( Yang melempari mereka dengan batu dari tanah liat yang dibakar)
Sijiil itu batu yang terbuat dari tanah liat yang diperuntukan mengazab.
Ada yang mengatakan sijiil itu batu dari neraka jahanam karena sijiil adalah nama dari salah satu dari beberapa nama neraka jahanam dengan menggantikan huruf النون dengan huruf الام . Sijiin menjadi sijiil
Faja'alahum k'asfim ma'kuul
( Sehingga mereka dijadikanNya seperti daun - daun yang dimakan ulat)
Mereka (pasukan gajah) seperti pepohonan yang daunnya dimakan ulat.
Telah diceritakan sesungguhnya Abrahah bin Sobah Asyram adalah seorang raja di negara Yaman dari kabilah Ashamah Najasy.
Abrahah telah membuat gereja / kastil yang ia beri nama Al Qolaish dan ia bermaksud menjadikan gereja tersebut sebagai tempat melaksanakan ibadah Haji.
Kemudian ada seorang laki laki dari bani Kananah yang tidak senang dengan gereja tersebutdan mengotori dengan kotoran manusia ketika malam hari.
Mengetahui dengan keadaan seperti itu maka raja Abrahah pun marah. Kemudian raja Abrahah ingin membalas dengan cara menghancurkan Ka'bah
Lalu ia membawa pasukan tentara dan gajah yang diberi nama Mahmud. Gajah itu sangat kuat dan besar. Gajah itu berjumlah 12 dan yang lainnya
Ketika pasukan gajah tiba didekat kota mekkah, kota itu disebut Maghsah berdekatan dengan Arafah. Maka Abdul Muthalib pun menemui raja Abrahah. Lalu Abdul Muthalib menawarkan harta sebanyak 1/3 hartanya agar raja Abrahah membatalkan niatnya menghancurkan ka'bah dan agar raja Abrahah kembali ke negara Yaman. Akan tetapi raja Abrahah menolaknya bahkan raja Abrahah mempersiapkan pasukannya dan gajahnya kearah Tanah Haram. Abdul Muthalib pun tidak memberi keleluasan tetapi pasukan gajah terus mendesaknya. Maka Abdul Muthalib pun berlari pulang kerumanNya lalu ia mengambil semacam sorban dan ia berdoa
" Tidak ada suatu keinginan, sesungguhnya keinginan itu bisa dicegah. Dan tolonglah para ahli patung dan penyembahnya. Maka balikanlah mereka. Patung - patung tidak bisa mengalahkan musuhnya. Jika engkau tinggalkan mereka ( patung) dan juga para penyembahnya. Maka perintahkan mereka ( tentara gajah) untuk pergi".
Kemudian Abdul Muthalib berdoa kembali
"wahau Tuhan, saya tidak bisa berharap kecuali kepada Engkau. Wahai Tuhan, cegahlah para tentara Abrahah dan lindungilah kami. Sesungguhnya musuh ka'bah adalah orang yang melampaui batas hukum. Maka cegahlah mereka untuk memerangi Ka'bah
Ketika Abdul Muthalib sedang berdoa dekat Ka'bah datang burung - burung dari arah negara Yaman
dan Abdul Muthalib berkata
demi Allah sesungguhnya burung ini baru pertama kami lihat/ burung ini sangat asing.mudah mudahan burung ini menjadi penolong dan penyelamat.
Setiap burung membawa satu batu di patuknya dan dua batu di kaki kanan dan kirinya. Batu itu sebesar kacang adas dan sekecil dari kacang hamsah. Setiap batu akan menimpah kepala tentara gajah kemudian batu itu tembus keduburnya. Setiap batu sudah dinamakan kepada orang yang akan dilemparkan. Setelah burung itu melempar kemudian ia kabur setelah pasukan gajah hancur.
Raja Abrahah pun tertimpah oleh batu tersebut. Jerijinya putus beserta angota tubuh yang lainnya. Abrahah pun tidak langsung meninggal sehingga dadanya hancur dan hatinya.
Abu Yaksum sebagai patih Abrahah menyaksikan ketika burung berkumpul dan mengelilingi di atas kepala Abrahah.kemudian datang pula kaum Najasah ketika batu akan di lempar ke kepala Abrahah sehingga kaum Najasah menyaksikannya. Raja Abrahah terjungkal hal keadaan mati
Kisah pasukan Abrahah menyerang Ka'bah bertepatan dengan di lahirkanya Rasulullah SAW
Tidak ada komentar:
Posting Komentar