Minggu, 20 Februari 2022

Tsumma adbara yas'aa

 Tsumma adbara yas'aa

( Kemudian dia ( Firaun) berpaling seraya berusaha mentang  ( Musa) 

Firaun berpaling dari nabi Musa dan juga berpaling dari beriman bahkan menantang nabi Musa karena sakit hati juga berpaling dari taat. 

Fahasyara fanaadaa

( Kemudian dia mengumpulkan ( pembesar - pembesarnya)  lalu berseru ( memanggil kaumnya) 

Firaun berusaha mengumpulkan para tukang sihir untuk mengadakan perlawanan lalu dia berseru kepada dirinya  juga kepada orang yang diserukan. 

Faqaala ana rabbakumul A'laa

( Seraya dia berkata " Akulah tuhanmu yang paling tinggi, ( tidak ada tuhan diatasku) 

Fa akhadzahullahu nakaalal akhirati wal uulaa

( Maka Allah menghukumnya dengan azab di akhirat dan siksaan di dunia) 

Allah mengazab Firaun di akhirat di bakar dengan api dan mengazab di dunia dengan menengelamkan ke dalam air. 

Ada yang mengatakan Allah mengazab Firaun  dengan sebab ucapannya tentang akhirat yaitu  انا ربكم الأعلى . Dan ucapan Firaun masalah dunia dengan ucapan ما علمت لكم من اله غيري.

Ucapan kedua tadi berjarak 40 tahun. Maka Allah Ta'ala perlahan - lahan menunggu, dan Allah tidak akan melupakan ucapan itu. 

Inna fii dzaaalika la - ibratal limay yaksyaa

( Sunggu pada yang demikian itu terdapat pelajaran  bagi orang - orang yang takut ( kepada Allah) 

Sungguh kisah Firaun diatas sebagai nasihat bagi orang takut kepada Allah. 

Nasehat ( pelajaran) tadi bagi orang yang mengajak berbuat durhaka kepada Allah dan mendustai kepada  nabi Allah dan takut azab akan turun kepadanya, seperti azab yang diturunkan kepada Firaun secara jelas. 

Allah akan menolong kepada para rasulnya, dan Allah akan memberikan pelajaran kepada golongan pendusta kepada nabi Muhammad dengan apa yang kami turunkan kepada Firaun.

Aantum asyaddul khalqan anissamaa'a banaahaa

( apakah pendapat yang lebih hebat ataukah langit yang telah dibangunnya) 

Apakah kamu wahai ahli mekah didalam menciptakan kamu setelah kamu mati itu lebih susah dibanding menciptakan kamu ketika dirahim. 

Ataukan lebih susah  dibanding menciptakan langit yang besar itu. 

Membaca wakaf pada lafaz  السماء  adalah wakaf sempurna. Artinya ataukah lebih susah dibanding menciptakan langit. 

Ayat ini menjelaskan cara menciptakan langit. 

Rafa'a samkahaa fasawwaahaa

( Dia ( Allah)  telah meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya) 

Allah menjadikan ukuran ketinggian langit dari bumi dan menentukan jarak tempuh langit dengan ketinggian mencapai 500 tahun.

Ketauhilah sesungguhnya lebar bumi ketika diukur dari atas kebawah dinamakan kedalaman. Sedangkan ketika diukur  dari bawah keatas dinamakan ketinggiannya. 

Allah menjadikan langit dalam keadaan rata dan kelimis tidak ada yang tinggi dan tidak ada yang rendah ( berelief), tidak ada perbedaan dan tidak ada yang belah. 

Wa aghthasya laylahaa wa akhraja dhuhaaha

( Dan Dia menjadikan malamnya ( kegelapan) dan menjadikan siangnya ( terang menderang) 

Allah menjadikan malam gelap gulita dan terang menderang ketika siang. 

Sesungguhnya Allah membuat tamsil siang dengan kata dhuha karena dhuha adalah kesempurnaan bagian siang ketika bercahaya. 

Walardha ba'da dzaalika dhuhaaha

( Dan setelah itu bumi dihamparkan) 

Setelah Allah menciptakan bumi selama 100 tahun, lalu Allah hamparkan bumi diatas air. 

Akhaeaja minhaa maa'ahaa wamar'aahaa

(Dari bumi, Dia pancarkan mata air dan ( ditumbuhkan)  tumbuhan - tumbuhan) 

Bumi mengeluarkan mata air yang memacar dan sungai yang mengalir air. 

Wal jibaala arsaahaa

( Dan gunung - gunung Dia pancangkan dengan teguh) 

Allah pancangkan dipermukaan bumi gunung - gunung agar bumi tegu / tidak bergoyang. 

Mataa'an lakum walian 'aamikum

( Semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk hewan - hewan ternakmu) 

Sesungguhnya kami menciptakan semua ini adalah agar dimanfaatkan olehmu dan oleh ternakmu. 

Faidzaa jaa'ati th - thaammatul kubra

( Maka apabila mala petaka besar ( kiamat)  telah datang) 

Apabila datang hari kuamat maka manusia  pada kebingungan yang amat sangat.

Yauma yatadzakkaral insaana maa sa'aa

( Yaitu pada hari ketika manusia teringat akan apa yang telah dikerjakannya) 

Pada hari kiamat  tiap - tiap seseorang akan ingat apa yang dia pernah lakukan selama di dunia tentang kebaikan dan keburukan. Setiap seseorang akan menyaksikan  apa yang kami ( Allah) catat didalam lembaran amal mereka, yang pada dasarnya seseorang telah lupa dari ingatannya karena masa yang terlalu lama. 

Boleh kalimat  يوم  dijadikan. بدل  dari kalimat  طامة الكبري  dimabnikan  atas fathah karena menjadi idhofah kepada fiil. Pendapat ini adalah para ulama Kufah. 

Waburizatil jahiimu liman yaraa

( Dan mereka diperlihatkan  dengan jelas  kepada setiap orang yang melihat) 

Kalimat   وبرزت  athaf kepada kakimar. جاءت dengan arti para Ahli neraka jahim akan melihat dengan jelas. Setiap orang memiliki penglihatan akan melihat neraka jahim diantaranya orang mu'min dan orang kafir. 

Telah membaca Abu Nuhaik kalimat  برزت  denga tahfif. Dan kalimat  يري menjadi  ترى dengan  التاء ta'nis.,dan domornya kembali kepada kalimat  جحيم . Atau huruf  التاء menunjukan  للخطاب  dengan arti bagi orang orang yng melihat engkau ( Muhammad) dari orang kafir yaitu orang - orang yang telah menyakiti engkau. 

Jika kalimat اذا pada ayat  اذا جاءت الاطامة الكبري  dibuang، maka taqdirnya تقسم الناس قسمين artinya manusia di bagi menjadi dua bagian yaitu ayat di bawah ini

Fa - ammaaman thagha

( Maka adapun orang yang melampaui batas) 

Yaitu orang yang jauh dari ta'at dan melampaui batas hukum dan berbuat maksiat. 

Wa atsaral hayaatad duniyaa

( Dan lebih mengutamakan kehidupan dunia) 

Mereka lebih mementingkan kehidupan dunia dan tidak mempersiapkan kehidupan akhirat dengan melaksanakan ta'at. 

Fainnal jahiima hiyal ma'waa

( Maka sesungguhnya nerakalah tempatnya) 

Dikatakan taqdir kalimat فان الجحم هي المأوي  yaitu kalimat  للتق بمن كان موصوفا بهذا الصفات  artinya patut bagi orang yang disifati ayat diatas dengan sifat ini.

Waamaaman khafa maqaama rabbihii wanahan nafsa anil hawaa

( Dan adapun orang - orang yang takut kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari ( keinginan) hawa nafsunya) 

 Orang yang takut akan kebesaran Tuhannya selalu berada pada hadirah Tuhannya dan bisa menahan diri dari hawa nafsu, jauh untuk melakukan yang haram yang menyebabkan orang itu berbuat yg haram. 

Faiinal jannata hiyal ma'waa

( Maka sungguh, surgalah tempat tinggalnya) 

Ada yang mengatakan ayat ini turun tentang Abi Uzaz bin Umair dan Masab bin Umair. Sungguh Masab bin Umair telah membunuh saudaranya yaitu Abu Uzaz pada waktu perang Uhud,ketika Abi Uzaz melindungi Rasulullah SAW dengan dirinya, Abi Uzaz bersaksi dia ridho karena Allah melindungi Rasullulaah. 

Telah meriwayatkan Dhahak dari Ibni Abbas, berkata ada orang yang berniat maksiat maka dia termasuk saudara Masab bin Umair, dan orang itu harus ditawan Badar, dan kaum Ansor pun menangkap orang itu yang dikamsud. Kaum Ansor pun menanyakan orang itu " siapa kamu 

Orang itu menjawab " saya saudara Masab bin Umair", walaupun demikian kaum Ansor pun tidak mengikat orang itu dengan tali bakan kaum Ansor memuliakan orang itu( orang yang membunuh Uzaz bin Umair) dan menempatkan orang itu di rumah kaum Ansor. 

Ketika pagi kaum Ansor bercerita tentang Masab bin Umair. Masab bin Umair pun bertanya kepada kaum Ansor " bukankah saya ini bersaudara tetapi mengapa kamu memperlakukanku dengan mengikat. Secara kebetulan ibunya Masab ini orang yang banyak harta dan orang terpandang dikalangan Ahli Bathah tetaoi kaum Ansor tetap menalikan Masab bin Umair, lalu ibu Masab bin Umair mengutus utusan untuk menebusnya. 

Pada ayat  واما من خاف مقام ربه  ketika itu Masab bin Umair beserta Rasulullah ketika perang Uhud tinggal berdua sementara manusia yang lain berpisah dari Rasulullah, dan Rasulullah mencabut anak panah yang menancap pada diri Masab bun Umair, ketika itu Rasulullah melihat Masab bin Umair sedang merintih kesakitan dan mengeluarkan darah, lalu Rasulullah berkata kepada Allah " saya akan tolong engkau ( Masab bin Umair) dan Rasulullah bisa menanganinya, dan Rasulullah melihat dua selendang pada diri Masab, lalu kedua selendang itu Rasulullah ikatkan keoada luka Masab, ternya selendang itu dilapisi emas. 

Kesimpulan ayat ini akhlak Rasulullah sangatlah baik sekalipun kepada musuh yang sudah tidak berdaya, Rasulullah tetap menolong, inilah yang dimaksud dengan واما من خاف مقام ربه.

Yas aluunaka anis saati ayyaama mursaahaa

( Mereka bertanya kepadamu ( Muhammad) tentang hari kiamat " kapankan terjadinya  ? )

Mereka  ( orang musyrik)  bertanya kepada Rasul  wahai paling mulia makhluk " kapankan terjadinya kiamat. 

Pertanyaan mereka hanya mencemooh rasul. Mereka bertanya ketika mereka mendengar Rasulullah menjelaskan sifat kiamat dengan sifat yang mulia seperti mensifati kiamat dengan kalimat طامة،صاخة، dan قارعة. 

Dengan peristiwa tersebut maka langsung Allah turunkan ayat

Fiima anta min dzikriraaha

( Tidak usah engkau menyebutkannya ( waktunya) 

Kapan waktu kiamat terjadi tidak perlu engkau menyebutkan waktunya

Ilaa bobbika muntahaahaa

( Kepada Tuhanmulah ( kembalikan) kesudahannya ( ketentuannya) 

Kepada tuhanmulah kembalikan kesudahan hari kiamat karena tidak ada satu makhluk pun yang mengetahuinya. 

Innamaa anta mundziru mayyakhsyaahaa

( Engkau ( muhammad) hanyalah pemberi peringatan bagi siapa yang takut kepadanya ( hari kiamat) 

Sesungguhnya engkau hanya memberi peringatan kepada orang yang takut kepada hari kiamat. Dan orang yang memperingatkan pun tidak bisa memberi tahu walaupun dengan pengetahuannya kapan terjadinya kiamat. 

Telah membaca Umar bin Abdul Aziz, Abu Ja'far, Thakhah dan Ibnu Muhisin kalimat منزر dengan tanwin sebagai kalimat asal. Dan boleh dibuang tanwin karena tahfif.

Boleh dibaca tanwin dan tidak dibaca tanwin karena kejadian kiamat bisa terjadi sekarang atau yang akan datang. 

Kalimat منزر tidak boleh dijadikan jaman madi ( jaman kelewat) kecuali kalau di idhofahkan dengan kalimat lain. 

Ka - annahum yauma yarau-nahaa lam talbatsuu illa asyiyatan au dhuhaahaa

( Pada hari ketika mereka melihat hari kiamat itu ( karena suasananya hebat ), mereka merasa seakan hanya ( sebentar saja)  tunggal ( di dunia) pada waktu sore atau pagi saja. 

Ayat ini menguatkan bahwa peringatan datangnya kiamat sangat cepat hanya kepada orang yang diperingatkan saja. 

Jadi seakan orang kafir qurais pada hari ketika mereka melihat kiamat seakan sangat cepat kejadiannya hanya satu hari dari sore sampai pagi karena mereka sangat ketakuatan dahsyatnya kiamat.

Atau ayat ini sebagai penolakan ketika mereaka menyamarkan pertanyaan ketika didunia. Maksudnya sesungguhnya mereka bertanya tentang kiamat agar tidak cepat kejadiannya dengan pertantaan kapan terjadi yang dulu dijanjikan tetang kiamat.

 Tsumma adbara yas'aa

( Kemudian dia ( Firaun) berpaling seraya berusaha mentang  ( Musa) 

Firaun berpaling dari nabi Musa dan juga berpaling dari beriman bahkan menantang nabi Musa karena sakit hati juga berpaling dari taat. 

Fahasyara fanaadaa

( Kemudian dia mengumpulkan ( pembesar - pembesarnya)  lalu berseru ( memanggil kaumnya) 

Firaun berusaha mengumpulkan para tukang sihir untuk mengadakan perlawanan lalu dia berseru kepada dirinya  juga kepada orang yang diserukan. 

Faqaala ana rabbakumul A'laa

( Seraya dia berkata " Akulah tuhanmu yang paling tinggi, ( tidak ada tuhan diatasku) 

Fa akhadzahullahu nakaalal akhirati wal uulaa

( Maka Allah menghukumnya dengan azab di akhirat dan siksaan di dunia) 

Allah mengazab Firaun di akhirat di bakar dengan api dan mengazab di dunia dengan menengelamkan ke dalam air. 

Ada yang mengatakan Allah mengazab Firaun  dengan sebab ucapannya tentang akhirat yaitu  انا ربكم الأعلى . Dan ucapan Firaun masalah dunia dengan ucapan ما علمت لكم من اله غيري.

Ucapan kedua tadi berjarak 40 tahun. Maka Allah Ta'ala perlahan - lahan menunggu, dan Allah tidak akan melupakan ucapan itu. 

Inna fii dzaaalika la - ibratal limay yaksyaa

( Sunggu pada yang demikian itu terdapat pelajaran  bagi orang - orang yang takut ( kepada Allah) 

Sungguh kisah Firaun diatas sebagai nasihat bagi orang takut kepada Allah. 

Nasehat ( pelajaran) tadi bagi orang yang mengajak berbuat durhaka kepada Allah dan mendustai kepada  nabi Allah dan takut azab akan turun kepadanya, seperti azab yang diturunkan kepada Firaun secara jelas. 

Allah akan menolong kepada para rasulnya, dan Allah akan memberikan pelajaran kepada golongan pendusta kepada nabi Muhammad dengan apa yang kami turunkan kepada Firaun.

Aantum asyaddul khalqan anissamaa'a banaahaa

( apakah pendapat yang lebih hebat ataukah langit yang telah dibangunnya) 

Apakah kamu wahai ahli mekah didalam menciptakan kamu setelah kamu mati itu lebih susah dibanding menciptakan kamu ketika dirahim. 

Ataukan lebih susah  dibanding menciptakan langit yang besar itu. 

Membaca wakaf pada lafaz  السماء  adalah wakaf sempurna. Artinya ataukah lebih susah dibanding menciptakan langit. 

Ayat ini menjelaskan cara menciptakan langit. 

Rafa'a samkahaa fasawwaahaa

( Dia ( Allah)  telah meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya) 

Allah menjadikan ukuran ketinggian langit dari bumi dan menentukan jarak tempuh langit dengan ketinggian mencapai 500 tahun.

Ketauhilah sesungguhnya lebar bumi ketika diukur dari atas kebawah dinamakan kedalaman. Sedangkan ketika diukur  dari bawah keatas dinamakan ketinggiannya. 

Allah menjadikan langit dalam keadaan rata dan kelimis tidak ada yang tinggi dan tidak ada yang rendah ( berelief), tidak ada perbedaan dan tidak ada yang belah. 

Wa aghthasya laylahaa wa akhraja dhuhaaha

( Dan Dia menjadikan malamnya ( kegelapan) dan menjadikan siangnya ( terang menderang) 

Allah menjadikan malam gelap gulita dan terang menderang ketika siang. 

Sesungguhnya Allah membuat tamsil siang dengan kata dhuha karena dhuha adalah kesempurnaan bagian siang ketika bercahaya. 

Walardha ba'da dzaalika dhuhaaha

( Dan setelah itu bumi dihamparkan) 

Setelah Allah menciptakan bumi selama 100 tahun, lalu Allah hamparkan bumi diatas air. 

Akhaeaja minhaa maa'ahaa wamar'aahaa

(Dari bumi, Dia pancarkan mata air dan ( ditumbuhkan)  tumbuhan - tumbuhan) 

Bumi mengeluarkan mata air yang memacar dan sungai yang mengalir air. 

Wal jibaala arsaahaa

( Dan gunung - gunung Dia pancangkan dengan teguh) 

Allah pancangkan dipermukaan bumi gunung - gunung agar bumi tegu / tidak bergoyang. 

Mataa'an lakum walian 'aamikum

( Semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk hewan - hewan ternakmu) 

Sesungguhnya kami menciptakan semua ini adalah agar dimanfaatkan olehmu dan oleh ternakmu. 

Faidzaa jaa'ati th - thaammatul kubra

( Maka apabila mala petaka besar ( kiamat)  telah datang) 

Apabila datang hari kuamat maka manusia  pada kebingungan yang amat sangat.

Yauma yatadzakkaral insaana maa sa'aa

( Yaitu pada hari ketika manusia teringat akan apa yang telah dikerjakannya) 

Pada hari kiamat  tiap - tiap seseorang akan ingat apa yang dia pernah lakukan selama di dunia tentang kebaikan dan keburukan. Setiap seseorang akan menyaksikan  apa yang kami ( Allah) catat didalam lembaran amal mereka, yang pada dasarnya seseorang telah lupa dari ingatannya karena masa yang terlalu lama. 

Boleh kalimat  يوم  dijadikan. بدل  dari kalimat  طامة الكبري  dimabnikan  atas fathah karena menjadi idhofah kepada fiil. Pendapat ini adalah para ulama Kufah. 

Waburizatil jahiimu liman yaraa

( Dan mereka diperlihatkan  dengan jelas  kepada setiap orang yang melihat) 

Kalimat   وبرزت  athaf kepada kakimar. جاءت dengan arti para Ahli neraka jahim akan melihat dengan jelas. Setiap orang memiliki penglihatan akan melihat neraka jahim diantaranya orang mu'min dan orang kafir. 

Telah membaca Abu Nuhaik kalimat  برزت  denga tahfif. Dan kalimat  يري menjadi  ترى dengan  التاء ta'nis.,dan domornya kembali kepada kalimat  جحيم . Atau huruf  التاء menunjukan  للخطاب  dengan arti bagi orang orang yng melihat engkau ( Muhammad) dari orang kafir yaitu orang - orang yang telah menyakiti engkau. 

Jika kalimat اذا pada ayat  اذا جاءت الاطامة الكبري  dibuang، maka taqdirnya تقسم الناس قسمين artinya manusia di bagi menjadi dua bagian yaitu ayat di bawah ini

Fa - ammaaman thagha

( Maka adapun orang yang melampaui batas) 

Yaitu orang yang jauh dari ta'at dan melampaui batas hukum dan berbuat maksiat. 

Wa atsaral hayaatad duniyaa

( Dan lebih mengutamakan kehidupan dunia) 

Mereka lebih mementingkan kehidupan dunia dan tidak mempersiapkan kehidupan akhirat dengan melaksanakan ta'at. 


Fainnal jahiima hiyal ma'waa

( Maka sesungguhnya nerakalah tempatnya) 


Dikatakan taqdir kalimat فان الجحم هي المأوي  yaitu kalimat  للتق بمن كان موصوفا بهذا الصفات  artinya patut bagi orang yang disifati ayat diatas dengan sifat ini.

Waamaaman khafa maqaama rabbihii wanahan nafsa anil hawaa

( Dan adapun orang - orang yang takut kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari ( keinginan) hawa nafsunya) 

 Orang yang takut akan kebesaran Tuhannya selalu berada pada hadirah Tuhannya dan bisa menahan diri dari hawa nafsu, jauh untuk melakukan yang haram yang menyebabkan orang itu berbuat yg haram. 

Faiinal jannata hiyal ma'waa

( Maka sungguh, surgalah tempat tinggalnya) 

Ada yang mengatakan ayat ini turun tentang Abi Uzaz bin Umair dan Masab bin Umair. Sungguh Masab bin Umair telah membunuh saudaranya yaitu Abu Uzaz pada waktu perang Uhud,ketika Abi Uzaz melindungi Rasulullah SAW dengan dirinya, Abi Uzaz bersaksi dia ridho karena Allah melindungi Rasullulaah. 

Telah meriwayatkan Dhahak dari Ibni Abbas, berkata ada orang yang berniat maksiat maka dia termasuk saudara Masab bin Umair, dan orang itu harus ditawan Badar, dan kaum Ansor pun menangkap orang itu yang dikamsud. Kaum Ansor pun menanyakan orang itu " siapa kamu 

Orang itu menjawab " saya saudara Masab bin Umair", walaupun demikian kaum Ansor pun tidak mengikat orang itu dengan tali bakan kaum Ansor memuliakan orang itu( orang yang membunuh Uzaz bin Umair) dan menempatkan orang itu di rumah kaum Ansor. 

Ketika pagi kaum Ansor bercerita tentang Masab bin Umair. Masab bin Umair pun bertanya kepada kaum Ansor " bukankah saya ini bersaudara tetapi mengapa kamu memperlakukanku dengan mengikat. Secara kebetulan ibunya Masab ini orang yang banyak harta dan orang terpandang dikalangan Ahli Bathah tetaoi kaum Ansor tetap menalikan Masab bin Umair, lalu ibu Masab bin Umair mengutus utusan untuk menebusnya. 

Pada ayat  واما من خاف مقام ربه  ketika itu Masab bin Umair beserta Rasulullah ketika perang Uhud tinggal berdua sementara manusia yang lain berpisah dari Rasulullah, dan Rasulullah mencabut anak panah yang menancap pada diri Masab bun Umair, ketika itu Rasulullah melihat Masab bin Umair sedang merintih kesakitan dan mengeluarkan darah, lalu Rasulullah berkata kepada Allah " saya akan tolong engkau ( Masab bin Umair) dan Rasulullah bisa menanganinya, dan Rasulullah melihat dua selendang pada diri Masab, lalu kedua selendang itu Rasulullah ikatkan keoada luka Masab, ternya selendang itu dilapisi emas. 

Kesimpulan ayat ini akhlak Rasulullah sangatlah baik sekalipun kepada musuh yang sudah tidak berdaya, Rasulullah tetap menolong, inilah yang dimaksud dengan واما من خاف مقام ربه.

Yas aluunaka anis saati ayyaama mursaahaa

( Mereka bertanya kepadamu ( Muhammad) tentang hari kiamat " kapankan terjadinya  ? )

Mereka  ( orang musyrik)  bertanya kepada Rasul  wahai paling mulia makhluk " kapankan terjadinya kiamat. 

Pertanyaan mereka hanya mencemooh rasul. Mereka bertanya ketika mereka mendengar Rasulullah menjelaskan sifat kiamat dengan sifat yang mulia seperti mensifati kiamat dengan kalimat طامة،صاخة، dan قارعة. 

Dengan peristiwa tersebut maka langsung Allah turunkan ayat

Fiima anta min dzikriraaha

( Tidak usah engkau menyebutkannya ( waktunya) 

Kapan waktu kiamat terjadi tidak perlu engkau menyebutkan waktunya

Ilaa bobbika muntahaahaa

( Kepada Tuhanmulah ( kembalikan) kesudahannya ( ketentuannya) 

Kepada tuhanmulah kembalikan kesudahan hari kiamat karena tidak ada satu makhluk pun yang mengetahuinya. 

Innamaa anta mundziru mayyakhsyaahaa

( Engkau ( muhammad) hanyalah pemberi peringatan bagi siapa yang takut kepadanya ( hari kiamat) 

Sesungguhnya engkau hanya memberi peringatan kepada orang yang takut kepada hari kiamat. Dan orang yang memperingatkan pun tidak bisa memberi tahu walaupun dengan pengetahuannya kapan terjadinya kiamat. 

Telah membaca Umar bin Abdul Aziz, Abu Ja'far, Thakhah dan Ibnu Muhisin kalimat منزر dengan tanwin sebagai kalimat asal. Dan boleh dibuang tanwin karena tahfif.

Boleh dibaca tanwin dan tidak dibaca tanwin karena kejadian kiamat bisa terjadi sekarang atau yang akan datang. 

Kalimat منزر tidak boleh dijadikan jaman madi ( jaman kelewat) kecuali kalau di idhofahkan dengan kalimat lain. 

Ka - annahum yauma yarau-nahaa lam talbatsuu illa asyiyatan au dhuhaahaa

( Pada hari ketika mereka melihat hari kiamat itu ( karena suasananya hebat ), mereka merasa seakan hanya ( sebentar saja)  tunggal ( di dunia) pada waktu sore atau pagi saja. 

Ayat ini menguatkan bahwa peringatan datangnya kiamat sangat cepat hanya kepada orang yang diperingatkan saja. 

Jadi seakan orang kafir qurais pada hari ketika mereka melihat kiamat seakan sangat cepat kejadiannya hanya satu hari dari sore sampai pagi karena mereka sangat ketakuatan dahsyatnya kiamat.

Atau ayat ini sebagai penolakan ketika mereaka menyamarkan pertanyaan ketika didunia. Maksudnya sesungguhnya mereka bertanya tentang kiamat agar tidak cepat kejadiannya dengan pertantaan kapan terjadi yang dulu dijanjikan tetang kiamat.

Rabu, 16 Februari 2022

SURAT AN-NAZIAT

  SURAT AN-NAZIAT

Wan nazi'aati gharqaa

( Demi (malaikat) yang mencabut ( nyawa) dengan keras) 

Demi malaikat yang mencabut ruh orang kafir dari jasadnya yaitu dari ujung tiap - tiap rambut, dari ujung tiap - tiap kuku, dari dasar dua tumit kaki. Seperti mencabut batang pohon yang rindang yang dahan dan akarnya masih basah / hidup,lalu keluar ruh orang kafir ditenggelamkan kedalam air. 

Wan naasyithaati nasythaa

( Demi ( malaikat) yang mencabut ( nyawa) dengan lemah lembut) 

Demi malaikat yang mengeluarkan ruh orang mu'min dengan lemah lembut dan penuh kasih sayang. lalu malaikat menggenggam ruh orang mu'min, sebagaimana melepas ikatan tali onta dari hadapannya. Mencabut ruh orang mu'min dengan mengelauarkan lalu menuju surga. 

Sasabihaati sabhaa

 ( Demi ( malaikat) yang mencabut ruh orang soleh dengan hati - hati) 

Demi malaikat yang mencabut ruh orang soleh,lalu para malaikat meluruskan ruh orang mu'min dengan hati - hati dan memberi kesempatan, lalu para malaika men ggalkan ruh itu. Lalu malaikat beristirahat kemudian dia keluarkan ruh itu, mencabut dengan cara hati - hati dan lembut agar tidak ada rasa sakit yang amat sangat ketka ruh dicabut. 

Fassaabiqaati sabhaa

( Demi malaikat yang mendahului dengan kencang) 

Demi malaikat yang berlomba - lomba membawa ruh orang mu'min menuju surga dan membawa ruh orang kafir menuju neraka.

Falmudhabbiraati amraa

( Demi malaikat yang mengatur urusan dunia)

Demi malaikat yang mengatur urusan para hamba. 

Berkata Abdul Rahman bin Stabit yang mengatur urusan dunia ada empat malaikat yaitu malaikat Jibril, Mikail, Malaikat Maut dan Isrofil. 

Adapun malaikat Jibril mewakili masalah  ruh beserta bala tentaranya. Malaikat Mikail mengurus hujan dan tumbuh - tumbuhan, malaikat Izrail mewakili penggenggam ruh, malaikat Israfil mewakili menurunkan perkara dari Allah. Tidak ada malaikat yang lebih dekat dengan Allah kecuali Isrofil. 

Yauma tarjuful raajifah

( Sungguh, kamu akan dibangkitkan pada hari ketika tiupan  pertama mengguncang alam) 

Lafaz  يوم  dibaca nasab karena menjadi jawab qasan yang disumputkan, taqdirnya  لتعءن كفار مكة يوم تتحرك النفحة الأولى ظهور الصوت  ( kami akan dila'nat kafir mekah pada hari bergeraknya tiupan pertama beserta kerasnya suara) 

Dinamakan النفخة dengan الرجفة karena sesungguhnya dunia berguncang pada saat itu dan bersuara keras. Sehingga tiupan itu mengguncangkan tiap - tiap sesuatu. 

Tatba'uhaa raadifah 

( Tiupan pertama) itu diiringi oleh tiupan kedua) 

Raadifah tiupan sangkakala kedua. Sedangkan rajifah tiupan sangkakala pertama. Jadi tiupan sangkakala pertama diiringi tiupan sangkakala kedua, maka bumi bergerak untuk menghidupkan orang yang sudah mati. Sebagaimana bergeraknya bumi pada tiupan pertama yaitu mematikan orang yang hidup. Diriwayatka dari Radulullah SAW sesungguhnya diantara dua tiupan jarak waktu 40 tahun. 

Diriwayatkan sesungguhnya pada jangka waktu 40 tahun, Allah menurunkan hujan ke bumi lalu jadilah air yang ada di bumi meleleh dan air itu menjadi sebab menghidupkan, lalu Allah berbuat apa yang Dia kehendaki dan menghukumi apa yang Dia kehendaki pula. 

Quluubuy yaumaidzi wwajifah

( Hati manusia pada waktu itu merasa sangat takut) 

Wajifah adalah hati yang banyak yaitu hati orang kafir pada hari tiupan kedua sangat takut. Jumlah ayat diatas menjadi  مبتدا dan  خبر nya ayat dibawah ini

Abshaaruhaa khaasyi'ah

( Pandangannya tertunduk hina) 

Pandangan orang yang takut pada kejadian tiupan kedua mereka takut sehingga menundukan pandangannya karena merasa hina. 

Yaquuluuna a'inna lamarduuduuna fil hafirah

( Orang yang mendustakan hari kebangkitan berkata " apakah  kita benar  - benar akan dikembalikan kepada kehidupan semula. 

Orang yang mengingkari akan hari kebangkitan dari kubur yang sedang bingung  berkata " apakah kita akan dikembalikan setelah kita mati kepada kehidupan semula ".

Telah membaca Abu Hawiyah lafaz  الحافرة  dengan ضم pada huruf الحاء  menjadi خفرة  dengan arti apakah  kita akan dikembalikan kepada semula urusan kita, maka jadilah kita hidup sebagaimana kita hidup semula.

Aidzaa kunnaa idhaaman nakhirah

 ( Apakah (akan dibangkitkan juga) apabila kita telah menjadi tulang belulang yang hancur) 

Apakah kita akan dibangkitkan kembali setelah menjadi tulang belulang yang hancur. 

Kami (Allah)  akan bangkitkan beserta tulang yang ada setelah jauh dari masa kehidupan. 

Telah membaca Hamzah, Asim lafaz  نحرة  menjadi. ناحرة  dengan  ألف  dengan arti setelah selesai ruh melewatinya lalu dia mendengar suara. 

Membaca Nafi, Ibnu Amir dan Kisa'i lafaz. اذا  menjadi. خبر.

Qaaluu tilka idzan karratun khaasyirah ( Maka mereka berkata " kalu demikian itu adalah suatu pengembalian yang merugikan) 

Mereka berkata "kembali kepada kehidupan". Jika memang kita kembali kepada kehidupan semula itu suatu yang akan terjadi, maka pengembalian akan merusak. Maksudnya jika kembali hidup itu benar terjadi maka kami akan rugi karena kami mendustakannya. 

Ucapan orang yang mengingkari akan hari pembalasan itu hanyalah ejekan orang kafir. 

Fainnamaa hiya zajratuw waahidah 

( Maka pengembaluan itu hanyalah dengan sekali tiupan saja) 

Tidaklah engkau mengira pengembalian suatu yang susah bagi Allah bahkan pengembalian suatu yang mudah bagi kekuasaan Allah. Karena pengembalian akan menghasilkan dalam waktu sekejap bagi Israfil. 

Faidzaa hum bissaahirah 

( Maka seketika itu mereka hidup kembali di bumi ( yang baru) 

Apabila mereka telah  hidup kembali diatas permukaan bumi yang putih dan rata dari bumi yang akhir setelah mereka mati dari seluruh peloksok bumi. 

Hal ataaka haditsul musa

(  Sudahkah sampai kepadamu ( Muhammad)  kisah Musa  ?)

Bukankah sudah sampai kepada engkau wahai peling mulia makhluk cerita tentang Musa. 

Ayat ini sebagai i'tibar tentang kedatangan cerita Musa sebelum pembicaraan ayat diatas,kecuali belum kami ( Allah) datangka. Maksudnya apakah telah datang kepada engkau ( Muhammad) cerita Musa dan kami ( Allah)  telah menghabarkan kepada engkau tentang Musa.

Idz naadaahu rabbuhuu bilwaadii muqadhasi thuwa

( Ketka Tuhan memanggilnya ( Musa)  di lembah suci yaitu lembah tuwa) 

Lafaz  اذا  menjadi. ظرف  bagi kalimat  حديث.

Tuwa adalah nama lembah yang berada di negara Syam dan Tuwa berada di bukit Thur, antara negara Ailah dan Mesir. Dinamakan Tuwa karena banyak para ambiya mendapat wahyu. 

Telah membaca kalimat  طوي Nafi, Ibnu Katsir dan Ibnu Umar denga domah huruf  طاء  dan tidak tanwin. 

Telah membaca Baqun  dengan domah huruf. طاء dengan tanwin. 

Idzhab ilaa fir'auna innahuu thaghaa

( Pergilah engkau kepada firaun!  Sesungguhnya dia telah melampaui batas) 

Dari Hasan, dia berkata bahwa firaun adalah kafir azam (asing)  dari kota Hamdan. Juga Hasan berpendapat atau Firaun berasal dari kota Abhisan. Tinggi Firaun hanya 4 jengkal ( jengkalan manusia pada jamannya) dan Firaun orang yang pertama kali membuat engrang untuk berjan karena dia takut kepada jenggotnya yang panjang. 

Berkata Mujahid bahwa Firaun berasal dari Istikhor. 

Telah membaca Abdullah kalimat اذهب  menjadi ان اذهب karena  kalimat  اذهب adalah kalimat seruan ( perintah) tetapi memiliki makna ucapan/ kaul. 

Firaun adalah orang yang melampaui batas hukum kepada khaliknya dan juga kepada makhluk. Dia kufir kepada Allah dan juga sombong kepada kaum Bani Israil. Firaun suka berbuat kegaduhan kepada Bani Israil.

Faqul hal laka ilaa antazakkaa

( Maka katakanlah ( kepada firaun) " adakah keinginanmu untuk membersihkan  diri ( dari kesesatan) 

Apakah engkau ( firaun)  ada keinginan untuk berbuat kemaslahatan maka bertauhidlah kamu kepada Allah. 

Telah membaca Nafi dan Ibnu Katsir kalimat  تزك  dengan tasydid huruf. الزاي 

Wa-ahdiyaka ilaa rabbika fatakksyaa

( Dan engkau akan kupimpin kejalan Tuhanmu agar engkau takut kepadaNya)

Apakah saya ( Musa) mengajak engkau untuk mengenal Tuhan engkau (Firaun) dengan mendatangkan dalil yang jelas sehingga engkau mengenal Tuhanmu. Tidak ada orang yang takut kepada Tuhannya kecuali dia mengenal Tuhannya. 

Fa araahul aayatul kubraa

( Lalu Musa memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar) 

Nabi Musa berangkat menuju Firaun  dan nabi Musa memperlihatkan kepada Firaun akan tongkatnya yang berubah menjadi ular yang besar. 

Fakadzdzaba wa 'ashaa

( Tetapi dia ( Firaun) mendustakan dan mendurhakai) 

Firaun mendustakan nabi Musa dengan hati dan lisannya dan menyebutnya bahwa mukjizat itu sihir

Dan Firaun mendurhakai Allah secara batiniyah dan dia memurtad setelah dia mengetahui tentang keabsahan adanya Tuhan penguasa alam.

 واتقوا يوما ترجعون فيه الى الله ثم توفى كل نفس ما كسبت وهم  لا يظلمون Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada w...