Sabtu, 29 Januari 2022

SURAT ABASA

 SURAT ABASA

Abbasa watawallaa, anjaa-ahul a'maa

( Dia ( Muhammad)  berwajah masam dan berpaling karena datang kepadanya seorang yang buta ( Abdullah bin Umi Maktum)) 

Abdullah bin Umi Maktum nama aslinya Abdullah bin Syarih bin Malik Fahri. Nama Umi Maktum adalah ibu dari orang tua Abdullah bernama Atikah binti Amir Makhjum. Amir Makhjum adalah Anak Kholilah Khadijah bin Khualid. Khadijah adalah orang yang pertama masuk Islam di kota Mekah.

Abdullah bin Umi Maktum datang kepada Rasullah SAW. Pada waktu itu disamping Nabi SAW ada dua pembesar Quraisy yaitu Utbah dan Syaibah. 

Utbah dan Syaibah adalah keturunan dari empat orang pembesar Quraisy yaitu Abu Jahal bin Hisyam, Abbas bin Abdul Muthalib, Umiyah bin Khalaf, Alwalid bin Mughirah. 

Nabi SAW mengajak  mereka untuk masuk Islam. Nabi SAW berharap agar empat orang tersebut masuk Islam dan yang lainnya. 

Berkata Abdullah bin Umi Maktum kepada Nabi SAW 

Bacakan kepadaku dan ajarkan kepadaku apa yang Allah ajarkan kepadamu

Tetapi Rasullah malah membenci Abdullah bim Maktum dan Nabi SAW menghentikan pembicaraannya kepada Abdullah bin Maktum dan berwajah masam/ merengut dan berpaling dari Abdullah bin Umi Maktu, karena fokus kepada empat orang tadi. Maka Allah turunkan ayat ini. 

Tapi setelah turun ayat ini lalu Nabi SAW langsung memuliakan Abdullah bin Umi Maktum dan berkata

Selamat datang wahai orang yang Tuhanku telah mengingatkanku berbuat masam.

Lalu Nabi berkata kembali kepada Abdullah bin Maktum

Apa yang engkau

 butuhkan kepadaku  ?

Wamaa yudriika la'allahuu yazzakkaa,au yadzdzakkara fatanfa 'ahudzdzikraa

( Dan tahukah engkau ( Muhammad) barangkali dia ingin menyucikan dirinya ( dari dosa) atau dia ( ingin)  mendapatkan pengajaran, yang memberi manfaat kepadanya) 

Apa yang menyebabkan engkau ( wahai paling mulianya makhluk) mengindar kepada orang yang keadaan buta. Sehingga engkau berpaling darinya, mudah - mudahan Abdullah bin Umi maktum walaupun dia buta mau mensucikan dirinya dengan pitua dari engkau terhadap dosanya. Atau Abdullah bin Umi Maktum meminta nasehat sehingga dia bisa memanfaatkan nasehat itu sekalipun dia tidak sampai kepada derajat yang sempurna. 

Telah membaca qiraat Asim dengan  نصب  ( fathah) kalimat  فتنفعه  sehingga menjadi jawab kalimat  لعل .

Ammaa manis tahgnaa

( Adapun orang yang merasa dirinya serba kecukupan ( pembesar Quraisy) 

Para pembesar Quraisy jauh untuk beriman dan jauh akan mempercayai Al Quran karena marasa dirinya seba kecukupan dari hartanya. 

Faanta lahuu tashadaa ( Maka engkau ( Muhammad) memberi perhatian kepadanya ( Abdullah bin Umi Maktum)) 

Maka engkau terimalah Abdullah bin  umi Maktum dengan wajah gembira dan conrong berbicara kepadanya.

Telah membaca Nafi, Ibnu Katsir, kalimat  تصدى  dengan tasydid huruf  الصاد  .

Dan membaca Abu Ja'far. Kalimat تصدى  dengan domah huruf  التاء  dengan arti orang yang menghadap kepada engkau telah mengajak engkau karena dia mau masuk agama Islam.

Wamaa alaika allaa yazzakkaa

( Padahal tidak ada ( cela)  atasmu kalau dia tidak mensucikan diri ( beriman) 

Kalimat  ما  pada kalimat. ما عليك  adalah. ما  nafiah. Jumlah ayat diatas menjadi  حال  kepada isim dhomir kalimat. تصدى  dengan arti hal keadaan tidaklah bagi engkau ( Muhammad)  rasa hina didalam tidak mensucikannya mereka dari kemusyrikan untuk masuk agama Islam. 

Manakala ما  pada ayat diatas adalah  ما  istifhamiyah inkari, dengan arti apakah engkau tidak bisa mensucikan orang kafir dari kotoran kekafirannya. Tidak akan bisa

Waammaa manjaa - aka yas 'aa wahuwa yakhsyaa

( Dan adapun orang  yang datang kepadamu dengan bersegera ( untuk mendapatkan pengajaran), sedang dia takut kepada Allah)

Hal keadaan orang yang datang dengan bergegas dalam mencari kebaikan dia adalah orang yang takut kepada Allah dan dia orang Muslim.

Faanta ' anhu talaahaa

 ( Engkau ( Muhammad)  malah mengabaikannya) ,malah sibuk dengan para pembesar Quraisy) 

Telah membaca Thalhah bin Masruf kalimat  تلهى  dengan  تتلهى

Telah membaca Abu Ja'far تلهى  dengan arti perbuatan mementingkan para pembesar Qurasy telah mengabaikan engkau. 

Kalla innahaa tadzkirah faman syaa-a dzakarah

( Sekali kali jangan begitu  ! Sungguh ( ajaran - ajaran Allah ) itu suatu peringatan, maka barang siapa yang menghendaki tentulah dia akan memperhatikannya) 

Jangan kamu berbuat seperti itu meninggalkan yang lebih utama ( meninggalkan orang yang buta yang sudah tentu masuk Islam dan mengutamakan para pembesar Qurasy yg belum tentu masuk Islam. 

Sesungguhnya Al Quran sebagai nasihat kepada orang yang senang bahwa Al Quran sebagai tazkir, dan barang siapa yang tidak menghendakinya, maka dia tidak butuh kepada Al Quran untuk keperluan segala urusannya. 

Fii shuhufin mukarramah marfuu'atin muthaharah

( Didalam kitab - kitab yang dimuliakan, ditinggikan dan disucikan) 

Al Quran itu ditetapkan berupa suhuf ( lembaran)  yang disalin dari ( lauhil mahfudz)  sangat mulia disisi Allah dan tinggi di langit yang ke tujuh, lagi suci dari genggaman setan.

Biaidi safarah, kiraamam bararah

( Ditangan para utusan ( malaikat) yang mulia dan berbakti) 

Ditangan para Mailakat yang membuka wahyu antara Allah dan Rasulnya atau para malaikat memcatat kitab, memindahkan dari lauhil mahfudz yang mulia disisi Allah dan para malaikat membenarkan karena Allah dalam segala perbuatan mereka.

Firman Allah kalimat  بأيدى  mutaalik kepada kalimat  مطهرة. Berkata Muqatil suhuf tidak boleh dijamah kecuali para malaikat yang suci karena yang dipegangnya suci sehingga orang yang akan memegang Al Quran pun harus suci.

Wutilal insaanu maa akfarah 

( Celakalah manusia  ! Alangkah kufurnya dia) 

Telah dilaknat orang kafir, mengapa mengkufurkan Al Quran. 

Ayat ini sangat mengherankan kepada orang yang mensia - siakan Al Quran karena kekufurannya dan mengherankan kepada orang yang menisbahkan Al Quran dengan para makhluk. 

Adapun makna ta'ajub disini karena kekufuran manusia dengan suma apa yang disebutkan dalam Al Quran. 

Min ayyi syai ' in khalaqah

( Dari apakah dia ( Allah)  menciptakannya)  

Istifham disini adalah istifham litaqrir dalam segi kehinaan, yang seharusnya manusia berpikir dari apa dia diciptakan oleh Allah. Lalu Allah menjelaskan kejadian manusia dengan firmannya dibawah ini. 

Min nuthfatin khalaqahuu faqadarah

( Dari setes mani, Dia menciptakannya lalu menentukannya) 

Allah ciptakan manusia dari air yang hina. Orang yang semula Allah ciptakan dari air yang hina kemudian dia sombong. Maka tidak patas manusia itu menyombongkan diri. 

Lalu Allah persiapkan  kepada manusia apa yang maslahat baginya dan tidak maslahat baginya. 

Kemaslahatan itu diantaranya menjadikan dari air mani menjadi segumpal darah kemudian Allah sempurnakan ciptaannya. 

Tsumma sabiila yassarah

( Kemudian perjalanannya dimudahkan) 

Lalu Allah mudahkan jalan manusia dari perut ibunya yang adalah kepala bayi didalam perut ibunya berada diatas dan kedua kakinya berada dibawah. 

Dan apabila datang waktu melahirkan maka Allah balikan 

Adapun keluarnya bayi hal keadaan hidup dari lubang yang sempit itu suatu keajaiban yang sangat ajaib. Atau kemudian Allah jelaskan jalan kebaikan dan keburukan yang berhubungan dengan dunia dan yang berhubungan dengan agama.

Tsumma amaatahuu faaqbarah

( Kemudian Dia mematikannya lalu menguburkannya) 

Setelah Allah ciptakan manusia lalu matikan kemudian Allah kuburkan dengan menutupinya agar manusia mulia. 

Tsumma idzaa syaa-a ansyarah 

( Kemudian jika Dia menghendaki, Dia bangkitkannya kembali) 

Dengan membangkitkan manusia dari kuburnya

Kalla lamma yaqdi maa amaeah

( Sekali - kali jangan begitu  ! Dia ( Manusia) belum melaksanakan apa yang Dia ( Allah) perintahkan kepadanya) 

Jangan kamu takabur jangan kamu selalu ingkar dalam mentauhidkan Allah, dangan selalu ingkar tentang kebangkutan dalam kubur.

Kalla kalimat kebenaran. Janganlah manusia berbuat kekufuran dengan apa yang Allah perintahkan diantaranya memikirkan dalil tentang adanya Allah dan tadabur demgan ta''ajub dalam penciptaan makhluk Allah dan hikmahnya. 

Falyandhuril insaanu illa  tha ' aamihi

( Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya) 

Allah menjadikan manusia hidup dengan sebab makanan. Maka manusia harus memperhatikan bagaimana manusia dengan makanan bisa hidup

Annaa shababnal maa 'a shabba

( Kamilah yang telah mencurahkan air melimpah  ( dari langit)) 

Allah alirkan air dipermukaan bumi

Telah membaca Ashim, Hamzah, kisai kalimat  انا  dengan fathah huruf  همزة karena menjadi  بدل استعمل  dari kalimat  طعامه  dengan arti sesungguhnya air menjadi sebab adanya makanan. 

Telah membaca Baqun dengan kasrah huruf  همزة  pada kalimat. انا   karena menjadi istisnaf. Boleh juga dibaca  انى  dengan imalah dengan arti kamilah yang mencurahkan air berlimpah halkeadaan mentajubkan. 

Tsumma tsaqaqnal arhda syaqaqan 

( Kemudian kami belah bumi dengan sebaik - baiknya) 

Kami belah bumi sehingga tumbuh pepohonan dengan belah yang sebaik - baiknya.

Faammbatnaa fiihaa habban wainabaw waqadha wazatuunaw wanahla

( Lalu disana kami tumbuhkan biji - bijian, anggur, sayur - sayuran, zaitun dan qurma)

Kaml tumbuhkan di muka bumi biji - bijian yang bisa di panin seperti gandrum, kacang dan yang lainnya ,anggur dari berbagai peloksok dan juga buah - buahan dar berbagai penjuru. 

Qadhan adalah tiap - tiap sesuatu yang bisa dipetik diantaranya sayur - mayur. 

Berkata Hasan qadhan adalah pohon yang merambat. 

Berkata ibnu Abbas qadhan adalah buah qurma karena dapat dipetik. Buah zaitun dapat untuk dimasak.

Wahadaa iqaa ghulbaa

( Dan kebun - kebun yang rindang) 

Pohon yang tumbuh lebat dan berbatang tinggi. 

Wafaaqihataw waabbaa

( Dan buah - buahan dan rerumputan) 

Faqihah adalah tiap - tiap yang dimakan manusia dari pohon yang berbuah

Abba adalah tiap - tiap yang bisa dimakan oleh binatang. 

Mata'an lakum walian ' aamikum

( Semua itu untuk kesenanganmu dan untuk hewan ternakmu) 

Allah berbuat yang demikian tadi karena untuk kesenanganmu dan kesenangan hewan - hewanmu. 

Faidzaa jaa-ati shaakhkah

( Maka apabila datang suara yang menggemparkan ( tiupan sangkakala yang kedua)) 

Tiupan sangkakala kedua yang membuat menulikan telinga yang amat sangat. 

Yauma yafirul mar'u min akhiih

( Pada hari itu manusia lari dari saudaranya) 

Kalimat  يوم  manakala dibaca nashab ( منصوب)  oleh kalimat  أعمى ( pada awal surat)  karena menjelaskan kalimat  صاخة.

Atau kalimat. يوم  menjadi  بدل  dari kalimat  صاخة  . Kalimat  يوم  dimabnikan atas fathah dengan menjadi idhafah kepada fiil, ini semua pendapat ulama Kufah. Dengan arti seseorang berpaling dari saudaranya. 

Waummihi waabiih washohibatihi wabaniih

( berlari dari ibu dan bapaknya dari istrinya dan anak - anaknya)

Ada faedah yang terkandung pada ayat ini. Allah menyebutkan keturunan secara tertib, seakan sesungguhnya Allah berkata

Ketika disuatu hari manusia lari dari saudaranya bahkan dari kedua orang tuanya yang sangat dekat. Berlari dari saudaranya bahkan dari istrinya dan anak - anaknya yang memang ada hubungan secara hati apalagi hubungan dengan kedua orang tua. 

Adapun jawab kalimat  اذا  pada kalimat  فاذا جاء صاخة dibuang, dengan taqdir  اشتغل كل امرىء بحال نفسه  ( tiap - tiap seseorang akan merasa sibuk dengan urusan dirinya sendiri) 

Atau kalimat. اذا  menjadi بدل  pada firman Aalah dibawah ini.

Likullim ri'in minhum yauma'idzin sya'nuy yughniih

( Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai ursan yang menyibukannya) 

Ketika manusia pada kebingungan bagaimana caranya keluar dari kebingungan, sehingga  manusua berpaling dari orang - seang terdekat. 

 Telah nembaca Ibnu Qutaibah kakimat. يغنه  dengan Fatah huruf الياء  dengan arti berada pada kebingungan. 

Wujuhuy yauma'udzin musyfirah

( Oada hari itu ada wajah - wajah yang berseri - seri) 

Wajah berseri - seri karena shalat malam. Sebagaimana perkataan Ibnu Abbas

Atau wajah berseri - seri karena bekas wudhu, sebagaimana ucapan Dhahaq

Atau wajah berseri - seri karena ikhlas selama di dunia dan selalu berhubungan dengan rahmat dan selalu ridho  sevagaimana ucapan Arrazi. 

Dhaahiqatam mustabsyirah

( Tertawa dan bergembira ria) 

Mereka ta'ajub  dengan karomah Allah atau senang dengan selamat dari hisab. Dan bergembira ria karena menyaksikan nikmat yang kekal dan ganjaran yang nyata. 

Wawujuhuy yaumaidzin alaihaa ghabarah

( Dan pada hari itu ada ( pula)  wajah - wajak yang tertutup debu  ( suram) 

Tarhaquhaa qatarah ( Tertutup oleh kegelapan  ( ditimpah kehinaan dan kesusahan) 

Terlihat dari dekat wajahnya hitam seperti awan mendung. 

Ulaaika humul kafaratul fajarah ( Mereka itulah orang - orang kafir yang durhaka) 

Mereka para ashabul wujuh adalah sekumpulan orang tang kufur demgan Allah dan mendustakan Allah.

Jumat, 21 Januari 2022

SURAT AT-TAKWIR

SURAT AT-TAKWIR

Idzasy - syamsu kuwirat

( Apabila matahari digulung) 

Ketika matahari dilepit maka jadilah matahari tersamarkan dari penglihatan, ada yang berpendapat ketika matahari terlempar dari cakrawala

Dari Ibni Abbas RA tersamarnya matahari dari penglihatan karena matahari memasuki arasy

Wa idza nujuumun kadarat

( Dan apabila bintang - bintang berjatuhan) 

Apabila bintang - bintang berjatuhan diatas permukaan bumi. 

Dari Ibnu Abbas R.A sesungguhnya bintang  sebagai tali pengikat antara bumi dan langit dengan rantai yang terbuat dari sinar dengan genggaman Malaikat dar cahaya. 

Apabila ada seseorang meninggal baik yang berada di langit maupun di bumi maka bintang itu jatuh dari genggaman Malaikat.

Waidzal jibaalu suyyirat

( Dan apabila gunung - gunung dihancurkan )

Gunung dihancurkan dari permukaan bumi melalui Erupsi

Waudzal 'isyaaru ' uththilat

( Dan apabila unta - unta yang bunting ditinggalkan  ( tidak diurus ))

Onta yang sedang bunting yang sangat bagus tidak diurus oleh pemiliknya. Unta ditinggalkan tidak diurus karena pemiliknya sibuk hanya mengurus dirinya sendiri. 

Ada yang berpendapat ketika awan mendung muncul karena mengandung air di dalamnya.

Kalimat عتلت  dibaca tahfif atau tanfa tasydid. 

Waidzal wuhusyu husyirat

( Dan ketika binatang - binatang dikumpulkan) 


Dikumpulkan binatang - binatang dari berbagai peloksok bukan untuk di qisos. Ada yang berpendapat binatang - binatang dikumpulkan dan dibangkitkan untuk di qisos karena untuk menjohirkan rasa keadilan. 

Berkata Qotadah dikumpulkan setiap - tiap sesuatu hingga binatang lalat karena di qisos. Maka apabila di hukumi diantara binatang keemudian dikembalikan menjadi debu sehingga tidak tersisa dari binatang itu kecuali kebahagiaan bagi anak adam dan rasa kekaguman kerena bentuknya seperti burung merak dan sebagainya.

Dibaca kalimat  حشرت  dengan tasydid. 

Waidzal bihaaru sujjirat

( Dan apabila lautan dipanaskan) 

Apabila lautan dibanjiri dengan air maka jadilah lupan laut yang mengakibatkan laut yang satu dengan laut yang lain menjadi satu. Kemudian laut dikeringkan dari airnya maka akan berbergejolak api di lautan. 

Telah membaca Ibnu Katsir dan Abu Umar dengan tahfif huruf  جيم   pada kalimat. سجرت

Pada ayat diatas kejadian enam ayat adalah sebagai tanda akan terjadi kerusakan bumi pada awal zaman. Dan adapun kajadian ayat yang sisanya adalah khusus terjadi pada hari kiamat. Dan kejadian yang tersisa Allah sebutkan pada ayat antara lain dengan firmannya

Waidzan nufuusu zuwwijat

(  Dan ketika ruh - ruh dipertemukan  ( dengan tubuhnya)) 

Dikembalikan ruh ke jasadnya

Berkata Ibnu Abbas dipertemukan ruh seseorang mu'min dihadapan mata kepala mereka. Akan tetapi di kembalikan ruh orang kafir ditemani dengan setan - setannya. 

Berkata Azujaj dikembalikan ruh ke jasadnya berbarangan amalnya.

Waidzal mau-uudatu su'ilat

( Dan apabila bayi - bayi perempuan yang di kubur hidup - hidup ditanya) 

Ketika bayi perempuan yang dipendam itu dihidupkan kembali makai dia akan ditanya " siapa yang memendamnya kedalam kubur"

Biayyi dzambin quutilat

( Karena dosa apa dia dibunuh ) 

Bayi perempuan seakan ditanya kenapa dia dipendam. Sesungguhnya pembunuhan sesuatu yang tidak diperbolehkan kecuali melakukan dosa besar. 

Adapun pertanyaan kepada bayi " atas dosa apa engkau di bunuh wahai bayi  ? قثلث بغير دنب

Bayi pun menjawab

Saya dibunuh tanpa ada dosa. Maka yang membunuh terkena hukuman.

Pada kalimat  قثلت  boleh dibaca. قثلت  dengan kasrah. التاء karena mukhotob. Serta boleh dibaca سءلت bacaan kebanyakan ulama. Boleh dibaca  سألت  dengan bina faail dengan arti bayi perempuan memusuhi kepada yang membunuhnya atau bayi perempuan meminta kepada Allah.  Beserta para qiraat, kalimat قتلت dengan ضم huruf التاء Karena mutakalim. Dan dibaca sukun huruf التاء menunjuki muanas. Tiga perbedaan bacaan diatas ,alquran sebagi suatu ukuran. 

Waidzash shuhufu nusyirat

( Dan apabila lembaran - lembaran ( catatan amal) telah dibuka lebar - lebar) 

Ketika lembaran amal dipisah diantara yang memilikinya ketika di hisab maka suhuf pun akan terbang dari telapak tangannya. 

Telah membaca qiraat Nafi, Ibnu Amir, asim dengan tahfif pada kalimat نشرت huruf الشين. Adapun qiraat Baaqun dengan tasydid الشين.

Waidzas samaa'u kusyithat

( Dan apabila langit dilenyapkan) 

Apabila langit dihilangkan, maka atasnya langit ada surga dan arasynya Allah

Waidzal jahiimu su'iraat

( Dan ketika neraka jahim dinyalakan) 

Ketika neraka dinyalakan dengan nyala yang amat sangat

Telah membaca Nafi, Ibnu Zakuan dan Asim dengan tahfif huruf العين pada kalimat سعرت dan qiraat Baqun dengan tahfif pula. 

Waidzal zannatul uzlifat

( Dan ketika surga didekatka )

Surga didekatkan kepada orang yang bertqwa. Telah membaca Abdullah bin  Zaid dengan bacaan زينت.

Alimat nafsum maa ahdharat

( Setiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya) 

Setiap jiwa akan mengetahui apa yang diperbuat baik itu perbuatan baik atau buruk. Sesungguhnya amal perbuatan ketika seseorang mengerjakannya maka seakan amal itu hadir di sanubari. 

Falaa uksimu bilkhunnas, aljawaaril kunnas

( Aku bersumpah demi biatang - bintang,yang beredar dan tenggelam )

Huruf لا pada kalimat فلا اقسم adalah zaidah / tambahan dan tidak memiliki makna. 

Aku ( Allah)  bersumpah demi bintang - bintang yang kembali kerotasinya menuju ketempat permulaannya, yang bintang - bintang itu beredar bersama matahari dan bulan yang bersembunyi dibawah sang matahari. Disini ada lima bintang yaitu yaitubintang Burham, Zuhal, I'tarad, Zahrah dan bintang Masytar. Bintung itu tidak ada tempat beredar kecuali mengikuti matahari dan bulan. 

Wal-laili idzaa as'as

( Demi malam apabila telah larut) 

Demi malam ketika telah hilang

Wash-shubhi idzaa tanaffas

( Sesungguhnya ( Al Quran) itu benar - benar firman ( Allah yang bawa oleh)  utusan yang mulia ( Jibril)) 

Sesunggunya yang Nabi Muhammad kabarkan itu tetang perkara kiamat yang disebutkan pada surat ini itu bukan dari dukun dan bukan dari para normal dan juga bukan perkataan Muhammad. Sesungguhnya itu semua adalah ucapan Jibril yang Jibril itu datang dengan membawa wahyu dari Allah Ta'ala atau sesungguhnya Al Quran itu adalah ucapan Jibril yang diturunkan kepada Muhammad dari Allah. 

Maka Jibril itu utusan Allah kepada para Nabiallah. Dan Jibril itu sangat mulia karena dia pemberi yang paling afdal. Pemberi disi adalah hidayah.


Dzii quwwatin inda dzil arsyil makiin

( Yang memiliki kekuatan, memiliki kedudukan tunggi disisi Allah yang memiliki arasy) 


Diriwayatkan sesungguhnya Nabi SAW, berkata kepada Jibril " Allah menyebutkan engkau ( Jinril) sangat kuat, apakah engkau sangat kuat  ?

Jawab Jibril

Saya mengangkat kampung kaum nabi Luth AS yang lempar dengan bentangan sayapku sehingga ketika ahli langit mendengar, maka anjing pun menggonggong, seisi negara pun berteriak dan saya balikan kampung nabi Luth. 

Telah menceritakan Muqatil sesungguhnya si putih adalah setan yang bermaksud memfitnah Nabi SAW lalu Jibril menolak fitnah setan secara halus. Sedang setan menginginkan fitnahnya terjadi dari Kota Mekah sampai Negara India.

Jibril memiliki kedudukan yang tinggi disisi Allah Ta'ala, Jibril akan diberi oleh Allah segala apa yang dia minta. Dan yang dia minta adalah kedudukan yang mulia, tidak ada kedudukan yang mulia kecuali dituruti Allah. 

Mufhaa'in tsamaa amiin

( Yang disana ( di alam malaikat)  dita'ati dan dipercaya )

 di alam langit, para mailikat taat kepada Jibril, dan para malikat meminta bantuan berbagai masalah kepada Jibril. Dan para malaikat mengembalikan masalah kepada Tuhannya. 

Wamaa shaahibukum bimajnuun

( Dan temanmu ( Muhammad) itu bukanlah orang gila) 

Nabi kamu itu Muhammad wahai orang Qurais dia itu bukan orang gila. Sebagaimana yang kamu sangka. 

Pada ayat sebelumnya selalu menyebutkan keunggulan Jibril dan meringkas kefadilahan Nabi SAW untuk menghilangkan prasangka orang orang kafir dan menolak ucapan orang kafir yang mengatakan nabi itu orang gila, dan juga salah satu jalan kebenaran Nabi SAW agar manusia mengetahui Nabi SAW tidak mengada - ada atas keberadaan Allah dan itu bukanlah dusta. 

Bahkan dengan ayat diatas Nabi SAW tidak lah gila bahkan menggilakan orang lain. Dan Nabi SAW pangkatnya lebih mulia dibanding Jibril. Sesungguhnya engkau Muhammad mendapatkan nikmat yang dapat dilihat ( Al Quran). Dan engkau Muhammad selalu berada pada sifat - sifat yang mengungguli Jibril dan menempatkan pada tempat kenabian yang langgeng karena Allah mengagungkan rasulullah SAW dan sesungguhnya Nabi SAW berada pada tempat yabg tinggi dalam segi pangkat kenabiannya dan disisi Allah nabi menjadi pigur bagi para nabi yang lainnya. 

Jibril adalah sebagai tamsil malaikat muqarabin. Sifat malaikat Jibril mengangkat pangkat bagi Nabi SAW. 

Walaqad ra'auuhu bil ufuqil mubiin

( Dan sungguh dia ( Muhammad)  telah melihatnya ( Jibril) di ufuk yang terang) 

Dan demi Allah sungguh Nabi Muhammad telah melihat Jibril pada waktu terbit matahati yang sudah tinggi dalam bentuk Jibril yang sebenarnya. 

Wamaa huawa alal ghaibi bidhanin

( Dan dia ( Muhammad ) bukanlah seorang yang kikir ( enggan) untuk menerangkan yang gaib. 

Telah membaca Ibnu Katsir, Abu Umar dan kusai kalimat  بضنين  dengan memakai huruf. الظاء  menjadi بظنين . Dan tidaklah Muhammad menduga duga pada Al Quran bahkan Muhammad percaya pada apa yang Allah janjikan dalam A Quran.

Telah membaca qiraat Baqun pada kakimat  بضنين dengan huruf  الضاد  dengan arti tidaklah Muhammad itu pelit dengan Al Quran bahkan Muhammad mengabarkan dengan apa yang ada dalam Al Quran, diantaranya mengabarkan perkara gaib. Tidaklah Muhammad meragukan Al Quran sebagaimana keraguannya pada dukun, kalu dukun mengambil upah ketika meramal.

Wamaa huwa biqauuli syaitaanir rajiim

( Dan (Al Quran) itu bukanlah perkataan setan yang terkutuk) 

Tidakla Al Quran itu ucapan para pencuri pedengan. Pencuri pendengaran adalah bernama Marmi, lalu dari pencuria pendengaran dia sampaikan kepada Muhammad. Ayat diatas adalah menafikan pedapat para ahli Mekah yang mengatakan Al Quran adalah wahyu dari setan menyampaikan kepada lisan Muhammad bahwa Muhammad adalah dukun dan tukang sihir. 

Fa aina tadzhabuun

( Maka kemanakah kamu akan pergi) 

Dari jalan mana yang engkau tempuh didalam mengingkari Al Quran. Apa dengan menisbahkan Muhammad sebagai orang gila, dukun, sihir atau syair. 

Ucapan ini adalah ucapan yang menyasarkan mereka sebagaimana ucapan orang yang meninggalkan jalan karena kesasar " kemana kita jalan ".

In huwa illa dzikrul lil aalamiin

( Al Quran itu tidak lain adalah peringatan bagi seluruh alam) 

Tidaklah Al Quran kecuali nasehat bagi manusia dan jin

Liman syaa'a minkum ayyastaqiim

( Yaitu bagi siapa diantara kamu yang menghendaki menempuh jalan yang lurus) 

Bagi orang yang menghendaki diantara kamu teguh pendirian di jalan yang benar dan melazimkan mendapatkan ganjaran. Maka sesungguhnya Al Quran akan bermanfaat bagi orang yang berada pada jalan yang lurus. 

Wamaa rasyaa-una illa ayyasyaa Allahu rabbal alamiin

( Dan kamu tidak bisa menghendaki ( menempuh jalan yang itu) kecuali apabila dikehendaki Allah Tuhan seluruh alam) 

Kecuai jika Allah menghendaki jika orang itu mau menerima kehendak. 

Adapun orang yang teguh pendirian itu akan terlaksana jika dia benar benar tenguh pendiriannya. 

Kehendak itu akan terjadi atas kehendak Allah yang diberikan kepadanya

Niat seorang hamba itu di tepi ketetapan hamba dan terjadi atas kehendak Allah.

Sabtu, 15 Januari 2022

SURAT AL - BALAD

 SURAT AL - BALAD

Laa uqsimu bihaadzal balad

( Aku bersumpah dengan negeri ini ( Mekah)) 

Berkata Akhfasy bahwa kalimat  لا  diatas adalah  huruf tambahan ( tidak memiliki makna) 

Waanta hillum bihaadzal balad 

( Dan engkau ( Muhammad) bertempat di negeri Mekah ini) 

Engkau tinggal di negeri ini atau engkau tinggal di Mekah dengan segala yang engkau perbuat di negeri ini, maka sesungguhnya Allah membuka kota Mekah untuk Nabi SAW dan tidak dibuka kota Mekah untuk seseorang. 

Maka Nabi SAW menempati kota Mekah segala apa yang dia kehendaki dan Allah mengharamkan apa yang Allah kehendaki. 

Telah berperang  Abdullah bin Hathal. Abdullah bin Hathal telah merebut kota Mekah dan menutup ka'bah, dia beserta yang lainnya didalamnya Abu Sipian, sehingga Nabi SAW mengharamkan rumah Abi Sopian. 

Dengan kejadian diatas Nabi SAW berkata Allah telah mengharamkan kota Mekah sejak diciptakannya langit dan bumi. Maka sejak itu kota Mekah menjadi tanah Haram sampai datangnya hari kiamat. 

Tidak boleh tinggal seorang pun sebelumku dan tidak boleh seorang pun yang tinggal sesudahku. Dan tidak boleh tinggal untuku sesaat pun ketika siang, tidak boleh menebang pohonnya, tidak boleh merebahkan rumputnya, tidak boleh memburu binatangnya, tidak boleh menyembelih binatangnya kecuali membahayakan

Lalu Abbas bertanya kepada Nabi SAW, wahai Rasulullah 

Apakah kami tidak boleh menyimpan kayunya untuk keperluan kami atau untuk kuburan kami atau untuk rumah kami, 

Lalu Nabi SAW menjawab boleh klu hanya sekedar kayu

Wawalidiw wamaa walad

( Dan demi ( pertalian)  bapak dan anaknya) 

Orang tua disini adalah Nabi Adam AS, dan yang lahir dari Adam.

Laqad khalaqnal insaana fii kabad

( Sungguh kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah) 

Kami ciptakan manusia hal keadaan susah payah, sungguh manusia tidak akan hilang dari susah payah. Susah payah yang amat sangat dimulai dari ditiup ruh sampai akhir ruh dicabut

Tidaklah dunia ini tempatnya kesenangan dan terbebas dari susah payah. Manusia selalu membayangi kenikmatan ketika makan dan terbebas dari rasa lapar. Manusia membayangi kenikmatan ketika berpakaian agar terhibdar dari rasa panas matahari dan dinginnya udara. Semua itu tidaklah terbebas bagi manusia kecuiali rasa lelah dan susah payah. Maka selama - lamanya manusia selalu mengalami dari suatu ke hal yang lain. Dan manusia dari kejadian tadi menjadikan keadaan menjadi kenikmatan, kegembiraan dan kemuliaan.

Asyhsabu allay yaqdira ' alaihi ahad

( Apakah dia ( manusia) itu mengira bahwa tidak ada sesuatu pun yang berkuasa atasnya) 

Apakah manusia itu mengira dengan kekuatannya tudak ada yang kuasa membangkitkan manusia dari kubur dan membebaskan amalnya. Atau manusia mengira tidak ada yang berkuasa merubah keadaan dari satu ke hal yang lainnya. 

Yaquulu ahlaktu maalal lubada 

( Dia (manusia) mengatakan " aku telah menghabiskan harta yang banyak) 

Manusia berkata seperti Kalad bin Asiid atau Alwalid bin Mughirah " saya telah menginfakan harta yang begitu banyak dalam rangka memusuhi Muhammad maka tidak ada manfaat bagiku sedikit pun "

Telah membaca Abu Ja'far kalimat  لبدا  dengan tasydid huruf  الباء yang dibaca fathah. Telah membaca Mujahid dan Hamid  kalimat  لبدا  denga ضم  huruf  الباء dan huruf  للام dibaca mukhofaf. Sedangkan qiraat Baaqun  dengan domah huruf اللام dan kasrah اللام dan huruf  الباء dibaca mukhofaf

Ayahsabu allam yarahuu ahad

( Apakah dia mengira bahwa tidak ada sesuatu pun yang melihatnya) 

Apakah manusia mengira sesungguhnya tidak ada seorang pun yang bisa melihatnya. Seorang yang mereka maksud adalah Allah. Sewaktu mereka menginfaqkan harta untuk memusuhi Nabi SAW. Bahwa Allah akan menanyakan tidak tentang infaqnya itu. Dan dia menyangka bahwa Allah tidak akan membalasnya atas kejahatan infaqnya itu. 

Alam naj ' al lahuu 'ainain

( Bukankah kami telah menjadikan untuknya sepasang mata) 

Dengan sepasang mata manusia bisa melihat

Walisanaw wasyafataiin

( Dan ludah dan sepasang bibir) 

Manusia bisa berbicara karena adanya lidah, dan dengan sepasang bibir manusia bisa menutupi mulutnya. 

Wahadainaahyu najdaiin

( Dan kami telah menunjukan kepadanya dua jalan ( kebajikan dan kejahatan) 

Kami ( Allah) telah menjelaskan kepada manusia dua jalan  yaitu jalan kebaikan dan jalan keburukan. Atau kami telah menunjukan kepada manusia atas dua pentil susu/ buah dada karena dua pentil susu seperti dua jalan yaitu menghidupkan bayi dan rizki bayi. Sesungguhnya Allah memberikan petunjuk kepada bayi dua pentil susu sehingga bayi menyusu kepada dua pentil susu tersebut. 

Falaq tahamal aqabah

( Tetapi dia tidak menempuh jalan yang mendaki dan sukar) 

Manusia tidak mempergunakan dari infaq hartanya untuk memerangi nafsunya dan memerangi  setan dalam berbuat kebaikan. Atau manusia tidak mau bersyukur atas nikmat yang besar untuk menghasilkan perbuatan yang soleh. 

Wamaa adraaka mal ' aqabah

( Dan tahukah kamu apakah jalan yang mendaki dan sukar itu) 

Apakan kamu mengetahui tentang jalan yang mamasukan kamu kejalan yang sukar. 

Faqur raqabah

( Yaitu melepaskan perbudakan ( hamba sahaya) 

Jalan yang sukar itu memerdekakan perbudakan dan memerdekakan budak dengan lunas, membebaskan orang yang berhutang, membebaskan perempuan agar terhindar dari perbuatan maksiat, melakukan ketaan agar masuk surga dan terbebas dari neraka.Perbuatan diatas adalah kemerdekaan yang besar. 

Auith'aamun fiyaumin dzii masghabah 

( Atau memberi makan pada hari terjadi kelaparan) 

Yatiman dzaa maqrabah 

( Kepada anak yatim yang masih dekat ( hubungan kerabat)) 

Au miskiinan dzaa matrabah 

( Atau orang miskin yang sangat fakir) 

Sangat fakir seakan si fakir menempel kepada debu karena kemudaratannya.  Tidak ada baginya untuk berteduh, dan tidak ada baginya tempat tidur.

Telah membaca Naafi, Ibnu Amir, Aasim dan Hamzah dengan shighat masdar pada kalimat  فك dan  اطعام dan kalimat فك  menjadi خبر sedangkan  مبثدا محذوف

Telah membaca qiraat Baaqun dengan shighat fail pada kakimat  فك dan  اطعام  menjadi badal dari kalimat اقثحم yang di nafikan dengan kalimat. لا. Seakan akan diucapkan فلا قك رقبة  dan seaka diucapkan  ولا اطعام .  Kalimat لا adalah makrurah pada maknanya.maka jangan diucapkan ان لا. Kalimat لا tidak masuk pada kakimat fiil madhi kecuali keadaan makrurah. 

Tsumma kaana minal ladziina aamanuu watawaashau bish shabri watawaashau bil marhamah

( Kemudian dia termasuk orang - orang beiman dan saling berpesan untuk sabar dan saling berpesan untuk kasih sayang) 

Manusia yang selalu berusaha untuk ketaatan dan bersusah payah dalam ketaatan. Selalu berwasiat sebagian mereka atas sebagian yang lain atas kesabaran dalam melaksanakan  ketaatan. Dan berwasiat saling menyayangi kepada hamba Allah. 

Firman Allah وثوصوا بالصبر adalah sebagai isyarah mengagungkan perintah Allah. Adapun firman Allah وثوصو بالمرحمة sebagai isyarah atas kasih sayang kepada makhluk Allah. Tidaklah perkara taat kecuali atas dua dasar. Dasarnya ada dua perkara yaitu membenarkan akan benaran dan berakhlak sesama makhluk.

Ulaaika ash-haabul maimanah

( Mereka ( orang - orang yang beiman dan saling berpesan itu) adalah golongan kanan) 

Orang - orang yang beiman dan saling berpesan adalah mereka berada pada keberkahan dan keselamatan dari tiap - tiap yang menghancurkan

Walladzina kafaruu biaayaatiinaa hum ash-haabul maymanah

( Dan orang - orang kafir kepada ayat - ayat kami, mereka itu adalah golongan kiri )

Mereka kufur dengan apa yang kami sampaikannya berupa dalil yang benar dari kitab dan hujah, mereka bebas dari beusaha karena kelalaiannya

Alaihim naarum mu'shadah

( ( Mereka berada dalam neraka yang ditutup rapat) 

Mereka tidak bisa keluar dari neraka mu'shodah selama-lamanya. 

Telah membaca Abu Umar, Hafas, Hamzah kalimat. مؤصدة  dengan  همزة  sedang qiraat Baaqun dengan  واو ساكنة

Minggu, 09 Januari 2022

Surat Al - Adiyat

 : Surat Al - Adiyat

Wal'adiyaati dhabhaa

( Demi kuda perang yang berlari kencang terengah - engah) 

Demi kuda yang berlari sangat kencang di waktu perang dan nafasnya bersuara karena berlari. 

Dhabha adalah suara yang terdengar dari dada kuda ketika berlari sangat kencang. Tidaklah kuda itu bersuara dan terengah - engah bahkan kuda itu mengeluarkan suara napas.

Berkata Saidina Ali RA karamawajhah, kendaraan kuda haji itu berlari terengah - engah dari Arafah sampai Muzdalifah dan dari Muzdalifah ke Mina.

Fal muuriyaati qadhaa

( Dan kuda yang memercikan bunga api ( dengan pukulan kuku kakinya)) 

Kuda yang menghasilkan suara dibawah telapak kakinya sehingga mengeluarkan percikan api ,seperti percikan kuda Habahib.

Habahib adalah orang arab yang sangat peli / bahil kepada manusia yang ketika itu menjadi anggota prajurit.

Habahib tidak mau menghidupkan api sampai prajurit tertidur. Lalu ada seorang prajurit menghidupkan api habahib, lalu dimatikan kembali oleh Habahib agar seorang pun tidak bisa memanfaatkan api tersebut.

Kejadian ini di tasabuhkan api yang timbul dari percikan kaki kuda perang yang memang tidak ada manfaatnya. Itulah pelitnya Habahib. 

Ada juga yang berpendapat mengengenai ayat diatas bahwa ada rombongan yang mengendarai onta. Mereka itu rombongan haji yang mematikan lampu/ api mereka ke Muzdalifah. 

Fal mughiiraati shubhaa

( Dan kuda yang menyerang ( dengan tiba - tiba) pada waktu pagi) 

Rombongan orang - orang yang mengendari kuda, mereka memasuki daerah musuhnya untuk berperang pada waktu subuh dan memperlihatkan apa yang mereka bawa.

Atau rombongan yang berangkat menuju Mina hal berkendaraan dengan cepat berjalan sehingga subuh pagi sudah sampai di Mina. 

Faatsarna bihii naq'aa, fawasathna bihii jam 'aa

( Sehingga menerbangkan debu, lalu menyerbu ketengah - tengah kumpulan musuh) 

Mereka menerbangkan debu pada waktu subuh atau melayangkan debu atau menerbangkan debu pada waktu pagi. Maka mereka masuk ditengah perkumpulan musuh. 

Diriwayatkan sesungguhnya Nabi SAW mengutus pasukan berkuda sudah melewati satu bulan tidak ada kabar, maka turunlah ayat ini.

Dari Muhammad bin Ka'ab, dia berkata kalimat  نقعا  adalah tempat antara Muzdalifah dan Mina dan kalimat. جمعا  adalah Muzdalifah. Maka maknanya mereka berjalan pada waktu subuh atau mereka mulai berjalan di Wadhil Muhasar maka sampailah mereka pada pertengahan Muzdalifah. 

Atau memiliki makna mereka menjohirkan pada waktu itu dalam perjalanannya ketika pagi dengan membaca kalimat Talbiah sehingga mereka menjadikan ditengah perjalanannya adalah Muzdalifah, mereka mengendarai onta dan membawa bekal haji. 

Abi telah meriwayatkan tentang kefadilahan surat ini akan diangkat derajatnya  orang yang membaca surat ini dengan pahala sebanyak orang yang mendatangi Muzdalifah dan semua orang yang menyaksikannya. 

Innal insaana lirabbihii lakanuud

( Sungguh manusia itu sangat inkar kepada Tuhannya) 

Sunggu bahwa tabiat jenis manusia ingkar kepada nikmat Tuhannya. Sebagaimana perkataan Ibnu Abbas dan yang lainnya, ini adalah ucapan Rabiah tentang kemudharatan dan keingkaran nikmat Tuhannya " orang yang banyak kufur nikmat,maka kufur nikmat itu akan kembali menjadi musibah dan cobaan, dan juga orang yang suka melupakan nikmat dan kesenangan.

Sebagaimana juga perkataan Hasan diucapkan kalimat jangan kamu melanggar kepada Tuhan.,perkataan ini  perantara lisan makaikat Haduril maut

Diucapkan juga kalimat  بحيل  dengan perantara lisan Bani Malik bin Kinanah

Ada juga yang berpendapat yang dimaksud ayat diatas kalimat  الانسان  adalah orang kafir sebagaimana perkataan Ibnu Abbas, sesungguhnya ayat ini diturunkan dalam masalah Kortun bin Abdullah bin Amir bin Nufail Qurais dan juga masalah Habahib  kedua - duanya orang kafir. 

Wainnahuu alaa dzalika la syadiid

( Dan sesungguhnya dia ( manusua) menyaksikan ( mengakui) keingkarannya) 

Sungguh Tuhan Ta'ala atas keingkaran manusia terhadap nikmat sangat menjaga, menyaksikan dan memeliharanya. 

Wainnahu lihubbil hoiri lasyadiid

(Dan sesungguhnya cintanya terhadap harta benar - benar berlebihan) 

Sungguh bahwa manusia cintanya kepada harta sangat kuat dan begitu juga dalam memperolehnya. 

Sesungguhnya manusia dengan harta itu menggenggam, seperti Habahib yang sangat cinta terhadap harta sehingga dia menjadi bahil dengan menggenggamnya. 

Afalaa ya'lamu idza bu'tsiramaa fil qubuur

( Maka tidaklah dia mengetahui apabila apa yang didalam kubur dikeluarkan) 

Apakah manusia tidak memgetahui apa itu  قرط . Qartun adalah menggenggam harta. Atau tidak mengetahui Habahib sewaktu di dunia. 

Sesungguhnya Allah akan akan membalasnya apabila apa yang ada didalam kubur telah keluardari kematian. 

Adapun orang yang berbuat bahil tertuju kepadanya maka atas perbuatan itu sesuai dengan firman Allah  ان ربهم بهم يومءذ لخبير  ( Allah mengetahui kepada mereka pada hari kiamat yaitu Allah akan membalas mereka). 

Allah menyebutkan dengan kalimat. ما  pada ayat. افلا يعلم اذا بعثر ما في القبور  karena kalimat ما  menunjukan  sesungguhnya selain orang mukalaf yang ada di dunia ini lebih banyak. 

Wahushshilamaa fish shudur

( Dan apa yang tersimpan didalam dada dilahirkan) 

Akan lahir apa yang ada didalam hati diantaranya pikir, iman, pelit dan dermawan

Dibaca kalimat  حصل mabni lil faail dan dibaca mukhofaf dengan arti Allah menampakan apa yang ada didalam hati dari rahasia yang samar. 

Innarabbahum bihim yauma idzil lakhobiir

( Sungguh Tuhan mereka pada hari itu maha teliti terhadap keadaan mereka) 

Firman Allah kalimat  بهم يومءذ  kedua - duanya mutaaliq ( kembali) kepada kalimat  لخبير.

Adapun dhomir jama (هم) kembali kepada kalimat. الانسان  karena i'tibat dengan makna sesungguhnya insan disini adalah اسم جنس  yaitu apakah manusia tidak mengetahui kepada mereka, maka Allah akan membalas perbuatan mereka pada hari pembalasan, maka tidaklah ada hakim yang lebih laku menghakiminya dan tidak ada orang alim yang lebih laku fatwanya pada hari kiamat kecuali Allah

Telah membaca Abu Samal kalimat. ان ربهم بهم يومءذ خبير  dengan fathah همزة pada kalimat ان dan menggugurkan huruf  للام  dari kalimat. لخبير.



Jumat, 07 Januari 2022

Kiraaman kaatibiin

 Kiraaman kaatibiin 

( Yang mulia (disisi Allah) dan yang mencatat ( perbuatanmu) 

Malaikat yang pangkatnya mulia disisi Allah mencatat amal dalam bentuk lembaran. Sebagaimana para saksi mencatat, dengan perjanjian  diantaea kamu,agar terjadi balasan yang menentramkan. 

Ya'maluuna maa tafaluun

( Mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan) 

Entah itu amal sedikit atau pun banyak, para malaikat memelihara amal dengan menulis agar dibalas amal mereka

Innal abraara lafiinaiim

( Sesungguhnya orang - orang, benar  berada dalam ( Surga yang penuh)  kenikmatan. 

Sungguh orang yang membenarkan didalam keimanan mereka, maka mereka berada dalam surga yang nikmatnya tidak putus - putus.

Wainnal fujjaara lafii jahiim

( Dan sungguh orang orang yang durhaka benar - benar berada dalam neraka)  

Sungguh orang kafir yang mendustakan hari kiamat berada pada nerka yang sangat pedih

Yash launahaa yaumaddin

( Mereka masuk kedalamnya pada hari pembalasan) 

Wamaahum anhaa bighaia'ibiin

( Dan mereka itu tidak bisa keluar didalam neraka) 

Mereka tudak bisa keluar dari neraka jahim walaupun hanya sekedar sekejap mata hingga sebelum dimasukan neraka jahim. 

Mereka merasakan racun neraka jahim didalam kuburnya, sebagaimana sabda Nabi SAW kubur itu taman diantara taman yang ada di surga dan kubur itu kobakan api diantara kobakan api yang ada di neraka

Wamaa adraaka maayumuddin, tsumma maaadraaka maayaumuddin

( Dan tahukah kamu apakah hari pembalasan itu  ?,sekali lagi tahukah kamu apakah hari pembalasan itu. ?)

Apakah yang menyebabkan sesuatu itu mengigatkan. Yang mengigatkan adalah karena kejadian kiamat sangat dahsat.Dan dengan kejadian yang sangat dahsat itu kamu mengetahui apa itu kiamat. 

Kalimat ما yang ada pada kalimat  ماادرك  adalah  ما استفهمية  menjadi  خبر  kalimat يوم الدين 

Yaumaa laa tamliku nafsun linafsin syai'a

( Yaitu pada hati ( ketika) seseorang sama sekali tidak berdaya ( menolong orang lain 

Telah membaca Ibnu Katsir dan Abu Amir dengan rafa kalimat  يوم  . Telah membaca Abu Amur dalam satu riwayat dengan rafa bertanwin. Dia menjadikan jumlah kalimat sesudah يوم  menjadi نعتا ( na'at) bagi kalimat  يوم . Sedangkan  عاءد ( kembalinya) dibuang, dengan taqdir  لاتملك فيه.

Yeah membaca qiraat Baqun kalimat يوم menjadi permulaan i'rab dengan menyimpan kalimat  اذكر  . Atau kalimat. يوم mabni fathah karena mudhof kepada fiil. 

Jika kalimat  يوم  mu'rab ini adalah pendapat para ulama kufah, maka kedudukannya menjadi  خبر  dengan mubtanya isim mudhmar. 

Berkata Abu Ali bahwa kalimat  يوم  dengan dibaca jar ( kasrah) menjadi ظرفا. Tetapi kebanyakan ulama banyak meninggalkan baca kasrah. Yang lebih kuat lagi kalimat. يوم  dibaca fathah, kana banyak firman Allah dalam Al Quran dibaca fathah, contoh وماادرك ما القارعه يوم يكون الناس

يسألون ايان يوم الدين يومهم علي النار يفتنون

Berkata Alwahid makna ayat yaumaa laa tamliku nafsun linafsin syai'a, adalah Allah tidak memberikan kekuasaan pada hari kiamat kepada seseorang, sedikitpun dari perkara ( urusan) seperti Allah memberikan kekuasaan  kepada seseorang ketika di dunia.

Wal amru yaumaidzil lillah

( Dan segala urusan pada hari itu ( kiamat) dalam kekuasaan Allah) 

Berkata Alwasith tentang firman Allah  يوم لا تملك نفس لنفس شيءا  adalah sebagai isyarah semua akan rusak kecuali Allah. Pada hari itu risalah, kalamah. 

Firman Allah  والمر يومءذلله adalah sebagai isyarah bahwa Allah itu kekal. Adapun semua perkara ada pada Allah sampai akhirat dan Allah tidak berubah dari satu hal ke hal yang lainnya.

 واتقوا يوما ترجعون فيه الى الله ثم توفى كل نفس ما كسبت وهم  لا يظلمون Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada w...