( Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarah ( semut yang paling kecil) pasti dia akan melihatnya ( balasannya))
Zarah itu seberat semut yang paling kecil
Berkata Ahmad bin Kaab
Barang siapa berbuat kebaikan walaupun sebesar zarah yang berbuat itu orang non muslim dan perbuatan itu langsung dibalas di dunia maka nanti ketika di akhirat orang non muslim tersebut tidak mendapat balasan kebaikan di akhirat.
Barang siapa yang berbuat keburukan dan yang berbuat orang mu'min dan dari keburukan itu langsung Allah balas di dunia, entah itu keburukan menimpah dirinya, hartanya, keluarganya, anaknya, kemudian orang mu'min itu meninggal dunia, maka tidak ada disisi Allah bagi orang mu'min keburukannya, pendapat Ahmad bin Kaab diperkuat oleh Ibnu Abbas
Wamay ya'mal mitsqaala dzaratin syarrayyarah
( Dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarah, niscaya dia akan melihatnya ( balasannya)
Berkata Ibnu Abbas
Tidaklah bagi orang mu'min dan juga orang non muslim amal kebaikan dan amal keburukan kecuali Allah akan balas kepadanya
Adapun orang mu'min, Allah ampuni keburukannya dan Allah ganjar dengan kebaikan.
Adapun orang non muslim, amal kebaikannya Allah tolak, Allah akan azab segala amal keburukannya.
Firman Allah شرا و خيرا kedua - duanya di baca nasab ( fathah) karena menjadi Tamyiz dari kalimat مثقال atau menjadi بدل dari kalimat مثقال . Dan kalimat يره menjadi jawab syarat dan boleh dibaca jazam ( sukun) dengan dibuang huruf alif.
Telah membaca Ibnu Abbas, husain bin Ali dan Zaid bin Ali begitu juga Ashim di dalam meriwayatkan kalimat يره mabni lilmaful.
Adapun Ukrimah membaca kalimat يراه dengan memakai huruf Alif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar