SURAT AL - BALAD
Laa uqsimu bihaadzal balad
( Aku bersumpah dengan negeri ini ( Mekah))
Berkata Akhfasy bahwa kalimat لا diatas adalah huruf tambahan ( tidak memiliki makna)
Waanta hillum bihaadzal balad
( Dan engkau ( Muhammad) bertempat di negeri Mekah ini)
Engkau tinggal di negeri ini atau engkau tinggal di Mekah dengan segala yang engkau perbuat di negeri ini, maka sesungguhnya Allah membuka kota Mekah untuk Nabi SAW dan tidak dibuka kota Mekah untuk seseorang.
Maka Nabi SAW menempati kota Mekah segala apa yang dia kehendaki dan Allah mengharamkan apa yang Allah kehendaki.
Telah berperang Abdullah bin Hathal. Abdullah bin Hathal telah merebut kota Mekah dan menutup ka'bah, dia beserta yang lainnya didalamnya Abu Sipian, sehingga Nabi SAW mengharamkan rumah Abi Sopian.
Dengan kejadian diatas Nabi SAW berkata Allah telah mengharamkan kota Mekah sejak diciptakannya langit dan bumi. Maka sejak itu kota Mekah menjadi tanah Haram sampai datangnya hari kiamat.
Tidak boleh tinggal seorang pun sebelumku dan tidak boleh seorang pun yang tinggal sesudahku. Dan tidak boleh tinggal untuku sesaat pun ketika siang, tidak boleh menebang pohonnya, tidak boleh merebahkan rumputnya, tidak boleh memburu binatangnya, tidak boleh menyembelih binatangnya kecuali membahayakan
Lalu Abbas bertanya kepada Nabi SAW, wahai Rasulullah
Apakah kami tidak boleh menyimpan kayunya untuk keperluan kami atau untuk kuburan kami atau untuk rumah kami,
Lalu Nabi SAW menjawab boleh klu hanya sekedar kayu
Wawalidiw wamaa walad
( Dan demi ( pertalian) bapak dan anaknya)
Orang tua disini adalah Nabi Adam AS, dan yang lahir dari Adam.
Laqad khalaqnal insaana fii kabad
( Sungguh kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah)
Kami ciptakan manusia hal keadaan susah payah, sungguh manusia tidak akan hilang dari susah payah. Susah payah yang amat sangat dimulai dari ditiup ruh sampai akhir ruh dicabut
Tidaklah dunia ini tempatnya kesenangan dan terbebas dari susah payah. Manusia selalu membayangi kenikmatan ketika makan dan terbebas dari rasa lapar. Manusia membayangi kenikmatan ketika berpakaian agar terhibdar dari rasa panas matahari dan dinginnya udara. Semua itu tidaklah terbebas bagi manusia kecuiali rasa lelah dan susah payah. Maka selama - lamanya manusia selalu mengalami dari suatu ke hal yang lain. Dan manusia dari kejadian tadi menjadikan keadaan menjadi kenikmatan, kegembiraan dan kemuliaan.
Asyhsabu allay yaqdira ' alaihi ahad
( Apakah dia ( manusia) itu mengira bahwa tidak ada sesuatu pun yang berkuasa atasnya)
Apakah manusia itu mengira dengan kekuatannya tudak ada yang kuasa membangkitkan manusia dari kubur dan membebaskan amalnya. Atau manusia mengira tidak ada yang berkuasa merubah keadaan dari satu ke hal yang lainnya.
Yaquulu ahlaktu maalal lubada
( Dia (manusia) mengatakan " aku telah menghabiskan harta yang banyak)
Manusia berkata seperti Kalad bin Asiid atau Alwalid bin Mughirah " saya telah menginfakan harta yang begitu banyak dalam rangka memusuhi Muhammad maka tidak ada manfaat bagiku sedikit pun "
Telah membaca Abu Ja'far kalimat لبدا dengan tasydid huruf الباء yang dibaca fathah. Telah membaca Mujahid dan Hamid kalimat لبدا denga ضم huruf الباء dan huruf للام dibaca mukhofaf. Sedangkan qiraat Baaqun dengan domah huruf اللام dan kasrah اللام dan huruf الباء dibaca mukhofaf
Ayahsabu allam yarahuu ahad
( Apakah dia mengira bahwa tidak ada sesuatu pun yang melihatnya)
Apakah manusia mengira sesungguhnya tidak ada seorang pun yang bisa melihatnya. Seorang yang mereka maksud adalah Allah. Sewaktu mereka menginfaqkan harta untuk memusuhi Nabi SAW. Bahwa Allah akan menanyakan tidak tentang infaqnya itu. Dan dia menyangka bahwa Allah tidak akan membalasnya atas kejahatan infaqnya itu.
Alam naj ' al lahuu 'ainain
( Bukankah kami telah menjadikan untuknya sepasang mata)
Dengan sepasang mata manusia bisa melihat
Walisanaw wasyafataiin
( Dan ludah dan sepasang bibir)
Manusia bisa berbicara karena adanya lidah, dan dengan sepasang bibir manusia bisa menutupi mulutnya.
Wahadainaahyu najdaiin
( Dan kami telah menunjukan kepadanya dua jalan ( kebajikan dan kejahatan)
Kami ( Allah) telah menjelaskan kepada manusia dua jalan yaitu jalan kebaikan dan jalan keburukan. Atau kami telah menunjukan kepada manusia atas dua pentil susu/ buah dada karena dua pentil susu seperti dua jalan yaitu menghidupkan bayi dan rizki bayi. Sesungguhnya Allah memberikan petunjuk kepada bayi dua pentil susu sehingga bayi menyusu kepada dua pentil susu tersebut.
Falaq tahamal aqabah
( Tetapi dia tidak menempuh jalan yang mendaki dan sukar)
Manusia tidak mempergunakan dari infaq hartanya untuk memerangi nafsunya dan memerangi setan dalam berbuat kebaikan. Atau manusia tidak mau bersyukur atas nikmat yang besar untuk menghasilkan perbuatan yang soleh.
Wamaa adraaka mal ' aqabah
( Dan tahukah kamu apakah jalan yang mendaki dan sukar itu)
Apakan kamu mengetahui tentang jalan yang mamasukan kamu kejalan yang sukar.
Faqur raqabah
( Yaitu melepaskan perbudakan ( hamba sahaya)
Jalan yang sukar itu memerdekakan perbudakan dan memerdekakan budak dengan lunas, membebaskan orang yang berhutang, membebaskan perempuan agar terhindar dari perbuatan maksiat, melakukan ketaan agar masuk surga dan terbebas dari neraka.Perbuatan diatas adalah kemerdekaan yang besar.
Auith'aamun fiyaumin dzii masghabah
( Atau memberi makan pada hari terjadi kelaparan)
Yatiman dzaa maqrabah
( Kepada anak yatim yang masih dekat ( hubungan kerabat))
Au miskiinan dzaa matrabah
( Atau orang miskin yang sangat fakir)
Sangat fakir seakan si fakir menempel kepada debu karena kemudaratannya. Tidak ada baginya untuk berteduh, dan tidak ada baginya tempat tidur.
Telah membaca Naafi, Ibnu Amir, Aasim dan Hamzah dengan shighat masdar pada kalimat فك dan اطعام dan kalimat فك menjadi خبر sedangkan مبثدا محذوف
Telah membaca qiraat Baaqun dengan shighat fail pada kakimat فك dan اطعام menjadi badal dari kalimat اقثحم yang di nafikan dengan kalimat. لا. Seakan akan diucapkan فلا قك رقبة dan seaka diucapkan ولا اطعام . Kalimat لا adalah makrurah pada maknanya.maka jangan diucapkan ان لا. Kalimat لا tidak masuk pada kakimat fiil madhi kecuali keadaan makrurah.
Tsumma kaana minal ladziina aamanuu watawaashau bish shabri watawaashau bil marhamah
( Kemudian dia termasuk orang - orang beiman dan saling berpesan untuk sabar dan saling berpesan untuk kasih sayang)
Manusia yang selalu berusaha untuk ketaatan dan bersusah payah dalam ketaatan. Selalu berwasiat sebagian mereka atas sebagian yang lain atas kesabaran dalam melaksanakan ketaatan. Dan berwasiat saling menyayangi kepada hamba Allah.
Firman Allah وثوصوا بالصبر adalah sebagai isyarah mengagungkan perintah Allah. Adapun firman Allah وثوصو بالمرحمة sebagai isyarah atas kasih sayang kepada makhluk Allah. Tidaklah perkara taat kecuali atas dua dasar. Dasarnya ada dua perkara yaitu membenarkan akan benaran dan berakhlak sesama makhluk.
Ulaaika ash-haabul maimanah
( Mereka ( orang - orang yang beiman dan saling berpesan itu) adalah golongan kanan)
Orang - orang yang beiman dan saling berpesan adalah mereka berada pada keberkahan dan keselamatan dari tiap - tiap yang menghancurkan
Walladzina kafaruu biaayaatiinaa hum ash-haabul maymanah
( Dan orang - orang kafir kepada ayat - ayat kami, mereka itu adalah golongan kiri )
Mereka kufur dengan apa yang kami sampaikannya berupa dalil yang benar dari kitab dan hujah, mereka bebas dari beusaha karena kelalaiannya
Alaihim naarum mu'shadah
( ( Mereka berada dalam neraka yang ditutup rapat)
Mereka tidak bisa keluar dari neraka mu'shodah selama-lamanya.
Telah membaca Abu Umar, Hafas, Hamzah kalimat. مؤصدة dengan همزة sedang qiraat Baaqun dengan واو ساكنة
Tidak ada komentar:
Posting Komentar