Rabu, 29 Januari 2025

واشهدوا اذا تبايعتم ولا يضار كاتب ولا شهيد وان تفعلوا فانه فسوق بكم واتقوا الله ويعلمكم الله والله بكل شيء عليم

 واشهدوا اذا تبايعتم ولا يضار كاتب ولا شهيد وان تفعلوا فانه فسوق بكم واتقوا الله  ويعلمكم الله  والله بكل شيء عليم

Dan bersaksilah apabila kamu berjual beli dan janganlah penulis/pencatat hutang dan saksi saling menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian) maka sesungguhnya hal itu adalah sesuatu ke fasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah. Dan Allah akan mengajarkanmu dan Allah maha mengetahui segala sesuatu. 

Lanjutan surat Al Baqarah ayat 282.

واشهدوا اذا تبايعتم ولا يضار كاتب ولا شهيد

Dan bersaksilah apabila kamu berjual beli dan janganlah penulis hutang dan saksi saling menyulitkan. 

Dan bersaksilah apabila kamu berjual beli dengan tempo dengan pencatat hutang /yang menghutangi dan saksi tidak boleh saling menyulitkan si penghutang. 

Dan ini ayat manakala pada kalimat 

ولا يضار كاتب ولا شهيد

Menunjukan bina للفاعل، maka kalimat لا menjadi lanahi bagi kalimat  كاتب وشهيد dengan demikian memiliki arti janganlah si pencatat hutang dan saksi menyulitkan kepada si penghutang, pendapat seperti ini kebanyakan para ahli tafsir. 

Dan adapun Syekh Alhasan, Syekh Thawus dan Syekh Qatadah mengenai bacaan kalimat   يضار  mengikuti bacaan Saidina Umar RA yaitu  ولا يضار ر dengan mendzahirkan huruf  الاراء dengan dibaca kasrah pada huruf الاراء yang akhir.

Dan telah memilih Syekh Adjuaj mengenai pendapat bacaan kalimat يضارر kalau huruf الاراء di dzahirkan maka  akan kembali kepada kalimat 

وان تفعلوا  فانه فسوق بكم

Dengan demikian sesungguhnya yang dimaksud fasik disini adalah orang yang merubah catatan hutang sehingga mempersulit si penghutang, dan termasuk orang yang mempersulit disini adalah orang yang menolak menjadi saksi, maka kedua orang tersebut dinamakan fasik. Dan diperkuat dengan firman Allah " Barang siapa yang menolak menjadi saksi dan barang siapa yang memalsukan catatan hutang maka sesungguhnya orang itu selalu berdosa hatinya. Orang yang suka berdosa dan fasik adalah ikrar palsu ".

Manakala kalimat  يضار magni للمفعول maka kalimat  لا menjadi nahi/larangan kepada yang memiliki hutang /yang dihutangi. Orang yang dihutangi dilarang menyulitkan /memalsukan catatan kepada yang menghutangi dan saksi, seakan akan keduanya terbebani yang tidak patut dalam catatan dan kesaksian, dan jangan diberikan si pencatat suatu iming-iming dan jangan si saksi diberi rasa aman yang sekira kira keduanya mencari iming iming dan jangan keduanya dibebani dalam catatan dan kesaksian patamorgana. Pendapat diatas adalah pendapat Syekh Ibnu Mas'ud, Syekh A'tha, Syekh Mujahid, mereka mengikuti bacaan Ibnu Abbas yaitu mendzahirkan huruf   الاراء dan dibaca fathah.

Kalau larangan, berarti jangan berbuat menyulitkan yang diarahkan kepada  pencatat dan saksi. Kalau mereka melanggar larangan maka mereka keduanya digolongkan orang yang fasik karena ayat diatas pembicaraannyadari awal mengarah kepada si pencatat/yang menghutangi dan saksi. Apabila larangan itu ditunjukan kepada si penghutang maka yang berhutang tidak boleh mempersulit saksi dan pencatat hutang. 

وان تفعلوا فانه فسوق بكم واتقوا الله ويعلمكم الله والله بكل شىء عليم

Dan jika kamu lakukan (yang demikian itu) maka sesungguhnya hak yang demikian itu adalah suatu ke fasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah. Allah akan mengajarkanmu dan Allah maha mengetahui segala sesuatu. 

Dan jika kamu mengerjakan  apa yang dilarang kepadamu diantaranya menyulitkan maka sesungguhnya perbuatan itu membuat kamu fasik/maksiat dan keluar dari ketaatan kepada Allah. Dan takutlah kepada Allah dalam segala apa yang Allah peringatkan yaitu menyulitkan orang lain. Atau makna واتقوا الله/takut kepada Allah disemua perintah Allah dan larangan Allah. Dan Allah akan memberikan petunjuk dan mencukupi semua urusan dunia. Sebagaimana Allah mengajarkan kamu petunjuk dalam urusan agama. Dan Allah kepada tiap tiap sesuatu, baik perkara kemaslahatan dunia dan akhirat maha mengetahui tidak ada atas Allah yang tersembunyi.

Sabtu, 25 Januari 2025

ولا تسأموا ان تكتبه صغيرا او كبيرا الى اجله ذلكم اقسط عند الله واقوم للشهادة وادنى ان لا ترتابوا الا ان تكون تجارة حاضرة تديرونها بينكم فليس عليكم جناح ان لا تكتبوها

 ولا تسأموا ان تكتبه صغيرا او كبيرا الى اجله ذلكم اقسط عند الله واقوم للشهادة  وادنى ان لا ترتابوا الا ان تكون تجارة حاضرة تديرونها بينكم فليس عليكم جناح ان لا تكتبوها

Dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu baik yang kecil maupun besar sampai waktu batas pembayarannya,yang demikian itu lebih adil disisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguannya. (Tulislah muamalahmu itu), kecuali jika mualmalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu (jika) kamu tidak menuliskannya. 

Lanjutan surat Al Baqarah ayat 282.

ولا تسأموا ان تكتبوه صغيرا او كبيرا الى اجله

Dan jangan kamu jemu untuk mencatat utang itu baik kecil maupun besar sampai batas waktu pembayarannya. 

Dan janganlah kamu bosan untuk menulis hutang karena banyak urusan hutang piutang dalam keadaan bagaimana pun keadaannya. Baik hutang itu kecil maupun besar. Dan bagaimana pun keadaan en tah catatan itu diringkas atau pun dijabarkan dan juga pun harus dicatat ditetapkan dalam hati nurani yang berhutang sampai batas waktu pelunasan hutang. Caratlah hutang sesuai dengan waktu bembayarannya dan janganlah kamu melalaikan waktu pembayaran yang ada dalam catatan. 

Maka kalimat ولا تسأموا ma'tuf kepada kalimat فأكتبوه.

ذلكم اقسط عند الله  واقوم للشهادة  وادنى ان لا ترتابوا الا ان تكون تجارة  تديرونها بينكم

Yang demikian itu lebih adil disisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah muamalahmu itu) kecuali jika mualmalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan diantara kamu. Maka tidak ada masalah bagimu (jika) kamu tidak menuliskannya. 

Yang demikian itu untuk kamu (mencatat hutang) adalah lebih adil dalam hukum Allah. Dan lebih memperjelas bagi saksi sebagai kesaksiannya ketika saksi keadaan lupa. Dan lebih dekat kepada untuk menghilangkan rasa keraguan dalam masalah ukuran/ketentuan hutang ketika batas waktu pembayaran hutang. Kecuali muamalah itu perdagangan tunai yang kamu jalani diantara kamu tidak perlu dicatat. 

Telah membaca qira'at Syekh Hasim kalimat تجارة dengan harkat  نصب /  fathah sebab menjadi خبر kalimat تكن.  Dan kalau qira'at Syekh Baqun membaca kalimat  تجارة dengan رفع/domah karena menjadi اسم تكن , adapun خبر  nya adalah kalimat  تديرونها. 

Adapun kalimat الا manakala menjadi استثناء متصل dengan demikian kembali kepada kalimat sebelumnya yaitu firman Allah Ta'ala yaitu 

اذ تدينتم بدين الى اجل مسمى فأكتبوه الا ان تكون الأجل قريب

Yang dimaksud dengan kalimat الأجل قريب disini adalah perdagangan tunai/cash.

Ada pula kalimat الا dijadikan استثناء منقطع، dengan demikian taqdirnya adakah 

لكنه اذ كانت تجارتهم ومداينتكم تجارة حالة تتعاطونها يد بيد   

Atau taqdirnya adalah 

adalah

لكن اذ كانت تجارة حاضرة مقبوضة بينكم ولا اجل فيها. 


فليس عليكم جناح ان الا تكتبوها

Tidaklah berdosa atas kamu jika kamu tidak mencatatnya. 

Jika tidak mudharat atas kamu di dalam meninggalkan catatan dalam perkara hutang dibayar tunai, contoh seperti seseorang membeli baju dengan dirham/rupiah pada hari ini, maka tidak apa apa dengan tidak mencatat. Yang demikian ini jauh dari rasa curiga atau kehilafan.

هنالك دعا زكريا ربه قال رب هب لى من لدنك ذرية طيبة إنك سميع الدعاء

 هنالك دعا زكريا ربه قال رب هب لى من لدنك ذرية طيبة إنك سميع الدعاء  فنادته الملائكة وهو قائم يصلى فى المحراب أن الله يبشرك بيحي مصدقا بكلمة...