Rabu, 28 Agustus 2024

ومثل الذين ينفقون اموالهم ابتغاء مرضاة الله وتثبيتامن انفسهم كمثل جنة بربواة اصابها وابل فأتت اكلها ضعفين فان لم يصبها وابل فطل والله بما تعملوان بصير

 ومثل الذين ينفقون اموالهم ابتغاء مرضاة الله وتثبيتامن انفسهم كمثل جنة بربواة اصابها وابل فأتت اكلها ضعفين فان لم يصبها وابل فطل والله بما تعملوان بصير

Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka. Seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan yang lebat. Maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiramnya, maka hujan gerimis ( pun mencukupinya). Dan Allah maha melihat apa yang kamu perbuat. 

Al Baqarah ayat 265.

ومثل الذين ينفقون اموالهم ابتغاء مرضاة الله وتثبيتا من انفسهم  كمثل جنة بربواة اصابها وابل فأتت اكلها ضعفين

Perumpamaan harta orang-orang yang membelanjakan hartanya mereka karena mencari ridha Allah Ta'ala, dan kerena keyakinan hati mereka mendapat pahala dan karena membenarkan dengan janji Allah Ta'ala. Mereka mengetahui bahwa apa yang mereka infakkan itu adalah sebuah kebaikan bagi mereka dari pada mereka meninggalkan berinfak. Itu semua yang mereka lakukan diumpamakan bagaikan kebun yang berada di dataran tinggi /pegunungan lalu kebun itu disiram hujan yang sangat lebat maka kebun itu akan mengeluarkan buah buahan dua kali lipat dari biasanya dengan sebab disiram hujan lebat, bahkan akan berbuah empat kali dalam satu tahun yang biasanya setahun dua kali berbuah. 

فان لم يصبها وابل فطل

 Maka jika hujan lebat tidak menyiramnya, hujan gerimis pun memadainya (mencukupinya) karena keunggulan kebun tersebut dan karena unsur hara yang ada pada tanah tersebut. 

Jadi makna ayat diatas bahwa orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah maka orang tersebut akan suci dihadapan Allah, dan tidak ada rasa kesempitan dalam keadaan apa pun. Seandainya jika terjadi perbedaan perumpamaan yang Allah umpamakan dalam kenyataannya maka Allah mengetahui apa yang kamu perbuat. 

والله بما تعملوان بصير

Dan Allah dengan apa yang kamu perbuat baik amalan yang sifatnya Johir atau yang sifatnya di dalam hati maka tidak ada yang samar di hadapan Allah.

Rabu, 21 Agustus 2024

اايها الذين امنوا لا تبطلوا صدقتكم بالمن والأذى كالذى ينفق ماله رئاء الناس ولا يؤمن بالله واليوم الأخر فمثله كمثل صفوان عليه تراب فأصابه وابل فتركه صلدا لا يقدرون على شيء مما كسبوا والله لا يهدى القوم الكافرين

 ياايها الذين امنوا لا تبطلوا صدقتكم بالمن والأذى كالذى ينفق ماله رئاء الناس ولا يؤمن بالله واليوم الأخر فمثله كمثل صفوان عليه تراب فأصابه وابل فتركه صلدا لا يقدرون على شيء مما كسبوا والله لا يهدى القوم الكافرين

Hai orang-orang beriman, janganlah kamu hilangkan (pahala) sedekahmu dengan mentebut-nyebutnya dan menyakitkan (perasaan si penerima) seperti orang yang menafkahkan hartanya karena Riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kiamat. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya debu (tanah), kemudian batu itu ditimpahkan hujan yang lebat, laku menjadikan dia bersih (tidak berdebu). Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. 

Al Baqarah ayat 264.

ياايها الذين امنوا لا تبطلوا صدقتكم بالمن والأذى

Hai orang-orang beriman janganlah kamu hilangkan sedekah kamu dengan menyebut-nyebut dan menyakitkan perasaan si penerima. 

Berkata Ibnu Abbas memaknai kalimat

بالمن على الله. 

بالمن

Disini adalah menyombongkan diri dengan sebab sedekah kamu. Sedangkan kalimat 

والأذى

 adalah menyakiti perasaan si penerima. 

Berkata Syekh Baqun kalimat 

بالمن

 adalah menyebut-nyebut sedekah kepada si pakir dan 

الأذى   

adakah menyakitkan perasaan si parkir. 

 كالذى يتفق ماله رئاء الناس

Seperti hilang pahala infak orang yang menginfakan hartanya karena ingin didengarkan kepada manusia dan karena ingin mendapat pujian juga ingin kesohor, sedekah seperti ini seakan akan orang itu tidak percaya kepada Allah dan hari kemudian dan orang ini dikatakan Munafik dan orang yang riya sedekahnya itu bukan karena Allah. Dan barang siapa yang menyertakan sedekahnya dengan menyebut-nyebut dan menyakitkan perasaan si penerima maka sesungguhnya sedekahnya bukan karena Allah. Apabila seseorang tujuan sedekahnya karena mencari ridha Allah maka tidaklah menyertakan dengan menyebut-nyebut dan menyakitkan perasaan si penerima.

ولا يؤمن بالله واليوم الأخر

Dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian orang itu munafik. Sesungguhnya orang munafik dan orang riya sedekah keduanya bukan kerena Allah. Barang siapa yang bersedekah diiringi dengan menyebut-nyebut dan menyakitkan perasaan si penerima maka sesungguhnya sedekahnya itu bukan karena Allah. Apabila tujuan orang bersedekah untuk mencari ridha Allah maka sedekahnya tidak diiringi dengan menyebut-nyebut dan tidak menyakitkan perasaan si penerima. 

Adapun yang dimaksud hilang pahala dalam sedekah  yang diiringi

 بالمن والأذى

 itu adalah sedekah yang bathil. hukum sedekahnya sah. Pahanya hilang karena disertai 

المن والأذى. 


Ada sebagian mereka berpendapat apabila perbuatan sedekah diiringi dengan 

المن والأذى

 maka orang tersebut mendapat pahala akan tetapi pahala yang dilipat gandakan yang hilang. Akan tetapi orang itu berdosa dengan adanya 

 المن والأذى. 

فمثلا كمثل صفوان عليه تراب فأصابه وابل فتركه صلدا لا يقدرون على شيء مما كسبوا

Maka perumpamaan keadaan orang yang riya dalam bersedekah itu sesungguhnya Allah mengumpamakan orang yang sedekah diiringi 

المن والأذى

 dengan kemunafikan. Kemudian orang yang bersedekah dengan kemunafikan diumpamakan dengan batu besar yang kelimis diatasnya terdapat debu, kemudian ditimpah hujan yang deras. Maka hujan yang deras itu menyebabkan batu besar yang kelimis bersih dari debu  (tidak berbekas). Mereka tidak bisa menguasai atas pahala di negeri Akhirat dari apa yang mereka infakkan ketika di dunia karena sifat riya. 

Atau makna lain dari kalimat 

لا يقدرون على شىء مما كسبوا

Adalah tidaklah mendapatkan pahala orang yang sedekahnya diiringi dengan

 المن والأذى

 sebagaimana tidak tersisanya debu diatas batu besar yang kelimis setelah ditimpah hujan yang deras. 

والله لا يهدى القوم الكافرين

Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang kafir tentang kebaikan dan pikiran yang sehat. 

Surat Al Baqarah diatas sebagai pertimbangan kepada tiap-tiap orang yang riya dari perbuatan 

المن والأذى  

dalam berinfak bahwa itu adalah bagian dari orang kafir. Maka mau tidak mau bagi orang mukmin harus menjauhkan sedekah diiringi المن والأذى.

Rabu, 07 Agustus 2024

والذين ينفقون اموالهم فى سبيل الله ثم لا يتبعون ماانفقوا منا ولا اذى لهم اجركم عند ربهم ولا خوف عليهم ولا هم يحزنون

 والذين ينفقون اموالهم فى سبيل الله ثم لا يتبعون ماانفقوا منا ولا اذى  لهم اجركم عند ربهم ولا خوف عليهم ولا هم يحزنون

Dan orang-orang yang menginfaqkan harta mereka di jalan Allah. Kemudian mereka tidak mengiringi apa yang diinfaqkan dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala disisi Tuhan mereka, tidak ada rasa kawatir atas mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. 

Al Baqarah ayat 262.

Dan orang-orang yang menginfaqkan harta mereka di jalan Allah kemudian tidak diiringi apa yang mereka infaqkan dengan kata المن.المن adalah menghitung-hitung pemberian dan mengagung-agungkan/membanggakan pemberian kepada orang yang menerima infaq. Dan tidak disertai kata-kata الأذى . 

الأذى 

Adalah kata kata yang menyakiti perasaan si penerima infaq baik melalui perkataan atau pun ekpresi wajah atau mendoakan mudharat kepada si penerima infaq. Ada yang berpendapat المن adalah memperhitungkan infaq kepada Allah yaitu uzub/menyombongkan. Dan الأذى adalah menyakiti perasaan penerima infaq.

Bagi mereka ganjaran infaq disisi Tuhan mereka  (disurga). Dan tidaklah mereka rasa takut kehilangan pahala dan tidak takut azab dan tidak ada rasa sedih di akherat. 

Ayat diatas diturunkan atas kebenaran saudara Usman bin Afan dan Abdul Rahman bin Auf. Adapun saudara Usman telah menyediakan sepuluh bala tentara dalam menghadapi perang Tabuk dengan seribu unta beserta perlengkapannya dan seribu dinar. Mendengar itu maka Rasulallah mengangkat kedua tangannya seraya berdoa " Wahai Tuhan Usman, saya ridha kepadaUsman maka senandungkankah Usman". 

Adapun Abdul Rahman bin Auf, sesungguhnya beliau bersedekah dengan  setengah hartanya yaitu Empat Ribu Dinar. Dan Dia berkata " Aku memiliki delapan ribu Dinar. Untukku dan keluargaku empat ribu Dinar dan empat ribu Dinar aku keluarkan untuk Tuhanku Azza Wajalla ". Maka Rasulallah berkata " Mudah-mudahan Allah memberkahi engkau dengan apa yang engkau miliki dan dengan apa yang engkau berikan ".

Makna ayat diatas para Mujahid agama menjelaskan mengenai infaq adalah yang pada dasarnya untuk kebutuhan mereka juga dan kehormatan mereka bukan untuk Allah. Maka tidak ada rasa aman jika berinfaq disertai kalimat المن dan  الأذى.

Sabtu, 03 Agustus 2024

مثل الذين ينفقون اموالهم فى سبيل الله كمثل خبة انبتت سبع سنابل فى كل سنبلة مائة حبة والله يضاعف لمن يشاء والله واسع عليم

 مثل الذين ينفقون اموالهم فى سبيل الله كمثل خبة انبتت سبع سنابل فى كل سنبلة مائة حبة والله يضاعف لمن يشاء والله واسع عليم

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang yang menafkahkan hartanya dijalan  Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir. Pada setiap butir seratus butir. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa saja yang Dia kehendaki. Dan Allah maha kuasa (karunia-Nya) lagi maha mengetahui. 

Al Baqarah ayat 261.

Sifat sedekah orang-orang yang menginfaqkan harta mereka pada agama Allah adalah seperti sifat satu butir  biji menumbuhkan tujuh tangkai atau makna ayat diatas perumpamaan orang-orang yang menginfaqkan hata mereka pada arah kebaikan baik itu wajib maupun sunah seperti satu butir tanaman akan mengeluarkan  belahan cabang menjadi tujuh cabang, di dalam tiap-tiap satu butir akan bertangkai, pada tiap-tiap tangkai menjadi seratus biji. 

Sebagaimana kita menyaksikan pada kacang juga biji buah-buahan akan menghasilkan lebih banyak lagi bahkan melebihi seratus biji. 

Dan Allah maha melipatgandakan ganjaran kepada siapa saja yang Allah kehendaki atas menghitung pahala orang yang berinfaq dari segi keihklasan dan tingkat kesukaannya. Dengan demikian akan terjadi perbedaan tingkatan amal dalam segi kadar pahala. 


Allah maha luas bahwa Allah tidak akan menyempitkan kepada apa yang Allah telah berikan keutamaannya kepada orang sudah diberi pahala lipatganda. Dan Allah maha mengetahui niat orang yang berinfaq dan Allah mengetahui kepada orang yang berhak mendapat pahala lipatganda tersebut.

 واتقوا يوما ترجعون فيه الى الله ثم توفى كل نفس ما كسبت وهم  لا يظلمون Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada w...