( Bermegah - megahan telah melailaikanmu)
Hidup bermegah - megahan, memperbanyak harta juga keturunan dan ketenaran telah melalikan kamu jauh untuk mementingkan urusan akhirat dalam rangka mempeesiapkan menghadapi kiamat dan sebelum mati menjemput
Dalam permasalahan ini telah diriwayatkan, sesungguhnya keturunan Bani Abdil Manaf dan keturunan Bani Saham, kedua golongan ini saling mengecam dirinya yang paling banyak harta, saling mancari ketenaran di masyarakat dan kehormatan ini terjadi setelah Islam berkembang di Jazirah Arab
Berkata kata salah satu dari dua golongan
" kamilah yang palng kaya, kamilah yang paling mulia diantara yang mulia dan paling agung golongannya"
Bani Abdul Manaf mengkalim bahwa golongannya yang paling banyak harta .Berkata pula golongan Bani Saham " golongan kamilah yang memiliki berbagai macam harta ketika masa jahiliyah, angka hata kami lebih banyak dari harta kamu"
Dari cerita di atas maka Allah turunkan surat Atakatsur
Ada juga yang meriwayatkan dari Matdaruf bin Abdilah bin Sahir, Sahir dapat dari Bapaknya, bahwa sesungguhnya Nabi SAW telah membacakan surat Attatsur ketika Nabi berkata kepada Ibnu Adam, ketika Ibmu Adam mengucaokan kalimat hartaku, hartaku, hartaku, sehingga Nabi SAW menasehati Ibnu Adam bahwa itu bukan hartamu kecuali apa yang telah kamu makan dan yang kamu sedekahkan
Pada kalimat الهاكم boleh di baca dengan االهاكم dengan memakai hamzah istifham takriri
Hatta zurtumul maqaabir
( Sampai kamu masuk kedalam kubur)
Sampai datang kepada kamu kematian kamu masih membanggakan hidup bermegah - megahan, jadilah kamu masuk kedalam kubur.
Kubur salah satu tempat proses ke alam hisab/ akhirat
Ketika berada dalam kubur, akan ada perkataan kepada orang yang di alam kubur berupa perkataan " telah memasuki si pulan kedalam kubur "
Mengapa ada ucapan demikian, karena sesungguhnya mau tidak mau seseorang akan beralih dari kuburnya menuju suatu tempat apakah ia masuk surga atau masuk neraka
Kalla saufata lamun
( Sekali - kali tidak ! Kelak kamu akan mengetahui akibat perbuatan kamu itu)
Mana mungkin kamu tidak akan mengalami kematian, disitulah kamu akan mengetahui ketika kamatian menghampiri kamu,
Pada waktu itu akan ada ucapan berupa kalimat " tidak ada kebahagiaan, ketika ditanya tentang pertanyaan sekitar alam kubur
Tsuma kalla saufa ta'lamuun
( Kemudian sekali - kali tidak ! Kelak kamu akan mengetahui)
Tidak mungkin kamu tidak mengalami ketika dicabut nyawa, pada waktu itu ada suara yang memanggil dengan ucapan " si pulan celaka dengan amat cela "
Setelah mendengar ucapan itu si pulan tidak ada rasa gembira selama lamanya, setelah mendengan dia celaka
Pada waktu itu juga kepada orang yang celaka diucapkan kalimat وامتازوا اليوم .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar