من ذا الذى يقرض الله قرضا حسنا فيضاعفه له اضعافا كثيرة والله يقبض ويبسط واليه ترجعون
Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik ( menafkahkan hartanya dijalan Allah). Maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rizki) dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.
Al Baqarah ayat 245.
Telah membaca Syekh Abu Umar, Syekh Hamzah, dan Syekh Kisa'i kalimat بضاعفه dengan memakai huruf الالف dengan baris الرفع (domah). Dan telah membaca Syekh Ashim kalimat بضاعفه dengan memakai huruf الالف dengan baris نصب (fathah). Dan telah membaca Syekh Katsir kalimat بضاعفه dengan تشديد dan الرفع dengan tidak memakai huruf الالف maka menjadi يضعفه. Dan telah membaca Syekh Ibnu Amir kalimat يضعفه dengan menggunakan تشديد dan dibaca نصب (fathah). Maknanya barang siapa yang berbuat kepada Allah dengan menginfakan hartanya dalam ketaatan kepada Allah sama adalah infaqnya itu wajib ataupun sunah yang bertujuan seluruh perbuatan itu halal dan tidak bercampur haram dan karena keikhlasan jauh dari mengungkit ungkit dan menyakiti penerima dan diniatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah bukan karena riya dan ingin didengar kepada orang lain, maka Allah akan lipat gandakan ganjarannya baik di dunia dan akhirat dengan lipat ganda yang banyak, tidak ada yang mengetahui lipat ganda itu kecuali Allah.
Sesungguhnya telah diriwayatkan dari Nabi SAW, bahwa sesungguhnya Nabi bersabda :barang siapa yang bersedekoh maka orang itu telah telah melaknat orang Yahudi. Maka sodakohlah.
Diriwayatkan ketika ayat di atas diturunkan berkata orang Yahudi:sesungguhnya Allah itu Fakir dan kami adalah kaya berarti Allah meminta /menuntut kami mengutanginya.
والله يقبض ويبسط
Allah menyempitkan dan meluaskan (rizki).
Allah menyempitkan rizki kepada orang yang Allah kehendaki jika orang itu enggan bersodakoh dan berinfaq dan Allah meluaskan rizki kepada siapa saja yang Allah kehendaki jika orang itu bersodakoh dan berinfaq dan yang banyak. Atau penjelasan ayat diatas, Allah menyempitkan hati hingga orang itu tidak mementingkan ketaatan. Dan Allah melapangkan sebagian ketaatan hingga orang itu mementingkan ketaatan.
واليه ترجعو
Dah kepadaNya kamu dikembalikan.
Tidak ada yang bisa mengatur dan menghukumi selain Allah.
Berkata Ibnu Abbas ayat diatas turun dalam masalah Abi Dahdah, seorang laki-laki dari suku Anshar, dia pertanyakan kepada Rasulullah :
Wahai Rasulallah sesungguhnya saya memiliki dua kebun, jika saya sedekahkan salah satu dari dua kebun itu lalu apakah saya mendapat dua kebun di surga.
Rasulallah menjawab : iya
Abu Dahdah berkata : ibuku bersamaku di surga.
Rasulallah menjawab :iya
Abu Dahdah berkata kembali : anaku juga bersamaku di suga.
Rasulallah menjawab :iya
Lalu Abu Dahdah bersedekah dua kebunnya dan sedekahnya itu disebut kebaikan.
Maka kembali Abu Dahdah ke keluarganya kebetulan keluarganya sedang berada di kebun yang akan di sedekahkan. Abu Dahdah berdiri di pintu gerbang kebun dan Abi Dahdah bercerita pertemuannya dengan Rasulallah kepada keluarganya dan Ibu Dahdah berkata :
Allah telah memberkahi engkau, dengan apa yang telah engkau sedekahkan, maka keluarlah keluarga dari kebun itu dan menyerahkan kebun itu dan serta Rasulallah berkata:
Berapa banyak pohon kurma dari mulai batang, daun dan akarnya di surga untuk Abu Dahdah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar