Bangunan di lapisi oleh intan lu'lu dan di taburi minyak misik dan minyak za'far. Bangunan itu sangat indah dan megah karena tidah ada bangunan di dunia yang seindah dan semegah bangun irama dzatil imaad.
Kemudian Abdullah melihat kebagian taman, disetiap taman ditanami pohon buah- buahan, dibawah pohon mengalir sungai yang tempat aliran sungainya dihiasi perak, Abdullah pun berkata dalam hatinya ini adalah taman surga karena semuanya dihiasi dengan intan lu'lu dan ditaburi oleh minyak misik dan minyak za'far
Kemudian Abdullah pulang ke negerinya yaitu Yaman. Setelah samapi di rumah Abdullah menceritakan dan menjelaskan tentang kejadian apa yang ia alami dan lihat
Cerita ini sampai ke Muawiyah yang pada saat itu menjadi raja. Muawiyah pun mengirim utusan untuk mecari berita tentang kerajaan irama dzatil imaad. Utusan itu adalah Ka'ab,
Kemudian Ka'ab pun datang kepada Muawiyah. Berkata Muawiyah wahai Abai Ishak apakah benar di dunia ini ada kota yang di bangunnya terbuat dari emas dan perak, berkata Ka'ab, iya ada kota itu bernama irama dzatil imaad. Kemudian Muawiyah berkata sekarang ceritakan mengenai kota itu. Ka'ab pun bercerita
Pada waktu Syidad bin Aad mau memulai pembangunannya, ia memerintahkan kepada para stap yang berjumlah 100 orang,dan setiap stap memiliki 1000 anak buah. Para stap mewajibkan kepada anak buah untuk mencari lokasi yang telat untuk bangun kota irama dzatil imaad
Anak buah pun menemukan tempat yang cocok untuk dibangun sebuah kota. Di tempat itu terdapat Tegalan, Gunung dan juga terdapat mata Air yang mengalir
Pera setap berkata ini adalah tempat yang cocok yang sesuai dengan permintaan raja kita.
Maka dibangunlah pondasi yang bahannya diambil dari negara Yaman. Mereka mendirikan bangunan selama 300 tahun. Ada yang berpendapat Syidad membangun kota itu selama 800 tahun
Ketika setelah selesai membangun. Raja memerintahkan untuk menjadikan perbatasan kota yang dikelilingi oleh pintu gerbang . Setiap pintu gerbang dipasang 1000 bendera dan di jaga olek 1000 patih. Para stap pun mempersiapkan kora irama dzatil imaad karena raja akan menempati kota itu. Raja beserta keluarga dan yang lainnya bergerak menuju kota irama dzatil imaad dengan menempuh perjalanan satu hari satu malam. Ditengah pejalanan Allah mengutus petir untuk menyambar raja syidad beseta yang lainnya. Sehingga tidak ada satupun yang tersisa. Raja iram dzatil imaad adalah raja yang kafir sehingga Allah ruksak mereka dengan petir
Kemudian Ka'ab menceritakan kepada Muawiyah bahwa ada satu orang laki-laki lyang pernah mendatangi kota irama dzatil imaad dia seorang muslim yang terjadi pada jaman kita,dengan ciri ciri warna kulit merah kekuning - kuningan, alis tebal, berbadan gagah. Kemudian Muawiyah menyebutkan bahwa dia adalah Abdullah bin Kalabah. Kemudian Ka'ab berkata iya dia adalah laki - laki yang berkunjung ke kota irama dzatil imaad