكم kalimat sebenarnya adalah يا بنى اسراءيل اذكروا اذ نجيناكم من ال فرعون
( wahai Bani Israel ingatlah ketika kami menyelamatkan bapak kamu dari siksaan Firaun beserta bala tentaranya dan para ahli agama Firaun). Umur Firaun mencapai 400 tahun dan Firaun anak dari Alwalid bin Masab bin Riyan. Firaun dan bala tentaranya mengazab kaum bani Israel dengan seberat-beratnya azab.
Kemudian Allah menjelaskan azab yang diberikan kepada bapak Bani Isrel dengan firmannya. يذبحون ابناءكم (Firaun dan bala tentaranya menyembelihanak laki-laki Israel).
Kalimat يذبحون dibaca تحفيف (enteng tidak bertasydid). Dan Firaun beserta bala tentaranya membiarkan anak-anak kecil permpuan hidup dan menjadikan kaum ibu-ibu Israel menjadi budak/pembantu.
Mengapa Firaun dan bala tentaranya menyiksa yang seberat-beratnya terhadap Israel ? Karena diriwayarkan suatu saat Firaun bermimpi dalam tidurnya, bahwa di melihat api yang sangat besar membakar kerajaannya ( baitul maqdis) dan membakar kota mesir dan termasuk di dalamnya kaum Qibti. Yang tidak terbakar hanya kaum Istael. Setelah bangun dari tidurnya, lalu Firaun memanggil para dukunnya dan Firaun minta diramal tentang mimpinya itu.
Para dukun pun menjawab bahwa akan lahir bayi laki-laki dari kalangan Israel yang nantinya anak itu akan menghancurkan kerajaan engkau dengan kekuasaan yang dia miliki.
Setelah mendengar ramalan para dukun,Firaun memerintahkan tentaranya untuk membunuh bayi laki-laki yang lahir dari kalangan kaum Israel. Dengan demikian bayi laki-laki yang dibunuh Firaun sebanyak 12.000bayi laki-laki. Ini adalah sebagai cobaan bagi kaum Israel.
وفى ذلكم بلاء من ربكم
Kalimat بلاء disini adalah cobaan Jika kalimat ذلكم dikaitkan dengan kalimat فرعون . Tetapi jika kalimat بلاء dikaitkan dengan kalimat نجيناكم maka menjadi nikmat. Jadi menanggung cobaan jika di kaitkan dengan nikmat makan cobaan itu menjadi kebaikan. Karena kebaikan datang dari Allah. Begitu pula dengan kaum Yahudi diberi cobaan kalau disertakan dengan dulu ketika masa bapak mereka banyak yang diutus menjadi nabi dan rasul maka cobaan menjadi nikmat. Firaun tidak membunuh anak-anak bayi perempuan bisa menjadi cobaan karena akan menimbulkan menyusahkan karena akan terputusnya keturunan dan menimbulkan dalam kehidupan.
Jadi cobaan itu bagaimana kita menyikapinya.
واذ فرقنا بكم البحر فانجيناكم واغرقنا ال فرعون وانتم تنظرون
Dan ingatlah ketika kami membelah lautan untuk kamu. Lalu kami selamatkan kamu dan kami tenggelamkan Firaun dan pengikutnya. Sedangkan kamu sendiri menyaksikannya.
Dan ingatlah ketika kami membelah laut karena untukmu. ! Agar memudahkan kamu berjalan atau melewati laut.
Kami selamatkan kamu (kaum Nasrani / kaum nabi Musa) dari tenggelam dengan membelah laut.
Dan kami menengelamkan Firaun dan pengikutnya dan kamu menyaksikan ombak laut yang menggulung Firaun beserta pengikutnya, setelah tiga hari jasad Firaun dan pengikutnya bersandar di tepi pantai.
Diriwayatkan sesungguhnya Allah Ta'ala memerintahkan nabi Musa AS untuk berjalan beserta bani Israel. Pengikut nabi Musa AS ketika itu berjumlah 12 Kabilah. Setiap Kabilah memiliki 150 orang.
Ketika Nabi Musa beserta pengikutnya / bani Israel melakukan perjalanan, disitu berpapasan denga Firaun dan pengikutnya, Firaun berkata kepada pengikutnya jangan kamu mengikuti Musa sampai waktu pagi tiba. Kemudian pengikut Firaun berkumpul 12000 orang. Mereka berkendaraan kuda seluruhnya.
Setelah siang tiba Firaun dan pengikutnya membuntuti Nabi Musa. Sampailah Nabi Musa terpepet di tepi laut. Lalu Nabi Musa AS memukulkan tongkatnya ke lautan, maka lautan pun terbelah menjadi 12 jalur. Setiap jalur menjadi jalan yang kering dari air. Maka setiap kabilah yang terdiri dari 12 kabilah memasuki jalur masing-masing. Ditengah perjalanan, kaum Nabi Musa berkata kami merasa kegelapan dan tidak saling mengenal, lalu Musa AS meukulkan kembali tongkat ke laut. Maka jalan pun menjadi terang. Ketika Nabi Musa dan pengikutnya sampai di pertengahan laut. Lalu Firaun dan pengikutnya sampai di tepi laut dan Iblis melihat Firaun dan Iblis melarang Firaun dan pengikutnya memasuki lautan. Tetapi datang Malaikat Mikail untuk mendorong dan agar mesuk Firaun dan pengikutnya ke lautan. Malaikat Mikail pun berkata masuklah kamu ke lautan untuk menyusul Nabi Musa. Maka Firaun dan pengikutnya memasuki lautan. Setelah Firaun dan pengikutnya sampai di tengah lautan sedangkan Nabi Musa dan pengikutnya sudah sampai di tepi laut, maka Allah satukan kembali air laut dan Allah tenggelamkan Firaun di tengah lautan seluruhnya. Mereka berada di laut berjarak 4 farsyah /mil. Lautnya adalah laut Kudum yaitu laut yang berada di ujung negara Faris.
Ada yang mengatakan kejadian diatas terjadi pada bulan Asyra, dan nabi Musa AS berpuasa pada bulan Asyura karena sebagai tanda bersyukur kepada Allah atas nikmat-Nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar