Sabtu, 31 Desember 2022

ما يود الذين كفروا من أهل الكتاب و لا المشركين أن ينزل عليكم من خير والله يختص برحمته من يشاء والله ذو الفضل العظيم

 ما يود الذين كفروا من أهل الكتاب و لا المشركين أن ينزل عليكم من خير والله يختص برحمته من يشاء والله ذو الفضل العظيم

Orang-orang kafir dari ahli kitab dan orang-orang musyrik tidak menginginkan diturunkannya sesuatu kebaikan kepadamu dari Tuhanmu. Dan Allah menentukan siapa yang dikehendakiNya (untuk diberi) rahmatnya ( kebaikan) dan Allah mempunyai karunia yang besar.

Ahli kitab disini adalah kaum Yahudi yg Allah telah berikan kitab. Sedang Musyrikin kaum Arab / kafir Qurais yang tidak diberi kitab. 

Bahwa orang Yahudi seperti Ka'ab bin Asyraf dan sahabatnya tidak akan senang ,begitu juga kaum Musyrikin seperti  Abu Jahal dan sahabatnya apabila diturunkan Wahyu kepada kamu ( Muhammad) karena mereka hasud kepada kamu dengan adanya Wahyu.

Demikian Allah menurunkan Wahyu kepada siapa saja yang Dia kehendaki dan yang Allah kehendaki adalah Nabi Muhammad SAW, dan Allah juga mempunyai karunia yang besar. Karunia yang besar itu adalah Wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dengan tidak ada alasan.

Ketika orang kafir berkata :" sesungguhnya Muhammad memerintah sahabatnya dengan suatu perkara,lalu Muhammad melarang sahabatnya,kemudian Muhammad memerintahkan kembali dengan memerintahkan yang perkara yang lain berarti tidaklah Muhammad berkata kecuali dengan kemauannya sendiri bukan Wahyu.

Maka dengan adanya pendapat orang kafir seperti itu lalu Allah turunkan Wahyu dibawah ini

ماننسخ من آية أو ننسها نأت بخير منها أو مثلها

Ayat mana saja yang kami nasakhkan(ganti) atau kami jadikan( manusia) lupa kepadanya,kami datangkan yang lebih baik dari padanya atau yang sebanding dengannya.

Telah membaca Ibnu Amir kalimat ننسخ dengan  harkat domah hurup النون yang awal  dan harkat kasrah huruf السين.

Telah membaca Ibnu Katsir dan Ibnu Umar kalimat ننسخ dengan ننسأ dengan harkat Fatihah huruf النون yang awal dan harkat Fatihah huruf السين dan huruf همزة di sukunkan.

Jadi firman Allah diatas mengandung : tidaklah kami mengganti suatu ayat manakala yang kami ganti dari segi hukumnya saja,atau kami ganti dari bacaannya saja. Atau kami ganti dari segi bacaan dan hukumnya secara berbarengan. Atau kami kami tinggalkan ayat itu. Sebagaimana tidaklah kami ganti itu ayat maka kami datangkan kepada ayat yang lebih bermanfaat dari yang digantikan dan lebih enteng dari segi pengamalannya. Atau kami datangkan ayat yang sama dari segi pengamalan dan manfaatnya. Atau bisa dikatakan tidak kami akhirkan itu ayat dari segi pengamalannya. Atau kami akhirkan itu ayat dari segi penggantiannya. Maka tidak kami angkat itu ayat dari segi bacaannya dan tidak kami hilangkan dari segi hukumnya. Maka kami datangkan sesuatu yang lebih bermanfaat untuk hamba dari segi kemudahan pengamalannya.

Seperti Allah mewajibkan kepada satu orang harus bersabar menghadapi sepuluh musuh diganti dengan dua orang harus bersabar menghadapi sepuluh musuh.

Atau Allah Menganti/ menghapus hukum masalah banyaknya ganjaran,contoh Allah menghapus memilih antara puasa dengan bayar pidiah. Lalu Allah ganti bahwa puasa lebih besar ganjarannya dari pada pidiah. Sebelumnya ganjarannya sama.

Atau Allah datangkan ayat yang sama/ sebanding dalam segi mentaqlif/ mensyaratkan dan segi pahala . Contoh Allah menghapus/ menggantikan masalah menghadap kiblat ke Baitul Maqdis/ Masjid Aqhsa,lalu Allah rubah/ ganti dengan menghadap Ka'bah/ Masjid Haram. Padahal keduanya dari segi paha atau ganjaran adalah sama

Selasa, 27 Desember 2022

يا ايها الذين امنوا لا تقولواراعنا وقالوا انظرنا واستمعوا وللكافرين عذاب اليم

 يا ايها الذين امنوا لا تقولواراعنا  وقالوا انظرنا واستمعوا وللكافرين عذاب اليم

Wahai orang-orang yang beriman " janganlah kamu katakan (kepada nabi Muhammad) perkataan Ra'ina tetapi katakanlah "unzurna" dan dengarkanlah. Dan bagi orang-orang kafir siksaan yang amat pedih.

Wahai orang-orang beriman jangan kamu katakan kepada nabi Muhammad perkataan راعنا.

Jadi pada waktu itu orang muslim berkata kepada Muhammad SAW ketika nabi sedang membacakan kepada orang muslim suatu ilmu pengetahuan dengan perkataan راعنا (pelan-pelan) wahai Rasulullah sampai kami kami mahami pembicaan engkau.

Sedangkan kalau Yahudi bahwa perkataan راعنا itu perkataan membentak ketika mereka mencaci maki diantara mereka.

Ketika orang Yahudi mendengar orang mukmin berkata راعنا kepada nabi Muhammad,maka mereka mengikuti berkata berkata kepada nabi Muhammad راعنا. Mereka berkata seperti itu kepada nabi Muhammad dengan tujuan mencaci maki dan mereka tertawa diantara mereka sambil meledek nabi.

Dalam keadaan seperti itu Said bin Mu'adz mengetahui mereka meledek nabi. Lalu Said bin Mu'adz berkata kepada Yahudi " wahai musuh Allah pantas atas kamu laknat Allah, demi Allah diriku berada digenggamanya,kalau suatu saat saya mendengar lagi ucapan itu diantara kamu ,saya akan penggal leher kamu", lalu Yahudi berkata "kami tidak akan lagi berbicara seperti itu.

Dengan kejadian diatas maka kaum mukmin dilarang berkata kepada nabi Muhammad perkataan راعنا. Dan kaum Mukmin diperintahkan untuk berucap kepada nabi dengan berkata yang lain. Agar Yahudi tidak lagi berkata kepada nabi dengan perkataanراعنا ( perkataan mencaci maki)

Maka kaum Mukmin disarankan berkata kepada nabi dengan perkataan انظرنا (perhatikanlah kami/lihatlah kami). Maksudnya sesungguhnya seorang guru/ pengajar ketika dia melihat atau memperhatikan muridnya ,maka murid akan mendengarkan pembicaraan sang gurunya untuk mendapatkan kepahaman akan lebih kuat.

Adapun kalimat اسمعوا ditafsirkan bahwa murid mendengarkan dengan pendengaran yang konsen apa yang disampaikan dan di ucapkan sang guru/nabi Muhammad dengan telinga yang terjaga dengan pikiran yang cemerlang sehingga sang guru/nabi Muhammad tidak mengulang ulang pembicaraan.

وللكافرين عذاب عليم

Dan bagi orang kafir azab yang pedih.

Dan bagi orang Yahudi yang mencaci maki nabi akan mendapatkan azab yang pedih

Rabu, 21 Desember 2022

ويعلمون منهما ما يفرقون به بين المرء وزوجه وما هم بضارين به من أحد إلا بإذن الله

 ويعلمون منهما ما يفرقون به بين المرء وزوجه وما هم بضارين به من أحد إلا بإذن الله

Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu, apa yang dengan sihir itu mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan istrinya,dan mereka (ahli sihir) tidak memberi mudorot dengan sihirnya kepada seorang pun kecuali dengan izin Allah.

Mereka mempelajari sihir dari dua malaikat atau mereka mempelajarinya dengan sendiri. Dan mempelajari yang diturunkan kepada dua malaikat atau dua malaikat mengajari karena menguji sejauh mana keimanan mereka atau menjadi kufur dengan sihir tersebut .

Mereka ( ahli sihir ) dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan istrinya dengan berkayaki an bahwa sihir itu bisa membekas dengan perceraian. Maka jadilah ahli sihir itu kufur.dan suami pun methalaq istri terjadilah perceraian diantara keduanya. Dengan tipu daya sihir keduanya saling membenci.

Tidaklah para ahli sihir dan setan dengan perbuatan sihirnya memudoratkan seseorang kecuali dengan izin Allah.

ويتعلمون ما يضرهم ولا ينفعهم

Mereka (ahli sihir) mempelajari sesuatu yang memberikan mudarat dan juga tidak memberikan manfaat.

Jadi setan mempelajari sihir yang bisa memudoratkan mereka di akhirat dan sihir tidak bermanfaat di dunia dan akhirat.

ولقد علموا لمن اشتراه ماله فئ الآخرة من خلاق ولبءس ما سروبه أنفسهم ولو كانوا يعلمون

Sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barang siapa yang menukarnya (kita Allah)dengan sihir itu,tidaklah baginya keuntungan di akhirat,dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir kalau mereka mengetahui.

Mereka ( Yahudi) mengetahui bahwa barang siapa menukar/ menggantikan apa-apa yang dibacakan setan dengan yang dia miliki yaitu akhirat/ surga ditukar dengan neraka dengan ikhlas.

Jadi orang-orang Yahudi membuang kita Allah dengan menempatkan dibelakang mereka/tidak dihiraukan. Dan mereka lebih mengutamakan apa yang dibacakan setan. Maka sikap seperti itu seakan mereka membeli sihir ditukar dengan kitab Allah.

Maka itulah sejelek-jeleknya penukaran. Bagi mereka masalah akhirat ditukar dengan kekufuran. Atau mereka mengetahui bahwa mempelajari sihir itu adalah sebuah keburukan itu sudah pasti.

Jumat, 09 Desember 2022

وما أنزل علئ الملكين ببابل هاروت وماروت وما يعلمان من أحد ختئ يقولا إنما نحن فتنة

 وما أنزل علئ الملكين ببابل هاروت وماروت وما يعلمان من أحد ختئ يقولا إنما نحن فتنة

Mereka ( setelan) mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut. Sedangkan keduanya tidak mengajarkan kepada seorang pun, sebelumnya kedua malaikat berkata "sesungguhnya kamu hanya menguji bagimu.

Kalimat ما ma'tuf kepada kalimat سحر،dengan pengertian "setan mengajarkan kepada manusia apa yang di ilhamkan kepada dua malaikat (Harut,Marut) yaitu sihir.

Ada juga yang berpendapat kalimat ما  ma'tuf kepada kalimat ما تتلوا. 

Dan telah melakukan penyelidikan Abu Muslim bahwa sesungguhnya kalimat ما itu menempati pada tempat kasrah karena ma'tuf kepada kalimat علئ الملك سليمان dengan pengertian bahwa kedua malaikat Harut dan Marut telah diturunkan kepadanya untuk mengajarkan sihir sebagai ujian/ cobaan dari Allah terhadap manusia,apakah manusia mau mempelajarinya apakah tidak mempelajarinya. Sebagaimana Allah menguji kepada kaum nabi Luth untuk meminu air dari sungai atau tidak .

Ada juga yang berpendapat bahwa dua malaikat ( Harut marut) diturunkan untuk mengajarkan sihir agar manusia dapat membedakan antara mu'zijat dengan sihir, karena pada waktu itu manusia banyak yang tertipu dengan sihir.sekaligus untuk menghambat akses masuknya sihir,dan juga banyak manusia yang mengaku sebagai nabi dengan memiliki sihir. Maka Allah dua malaikat ini agar mengajarkan kepada manusia tentang bab sihir. Sehingga memungkinkan manusia bisa diingatkan mengenai nabi palsu,sekalian menjelaskan tentang nabi palsu.

ببابل هاروت و مارون

Di negeri Babil yaitu Harut dan Marut

Babil adalah sebuah negeri di Irak.

Kalimat هاروت و ماروتadalah ma'tuf kepada kalimat الملكين karena keduanya malaikat yang turun dari langit sebagaimana telah menceritakan Ibnu Jarir dari Ibnu Abbas.

Ada juga yang berpendapat bahwa kalimat ما أنزل adalah ما نفي dan ma'tuf kepada kalimat ما كؤر سلىمان jadi dengan demikian seakan-akan Allah berfirman لم يكؤر سليمان لم ينزل علي الملكين dengan pengertian seorang penyihir tidak bisa menyandarkan sihir kepada Sulaiman,dan juga tidak bisa menyangka bahwa dua malaikat tidak diturunkan sihir kepadanya. Dan tidak bisa mendustakan Allah.

Ada juga yang berpendapat dua malaikat itu adalah Jibril dan Mikail sebagaimana cerita dikemukakan oleh Buqhari  dalam sejarahnya dan Ibnu Munjir dai Ibnu Abbas dan Ibnu Ali Khairan dari Athiyah.

Pada kesempatan lain kalimat هاروت و ماروت boleh dibaca Rafa karena menjadi badal dari kalimat الشياطين. Badalnya adalalah badal min ba'dh. Pendapat ini adalah syekh Zuhri .pendapat ini dikemukakan oleh Hasan dan Dhahaq. Dengan pengertian bahwa dua setan yang mengajarkan sihir di negeri Babil.

Telah membaca Hasan kalimat ملكين dengan kasrah huruf للام dengan pengertian keduanya adalah Daud dan Sulaiman sebagaimana dikemukakan oleh Ibnu Abi Khatim dari Abdul Rahman Ibni Ibzi.

Ada juga yang mengatakan keduanya adalah laki -laki Sholeh dari bangsa raja.

 واتقوا يوما ترجعون فيه الى الله ثم توفى كل نفس ما كسبت وهم  لا يظلمون Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada w...