SURAT AT-TAKWIR
Idzasy - syamsu kuwirat
( Apabila matahari digulung)
Ketika matahari dilepit maka jadilah matahari tersamarkan dari penglihatan, ada yang berpendapat ketika matahari terlempar dari cakrawala
Dari Ibni Abbas RA tersamarnya matahari dari penglihatan karena matahari memasuki arasy
Wa idza nujuumun kadarat
( Dan apabila bintang - bintang berjatuhan)
Apabila bintang - bintang berjatuhan diatas permukaan bumi.
Dari Ibnu Abbas R.A sesungguhnya bintang sebagai tali pengikat antara bumi dan langit dengan rantai yang terbuat dari sinar dengan genggaman Malaikat dar cahaya.
Apabila ada seseorang meninggal baik yang berada di langit maupun di bumi maka bintang itu jatuh dari genggaman Malaikat.
Waidzal jibaalu suyyirat
( Dan apabila gunung - gunung dihancurkan )
Gunung dihancurkan dari permukaan bumi melalui Erupsi
Waudzal 'isyaaru ' uththilat
( Dan apabila unta - unta yang bunting ditinggalkan ( tidak diurus ))
Onta yang sedang bunting yang sangat bagus tidak diurus oleh pemiliknya. Unta ditinggalkan tidak diurus karena pemiliknya sibuk hanya mengurus dirinya sendiri.
Ada yang berpendapat ketika awan mendung muncul karena mengandung air di dalamnya.
Kalimat عتلت dibaca tahfif atau tanfa tasydid.
Waidzal wuhusyu husyirat
( Dan ketika binatang - binatang dikumpulkan)
Dikumpulkan binatang - binatang dari berbagai peloksok bukan untuk di qisos. Ada yang berpendapat binatang - binatang dikumpulkan dan dibangkitkan untuk di qisos karena untuk menjohirkan rasa keadilan.
Berkata Qotadah dikumpulkan setiap - tiap sesuatu hingga binatang lalat karena di qisos. Maka apabila di hukumi diantara binatang keemudian dikembalikan menjadi debu sehingga tidak tersisa dari binatang itu kecuali kebahagiaan bagi anak adam dan rasa kekaguman kerena bentuknya seperti burung merak dan sebagainya.
Dibaca kalimat حشرت dengan tasydid.
Waidzal bihaaru sujjirat
( Dan apabila lautan dipanaskan)
Apabila lautan dibanjiri dengan air maka jadilah lupan laut yang mengakibatkan laut yang satu dengan laut yang lain menjadi satu. Kemudian laut dikeringkan dari airnya maka akan berbergejolak api di lautan.
Telah membaca Ibnu Katsir dan Abu Umar dengan tahfif huruf جيم pada kalimat. سجرت
Pada ayat diatas kejadian enam ayat adalah sebagai tanda akan terjadi kerusakan bumi pada awal zaman. Dan adapun kajadian ayat yang sisanya adalah khusus terjadi pada hari kiamat. Dan kejadian yang tersisa Allah sebutkan pada ayat antara lain dengan firmannya
Waidzan nufuusu zuwwijat
( Dan ketika ruh - ruh dipertemukan ( dengan tubuhnya))
Dikembalikan ruh ke jasadnya
Berkata Ibnu Abbas dipertemukan ruh seseorang mu'min dihadapan mata kepala mereka. Akan tetapi di kembalikan ruh orang kafir ditemani dengan setan - setannya.
Berkata Azujaj dikembalikan ruh ke jasadnya berbarangan amalnya.
Waidzal mau-uudatu su'ilat
( Dan apabila bayi - bayi perempuan yang di kubur hidup - hidup ditanya)
Ketika bayi perempuan yang dipendam itu dihidupkan kembali makai dia akan ditanya " siapa yang memendamnya kedalam kubur"
Biayyi dzambin quutilat
( Karena dosa apa dia dibunuh )
Bayi perempuan seakan ditanya kenapa dia dipendam. Sesungguhnya pembunuhan sesuatu yang tidak diperbolehkan kecuali melakukan dosa besar.
Adapun pertanyaan kepada bayi " atas dosa apa engkau di bunuh wahai bayi ? قثلث بغير دنب
Bayi pun menjawab
Saya dibunuh tanpa ada dosa. Maka yang membunuh terkena hukuman.
Pada kalimat قثلت boleh dibaca. قثلت dengan kasrah. التاء karena mukhotob. Serta boleh dibaca سءلت bacaan kebanyakan ulama. Boleh dibaca سألت dengan bina faail dengan arti bayi perempuan memusuhi kepada yang membunuhnya atau bayi perempuan meminta kepada Allah. Beserta para qiraat, kalimat قتلت dengan ضم huruf التاء Karena mutakalim. Dan dibaca sukun huruf التاء menunjuki muanas. Tiga perbedaan bacaan diatas ,alquran sebagi suatu ukuran.
Waidzash shuhufu nusyirat
( Dan apabila lembaran - lembaran ( catatan amal) telah dibuka lebar - lebar)
Ketika lembaran amal dipisah diantara yang memilikinya ketika di hisab maka suhuf pun akan terbang dari telapak tangannya.
Telah membaca qiraat Nafi, Ibnu Amir, asim dengan tahfif pada kalimat نشرت huruf الشين. Adapun qiraat Baaqun dengan tasydid الشين.
Waidzas samaa'u kusyithat
( Dan apabila langit dilenyapkan)
Apabila langit dihilangkan, maka atasnya langit ada surga dan arasynya Allah
Waidzal jahiimu su'iraat
( Dan ketika neraka jahim dinyalakan)
Ketika neraka dinyalakan dengan nyala yang amat sangat
Telah membaca Nafi, Ibnu Zakuan dan Asim dengan tahfif huruf العين pada kalimat سعرت dan qiraat Baqun dengan tahfif pula.
Waidzal zannatul uzlifat
( Dan ketika surga didekatka )
Surga didekatkan kepada orang yang bertqwa. Telah membaca Abdullah bin Zaid dengan bacaan زينت.
Alimat nafsum maa ahdharat
( Setiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya)
Setiap jiwa akan mengetahui apa yang diperbuat baik itu perbuatan baik atau buruk. Sesungguhnya amal perbuatan ketika seseorang mengerjakannya maka seakan amal itu hadir di sanubari.
Falaa uksimu bilkhunnas, aljawaaril kunnas
( Aku bersumpah demi biatang - bintang,yang beredar dan tenggelam )
Huruf لا pada kalimat فلا اقسم adalah zaidah / tambahan dan tidak memiliki makna.
Aku ( Allah) bersumpah demi bintang - bintang yang kembali kerotasinya menuju ketempat permulaannya, yang bintang - bintang itu beredar bersama matahari dan bulan yang bersembunyi dibawah sang matahari. Disini ada lima bintang yaitu yaitubintang Burham, Zuhal, I'tarad, Zahrah dan bintang Masytar. Bintung itu tidak ada tempat beredar kecuali mengikuti matahari dan bulan.
Wal-laili idzaa as'as
( Demi malam apabila telah larut)
Demi malam ketika telah hilang
Wash-shubhi idzaa tanaffas
( Sesungguhnya ( Al Quran) itu benar - benar firman ( Allah yang bawa oleh) utusan yang mulia ( Jibril))
Sesunggunya yang Nabi Muhammad kabarkan itu tetang perkara kiamat yang disebutkan pada surat ini itu bukan dari dukun dan bukan dari para normal dan juga bukan perkataan Muhammad. Sesungguhnya itu semua adalah ucapan Jibril yang Jibril itu datang dengan membawa wahyu dari Allah Ta'ala atau sesungguhnya Al Quran itu adalah ucapan Jibril yang diturunkan kepada Muhammad dari Allah.
Maka Jibril itu utusan Allah kepada para Nabiallah. Dan Jibril itu sangat mulia karena dia pemberi yang paling afdal. Pemberi disi adalah hidayah.
Dzii quwwatin inda dzil arsyil makiin
( Yang memiliki kekuatan, memiliki kedudukan tunggi disisi Allah yang memiliki arasy)
Diriwayatkan sesungguhnya Nabi SAW, berkata kepada Jibril " Allah menyebutkan engkau ( Jinril) sangat kuat, apakah engkau sangat kuat ?
Jawab Jibril
Saya mengangkat kampung kaum nabi Luth AS yang lempar dengan bentangan sayapku sehingga ketika ahli langit mendengar, maka anjing pun menggonggong, seisi negara pun berteriak dan saya balikan kampung nabi Luth.
Telah menceritakan Muqatil sesungguhnya si putih adalah setan yang bermaksud memfitnah Nabi SAW lalu Jibril menolak fitnah setan secara halus. Sedang setan menginginkan fitnahnya terjadi dari Kota Mekah sampai Negara India.
Jibril memiliki kedudukan yang tinggi disisi Allah Ta'ala, Jibril akan diberi oleh Allah segala apa yang dia minta. Dan yang dia minta adalah kedudukan yang mulia, tidak ada kedudukan yang mulia kecuali dituruti Allah.
Mufhaa'in tsamaa amiin
( Yang disana ( di alam malaikat) dita'ati dan dipercaya )
di alam langit, para mailikat taat kepada Jibril, dan para malikat meminta bantuan berbagai masalah kepada Jibril. Dan para malaikat mengembalikan masalah kepada Tuhannya.
Wamaa shaahibukum bimajnuun
( Dan temanmu ( Muhammad) itu bukanlah orang gila)
Nabi kamu itu Muhammad wahai orang Qurais dia itu bukan orang gila. Sebagaimana yang kamu sangka.
Pada ayat sebelumnya selalu menyebutkan keunggulan Jibril dan meringkas kefadilahan Nabi SAW untuk menghilangkan prasangka orang orang kafir dan menolak ucapan orang kafir yang mengatakan nabi itu orang gila, dan juga salah satu jalan kebenaran Nabi SAW agar manusia mengetahui Nabi SAW tidak mengada - ada atas keberadaan Allah dan itu bukanlah dusta.
Bahkan dengan ayat diatas Nabi SAW tidak lah gila bahkan menggilakan orang lain. Dan Nabi SAW pangkatnya lebih mulia dibanding Jibril. Sesungguhnya engkau Muhammad mendapatkan nikmat yang dapat dilihat ( Al Quran). Dan engkau Muhammad selalu berada pada sifat - sifat yang mengungguli Jibril dan menempatkan pada tempat kenabian yang langgeng karena Allah mengagungkan rasulullah SAW dan sesungguhnya Nabi SAW berada pada tempat yabg tinggi dalam segi pangkat kenabiannya dan disisi Allah nabi menjadi pigur bagi para nabi yang lainnya.
Jibril adalah sebagai tamsil malaikat muqarabin. Sifat malaikat Jibril mengangkat pangkat bagi Nabi SAW.
Walaqad ra'auuhu bil ufuqil mubiin
( Dan sungguh dia ( Muhammad) telah melihatnya ( Jibril) di ufuk yang terang)
Dan demi Allah sungguh Nabi Muhammad telah melihat Jibril pada waktu terbit matahati yang sudah tinggi dalam bentuk Jibril yang sebenarnya.
Wamaa huawa alal ghaibi bidhanin
( Dan dia ( Muhammad ) bukanlah seorang yang kikir ( enggan) untuk menerangkan yang gaib.
Telah membaca Ibnu Katsir, Abu Umar dan kusai kalimat بضنين dengan memakai huruf. الظاء menjadi بظنين . Dan tidaklah Muhammad menduga duga pada Al Quran bahkan Muhammad percaya pada apa yang Allah janjikan dalam A Quran.
Telah membaca qiraat Baqun pada kakimat بضنين dengan huruf الضاد dengan arti tidaklah Muhammad itu pelit dengan Al Quran bahkan Muhammad mengabarkan dengan apa yang ada dalam Al Quran, diantaranya mengabarkan perkara gaib. Tidaklah Muhammad meragukan Al Quran sebagaimana keraguannya pada dukun, kalu dukun mengambil upah ketika meramal.
Wamaa huwa biqauuli syaitaanir rajiim
( Dan (Al Quran) itu bukanlah perkataan setan yang terkutuk)
Tidakla Al Quran itu ucapan para pencuri pedengan. Pencuri pendengaran adalah bernama Marmi, lalu dari pencuria pendengaran dia sampaikan kepada Muhammad. Ayat diatas adalah menafikan pedapat para ahli Mekah yang mengatakan Al Quran adalah wahyu dari setan menyampaikan kepada lisan Muhammad bahwa Muhammad adalah dukun dan tukang sihir.
Fa aina tadzhabuun
( Maka kemanakah kamu akan pergi)
Dari jalan mana yang engkau tempuh didalam mengingkari Al Quran. Apa dengan menisbahkan Muhammad sebagai orang gila, dukun, sihir atau syair.
Ucapan ini adalah ucapan yang menyasarkan mereka sebagaimana ucapan orang yang meninggalkan jalan karena kesasar " kemana kita jalan ".
In huwa illa dzikrul lil aalamiin
( Al Quran itu tidak lain adalah peringatan bagi seluruh alam)
Tidaklah Al Quran kecuali nasehat bagi manusia dan jin
Liman syaa'a minkum ayyastaqiim
( Yaitu bagi siapa diantara kamu yang menghendaki menempuh jalan yang lurus)
Bagi orang yang menghendaki diantara kamu teguh pendirian di jalan yang benar dan melazimkan mendapatkan ganjaran. Maka sesungguhnya Al Quran akan bermanfaat bagi orang yang berada pada jalan yang lurus.
Wamaa rasyaa-una illa ayyasyaa Allahu rabbal alamiin
( Dan kamu tidak bisa menghendaki ( menempuh jalan yang itu) kecuali apabila dikehendaki Allah Tuhan seluruh alam)
Kecuai jika Allah menghendaki jika orang itu mau menerima kehendak.
Adapun orang yang teguh pendirian itu akan terlaksana jika dia benar benar tenguh pendiriannya.
Kehendak itu akan terjadi atas kehendak Allah yang diberikan kepadanya
Niat seorang hamba itu di tepi ketetapan hamba dan terjadi atas kehendak Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar