Sabtu, 31 Juli 2021

Naashiyatin kaadzibatin khaati'ah

 

( Yaitu ubun - ubun orang yang mendustakan dan durhaka) 

Orang yang ditarik ubun - ubunnya ( Abu Jahal) dalam berucap selalu berdusta dan durhaka dalam perbuatan karena Abu Jahal melampaui batas kepada Allah. Juga  mendustai Allah dengan ucapannya " Allah tidak pernah mengutus Muhammad ".  Dia juga mendustakan Rasulullah dengan ucapannya "Muhammad seorang tukang sihir dan seorang pendusta ", atau ucapannya" Muhammad bukanlah golonganku".

Kalimat  ناصية  menjadi  بدل  dari kalimat. الناصية  yang awal. Kalimat. ناصية   boleh dibaca rafa ( dhomah) dengan mubtada di buang sehingga di taqdirkan  هي ناصية. Boleh juga kalimat  ناصية  dibaca nashab ( fathah)  sehingga di artikan  Allah memarahi orang yang ditarik ubun - ubunnya. 

Falyad'u naadiyah

( Maka biarlah dia memanggil golongannya untuk menolongnya)

Orang yang di tarik ubun - ubunnya memiliki golongan yaitu ahli majlis. Ahli majlis ini kumpulan orang yang melakukan musyawarah kepada Abu Jahal dan juga sebagai donatur

Sanad'uz zabaaniyah

( Kelak kami akan memanggil malaikat Zabbaniyah ( penyiksa orang - orang yang berdosa )

Zabaniyah adalah malaikat yang sangat kuat dan perkasa, sebagaimana perkataan Syekh Ajujaj

Berkata Ibnu Abbas, ketika Nabi SAW sedang shalat datanglah Abu Jahal, dan seraya berkata " apakah saya tidak boleh melarang engkau ( Muhammad) yang sedang shalat " dan Rasulullah menunggingkan Abu Jahal. Abu Jahal berkata kembali " Demi Allah sesungguhnya engkau akan mengetahui bahwa saya adalah orang yang paling banyak anak buah ( golongan) ". Mendengar ucapan Abu Jahal seperti itu maka Allah langsung turunkan ayat  فليدع نادية سندع الزبانية  

Berkata Ibnu Abbas " seandainya Abu Jahal memanggil penolongnya niscaya akan menyambar malaikat Zabbaniyah. Seakan Allah berfirman " ketika Allah mengetahui bahwa Abu Jahal adalah makhluk yang tercipta dari segumpal darah, maka tidak pantas Abu Jahal sombong, akan tatapi Abu Jahal terus berangan - angan ingin menjadi orang yang banyak harta dan menjadi orang yang di segani di Kita Mekkah

Diriwayatkan bahwa Abu Jahal mengakui dia adalah orang yang paling mulia di Kota Mekkah

Diriwayatkan sesungguhnya Nabi SAW pada waktu ia membacakan surat Al Alaq dan bacaan Nabi sampai ayat  لنسفعا باالناصية  maka langsung Abu Jahal berkata " saya akan memanggil kaumku agar bisa menolak sesuatu dari TuhanMu". Maka Allah turunkan ayat. فليدع نادية سندع الزبانية  , ketika Allah menyebutka  الزبانية  maka Abu Jahal mundur dan kaget, kemudian dikatakan kepada Abu Jahal " engkau takut kepada malaikat zabbaniyah" , Abu Jahal menjawab " saya tudak takut akan tetapi saya melihat di samping Muhammad ada kuda sehingga saya takut, malaikat zabbaniyah menakutkan saya, saya tidak tau dengan malaikat zabbaniyah sehingga saya condrong kepada kuda maka saya takut kepada Muhammad. 

Ada juga yang mengatakan bahwa Jibril dan Mikail AS berada pada genggaman Nabi SAW dalam bentuk sangat kecil, sehingga Abu Abbas berkata " demi Allah kalau seandainya Nabi SAW memanggil kedua malaikat tersebut, pasti Abu Jahal di ciduk malaikat azab tersebut dengan seketika dan secara terang - terangan

Ada juga yang membaca kalimat  سندع الزبانية  menjadi  سدعي الزبانية  dengan bina lilmajhul, maka artinya menarik malaikat Zabbaniyah kepada Abu Jahal ke dalam neraka

Kalla laa tuthi'hu wasjud waqtarib

( Sekali - kali tidak  ! Janganlah kamu  ( Muhammad) patuh kepadanya ( Abu Jahal) dan sujudlah serta dekatlah ( dirimu kepada Allah) 

Kalla adalah kalimat hak artinya sekali- kali tidak akan terjadi Abu Jahal kepada apa yang ia inginkan yaitu memanggil kaumnya ( golongannya) 

Maka Allah melarang kepada Nabi SAW  untuk taat kepada perintah Abu Jahal untuk meninggalkan shalat bahkan Nabi SAW harus tetap atas pendiriannya yaitu melaksanakan shalat

Dan Nabi SAW di perintahkan untuk sujud dengan sempurna untuk ibadah kepada Allah baik itu perbuata, tablig, tinggalkan musuh kamu. Sesungguhnya Allah akan memberikan kekuatan, pertolongan dan dekatkan dirimu kepada Allah. Dengan bersujud carilah derajat yang lebih tinggi dengan mendekatkan diri kepada Allah.

Senin, 26 Juli 2021

Kalla laiillam yantahi lanasfa'am binnaashiyah

 

( Sekali - kali tidak. ! Jika dia ( Abu Jahal) tidak berhenti ( berbuat melarang orang shalat)  niscaya kami tarik ubun - ubunnya ( kedalam neraka) 

Kalimat  كلا  adalah kalinat hak artinya mana mungkin Abu Jahal sampai membuktikan apa yang pernah ia ucapkan yaitu ingin membunuh Nabi SAW atau menekuk wajah Nabi SAW keleher Nabi SAW bahkan yang terjadi adalah murid Nabi SAW Abdullah bin Masud yang akan membunuh Abu Jahal

Demi Allah pasti tidak akan bisa Abu Jahal menyakiti Nabi SAW. Kami ( Allah) akan mengambil dan menarik ubun - ubun Abu Jahal ke neraka di akhirat, dan Allah akan genggam ubun - ubun Abu Jahal selama di dunia

Diriwayatkan sesungguhnya Abu Jahal ketika ia berkata

" jika saya melihat Muhammad sedang shalat maka saya akan tekukan wajahnya kelehernya"

Maka Allah turunkan surat ini dan Allah perintahkan kepada Malaikat Jibril AS untuk membacakan surat ini kepada Abu Jahal dan Abu Jahal bertekuk lutut kepada Allah sambil bersujud sampai akhir surat ini dibacakan oleh Jibril

Ketika Abu Jahal ingin berbuat menekuk wajah Nabi SAW keleher Nabi tetapi setelah Abu Jahal mendekati Nabi SAW makan wajah Abu Jahal yang menekuk dengan sendirinya sampai wajahnya kembali lagi. 

Ketika keadaan seoerti itu ada suara yang mengucapkankan " ada apa dengan engkau ( Abu Jahal) ",  Abu Jahal pun menjawab " sesungguhnya antara aku dengan Muhamad ada Macan yang sedang mangap, jika saya tekukan wajah Muhammad ke lehernya pasti Macan itu akan memangsaku"

Berkata Nabi SAW " jika Abu Jahal mendekatiku, maka Malaikat akan menyambar anggota tubuh AbuJahal ".

Diceritakan ketika turun surat. الرحمن علم القران. Berkata Nabi SAW kepada para sahabat

" siapa yang mau membacakan surat  الرحمن علم القران. diantara kamu dihadapan para pembesar Qurais,kebetulan Ibnu Masud melihat para pembesar Qurais sedang berkumpul di sekitar Ka'bah, kemudian Ibnu Masud memulai membacakan surat itu, maka berdirilah Abu Jahal seraya menampar Ibnu Masud, dan membelah telinganya, sehingga telingan dan mata Ibnu Masud berdarah. 

Kemudian Ibnu Masud kembali kepada Rasulullah,ketika Rasulullah melihat keadaan Ibnu Masud seperti itu, Rasulullah mengusap hati, dan menggelengkan kepala, keadaan Rasulullah seoerti gelisah. 

Kemudian datang Malaikat Jibril AS sambil tertawa dan gembira, sehingga Nabi berkata " wahai Jibril mengapa kamu tertawa, sedangkan Ibnu Masud sedang menangis".Jibril menjawab " nanti kamu ( Muhammad) akan tau ketika kaum muslimin menang dalam perang Badar.".

Dan Ibnu Masud pun ingin mendapat bagian pahala dalam perang Badar sebagai seorang jihad. Maka Nabi SAW berkata keoada Ibnu Masud " ambillah tombak engkau untuk melukai musuh dan perangilah musuh maka engkau akan mendapat ganjaran sebagai seorang Mujahid. 

Dan Ibnu Masud ingin membalas Abu Jahal ketikai ia di tampar dan di belah telinganya. 

Ketika terjadi perang Badar, Abu Jahal terjatuh dan kesakitan, dan Ibnu Masud masih ada rasa takut kalau Abu Jahal masih ada kekuatan, maka langsung saja Ibnu Masud menanggalkan tombaknya ke hidung Abu Jahal dari kejauhan dan tombak itu di tekan, Abu Jahal pun keadaan lemah, maka Ibnu Masud menaiki dada Abu Jahal, seraya Abu Jahal berkata kepada Ibnu Masud " wahai orang yang mencabik - cabik domba sesungguhnya saya tudak berdaya," maka berkata Ibnu Masud " islam itu maha tinggi tidak ada yang lebih tinggi selain islam".

Dan Abu Jahal berkata kepada Ibnu Masud " kembalilah engkau kepada sahabat kamu, kasih tau kepada mereka, sesungguhnya tidak ada seorang pun yang benci kepada saya selama hidupku, dan tidak ada seorang pun yang saya benci setelah kematianku ".

Kemudian Abu Jahal berkata kembali kepada Ibnu Masud " penggal saja kepalaku dengan pedangku ini. 

Ketika Ibnu Masud memenggal kepala Abu Jahal, maka Ibnu Masud tidak kuasa untuk membawa kepanya. Karena ketika itu Abu Jahal tidak memutuskan telinga Ibnu Masud hanya membelah saja. Telinga Ibnu Masud pun masih bisa di jahit. 

Ibnu Masud menjadikan Abu Jahal sebagai amal jariah kepada Rasulullah. Malaikat jibril pun waktu itu bersama Rasulullah, dan Jibril pun tertawa seraya berkata kepada Nabi SAW " wahai Muhammad telinga di balas dengan telinga tetapi Ibnu Masud telinga dibalas kepala. 

Kalimat. لنسفعا. Boleh dibaca dengan  لنسفعن  dengan ditambah nun bertasydid dengan demikian failnya adalah Allah dan Malaikat

Sedangkan Ibnu Masud membacanya dengan  لاسفعن  dengan demikian memiliki arti wahai Muhammad subgguh saya adalah zat yang mengatur penghinaan terhadap Abu Jahal

Jumat, 23 Juli 2021

Ara-aita inkaana alal huda-au amara bittaqwa

 

( Bagaimana pendapatmu jika ( yang melarang orang shalat)  itu berada di atas kebenaran ( petunjuk)  atau dia menyuruh bertaqwa ( kepada Allah) 

Dua maful pada kalimat  ارايت  dua - duanya dibuang alasan maful pertama dibuang  karena menunjukan maful awalnya adalah kalimat  ارايت  awal. 

Alasan maful kedua dibuang karena menunjukan maful kedua adalah kalimat. ارايت  yang ketiga. Adapun huruf. او  dengan makna  الواو 

Dengan demikian ayat diatas memiliki pengertian " beritakan kepadaku ( Allah) wahai Muhammad tentang orang yang melarang orang yang melaksanakan shalat,kalau orang itu mendapat petunjuk ( diatas kebenaran) dan memerintahkan kepada ketaqwaan. 

Apakah orang itu tidak mendapat pahala dari kebaikan karena kekufurannya kepada Allah, dan juga karena dia melarang orang berhidmat kepada Allah

Jawaban terhadap pertanyaan kepada Nabi SAW tadi seakan akan Allah berkata kepada Nabi SAW ada rasa gelisah

Wahai Muhammad bukankah orang yang melarang orang shalat itu lalai terhadap dirinya dan lalai terhadap pangkat yang mulia ( pangkat keimanan) malahan orang yang melarang orang yang shalat mengabil pangkat yang hina ( kekufuran). Padahal orang yang melarang orang shalat itu adalah laki - laki yang memiliki akal yang cedas bahkan memiliki harta yang banyak ( Abu Jahal).  

Maka orang yang melarang orang yang shalat itu tidak akan mendapatkan pahala kebaikan walaupun dia berada dalam memerintahkan kepada petunjuk dan memerintahkan kepada ketaqwaan karena pahala kebaikannya terhapus dengan kekufurannya


Ara - aita in kadzdzaba watawallaa

( Bagaimana pendapatmu ( Muhammad) jika orang yang melarang orang shalat mendustakan ayat yang sudah jelas dan dia berpaling  ?)

Adapun jumlah istifhamiyah kalimat  ارايت  menempatkan pada tempat maful kedua bagi kakimat  ارايت   awal. 

Adapun awal kalimat  ارايت  awal dibuang, sehingga maful awal kalimat  ارايت  awal adalah isim maushul atau isim dhomir kembali kepada isim isyarah yang mengisyarahkan kepada isim maushul. 

Dengan demikian ayat diatas memiliki makna " bagaimana pendapatmu wahai Muhammad tentang orang kafir yang melarang orang shalat kalau dia berdusta terhadap dalil Al Quran yang sudah jelas dan dia berpaling jauh berhidmat kepada sang pencipta, bukankah dia mengetahui dengan akalnya, sesungguhnya Allah mengetahui akan segala perbuatannya yang jelek. Mengapa orang yang melarang orang shalat tidak mau mencegah akan segala perbuatannya yang jelek?

Rabu, 21 Juli 2021

Inna ilaa rabbika ruj'aa

 

( Sungguh hanya kepad Tuhanmulah tempat kembalimu) 

Sungguh hanya kepada Allah yang menguasai semua perkara engkau ( Muhammad) seluruhnya dikembalikan dengan cara kematian kemudian dibangkitkan kembali, lalu menuju pertanggung jawaban amal

Ara'aital ladzii yanhaa abdanidzaa shallaa

( Bagaimana pendapatmu ( Muhammad) tentang orang yang melarang seseorang hamba ketika ia melaksanakan shalat) 

Kalimat  ارايت  adalah adalah kalimat  حمل المخاطب  . Hamlul mukhotib adalah nabi Muhammad yang merasa heran atas perbuatan Abu Jahal yang melarang Nabi SAW untuk melaksanakan shalat. 

Kalimat  ارايت. Adalah kalimat fiil yang membutuhkan dua maful. Karena kalimat  ارايت  memiliki makna  احبرني. Maful awalnya adalah kalimat  الذي  . Sedangkan maful keduanya adalah  محذوف  ( dibuang). Yang dibuangnya adalah jumlah istifham, sesudah kalimat  ارايت  yang ketiga. 

Dengan demikian ayat diatas memiliki arti ceritakanlah wahai Muhammad kepadaku orang yang melarang orang yang mau melaksanakan shalat. Apakah orang yang melarang itu tidak mengetahui, sesungguhnya Allah Ta'ala mengawasi atas semua tingkah lakunya. Maka Allah akan membalas semua perbuatannya.

Imam Muslim telah meriwayatkan, ia dapat dari Abu Hurairah. Berkata Abu Hurairah, bahwa Abu Jahal telah berkata dihadapan orang banyak diantaranya orang yang melampaui batas hukum, dan dihadapan para pembesar Qurais " apakah ketika Muhammad sedang shalat saya ungsebin/ hadapkan wajahnya kehadapan kalian (pembesar Qurais)," kemudian para pembesar Qurais berkata " iya....hadapkan saja wajahnya ke hadapan kami". Kemudian Abu Jahal berkata kembali " Demi patung Laatta dan Uzza jika saya melihat Muhammad sedang shalat maka saya akan tekukan muka Muhammad ke lehernya, dan mengungsebkannya ke debu "

Kemudian Abu Jahal mendatangi Nabi SAW yang kebetulan sedang shalat, maka langsung saja wajah Nabi SAW di tekukan ke lehernya kemudian ia kembalikan lagi, itu dilakukan oleh Abu Jahal sendiri. Lalu para pembesar Qurais berkata kepada Abu Jahal " mengapa engkau ( Abu Jahal)  melakukan seperti itu terhadap Muhammad" , kemudian Abu Jahal menjawab " karena antara aku dengan Muhammad ada got / lubang yang berapi yang menjadi pemisah yang menjadi pemisah


Dengan perbuatan Abu Jahal terhadap Nabi SAW , maka Allah turunkan ayat  ارايت الذي ينهي عبدا اذ صلي

Selasa, 20 Juli 2021

Alamal insaana maalam ya 'lam

 

( Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya) 

Allah mengajarkan manusia dengan qalam, dan mengajarkan sesuatu yang dzahir dan yang samar, juga Allah mengajarkan apa yang tidak tersirat di sanubari manusia

Kalla innal insana layathghaa, araa-aahus taghnaa

( Sekali - kali tidak ! Sungguh manusia itu benar - benar melampaui batas, apabila melihat dirinya serba cukup )

Tidak mungkin  ! Mereka tidak melampau batas wahai Muhammad  !  Sesungguhnya orang non muslim akan sombong kepada Tuhannya kalau dia sudah merasa dirinya banyak harta ( kaya) 

Mereka jauh dari Allah karena kekayaannya. Ayat ini Allah turunkan sampai akhir karena permasalahan Abu Jahal

Diriwayatkan sesungguhnya Abu Jahal berkata kepada Rasulullah SAW 

Apakah engkau menganggap orang yang banyak harta ( berkecukupan ) akan melampaui batas, sekarang juga wahai Muhammad, engkau jadikan gunung yang ada di Kota Mekkah perak, dan emas, dan kami akan mengambilnya ,maka kami menjadi oarang yang melampaui batas, bahkan kami akan meninggalkan agama kami dan mengikuti agama kamu, mendengar ucapan Abh Jahal seperti itu, maka turun malaikat jibril untuk menemui Nabi SAW, dan malaikat Jibril pun berkata wahai Muhammad jika engkau izinkan gunung yang ada di Kota Mekkah di jadikan perak dan emas, saya akan laksanakan, tetapi kalau Abu Jahal beserta yang lainnya tidak mau beriman, maka saya akan jadikan mereka seperti Ashabul Maaidah, kemudian Rasulullah SAW melarang malaikat Jibril untuk menimpah azab, seperi yang terjadi pada Ashabul Maaidah kepada Abu Jahal beserta yang lainnya.

Senin, 19 Juli 2021

Surat Al - Alaq

 

Iqra bismirabbikal  ladzii kholaq

( Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptkan) 

Bacalah Al quran dimulai dengan بسم الله  selanjutnya bacalah Al quran, Allah pencipta kegala sesuatu

Khalaqal insaana min alaq

( Dan telah menciptakan manusia dari segumpal darah) 

Alaq itu darah yang sudah mengeras

Iqra warabbukal akram

( Bacalah, dan Tuhanmulah yang mulia) 

Laksanakanlah dengan apa yang telah diperintahkan. Jadi sesungguhnya Tuhan engkau ( Muhammad) yang telah memerintah engkau untuk membaca, maka Tuhanmu sangat mulia

Alladzii allama bil qalam

( Yang mengajar manusia dengan pena) 

Allah mengajarkan manusia menulis demgan pema. Kalimat  علم di baca nasab ( fathah) menjadi maful kedua. 

Berkata Qaatadah bahwa qalam adalah niat dari Allah Ta'ala. Seandainya tidak ada qalam maka agama tidak akan tegak, dan tidak ada kemaslahatan dalam kehidupan. 

Telah meriwayatkan Abdullah bin Umar. Berkata Abdullah saya bertanya kepada Rasulallah apakah saya harus mencatat/ menulis apa yang saya dengar dari engkau mengenai hadits, kemudian Rasulallah berkata iya tulislah karena sesungguhnya Allah Ta'ala mengajarkan dengan Qalam

Minggu, 18 Juli 2021

Salaamun hiya hattaa mathla'il fajr

 

( Sejahteralah malam itu sampai terbit fajar)

Kalimat سلام menjadi خبر مقدم sedangkan kalimat  هي  menjadi  مبتدا مءخر  dengan demikian malam itu selamat dari angin yang membahayakan dan selamat dari berbagai penyakit, juga selamat dari hali lintar juga selamat dari tiap-tiap mara bahaya, sebagaimana telah berkata Abu Muslim dan Ibnu Abbas

Kalimat  حتي  mutaalik kepada kalimat. تنزل  dengan makna sesungguhnya para Malaikat turun dari langit dengan berbondong - nondong dari permulaan malam sampai ternit fajar, dan turunnya berurutan karena para Malaikat memberikan ucapan selamat kepada para ahli puasa,ahli shalat dari umat Nani SAW pada malam Lailatul Qadar

Ada juga yang berpendapat kalimat  حتي. mutaalik kepada kalimat  سلام  sehingga memiliki makna sesungguhnya Lailatul Qadar adalah keselamatan sampai terbit fajar dan para Malaikat memberikan salam kepada orang yang Taat

Ada juga yang berpendapat sesungguhnya Lailatul Qadar dumulai dari awal malam sampai terbit fajar selamat dari perbedaan dan kekurangan. 

Sesungguhnya ibadah lailatul qadar  dari satu bagian sampai bagian yang lain waktunya lebih baik dari ibadan seribu bulan , tidaklah ibadah lailatul qadar sama dengan ibadah pada malam yang lain. 

Disunahkan bagi orang yang melaksanakan ibadah wajib pada lailatur qadar di waktu sepertiga malam,dan bagi yang melaksanakan ibadah sunnah waktunya pertengahan malam, dan yang berdoa waktunya ketika sahur, akan tetapi waktu lailatur qadar semua waktunya sama baiknya. 

Ada juga yang membaca wakaf pada kalimat  سلام  . Adapun firman Allah kalimat  من كل امر  mutaalik kepada kalimat. سلام . Firman Allah kalimat  سلام  jadi خبر بعد خبر  seperti firman Allah kalimat  تنزل .

Firman Allah kalimat  هي  menjadi مبتدا  dan khabarnya adalah kalimat sesudah هي . Sehingga memiliki arti sebagaimana perkataan ibnu Abbas bahwa lailatul qadar itu malam keselamatan dari semua perkara yang terlihat dan selamat dari perkara yang buruk

Kefadilahan lailatul qadar ditetapkan dari awal malam sampai terbitnya fajar. Telah membaca kisaai kalimat  مطلع  dengan dibaca  كسر اللام

Senin, 12 Juli 2021

Tanazzalul malaa'ikatu warruuhu fiihaa biidzni rabbihim min kulli amr

 

( Pada malam itu turun para malaikat dan juga malaikat ruh ( Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan) 

Diceritakan sesungguhnya ketika terjadi malam lailatul qadar, maka turun para malaikat. Para malaikat itu sebelumnya mendiami Sidratul Muntaha dan juga turun malaikat Jibril. 

Beserta malaikat Jibril membawa 4 buah bendera, satu bendera ditancapkan di kuburan Rasulullah, satu bendera ditancap di Baitil Makdis, satu bendera ditancap di Masjidil Haram dan satu bendera lagi ditancap di gunung Tursinina

Malaikat Jibril tidak mau mendoakan suatu rumah, yang di dalamnya terdapat orang mu'min dan mu'minat kecuali malaikat Jibril masuk kerumah orang mu'min dan mu'minat dan ia memberikan salam dan malaikat Jibril berkata 

Wahai orang mu'min dan mu'minat salam / keselamatan telah mengucapkan salam kepadamu kecuali orang mu'min dan mu'minat yang telah meminum khamar, pembegal dan yg memakan daging babi

Firman Allah kalimat باذن ربهم mutaalik / berkaitan dengan kalimat تنزل  atau mutaaliknya  محذوف  sehingga menjadi حال  dari faail kalimat  باذن  dengan arti sesungguhnya mereka ( para malaikat ) tidaklah mereka mentasarufkan sesuatu kecuali dengan perintah Tuhannya

Firman Allah kalimat. من كل امر. Mutaalik / berkaitan dengan kalimat  تنزل  dengan arti para malaikat turun pada malam itu untuk melaksanakan perkara / urusan yang urusan itu sudah Allah tentukan untuk satu tahun kedepan. Maka tiap tiap salah satu diantara malaikat turun untuk perkara yang lainnya. 

Dari Nabi SAW, sesungguhnya Nabi SAW bersabda bahwa sesungguhnya Allah menentukan kepada orang yang ditentukan yaitu pada malam. لياة البراء . Lailatul barooah yaitu نصف شعبان . Maka sesungguhnya malaikat melihat di bumi berbagai macam ketaatan. Dan ketaatan itu tidak bisa dilihat oleh para malaikat dari langit

Minggu, 11 Juli 2021

Wa maa adraaka maa lailatul qadr

 

( Dan tahukah kamu, apakah malam kemuliaan itu?) 

Kalimat ما  yang ada pada kalimat  ما ليلة  adalah  ما غاية فضلها  artinya bahwa lailatul qadar itu malam paling istimewa atau malam yang banyak mengandung kefadilahan. Dan kalimat  ما  yang ada pada kalimat  ما ليلة  adalah  مامنتهي علو قدرها  artinya bahwa lailatul qadar adalah malam yang paling tinggi keagungannya

Kemudian Allah menjelaskan tentang kefadilahan lailatul qadar kepada tiga bagian diantaranya ayat  ليلة القدر خير من الف شهر  

Lailatul qadri khairum min alfi syahr

( Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan) 

Seribu bulan itu sama dengan 33 tahun 4 bulan. Sesungguhnya ibadah pada malam lailatul qadar lebih baik dari ibadah seribu bulan ( 33 tahu 4 bulan). Orang yang beribadah sampai seribu bulan secara terus menerus bukanlah dikatakan ibadah lailatul qadar

Diceritakan dari para Mujtahid bahwa ada seorang laki-laki laki dari kalangan Bani Israel, Ia melakukan shalat pada malam hari sampai subuh dalam kurun waktu seribu bulan, sehingga Nabi SAW dan para kaum Muslimin merasa kagum dengan laki - laki tersebut, untuk itu Allah turunkan surat ini ( AlQadr) kepada Nabi SAW. Yang menyatakan bahwa lailatul qadar itu malam lebih baik dari seribu bulan. 

Dengan demikian laki - laki bani Israil ibadah seribu bulan, sedang umat nabi Muhammad hanya beribadah satu malam yaitu lailatul qadar itu pahalanya lebih baik dari beribadah seribu bulan

Ada yang menyatakan bahwa Raja Sulaiman qiyamul lail itu sampai 500 tahun. Dan Raja Zul Qurnain qiyamul lail  selama 500 tahun ,tetapi bagi umat Nabi SAW, Allah jadikan malam lailatul qadar bagi yang mau menjumpainya lebih baik dibanding qiyamul lail nabu Sulaiman dan Zul Qurnain

Berkata Hasan bin Ali RA, sesungguhnya Rasulullah SAW melihat dalam mimpinya bahwa Bani Umiyah mengidari mimbar Nabi ( tempat shalat) satu persatu, dalam satu riwayat yang lain Bani Umiyah mengelilingi mimbar Nani SAW. Dengan mimpi seperti itu lalu kemudian Nabi SAW merasa iri, maka untuk penggantinya Allah turunkan surat Al Qadr. Lalu Qasim bin Fadhil berkata " cukup bagi kita umat Nabi SAW kepada Bani Umiyah beribadah seribu bulan, akan tetapi Allah seakan akan berfirman " kami akan berikan engkau ( Muhammad)  suatu malam ,dan malam itu adalah malam kebahagiaan diniyah lebih afdhal dari kebahagiaan duniawiyah bani Umiyah. Dalam segi keilmuan sesungghhnya ketaatan dalam seribu bulan itu lebih susah dibanding ketaatan satu malam, 

Akan tetapi satu perbuatan yang terdiri dari berbagai keadaan, baik itu dalam segi kebaikan dan keburukan dengan sebab berbagai macam arah

Ingat shalat berjaah itu lebih afdhal dibanding shalat munfarid dengan pahala 27 derajat walaupun  shalat berjamaahnya kurang sempurna dari segi bentuknya seperti masbuk yang tertinggal satu rakaat

Jadi suatu perbuatan ibadah untuk mencari nilai derajat kefadhilahannya itu tinggi di mata Allah bukan dilihat seberapa lama kita melaksanakannya. Tetapi dilihat darj keunggulan ibadah itu sendiri. Sebagai contoh lailatul qadar walaulun kita kerjakan hanya satu malam tetapi memiliki nilai ibadah yang tinggi dibanding kita ibadah seribu nulan

Jumat, 09 Juli 2021

Inna anzalnaahu fii lailatil qadr

 

( Sesungguhnya kami telah menurunkan ( Al Quran) pada malam qadar) 

Sungguh kami telah menurunkan Al Quran dalam jumlah yang satu atau secara keseluruhan pada malam qadar dari Lauhil Mahfuz atas tulisan malaikat samai dunia sampai  kebaitul izah, kemudian disampaikan secara berangsur - angsur oleh malaikat Jibril

Bahwa malaikat Jibril menurunkan Al Quran secara berangsur-angsur kepada Rasulullah dalam kurun waktu 23 tahun, sesuai dengan kejadian dan kebutuhan kepada Al Quran

Makna Qadar adalah ketentuan. Dinamakan lailatul qadar karena Allah Ta'ala menentukan pada malam itu  yang Allah kehendaki dari semua ketentuan sampai kepada tahun berikutnya atau sstu tahun kedepan ,ketentuan itu diantaranya kematian, ajal,rizki dan yang lainnya. 

Kemudian Allah memberikan salam kepada para malikat pengurus ketentuan. Malaikat itu antara lain Israfil, Mikail, Ijrail dan malaikat Jibril. 

Kemudian para ulama sepakat bahwa lailatul qadar khusus terjadi pada bulan Ramadhan. Akan terjadi para ulama terjadi perbedaan pendapat dalam menentukan tanggal terjadinya lailatul qadar. 

Sebagian ulama berpendapat lailatul qadar terjadi pada tanggal 27 Ramadhan, pendapat ini termasuk pendapat yang lemah/ dhaif

Dibawah ini diantara pendapat yang dhaif 

1. Saidina Umar pernah bertanya masalah kapan lailatul qadar terjadi, kemudian Saidina Umar berkata kepada Ibni Abbas " menyelamlah wahay orang yang menyelam

2. Berkata Zaid bin Stabit saya telah menghadirkan anak - anak Muhajirin dan saya tidak menghadirkan anak anak Anshor, maka berkata Saidina Umar mudah - mudahan engkau ( zaid bin stabit) berkata ini adalah anak anak tetapi disisi anak anak tidak ada kamu. 

3. Perkataan Ibni Abbas bahwa Allah Taala lebih mencintai bilangan ganjil. Dan bilangan ganjil yang Allah paling sukai adalah angka tujuh, sebagaimana Allah menyebutkan langit terdiri dari 7 lapis, bumi 7 lapis, nerka terdiri dari 7 tangga, Tawaf terdiri dari 7 putaran, manusia terdiri dari 7 anggota,sehingga bilangan ganjil diatas dijadikan dalil lailatul qadar terjadi ditanggal yg ganjil. Ini adalah dalil yang dhaif

5. Nukil dari Ibni Abbas dan ia berkata bahwa kalimat lailatul qadar terdiri dari 9 huruf. Dan kalimat lailatur qadar itu disebutkan sampai tiga kali. Sehingga klu di jumlah menjadi 27.

6. Ada riwayat dari  Usman bin Abi Aas. Bahwa Usman bin Abi Aas memiliki pembantu / budak. Kemudian budak itu berkata kepada Usman" wahay Tuanku sesungguhnya laut akan memnerikan rasa sedap kepada airnya satu malam dalam satu bulan, klu memang seperti itu, tolong beri tahu kepadaku kapan terjadinya, lalu Usman menjawab, itu terjadi ketika tanggal 27.

Kamis, 01 Juli 2021

Jazaa uhum inda rabbihim jannaatu adnin tajrii min tahtihal anhaaruu khaalidiina fiihaa abadaa raddhiyallaahu anhum, waradhuu anhu dzaalika liman khasyiya rabbah

 

( Balasan mereka di sisi Tuhan adalah surga adn yang mengalir dibawahnya sungai - sungai, mereka kekal di dalamnya selama - lamanya, Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun ridha kepadaNya, yang demikian itu adalah balasan bagi orang yang takut kepada Tuhannya) 

Surga adn adalah surga tempat para nabi dan orang - orang yang dekat kepada Allah. Di bawah surga terdapa empat sungai yaitu sungai berisi  khamer, air tawar, madu dan air susu

Allah meridhai para ahli surga dan mengagungkan mereka dan memujinya. Dan mereka ridha kepada Allah karena mereka mendapatkan balasan pahala dan Allah memberikan berbagai macam kemuliaan berupa balasan amal, keridhaan itu semua diberikan kepada orang yang takut kepada Allah. 

Orang yang takut kepada Allah adalah orang yang alim

Sungguh orang yang takut kepada Allah menguntungkan kepada seluruh kesempurnaan alamiyah, amaliyah demi kebahagiaan diniyah dan duniawiyah

 واتقوا يوما ترجعون فيه الى الله ثم توفى كل نفس ما كسبت وهم  لا يظلمون Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada w...