Jumat, 24 Mei 2024

وقال لهم نبيهم ان اية ملكه ان تأتيكم التابوت فيه سكينة من ربكم وبقية مما ترك ال موسى وال هرون تحملة الملاءكة ان فى ذلك لأية لكم ان كنتم مؤمنين

 وقال لهم نبيهم ان اية ملكه ان تأتيكم التابوت فيه سكينة من ربكم وبقية مما ترك ال موسى وال هرون تحملة الملاءكة ان فى ذلك لأية لكم ان كنتم مؤمنين

Dan nabi mereka mengatakan kepada mereka "sesungguhnya tanda Ia akan menjadi raja ialah kembalinya Thabut/peti kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhan-mu sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun. Thabut itu dibawa oleh Malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagimu jika kamu orang yang beriman. 

Al Baqarah 248.

 Mereka (Bani Israel) berkata, " Bukanlah raja Thalut itu utusan dari Allah bahkan engkau menjadi raja atas rekomendasi kami". 

Lalu nabi mereka berkata " Sesungguhnya diangkatnya Thalut menjadi raja ialah datang /kembalinya Tabut/peti kepadamu, Thalut yang diambil dari kamu, dan Thabut/peti itu adalah peti Taurat, kamu mengenali peti itu".

Ketika itu Allah angkat peti itu setelah wafatnya nabi Musa AS, karena murkanya Allah kepada kamu (Bani Israel) ketika mereka berbuat maksiat dan berbuat kerusakan. 

Ketika kaum Bani Israel meminta kepada nabi mereka ( nabi Samuel) tanda-tanda menunjukan Thalut sebagai raja, maka Samuel berkata kepada kamu " Sesungguhnya tanda-tanda Thalut diangkat menjadi raja adalah kembali kepada kamu Thalut/peti dari langit menuju bumi dan Malaikat menjaga/memeliharanya. Maka kembali Thabut kepada mereka, dan mereka melihat dan menyaksikan Thabut /peti sampai peti itu ke tangan Thalut. 

Peti itu membawa ketenangan dari Tuhan kamu, isi peti itu membawa kegembiraan. Di dalamnya ada kitab Taurat yang diturunkan kepada nabi Musa AS dan nabi Harun dan orang-orang sesudah nabi Musa dan nabi Harun dan para nabi-nabi AS. Tujuan Allah menurunkan peti agar dapat menolong Thalut dan tentaranya agar Allah menghilangkan rasa takut dari musuh. 

Dan Allah datangkan pula sisa-sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun. Sisa-sisa peninggalan keluarga Musa AS dan keluarga Harun AS adalah peluru dari plat timah dan tongkat nabi Musa AS, baju nabi Musa dan sandalnya dan sesuatu dari kitab Taurat, selimut nabi Harun dan udeng-udengnya. 

Dan Makikat membawa peti kepada kamu. Sesungguhnya yang demikian tadi (kembalinya peti kepada kamu (Bani Israel) ) adalah tanda bagi kamu yang menunjukan bahwaraja Thalut diangkat oleh Allah bukan kamu yg merekomendasi, oleh karena itu akuilah Thalut sebagai raja.

Sabtu, 18 Mei 2024

قال لهم نبيهم ان الله قد بعث لكم طالوت ملكا قالوا انى يكون له ملك علينا ونحن احق بالملك منه ولم يستطع سعة من المال قال ان الله اصطفه عليكم وزده بسطة فى العلم والجسم والله يؤتى ملكه من يشاء والله واسع عليكم

 وقال لهم نبيهم ان الله قد بعث لكم طالوت ملكا قالوا انى يكون له ملك علينا ونحن احق بالملك منه ولم يستطع سعة من المال قال ان الله اصطفه عليكم  وزده بسطة فى العلم والجسم والله يؤتى ملكه من يشاء والله واسع عليكم

 Nabi mereka mengatakan kepada mereka "sesungguhnya Allah telah mengangkat Takut menjadi rajamu". Mereka menjawab " Bagaimana Talut memerintah kami padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan dari padanya sedangkan dia pun tidak diberi kekayaan yang banyak". Nabi mereka menjawab, " Sesungguhnya Allah telah memilihnya menjadi rajamu dan menganugrahkannya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa". Allah memberikan pemerintahan kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Dan Allah maha luas pemberian-Nya lagi maha mengetahui. 

Al Baqarah ayat 247.

Nabi mereka (Samuel) berkata kepada mereka, " Sesungguhnya Allah telah mengutus kepada kamu karena kamu, Takut sebagai raja". 

Ketika nabi mereka meminta kepada Allah Ta'ala. Maka Allah menjelaskan kepada mereka seorang raja. Lalu Allah kirim kepada nabi mereka (Samuel) berupa tongkat dan tanduk. Pada tanduk itu terdapat minyak yang suci, dan Allah katakan kepada nabi mereka (Samuel), " Sesungguhnya sahabat engkau (Takut) yang akan menjadi raja. Dia adalah orang yang tinggi setinggi tongkat yang kami berikan kepada engkau dan perlihatkanlah tanduk kepadanya yang ada minyak sucinya. Apabila ada seorang laki-laki masuk maka mendekati engkau, jika tanduk itu menyelebarkan/ambreng-ambrengan wanginya maka dia adalah raja Bani Israel dan rambutnya balurkan minyak suci tersebut dan sematkanlah dia sebagai raja atas Bani Israel dan namanya adalah Talut. 

Suatu saat masuklah kerumah Nabi Samuel seorang laki-laki ketika itu wangi minyak di tanduk menyelebar/mengeluarkan wanginya dan Nabi Samuel pun berdiri lalu Nabi Samuel mengukur laki-laki itu dengan tingkat yg Allah kirimkan kepadanya ternyata panjang tongkat dan tinggi laki-laki itu sama tinggi. 

Lalu Nabi Samuel berkata kepada laki-laki tadi:" Dekatkanlah rambut engkau kepadaku". Lalu laki -laki itu mendekat kan rambutnya dan Nabi Samuel pun melumuri minyak suci kepada rambut laki-laki itu. 

Nabi Samuel pun berkata kembali kepada laki-laki yaitu Takut : " Engkau adalah raja Bani Israel yang mana Allah telah memerintahkan kepadaku bahwa engkau adalah raja atas Bani Israel". Lalu Talut berkata kepada Nabi Samuel :" Apakah engkau tidak tahu bahwa saya ini orang rendah (tidak memiliki harta) dibanding raja-raja Bani Israel ".

Lalu Nabi Samuel menjawab :" Bener akan tetapi Allah telah mendatangkan pangkat Raja siapa saja yang dia kehendaki-Nya sebagaimana firmannya diatas. 

Kemudian kaum Bani Israel berkata :" Bagaimana Talut memerintahkan kami padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan dibanding Talut dan dia tidak memiliki harta kekayaan yang banyak untuk membiayai bala tentara dan rakyat ".

Bahwasanya perkataan Bani Israel tadi bahwa mereka beranggapan bahwa mereka keturunan para Nabi dan keturunan para Raja yaitu dari Nabi Ya'kub diantaranya Nabi Musa AS dan Nabi Harun AS. Sedangkan kaum Bani Israel beranggapan mereka keturunan para Raja karena mereka merasa keturunan Raja Yahudi bin Ya'kub, keturunan raja Yahudi bin Ya'kub antara lain Nabi Daud dan Nabi Sulaiman, sedangkan Talut sama sekali bukan keturunan Nabi Ya'kub bukan pula keturunan Raja Yahudi bin Ya'kub. Akan tetapi sesungguhnya Takut adalah keturunan Bunyamin bin Ya'kub, sehingga ketika nabinya berkata kepada mereka, maka mereka mengingkari Talut sebagai Raja. 

Kaum Bani Israel mengatakan/menganggap bahwa Talut adalah harus didibag/disucikan atau pembawa kesengsaraan atau pengembala atau tukang minumin himarnya. Dengan ucapan seperti itu kepada Talut dan menggunakannya maka Allah mencabut pangkat kerajaan dan pangkat kenabian kepada seluruh keturunan Bani Israel dalam arti Allah tidak lagi mengutus Raja dan nabi dari keturunan Bani Israel. Karena mereka selalu mengagungkan duniawiyah. Perbuatan Mereka memperkosa perempuan di pinggir jalan secara terang-terangan. 

Maka  Allah murka atas mereka dengan mencabut mengutus para nabi dan Raja dari keturunannya. Mereka hanya mendengarkan para penyebar dosa. 

Nabi mereka berkata (Samuel) :" Sesungguhnya Allah memilih Talut sebagai Raja kepada kamu karena Allah telah membekali Talut dengan keluasan ilmu diantaranya ilmu berperang dan ilmu duniawiyah. Sehingga disebut Talut sebagai Nabi yang diberi wahyu kepadanya dan juga diberi tubuh yang gagah dalam segi kekuatan demi menghadapi musuh dan diberi wajah yang tampan, tidak arogan dan sesunggugnya Talut orang yang paling tinggi dari yang lainnya, rambutnya panjang dan bahunya lebar dan Talut juga orang yang paling pintar diantara kaum Bani Isarel pada masanya dan paling tampan dan pintar dalam memimpin umat. 

Allah memberikan pangkat Raja / presiden kepada siapa saja yang Allah kehendaki di alam dunia dan Allah maha luas pemberiannya dan maha mengetahui kepada orang yang patut menjadi Raja /presiden.

Kamis, 09 Mei 2024

الم تر الى الملاء من بنى اسراءيل من بعد موسى اذ قالوا لنبى لهم ابعث لنا ملكا نقاتل فى سبيل الله قال هل عسيتم ان كتب عليكم القتال ان لا تقاتلوا قالوا وما لنا ان لا تقاتلوا فى سبيل الله قد اخرجنا من ديارنا وابناءنا فلما كتب عليهم القتال تولوا الا قليلا منهم والله عليم بالظالمين

 الم تر الى الملاء من بنى اسراءيل من بعد موسى اذ قالوا لنبى لهم ابعث لنا ملكا نقاتل فى سبيل الله قال هل عسيتم ان كتب عليكم القتال ان لا تقاتلوا قالوا وما لنا ان لا تقاتلوا فى سبيل الله قد اخرجنا من ديارنا وابناءنا فلما كتب عليهم القتال تولوا الا قليلا منهم والله عليم بالظالمين

 Apakah kamu tidak memperhatikan kepada pemuka pemuka Bani Israel sesudah nabi Musa yaitu ketika mereka berkata kepada seorang nabi mereka "angkatlah untuk kami seorang raja supaya kami berperang (dibawah kepemimpinannya) di jalan Allah. Nabi mereka menjawab " Mungkin sekali, jika kamu nanti diwajibkan berperang kamu tidak akan berperang di jalan Allah padahal sesungguhnya kami telah diusir dari kampung kami dan dari anak-anak kami. Maka tatkala perang itu diwajibkan kepada mereka pun berpaling kecuali hanya beberapa orang saja diantara mereka. Dan Allah maha mengetahui orang-orang zolim. 

Apakah kamu (Muhammad) tidak mengetahui berita dari kisah para pemuka-pemuka Bani Israel setelah wafatnya nabi Musa, ketika itu mereka berkata kepada nabi mereka yaitu Samuel, pendapat ini dikemukakan oleh Syekh Wahab bin Munabbah. Atau kepada nabi Samun atau nabi Yusa bin Nun, pendapat ini dikemukakan oleh Syekh Qatadah atau nabi Hijkil, pendapat ini dikemukakan oleh Hikayat Karamani. Atau kepada nabi Asymawel bin Halfa, ibunya bernama Hasanah, pendapat ini dikemukakan oleh Syekh Mujahid. 

Adapun sebab permintaan Bani Israel kepada nabi mereka. Karena ketika nabi Musa wafat, karena dosa/kesalahan mereka terhadap nabi Musa terlampau banyak. 

Allah berikan jajahan atas Bani Israel kepada kaum Jalut. Kaum Jalut mendiami daerah Sahal di dekat laut Rum yaitu antara Mesir dan Palestina. Kaum Jalut menguasai atas semua daerah Bani Israel dan juga daerah yang lainnya dan mereka menawan anak keturunan raja-raja Bani Israel mencapai 440 anak. Kaum Jalut memberlakukan membayar pajak/upeti kepada kaum Bani Israel. Dalam keadaan seperti itu akan kaum Bani Israel tidak bisa membenahi keadaan mereka. Mereka mendapat tekanan dari kaum Jalur bahkan keturunan nabinya pun dibantai sehingga tidak ada yang tersisa kecuali para perempuan yang sedang hamil. Perempuan yang hamil mereka tampung di sebuah rumah tempat melahirkan. Ketika bayi yang dilahirkan beranjak remaja maka para ulama dari kalangan Bani Israel mengajar dan mendidik di Baitul Makdis. Setelah anak itu dewasa dan pintar,  ketiaka itu datang malaikat Jibril seraya berkata kepada anak yang sudah dididik :"pulanglah kamu kepada kaum engkau untuk membangun kampungmu untuk menyampaikan risalah Tuhanmu. Sesungguhnya Allah mengutus engkau kepada kaum Bani Israel sebagai nabi". Akan tetapi ketika nabi datang kepada kaum Bani Israel untuk mengajak kepada jalan Allah mereka mendustakan nabinya bahkan mereka berkata :" Terlau dini untuk mengaku sebagai nabi, jika engkau mengaku nabi maka utuslah kepada kami seorang raja, maka kami akan mengikuti perang dengan raja itu atas perintah Allah kepada musuh kami dijalan Allah. Karena Raja itu akan mengajak kami utuk bersatu dan raja mengajak untuk taat kepada Nabi. Karena Raja juga menjadi penggerak kekompakan sedang Nabi berperan sebagai penegak perkara perintah dan sebagai pembawa kabar gembira kepada Raja dengan petunjuk Nabi. 

Nabi mereka pun berkata : " Apakah bisa jadi tidaklah kamu tidak mau memerangi musuh kamu ketika kamu diwajibkan berperang".

Mereka menjawab : " Mengapa kami tidak mau berperang sedangkan keadaan kami yang sesungguhnya bahwa sebagian kami telah diusir dari kampung kami dan juga anak-anak kami".

Mereka yang menjawab atas ucapan Nabi mereka adalah mereka berada di kampung halaman mereka, maka Allah perintahkan kepada Nabi mereka bahwa Allah telah mewajibkan mereka untuk berperang dan Alah telah mengutus seorang raja kepada mereka untuk membantu mereka berperang. 

Tetapi setelah diwajibkan berperang dan diutus seorang raja, mereka mengingkari janji dan berpaling untuk berperang melawan kaum Jalut. Terlebih ketika mereka menyaksikan musuh yang dihadapi terlampau banyak berjumlah 330 orang. 

Dan Allah sangat mengetahui kepada orang yang berbuat zolim yaitu menzolimi diri mereka sendiri yaitu dengan mengingkari janji Tuhan mereka dan mereka tidak mau melaksanakan apa yang pernah diucapkan kepadavTuhannya.

Rabu, 01 Mei 2024

من ذا الذى يقرض الله قرضا حسنا فيضاعفه له اضعافا كثيرة والله يقبض ويبسط واليه ترجعون

 من ذا الذى يقرض الله قرضا حسنا   فيضاعفه له اضعافا كثيرة والله يقبض ويبسط واليه ترجعون

Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik ( menafkahkan hartanya dijalan Allah). Maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rizki) dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan. 

Al Baqarah ayat 245.

Telah membaca Syekh Abu Umar, Syekh Hamzah, dan Syekh Kisa'i kalimat بضاعفه    dengan memakai huruf الالف    dengan baris الرفع  (domah). Dan telah membaca Syekh Ashim kalimat  بضاعفه   dengan memakai huruf الالف dengan baris  نصب (fathah). Dan telah membaca Syekh Katsir kalimat بضاعفه dengan تشديد dan الرفع dengan tidak memakai huruf  الالف maka menjadi يضعفه. Dan telah membaca Syekh Ibnu Amir kalimat يضعفه  dengan menggunakan  تشديد dan dibaca  نصب (fathah). Maknanya barang siapa yang berbuat kepada Allah dengan menginfakan hartanya dalam ketaatan kepada Allah sama adalah infaqnya itu wajib ataupun sunah yang bertujuan seluruh perbuatan itu halal dan tidak bercampur haram dan karena keikhlasan jauh dari mengungkit ungkit dan menyakiti penerima dan diniatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah bukan karena riya dan ingin didengar kepada orang lain, maka Allah akan lipat gandakan ganjarannya baik di dunia dan akhirat dengan lipat ganda yang banyak, tidak ada yang mengetahui lipat ganda itu kecuali Allah. 

Sesungguhnya telah diriwayatkan dari Nabi SAW, bahwa sesungguhnya Nabi bersabda :barang siapa yang bersedekoh maka orang itu telah telah melaknat orang Yahudi. Maka sodakohlah. 

Diriwayatkan ketika ayat di atas diturunkan berkata orang Yahudi:sesungguhnya Allah itu Fakir dan kami adalah kaya berarti Allah meminta /menuntut kami mengutanginya. 

والله يقبض ويبسط

Allah menyempitkan dan meluaskan (rizki). 

 Allah menyempitkan rizki kepada orang yang Allah kehendaki jika orang itu enggan bersodakoh dan berinfaq dan Allah meluaskan  rizki kepada siapa saja yang Allah kehendaki jika orang itu bersodakoh dan berinfaq dan yang banyak. Atau penjelasan ayat diatas, Allah menyempitkan hati hingga orang itu tidak mementingkan ketaatan. Dan Allah melapangkan sebagian ketaatan hingga orang itu mementingkan ketaatan. 

واليه ترجعو

Dah kepadaNya kamu dikembalikan. 

Tidak ada yang bisa mengatur dan menghukumi selain Allah. 

Berkata Ibnu Abbas ayat diatas turun dalam masalah Abi Dahdah, seorang laki-laki dari suku Anshar, dia pertanyakan kepada Rasulullah :

Wahai Rasulallah sesungguhnya saya memiliki dua kebun, jika saya sedekahkan salah satu dari dua kebun itu lalu apakah saya mendapat dua kebun di surga. 

Rasulallah menjawab :  iya

Abu Dahdah berkata : ibuku bersamaku di surga. 

Rasulallah menjawab :iya

Abu Dahdah berkata kembali :  anaku juga bersamaku di suga. 

Rasulallah menjawab :iya

Lalu Abu Dahdah bersedekah dua kebunnya dan sedekahnya itu disebut kebaikan. 

Maka kembali Abu Dahdah ke keluarganya kebetulan keluarganya sedang berada di kebun yang akan di sedekahkan. Abu Dahdah berdiri di pintu gerbang kebun dan Abi Dahdah bercerita pertemuannya dengan Rasulallah kepada keluarganya dan Ibu Dahdah berkata :

Allah telah memberkahi engkau, dengan apa yang telah engkau sedekahkan, maka keluarlah keluarga dari kebun itu dan menyerahkan kebun itu dan serta Rasulallah berkata:

Berapa banyak pohon kurma dari mulai batang, daun dan akarnya di surga untuk Abu Dahdah.


 واتقوا يوما ترجعون فيه الى الله ثم توفى كل نفس ما كسبت وهم  لا يظلمون Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada w...