( Dan tahukah kamu, apakah malam kemuliaan itu?)
Kalimat ما yang ada pada kalimat ما ليلة adalah ما غاية فضلها artinya bahwa lailatul qadar itu malam paling istimewa atau malam yang banyak mengandung kefadilahan. Dan kalimat ما yang ada pada kalimat ما ليلة adalah مامنتهي علو قدرها artinya bahwa lailatul qadar adalah malam yang paling tinggi keagungannya
Kemudian Allah menjelaskan tentang kefadilahan lailatul qadar kepada tiga bagian diantaranya ayat ليلة القدر خير من الف شهر
Lailatul qadri khairum min alfi syahr
( Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan)
Seribu bulan itu sama dengan 33 tahun 4 bulan. Sesungguhnya ibadah pada malam lailatul qadar lebih baik dari ibadah seribu bulan ( 33 tahu 4 bulan). Orang yang beribadah sampai seribu bulan secara terus menerus bukanlah dikatakan ibadah lailatul qadar
Diceritakan dari para Mujtahid bahwa ada seorang laki-laki laki dari kalangan Bani Israel, Ia melakukan shalat pada malam hari sampai subuh dalam kurun waktu seribu bulan, sehingga Nabi SAW dan para kaum Muslimin merasa kagum dengan laki - laki tersebut, untuk itu Allah turunkan surat ini ( AlQadr) kepada Nabi SAW. Yang menyatakan bahwa lailatul qadar itu malam lebih baik dari seribu bulan.
Dengan demikian laki - laki bani Israil ibadah seribu bulan, sedang umat nabi Muhammad hanya beribadah satu malam yaitu lailatul qadar itu pahalanya lebih baik dari beribadah seribu bulan
Ada yang menyatakan bahwa Raja Sulaiman qiyamul lail itu sampai 500 tahun. Dan Raja Zul Qurnain qiyamul lail selama 500 tahun ,tetapi bagi umat Nabi SAW, Allah jadikan malam lailatul qadar bagi yang mau menjumpainya lebih baik dibanding qiyamul lail nabu Sulaiman dan Zul Qurnain
Berkata Hasan bin Ali RA, sesungguhnya Rasulullah SAW melihat dalam mimpinya bahwa Bani Umiyah mengidari mimbar Nabi ( tempat shalat) satu persatu, dalam satu riwayat yang lain Bani Umiyah mengelilingi mimbar Nani SAW. Dengan mimpi seperti itu lalu kemudian Nabi SAW merasa iri, maka untuk penggantinya Allah turunkan surat Al Qadr. Lalu Qasim bin Fadhil berkata " cukup bagi kita umat Nabi SAW kepada Bani Umiyah beribadah seribu bulan, akan tetapi Allah seakan akan berfirman " kami akan berikan engkau ( Muhammad) suatu malam ,dan malam itu adalah malam kebahagiaan diniyah lebih afdhal dari kebahagiaan duniawiyah bani Umiyah. Dalam segi keilmuan sesungghhnya ketaatan dalam seribu bulan itu lebih susah dibanding ketaatan satu malam,
Akan tetapi satu perbuatan yang terdiri dari berbagai keadaan, baik itu dalam segi kebaikan dan keburukan dengan sebab berbagai macam arah
Ingat shalat berjaah itu lebih afdhal dibanding shalat munfarid dengan pahala 27 derajat walaupun shalat berjamaahnya kurang sempurna dari segi bentuknya seperti masbuk yang tertinggal satu rakaat
Jadi suatu perbuatan ibadah untuk mencari nilai derajat kefadhilahannya itu tinggi di mata Allah bukan dilihat seberapa lama kita melaksanakannya. Tetapi dilihat darj keunggulan ibadah itu sendiri. Sebagai contoh lailatul qadar walaulun kita kerjakan hanya satu malam tetapi memiliki nilai ibadah yang tinggi dibanding kita ibadah seribu nulan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar