Wa nuyassiruka lilyusraa
( Dan kami akan memudahkan bagimu kejalan kemudahan ( dalam mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat))
Allah akan memberikan Taufik menuju jalan kemudahan dari satu pintu ke pintu lainnya dalam menuju agama. Dari satu ilmu ke ilmu yang lainnya. Dari hidayah yang satu kehidayah yang lainnya
Fadzakkir innafa'atidzdzikraa
( Oleh sebab itu berikanlah peringatan,karena peringatan itu bermanfaat)
Wahai paling mulia rasul manusia ( Muhammad), berikan nasehat dengan Alquran dan berikanlah mereka petunjuk kepada apa yang ada dalam Alquran diantaranya tentang hukum - hukum syariat, sebagaimana yang engkau telah perbuat
Jika nasehat itu sangat bermanfaat, maka peringatkanlah secara keseluruhan karena itu adalah wajib diawal sega urusan
Terus menerus dalan nasehat adalah perbuatan wajib ketika ingin mendapatkan hasil yang di maksud
Sayadzdzakara mayyakhsyaa
( Orang yang takut kepada Allah akan mendapat pelajaran)
Orang yang takut kepada Allah adalah orang yang memutuskan bahwa negeri akhirat itu bener keberadaannya, berbeda dengan orang yang selalu mengingkari akhirat.
Orang yang mengingkari akhirat dia memutuskan bahwa akhirat itu tidak ada keberadaannya
Ada yang mengatakan ayat ini turun dalam perkara saidina Usman bin Afan,. Ada juga yang berpendapat ayat ini turun dalam permasalahan ibnu Umi Maktum
Wayatajannabuhal asyqa
( Dan orang yang celaka ( kafir) akan menjauhinya)
Orang yang celaka adalah orang yang menjauhkan nasehat Alquran, dia selalu berlawanan dengan nasehat dan tidak mau menyatu dengan nasehat
Dalam hal ini ada tiga perbedaan
1. Alarif adalah orang yang membenarkan tentang kebenaran akhirat
2. Taufik adalah orang pangkatnya sama dengan Alarif
3. Almuanidah adalah orang yang celaka
Ayat ini turun dalam permasalahan Alwalid, Utbah, mereka orang yang celaka
Alladzii yashlaan naaralkubraa
( Orang yang celaka itu akan memasuki api neraka yang sangat besar)
Orang yang celaka akan memasuki anak tangga neraka paling bawah diantara anak tangga yang ada di neraka
Tsumma laa yamuutu fiihaa wala yahyaa
( Sanjutnya mereka di neraka tidak mati dan tidak pula hidup)
Mereka di neraka tidaklah mati, mereka merintih menahan pedihnya api neraka tetapi tidak bisa mati dan merika tidak pula hidup, artinya hidupnya tidak membawa manfaat sebagai mana layaknya kehidupan
Qad aflaha man tazakkaa
( Sungguh beruntung orang yang mensucikan diri dengan beriman)
Sungguh bahagia orang yang bersih dari kotoran syirik, sebagaimana berkata Ibnu Abbas barang siapa yang mengucapkan kalimat لااله الا الله
Berkata Azjujaj barang siapa yang memperbanyak ketaqwaan. Itulah orang yang bahagia karena
telah mensucikan dirinya
Wadzakarasma rabbihii fashalla
( Dan mengingat nama Tuhannya lalu dia shalat)
Mengingat Tuhan itu bisa dengan lisan maupun dalam hati. Kemudian dia melaksanakan shalat
Rangkaian perbuatan Mukalaf ada tiga
1. Menghilangkan yang fasaf di dalam hati
2. Menghadirkan ma'rifat kepada Allah Taala mengenai zatnya, sifatnya dan namanya
3. Menyibukan diri untuk berbakti kepada Allah
Berkata sebagian para Ulama bahwa orang yang berbahagia adalah orang yang bersodaqoh, berzakat fitrah sebelum dia keluar untuk melaksanakan shalat aidul fitri,
Bal tu'tsiruunal hayatad dunyaa
( Sedangkan kamu ( orang - orang kafir) lebih memilih kehidupan dunia)
Orang - orang kafir tidak melaksanakan apa yang telah disebutkan diatas.
Bahkan mereka lebih memilih kehidupan yang fana dan dia merasa tenang dengan kehidupan tersebut. Dan mereka berpaling dari kehidupan akhirat
Wal akhiratu khoiruu wa abqaa
( Padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal)
Sesungguhnya akhirat itu lebih baik dan lebih kekal. Kehidupan akhirat mencakup kebahagiaan jasmani dan rohani
Inna hadzaa lafish shuhufil uula, shuhufi ibraahima wamusaa
( Sungguhnya ini terdapat dalam kitab - kitab terdahulu yaitu kitab Ibrahim dan Musa)
Firman Allah Ta'ala kalimat. قد افلح ( sungguh orang yang beruntung) terdapat dalam kitab Nabi Ibrahim dan kitab nabi Musa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar