وللفقراء الذين احصروا فى سبيل الله لا يستطيعون ضربا فى الارض يحسبهم الجاهل اغنياء من التعفف تعرفهم بسماهم لا يسئلون الناس الحافا وما تنفقوا من خير فان الله به عليم
(Berinfaklah) kepada orang-orang yang parkir yang terikat (oleh jihad) dijalan Allah, mereka tidak dapat (berusaha) di muka bumi. Orang menyangka mereka (orang yg terikat jihad) orang kaya, karena mereka memelihara diri dari meminta-minta. Kamu kenal mereka dengan mengenal sifat-sifatnya. Mereka tidak meminta kepada orang lain dengan memaksa. Dan saja yang baik yang kamu nafkahkan (dijalan Allah) maka sesunggunya Allah maha melihat.
Al Baqarah ayat 273
للفقراء الذين احصروا فى سبيل الله لا يستطيعون ضربا فى الارض
( (Berinfaklah) kepada orang -orang parkir yang terikat (oleh jihad) dijalan Allah, mereka tidak dapat (berusaha) di muka bumi.
Demikian infak dihimbau kepada para pakir yang mereka itu telah mengikat, mewakafkan dirinya untuk berjihad, pada masa itu jihad diwajibkan.
Ayat ini diturunkan pada hak orang pakir Muhajirin dari suku Quraisy, mereka berjumlah empat ratus orang. Mereka para ahli Sufi, mereka tidak memiliki tempat tinggal, mereka tidak bermasyarakat dengan asli warga Madinah. Mereka melahirkan tinggal di Masjid mempelajari Alquran dan selalu berpuasa, mereka keluar ketika ada peperangan saja. Mereka tidak biasa melakukan perjalanan di muka bumi. Mereka tidak suka dengan jalan jalan kecuali menyibukan kepada perbuatan kemaslahatan agama dan memerintahkan untuk berjihad. Dengan demikian mereka mencegah orang lain untuk menyibukan usaha dan berdagang, mereka tidak melakukan perjalanan jauh karena pada waktu itu kota Madinah sudah dikepung dengan orang kafir.
يحسبهم الجاهل اغنياء من التعفف تعرفهم بسماهم
Orang yang tidak tahu mengira mereka orang kaya, karena menghindari diri dari meminta-minta.
Mereka tidak tahu permasalahan mereka (terikat berbuat dijalan Allah) bahwa mereka orang kaya. Karena mereka memperlihatkan diri mereka terlihat indah secara Johor, mereka tidak mau meminta-minta. Kamu kenal mereka hanya tanda /sifat-sifat mereka terlihat mulia, hatinya berakhlak, mereka khusu ketika shalat, tiap orang yang melihat mereka kelihatan tawadhu.
Ada yang menceritakan bahwa mereka sering bangun makam untuk melaksanakan shalat Tahajud, dan ketika siang hari mereka mencari kayu bakar untuk dijual hanya karena menjaga martabat dan kehormatan.
ولا يسئلون الناس الحافا
Mereka tidak meminta kepada orang secara paksa /mendesak.
Mereka ( yang terikat berjihad dijalan Allah) tidak mau meminta-minta sama sekali. Mereka tidak mengharapkan belas kasih dan tidak mau menampakan meminta-minta. Dengan bersikap diem, mereka tidak mau menghubungkan dengan memperlihatkan keadaan mereka dan menampakan kehinaan yang seharusnya sudah berhak untuk meminta dan memaksa akan tetapi malah mereka memperlihatkan keindahan dengan menghiasi diri mereka dihadapan manusia dan mempersolek diri mereka dihadapan para makhluk dan mereka jadikan kepikiran mereka dan kebutuhan mereka diperlihatkan hanya kepada Allah. Sebagaimana firman Allah
لا يسئلون الناس الحافا
Ayat ini sebagai peringan kepada sikap manusia yang meminta dengan jalan paksaan.
Dari Ibnu Mas'ud RA sesungguhnya aallah Ta'ala mencintai orang yang menjauhi diri dari segala hal yang tidak baik., dan Allah membenci orang yang suka berbuat buruk di antaranya meminta secara paksa. Jika diberi banyak mereka memujinya jika diberi sedikit mereka mencelanya.
وما تنفقوا من خير فان الله به عليم
Dan harta apa saja yang kamu infakkan (dijalan Allah) maka sesungguhnya Allah maha mengetahui.
Allah membalas kamu atas infak itu dengan sebaik-baik balasan.
Ayat ini berlaku sebagaimana berlakunya ketika seorang raja berkata kepada pelayannya/abidnya yang memang benar-benar mengabdi kepada raja : apa yang bisa mencukupkan engkau wahai abid kalau engkau memang seorang menjadi pelayanku yg baik, beritahu kepadaku sebagai saksi,dengan cara ketaatan engkau dan sebaik baik melayani. Maka sesungguhnya ini sebuah kejadian yg sangat agung
Lalu abid menjawab aku mendapatkan upah dan bersilaturahmiku kepada engkau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar