Berkata Ibnu Abbas : ketika Rasulullah SAW mengingatkan mereka ( orang fasik) bahwa Allah tidak pernah membuat perjanjian kepada mereka untuk beriman kepada Muhammad . Malik bin Soip berkata demi Allah,Allah tidak pernah berjanji kepada kami tetang Muhammad dengan suatu perjanjian, maka Allah turunkan ayat dibawah ini
أوكلما عهدوا عهدا نبذه فرق منهم بل اكثرهم لا يؤمنون
Patutkah ( mereka ingkar kepada ayat-ayat Allah) ? Dan setiap kali mereka mengingkari janji,segolongan mereka melemparkannya bahkan sebagian besar mereka tidak beriman.
Patutkan mereka menginkari ayat-ayat, pada waktu mereka berjanji kepada Allah dalam suatu perjanjian, mereka berkata sebelum Muhammad diutus : kami pasti akan beriman kepada Muhammad dan kami akan keluar dari kemusyrikan. Perkataan ini seakan-akan mereka berjanji kepada Allah bahwa mereka akan menolong Allah dan tidak akan membantu orang Musyrik untuk mencelakai Muhammad.
Akan tetapi mereka malah membantu kaum Qurais dalam mencelakai Muhammad. Dan sebagian besar mereka mengingkari perjanjian bahkan mereka tidak membenarkan Muhammad sebagai utusan selama-lamanya karena mereka hasud kepada Muhammad.
Ada yang berpendapat mereka tidak membenarkan kitab mereka ( Taurat) karena sesungguhnya mereka terhadap kaum mereka juga bertingkan munafik bahkan juga kepada Muhammad. Mereka hanya menzohirkan keimanan sedangkan hati mereka mengingkarinya.
ولما جاءهم رسول من عندلله مصدق لما معهم نبذ فرق من الذين اوتوا الكتاب كتاب الله وراء ظهورهم كأنهم لا يؤمنون
Dan setelah datang kepada mereka seorang rasul dari sisi Allah yang membenarkan apa ( kitab) yang ada pada mereka, sebagian dari orang-orang yang diberikan kitab (Taurat) melemparkan kitan Allah kebelakang (punggungnya) seolah-olah mereka tidak mengetahuinya ( bahwa itu adalah kitab Allah) .
Rasulullah disini adalah Muhammad SAW yang membenarkan apa yang ada pada kitab mereka ( Taurat).
Sebagian besar orang-orang yang diberikan kitab, mereka mengingkari kitab Allah karena ketidak percaannya.
Kalimat الكتاب menjadi maful tsani dari kalimat اوتوا. Dan kalimat كتاب menjadi maful tsani dari kalimat نبذ.
Berkata Saidi: ketika Muhammad datang kepada mereka ( Yahudi). Mereka memperdebatkannya dalam kitab Taurat. Karena antara berita di dalam kitab Taurat dan Al quran akurat bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Maka langsung saja mereka melemparkan Taurat kebelakang mereka karena keakuratan Alquran dengan Taurat dalam memberitakan Muhammad adalah utusan Allah.
Dalam hal ini mereka malah mengambil kitab yang mereka selaksi dan disihirnya. Dengan demikian kitab Taurat tidak lagi akurat dengan Alquran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar