: Lith-thaaghiina ma-aabaa
( Menjadi tempat kembali bagi orang - orang yang melampaui batas)
Bagi orang - orang yang sombong dirinya kepada Allah, neraka jahanam menjadi tempat kembali mereka.
Laa bitsiina fiihaa ahqaabaa
( Mereka tinggal disana dalam masa yang lama)
Mereka tinggal di neraka jahanam kekal selama - lamanya.
Telah membaca Hamzah kalimat لبثين dengan tidak memakai huruf ألف .
Laa yadzuuquuna fiihaa bardaw walaa syaraabaa
( Mereka tidak merasakan kesejukan didalamnya dan tidak pula mendapat minuman )
Merka di neraka jahanam tidak mendapat udara yang dingin ( sejuk) dan tidak pula mendapatkan air yang dingin
Illa hamimaw waghassaaqa
( Kecuali air yang mendidih dan nanah yang bau)
Telah membaca Hamzah, Kusai, Asim dari riwayat Hafas dengan tasydid huruf huruf السين pada kalimat غساقا.
Jazaa awwifaaqa
( Sebagai pembalasan yang setimpal)
Mereka mendapat balasan yang setimpal karena perbuatannya.
Innahum kaanuu laayarjuuna hisaabaa
( Sesungguhnya dulu mereka tidak pernah mengharapkan perlindungan)
Mereka tidak takut kalau mereka dihitung amal mereka atau sesungguhnya mereka bukan orang mu'min kalau mereka orang mu'min pasti mereka mempercayai adanya hari hisab,dengan mengharap rahmat Allah, karena sesungguhnya Allah sebagai eksekusi hisab dan sebagai pemberi ganjaran. Dengan demikan akan terus bertambah iman orang mu'min.
Wa kadzdzabuu biaayaatinaa kidz-dzaabaa
( Dan mereka benar- benar mendustakan ayat - ayat kami)
Mereka mendustakan semua dalil - dalil Allah seperti masalah ketauhidan, nubuwiyah, dan akhirat.
Boleh dibaca kalimat كذاب dengan tahfif huruf الذال,dan الضم huruf الكاف dan tasydid huruf الذال.
Kalimat jamanya adalah كاذب artinya mereka mendustakan Al quran dan Syariat.
Pendusta adalah setiap orang yang mendustakan kebenaran.
Wakulla syai'in ahshainnaahuu kitaabaa
( Dan segala sesuatu telah kami catat dalam suatu kitab ( buku catatan amalan manusia)
Segala sesuatu telah kami catat, menjadi sebuah buku dan diletakan di lauhil mahfudz. Atau tiap - tiap sesuatu dari amal perbuatan anak Adam kami telah jaganya dalam bentuk catatan berupa suhuf malaikat hafidz
Telah membaca Abu Simal kakimat كل dengan dibaca Rafa Karena permulaan Kalam.
Fadzuuquu falan naziidalakum illa ' adzaaba
( Maka karena itu rasakanlah ! Maka tidak ada yang kami tambahkan kepadamu selain azab)
Maka akan dikatakan kepada orang kafir di akhirat ketika azab menimpah mereka dengan ucapan " ذوقوا جزءكم فلن نزيدكم الا عذابا ". Ketika kulit mereka terkelupas, maka kami ganti dengan kulit yang baru. Agar mereka terus merasakan azab ,dan ketika api itu padam maka akan kami tambahkan api yang lain.
Inna lilmutaqiina mafaazaa
( Sungguh, orang - orang yang bertaqwa mendapat kemenangan)
Orang yang bertaqwa akan mendapatkan kemenangan yang mereka cari
Hadaa-iqa wa'anaaba wakawaa'iba atraabaa
( Yaitu kebun-kebun dan buah anggur,dan gadis yang masih montok)
Kebun-kebun yang didalamnya terdapat berbagai macam pohonan tang berbuah diantaranya anggur, juga anak perempuan yang masih seger pentil susunya.
Wakasaan digaaqaa
( Dan gelas - gelas yang penuh ( berisi minuman)
Layasma'uuna fiihaa laghwaw walaa kidzdzaabaa
( Disana mereka tidak mendengar percakapan yang sia - sia maupun ( perkataan) dusta)
Tidak terjadi diantara orang bertaqwa pembicaraan yang sia - sia dan pembicaraan dusta diantara seseorang dengan yang lainnya akibat gelas yang mereka minum.
Jazaa -an mirrabbika athaa - an hisaabaa
( Sebagai balasan dan pemberian yang cukup banyak dari Tuhanmu)
Allah membalas amal orang yang bertaqwa dengan berbagai balasan yang sudah di tetapkan dari Allah sebagai keutamaan.
Allah menentukan perbuatan yang diwajibkan dengan menjanjikan sesuatu diantaranya Allah melipat gandakan pahala. Allah Ta'ala menentukan balasan kepada tiga bagian
1. Ganjaran / pahala dibalas dengan 10 X lipat
2. Ganjaran / pahala dibalas dengan 700 X lipat
3. Ganjaran / pahala dibalas dengan tidak ada batasnya.
Kami ( Allah) perlihatkan pahala amal kamu dalam bentuk perhitungan ( hisab) agar tidak terjadi kecurangan.
Telah membaca Ibnu Khatib kalimat حسابا dengan tasydid dengan arti dihitung.
Rabbis samaawaati wal ardhi wamaa bainahumar rahmani laa yamlikuuna minhu khitaabaa
( Tuhan ( memelihara) langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduamya, yang maha pengasih, mereka tidak mampu berbicara dengan dia)
Telah membaca, Ibnu Katsir, Nafi, Abu Umar dengan rafa pada kalimat رب Dan الرحمن.
Telah membaca Ashim, Abdullah bin Amir dengan baris dzar pada kalimat رب dan kalimat الرحمن
Telah membaca Hamzah dan kisaai dengan kasrah pada kakimat رب Dan Rafa Pada Kalimat الرحمن.
Ahli langit dan bumi tidak memiliki untuk menhkitab Allah Ta'ala dan bertemu diri mereka untuk berdialog dengan Allah.
Dibaca wakaf pada kalimat خطابا adalah wakaf yang sudah mencukupi.
Yauma yaquumur ruuhu wal malaa - ikatu shaffal layatakallamuuna illaa man adzina lahur rahmaanu waqa shawaabaa dzalikal yaumul haqqu faman syaa - at tathadza ilaa rabbihii ma-aaba
( Pada hari ketika ruh dan para malaikat berdiri bershaf - shof, maka tidak berkata - kata kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan yang maha pengasih dan dia hanya mengatakan yang benar, itulah hari yang pasti terjadi, maka barang siapa yang diengendaki, niscaya dia menempuh jalan kembali kepada Tuhannya)
Berkata dhohak yang disebut dengan ruh adalah malaikat jibril
Dari Ibnu Masud bahwa ruh disini adalah malaikat yang agung dari langit dan gunung.
Dari Ibnu Abbas ruh disini adalah malaikat paling agung diantara malikat.
Ketika itu tidak ada satu pun malaikat berbicara kecuali orang yang Allah maha rahman mengizinkan diantara para malaikat.
Kalaupun ada malaikat yang diizinkan berbicara maka pembicaraannya adalah pembicaraan yang benar dan yang hak.
Ada yang berpendapat pada waktu itu tidak ada yang bisa mensyafaati kecuali seseorang yang Allah maha rahman mengizinkan dalam mensyafaati, ketika itu dia berbicara dengan pembicaraan yang benar.
Shawabaa adalah bersaksi sesungguhnya tidak ada Tuhan kecuali Allah.
Kalimat. يوم adalah ظرف bagi kalimat لا يتكلمون yaitu pada hari berdirinya para malaikat kearah yang telah disebutkan yaitu hari yang sudah ditetapkan tetapi ada saja yang berpaling dari arah itu.
Maka barang siapa yang Allah kendaki untuk menjadi kembali kepada ganjaran Tuhannya maka orang itu berbuat untuk mengambil ganjaran dengan rasa iman dan taat.
Inna andzarnakum adzaaban qariibay yauma yandzurulmar'u maa qaddamat yadaahu waya quulul kaafiru yaalaitanii kuntu turaaba
( Sesungguhnya kami telah memperingatkan kapadamu ( orang - orang kafir) azab yang dekat, pada hari, manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya, dan orang kafir berkata " alangkah baiknya seandainya aku jadi tanah "
Kami ( Allah) memperingatkan kamu ( ahli mekah) dengan kehinaan yang sudah rertera dalam Al Quran yaitu azab yang sangat dekat yaitu azab akhirat dan tiap -tiap sesuatu yang datang itu dekat.
Manakala kalimat ما yang ada pada kalimat ما قدمت adalah ما istifhamiyah dengan arti tiap - tiap seseorang akan melihat perbuatan yang telah terdahulu dengan perkataan apakah sesuatu yang sudah diperbuat oleh kedua tangannya yang sudah ditetapkan di suhuf baik itu perbuatan baik atau buruk,akan kami lihat
Manakala ما yang ada pada kalimat ما قدمت adalah ما maushul, dengan arti pada hari itu tiap-tiap seseotang akan melihat yang sudah perbuatnya. Orang kafir berkata ketika azab menimpah mereka dengan perkataan " alangkah baiknya seandainya dahulu aku dijadikan tanah wahai penyesalanku janganlah kami di hisab pada hari ini jadilanlah kami tanah sebagaimana kami didalam kubur". Atau mereka berkata dengan perkataan " wahai penyesalanku jadikanlah kami tanah ketika kami di dunia jangan kami diciptakan dan tidaklah kami diberi keringanan.
Ada yang berpendapat dalam menafsirkan kalimat ياليتنى كنت ترابorang kafir berkata ketika Allah berkata, dengan perkataan agak samar dan itu terjadi setelah Allah menghisab, diantanya perkataan " jadikanlah kami debu wahai harapanku sebaiknya jadikanlah kami debu. Selain itu juga orang kafir berkata " kami tidak mungkin selamat dari azab Allah Taala.
Ada juga yang berpendapat dalam menafsirkan kalimat يا ليتني كنت تراب ,berkata Iblis ketika melihat Nabi Adam berada pada pahala dan kesenangan pada hari kiamat dengan ucapan " alangkah baiknya kami berada pada tempat seperti adam. Iblim berucap seperti itu karena Iblis dulu pernah menghina Adam dengan ucapan " Adam diciptakan dari tanah, maka akan terbakar tanah dengan api, sedangkan aku diciptakan dari api ".
Berkata Muqatil diturunkan firman Allah kalimat يوم ينظر المرء ما قدمت يداه dalam permasalahan Abi Salamah Abdullah bin Abdil Asad Mahrami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar