Senin, 28 Oktober 2024

لذين يأكلون الربا لا يقومون الا كما يقوم الذى يتخبطه الشيطان من المس ذلك بانهم قالوا انما البيع مثل الربا واحل الله البيع وحرم الربا فمن جاءه موعظة من ربه فأنتهى فله ما سلف وامره الى الله ومن عاد فاولئك أصحاب النار هم فيها خالدون

 الذين يأكلون الربا لا يقومون الا كما يقوم الذى يتخبطه الشيطان من المس ذلك بانهم قالوا انما البيع مثل الربا واحل الله البيع وحرم الربا فمن جاءه موعظة من ربه فأنتهى فله ما سلف وامره الى الله ومن عاد فاولئك أصحاب النار هم فيها خالدون

Orang-orang yang makan (mengambil) riba, tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kerasukan setan (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat) : sesungguhnya jual beli itu sana dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu dia berhenti (dari mengambil riba) maka baginya apa yang diambil dulu (sebelum datang larangan) dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. 

Al Baqarah ayat 275

الذين يأكلون الربا لا يقومون الا كما يقوم الذى يتخبطه الشيطان من المس

Orang-orang yang memakan (mengambil) riba, karena beranggapan menghalalkan berbagai cara, mereka tidak dapat berdiri bangkit dari kubur mereka ketika nanti terjadi hari bebangkitan kecuali bisa berdiri seperti berdirinya orang yang kerasukan setan karena tertekan gila semasa di dunia. Artinya jika seseorang memakan dari penghasilan riba maka akan dibangkitkan dari kuburnya pada hari kiamat hal keadaan gila. 

Dengan demikian ada tanda tanda yang dikhususkan bagi orang yg memakan riba.  Para ahli Maukuf mengenali para pemakan riba selaku di dunia bahwa sesungguhnya mereka berdiri keadaan gila pada hari kiamat seprti orang kerasukan setan karena tekanan gila ketika di dunia. 

وذلك لأنهم قالوا  انما البيع مثل الربا

 Dengan demikian (juga) salah satu tanda orang yang memakan riba nanti di akhirat menjadi gila, karena mereka berkata (berpendapat) sesungguhnya keuntungan dalam jual beli sama seperti keuntungan riba. 

 Dengan demikian mereka di azab di akhirat disebabkan karena sesungguhnya mereka sudah terorganisir/membentuk sistem riba dan jual beli untuk menempuh satu tujuan menggapai keuntungan dengan menghalalkan berbagai macam cara

Mereka berpendapat boleh menjual satu dirham harus dibayar dengan dua dirham, dengan demikian jual beli sama dengan membolehkan menjual harga satu dirham dibayar dengan dua dirham, bahkan mereka menjadikan jual beli tersebut adalah dasar dalam kehalalan. Mereka membandingkan antara jual beli dengan riba, padahal sudah jelas perbedaan antara jual beli dan riba. 

واحل الله البيع وحرم الربا

Allah menghalalkan untukmu keuntungan dalam berdagang dengan jual beli saling ridha. Dan Allah Mengharamkan riba yang adalah riba itu mengambil tambahan dalam bentuk harta dengan arah tujuan terlambat waktu tempo yang telah ditentukan dalam pembayaran. 

. فمن جاءه موعظة من ربه فانتهى فله ما سلف وامره الى الله

 Maka barang siapa telah datang kepadanya benar benar larangan dan mereka ada kekhawatiran masalah riba kepada Tuhannya kemudian orang itu berhenti  mengambil riba,, maka baginya apa yang telah diambilnya dulu.

Berkata Syekh Suda bahwa bagi orang itu, apa yang telah dia makan dari hasil riba tidak ada kewajiban mengembalikan apa yang telah diambil terdahulu. Dan adapun seseorang yang tidak memakan riba setelah berhenti dari riba, maka tidak boleh baginya mengambil riba lagi. Boleh dia mengambil modalnya saja. Dan balasan orang yang telah mengambil riba urusannya dikembalikan kepada Allah jika dia mau menerima nasehat dan niat yang benar. 

ومن عاد فأولئك اصحاب النار هم فيها خالدون

 Dan barang siapa yang kembali menghalalkan riba setelah diharamkan maka mereka itu adalah para penghuni neraka dan menjadi penghuni neraka selama lamanya

Kamis, 17 Oktober 2024

والذين ينفقون اموالهم باليل والنهار سرا وعقلانية فلهم اجرهم عند ربهم ولا خوف عليهم ولا هم يحزنون

 والذين ينفقون اموالهم باليل والنهار سرا وعقلانية فلهم اجرهم عند ربهم  ولا خوف عليهم ولا هم يحزنون

Dan orang orang yang menginfakan hartanya pada malam dan siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala disisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. 

Al Baqarah ayat 274.

Dan orang-orang yang menginfakkan harta mereka tujuan untuk mensedekahkan hartanya pada malam hari dan siang hari secara sembunyi-sembunyi dan secara terang-terangan. Maka bagi mereka mendapat pahala disisi Tuhan mereka di surga. Tidak ada kekhawatiran atas mereka terus menerus dan tidak pula bersedih hati ketika yang orang lain bersedih hati. 

Ada yang berpendapat ketika firman Allah diturunkan yang berbunyi للفقراء الذين احصروا فى سبيل الله

Maka Abdul Rahman bin Auf mengirim kepada Ashabul Sufiyah dengan beberapa Dinar. 

Sayidina Ali RA pun mengirim beberapa sok gandum ketika malam hari, maka turun ayat

والذين ينفقون اموالهم باليل.... 

Berkata Ibnu Abbas sesungguhnya Ali RA hanya memiliki empat dirham, lalu satu dirham disedekahkan pada malam hari, satu dirham disedekahkan pada siang hari, satu dirham disedekahkan secara sembunyi dan satu dirham disedekahkan secara terang-terangan. 

Lalu Nabi SAW berkata : tidak ada sisa yang ada pada engkau atas ini diirham. 

Lalu Saidina Ali menjawab : saya hanya berharap apa yang Tuhanku janjikan kepadaku. 

Nabi SAW berkata lagi : mudah mudahan bagi engkau seperti yang engkau harapkan. 

Maka turunlah ayat di atas.

Ada juga yang berpendapat bahwa ayat di atas turun pada kejadian Saidina Abu Bakar Sidik bersedekah empat puluh ribu dinar. Sepuluh dinar disedekahkan pada malam hari. Sepuluh dinar disedekahkan pada siang hari. Sepuluh dinar disedekahkan pada secara sembunyi-sembunyi. Sepuluh dinar lagi disedejahkan secara terang-terangan. 

Ibnu Munzir berpendapat dari Ibnu Musabab bahwa sesungguhnya ayat di atas diturunkan atas kejadian Abdulrahman bin Auf, Usman bin Affan. 

Berkata Syekh Azra'i bahwa ayat di atas dikaitkan dengan infak kuda untuk berjuhad.


Minggu, 13 Oktober 2024

وللفقراء الذين احصروا فى سبيل الله لا يستطيعون ضربا فى الارض يحسبهم الجاهل اغنياء من التعفف تعرفهم بسماهم لا يسئلون الناس الحافا وما تنفقوا من خير فان الله به عليم

 وللفقراء الذين احصروا فى سبيل الله لا يستطيعون ضربا فى الارض يحسبهم الجاهل اغنياء من التعفف تعرفهم بسماهم لا يسئلون الناس الحافا وما تنفقوا من خير فان الله به عليم

(Berinfaklah) kepada orang-orang yang parkir yang terikat (oleh jihad) dijalan Allah, mereka tidak dapat (berusaha) di muka bumi. Orang  menyangka mereka (orang yg terikat jihad) orang kaya, karena mereka memelihara diri dari meminta-minta. Kamu kenal mereka dengan mengenal sifat-sifatnya. Mereka tidak meminta kepada orang lain dengan memaksa. Dan saja yang baik yang kamu nafkahkan  (dijalan Allah) maka sesunggunya Allah maha melihat.

Al Baqarah ayat 273

  للفقراء الذين احصروا فى سبيل الله لا يستطيعون ضربا فى الارض

( (Berinfaklah) kepada orang -orang parkir yang terikat (oleh jihad) dijalan Allah, mereka tidak dapat (berusaha) di muka bumi. 

Demikian infak dihimbau kepada para pakir yang mereka itu telah mengikat, mewakafkan dirinya untuk berjihad, pada masa itu jihad diwajibkan. 

Ayat ini diturunkan pada hak orang pakir Muhajirin dari suku Quraisy, mereka berjumlah empat ratus orang. Mereka para ahli Sufi, mereka tidak memiliki tempat tinggal, mereka tidak bermasyarakat dengan asli warga Madinah. Mereka melahirkan tinggal di Masjid mempelajari Alquran dan selalu berpuasa, mereka keluar ketika ada peperangan saja. Mereka tidak biasa melakukan perjalanan di muka bumi. Mereka tidak suka dengan jalan jalan kecuali menyibukan kepada perbuatan kemaslahatan agama dan memerintahkan untuk berjihad. Dengan demikian mereka mencegah orang lain untuk menyibukan  usaha dan berdagang, mereka tidak melakukan perjalanan jauh karena pada waktu itu kota Madinah sudah dikepung dengan orang kafir. 

يحسبهم الجاهل اغنياء من التعفف تعرفهم بسماهم

Orang yang tidak tahu mengira mereka orang kaya, karena menghindari diri dari meminta-minta. 

Mereka tidak tahu permasalahan mereka (terikat berbuat dijalan Allah) bahwa mereka orang kaya. Karena mereka memperlihatkan diri mereka terlihat indah secara Johor, mereka tidak mau meminta-minta. Kamu kenal mereka hanya tanda /sifat-sifat mereka terlihat mulia, hatinya berakhlak, mereka khusu ketika shalat, tiap orang yang melihat mereka kelihatan tawadhu. 

Ada yang menceritakan bahwa mereka sering bangun makam untuk melaksanakan shalat Tahajud, dan ketika siang hari mereka mencari kayu bakar untuk dijual hanya karena menjaga martabat dan kehormatan. 

ولا يسئلون الناس الحافا 

Mereka tidak meminta kepada orang secara paksa /mendesak.

Mereka ( yang terikat berjihad dijalan Allah) tidak mau meminta-minta sama sekali. Mereka tidak mengharapkan belas kasih dan tidak mau menampakan meminta-minta. Dengan bersikap diem, mereka tidak mau menghubungkan dengan memperlihatkan keadaan mereka dan menampakan kehinaan yang seharusnya sudah berhak untuk meminta dan memaksa akan tetapi malah mereka memperlihatkan keindahan dengan menghiasi diri mereka dihadapan manusia dan mempersolek diri mereka dihadapan para makhluk dan mereka jadikan kepikiran mereka dan kebutuhan mereka diperlihatkan hanya kepada Allah. Sebagaimana firman Allah 

لا يسئلون الناس الحافا

Ayat ini sebagai peringan kepada sikap manusia yang meminta dengan jalan paksaan. 

Dari Ibnu Mas'ud RA sesungguhnya aallah Ta'ala mencintai orang yang menjauhi diri dari segala hal yang tidak baik., dan Allah membenci orang yang suka berbuat buruk di antaranya meminta secara paksa. Jika diberi banyak mereka memujinya jika diberi sedikit mereka mencelanya. 

وما تنفقوا من خير فان الله به عليم

Dan harta apa saja yang kamu infakkan (dijalan Allah) maka sesungguhnya Allah maha mengetahui. 

Allah membalas kamu atas infak itu dengan sebaik-baik balasan.

Ayat ini berlaku sebagaimana berlakunya ketika seorang raja berkata kepada pelayannya/abidnya yang memang benar-benar mengabdi kepada raja : apa yang bisa mencukupkan engkau wahai abid kalau engkau memang seorang menjadi pelayanku yg baik, beritahu kepadaku sebagai saksi,dengan cara ketaatan engkau dan sebaik baik  melayani. Maka sesungguhnya ini sebuah kejadian yg sangat agung

Lalu abid menjawab  aku mendapatkan upah dan bersilaturahmiku kepada engkau.

Rabu, 02 Oktober 2024

ليس عليك هداهم ولكن الله يهدى من يشاء وماتنفقوا من خير فلأنفسكم وما تنفقون الا ابتغاء وجه الله وما تنفقوا من خير يوف اليكم وانتم لا تظلمون

 ليس عليك هداهم ولكن الله يهدى من يشاء وماتنفقوا من خير فلأنفسكم وما تنفقون الا ابتغاء وجه الله وما تنفقوا من خير يوف اليكم وانتم لا تظلمون

Bukankah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah lah yang memberikan petunjuk (memberi taufik) kepada siapa yang Dia kehendakinya. Dan apa saja harta yang baik yang kamu infakkan (dijalan Allah) maka pahalanya untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari rido Allah. Dan apa saja harta yang kamu infakkan niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup. Sedang kamu sedikit pun tidak akan di aniaya. 

Al Baqarah ayat 272.

ليس عليك هداهم

Tidak ada kewajiban atas engkau (Muhammad) memberikan petunjuk kepada orang yang ada disekelilingnya, sampai-sampai engkau mencegah mereka yang mau bersedekah hanya karena mereka (penerima sedekah) karena belum beragama Islam. Maka engkau pun bersedekah kepada mereka hanya karena Allah bukan karena agar mereka masuk agama Islam. Maka janganlah apa yang engkau infakkan itu mengharapkan agar mereka masuk agama Islam

ولكن الله يهدى من يشاء

Akan tetapi kami yang akan memberikan hidayah kepada mereka sampai masuk islam. 

Diriwayatkan 

Sesungguhnya Nafilah Umi Asma binti Abu Bakar dan Nenek Nafilah, keduanya (Nafilah dan Neneknya) orang musyrik. Keduanya datang kepada Umi Asma (istri Abu Bakar). Keduanya meminta kepada Umi Asma akan sesuatu. 

Lalu Umi Asma berkata :

"Saya tidak akan memberi kepada kamu berdua melainkan kalau saya sudah perintah dari Rasullah SAW tentang bersedekah kepada orang kafir" 

Umi Asma berkata

Apakah boleh kami bersedekah ya Rasulallah untuk sedekah kepada saudara kami yang bukan ahli agama dengan kami ".

Maka Allah turunkan ayat di atas dan memerintahkan dengan ayat tadi kepada  Rasulallah untuk bersedekah kepada Nafilah  dan neneknya yang kafir.

وما تنفقون الا ابتغاء وجه الله

Janganlah sedekah kamu yang kamu berikan kepada orang terdekat kamu yang musyrik melainkan tujuannya karena Allah. Allah mengetahui apa yang ada dalam benak hatimu. Maka berinfaklah kepada mereka karena mencari rido Allah, karena silaturahim, dan bebaskan diri dari rintangan bersedekah. Tidaklah kamu bisa memberi hidayah kepada mereka sehingga kamu mencegah infak kepada mereka kecuali setelah mereka masuk islam. 

وما تنفقوا من خير يوف اليكم وانتم لا تظلمون

Dan apa saja harta yang kamu infakkan dari kebaikan maka akan melekat pahala kepada kamu di akhirat dan kamu tidak dikurangkan dari pahala yang kamu lakukan. Sedikit pun tidak dikurangi.


 واتقوا يوما ترجعون فيه الى الله ثم توفى كل نفس ما كسبت وهم  لا يظلمون Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada w...